Minggu, 03 Mei 2020

Cara Budidaya Jamur Kancing yang Baik dan Benar

Budidaya Jamur Kancing -Budidaya jamur kancing sebenarnya hampir sama dengan budidaya jamur kompos lainnya karena dimulai dengan pembuatan kompos, sterilisasi, inokulasi/penanaman bibit, dan pemanenan. Media untuk pertumbuhan jamur juga dapat menggunakan limbah yaitu limbah pertanian (merang dan daun pisang) dan limbah industri (serbuk gergaji).

Cara Budidaya Jamur Kancing yang Baik dan Benar

Posted by Agrikompleks

Cara Budidaya Jamur Kancing yang Baik dan Benar

Budidaya fungi kancing sanggup menjadi peluang bisnis yg menjanjikan karena harga jual berdasarkan fungi kancing di pasaran memang terbilang tinggi. Jamur merang juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan dan memiliki rasa yang enak, buat itu poly konsumen yang mencari tanaman yg satu ini.

Permintaan budidaya jamur kancing di pasaran memang tergolong tinggi namun ketersediaannya jamur tiram sangat rendah. Untuk itu budidaya jamur kancing ini tidak boleh kalian lewatkan begitu saja.  Nah, bagi kalian yang ingin membudidayakan jamur kancing, berikut ini kami akan memberikan informasi tentang cara budidaya jamur kancing yang baikdan benar.

Pengomposan

Jerami merupakan salah satu media utama dalam budidaya jamur kancing karena memiliki kandungan hara Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K) yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan jamur kancing. Akan tetapi Nitrogen saja belum bisa mencukupi kebutuhan dalam pertumbuhan jamur kancing, untuk itu kalian bisa menambahkan kandungan Nitrogen yang cukup tinggi seperti pupuk organik atau pupuk alami lainnya dari kotoran ternak.

Kalian pula sanggup menambahkan bekatul atau dedak karena jamur kancing juga memerlukan nutrisi dan vitamin. Untuk menjaga media tanam permanen netral pada artian pH tanah juga wajib diperhatikan, kalian bisa menambahkan kapur.

Nah, selesainya bahan pembuatan kompos budidaya jamur kancing sudah disediakan buat teknik pengomposannya pertama-tama kalian memotong kecil-kecil jerami & kemudian cuci di air yang mengalir hingga higienis. Kalian harus menjaga kelembapan jerami menggunakan syarat jerami yang basah tetapi waktu diangkat airnya nir menetes.

Kemudian susun jerami setunggu 10-15 centimeter & berikan kapur, bekatul/dedak & kotoran ternak diatasnya. Lakukan hal tadi berulang kali smpai tumpukan jerami mencapai ketinggian kira-kira 1,5 meter. Agar hasil pengomposan indah, kalian wajib menutup dengan terpal atau plastik tumpukan jerami tersebut.

Nah, jika kalian ingin menghasilkan kompos yang merata, kalian harus mengaduk lapisan jerami  tiga hari sekali, lakukan Pengomposan selama 18-21 hari. Nah, proses pengomposan yang sempurna akan menghasilkan kompos dengan ciri warna yang gelap, tidak berbau, struktur halus/remah dan pH netral (pH 7).

Sterilisasi

Setelah tahap pengomposan selesai selanjutnya kalian perlu melakukan sterilisasi di dalam ruang khusus atau kumbung yang tertutup rapat. Lakukan sterilisasi dengan cara alirkan uap panas selama 8 -10 jam dengan suhu antara 60-70°C. Selanjutnya, suhu dipertahankan pada angka 40-50°C selama 24-36 jam.

Inokulasi/Penanaman Bibit

Setelah sterilisasi selesai dan suhu media telah menyamai suhu ruang, selanjutnya bibit ditebarkan di bagian atas dan tengah media tanam. Kumbung jamur harus tertutup rapat dan jaga kondisi suhu dalam kumbung sekitar 20-25°C, kemudian kelembapan dalam kumbung juga harus 80-90% dan sirkulasinya harus merata, jika perlu kalian menggunakan kipas angin atau bahkan AC sehingga sirkulasi udara akan tetap lancar sekalipun ruang dalam keadaan tertutup rapat.

Pemanenan

Ketika bakal tubuh buah jamur mulai tumbuh dengan perkiraan 10-15 hari, bakal tubuh buah akan muncul dan jamur kancing sudah siap panen. Pemanenan dilakukan pada saat jamur dalam stadium kancing.

Itulah fakta mengenai cara budidaya jamurkancing yg baik dan sahih mudah-mudahan bisa berguna dan menambah wawasan Anda, Selamat mencoba !

Kuliner Khas Kutai Timur

Sambal raja terbuat dari cabai, bawang merah, terasi, tomat yang digoreng hingga lembek dan mudah dihaluskan. Disertai dengan tempe, udang, ...