Penderitaan warga Indonesia pada masa penjajahan Jepang jauh lebih berat daripada penderitaan warga Indonesia pada masa penjajahan Belanda. Walaupun Jepang hanya menjajah Indonesia selama tiga tahun (1942-1945). Jepang memerintah rakyat Indonesia buat kerja paksa (Romusha) untuk membantu Jepang dalam perang Asia Timur Raya. Nah, berikut adalah penderitaan warga Indonesia pada masa penjajahan Jepang. Langsung saja kita simak yang pertama:
Jepang merampas semua output pertanian warga . Seperti beras, jagung, teh, rempah-rempah, dll. Akibatnya, banyak rakyat yang mati kelaparan.
Romusha merupakan sebutan bagi orang-orang pada Indonesia yg diperintah buat kerja paksa tanpa dibayar. Kebanyakan romusha merupakan golongan petani.
Saat Jepang menjajah Indonesia, Jepang memberlakukan sistem tanam paksa. Dalam sistem tanam paksa, warga Indonesia harus memasak pertanian lalu diberikan kepada Jepang.
Walaupun petani diperintah buat tanam paksa, tetapi mereka tetap harus membayar pajak pada Jepang. Rakyat Indonesia wajib membayar pajak ketika melewati jembatan, jalan raya, & fasilitas generik lainnya. Hal ini membuat rakyat Indonesia semakin menderita.
Jepang sangat mengawasi & membatasi pers di Indonesia. Bahkan semua media massa pun disegel. Apabila andai kata Sutan Syahrir tidak mendengar liputan lewat radio internasional bahwa Jepang sudah menyerah kepada sekutu, maka bisa jadi Indonesia tidak akan merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945.
| Sumber: |
| 1. Sejarah Nusantara (1942-1945) (id.wikipedia.org) |
| 2. Apa penderitaan rakyat indonesia pada masa penjajahan Belanda dan Jepang? (id.answers.yahoo.com) |
| 3. Romusha (id.wikipedia.org) |
| 4. Penderitaan Rakyat Indonesia Pada Masa Penjajahan Jepang (nikapati.blogspot.com) |
| 5. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia (id.wikipedia.org) |
Semoga bermanfaat, Tetap Semangat!
