Sabtu, 13 Juni 2020

Sel Darah yang Tidak Memiliki Inti dan Memiliki Inti

Inti sel umumnya terdapat di setiap jenis sel, tetapi nir halnya menggunakan sel darah merah (eritrosit) pada mamalia termasuk insan. Sel darah merah pada mamalia nir mempunyai nukleus (inti sel) saat mengalami fase eritropoiesis (galat satu proses pembentukan sel darah merah) dan sebagian besar organel misalnya mitokondria, badan golgi, dan retikulum endoplasma.

Hal tadi bertujuan buat menyediakan tempat yg maksimal buat hemoglobin. Banyak sekali pembuluh darah yg berukuran sangat sempit bahkan hanya sanggup dilewati satu sel darah, sebagai akibatnya transportasi gas dan kuliner wajib lebih efisien menggunakan cara menghilangkan sejumlah organel yg tidak diharapkan & inti sel.

Mitokondria juga dihilangkan agar sel darah merah tidak memakai oksigen yg sedang dibawa. Sama halnya seperti truk tangki pembawa solar dimana solar yg dibawanya itu nir digunakan, tetapi sel darah merah nir memerlukan tenaga buat beranjak lantaran sudah diakomodasi sang pompaan dari jantung.

Sel darah merah pula nir mengandung DNA & tidak bisa mensintesis RNA. Sel ini pula tidak bisa membelah dan nir sanggup memperbaiki diri. Hal tersebut mengakibatkan virus tidak dapat menyerang eritrosit dan eritrosit hanya sanggup bertahan selama 100 sampai 120 hari.

Sel darah merah (eritrosit) pada fauna vertebrata lain permanen mempunyai inti sel kecuali salamander menggunakan genus Batrachoseps & ikan menggunakan genus Maurollicus. Sel darah putih pula memiliki inti sel.

Sumber:

Judul

Alamat

Anda mampu request artikel mengenai apa saja, kirimkan request Anda ke hedisasrawan@gmail.Com

Kuliner Khas Kutai Timur

Sambal raja terbuat dari cabai, bawang merah, terasi, tomat yang digoreng hingga lembek dan mudah dihaluskan. Disertai dengan tempe, udang, ...