Negara berkembang adalah sebutan buat negara yg mempunyai ekonomi, teknologi, dan tingkat hidup yg masih dalam tahap berkembang. Indonesia merupakan galat satu model negara berkembang di global. Ciri-ciri negara berkembang merupakan sebagai berikut:
- Sebagian besar penduduk bekerja di bidang pertanian.
- Pendapatan per kapita rendah yaitu di bawah 10.000 US$.
- Tingkat pertumbuhan penduduknya tinggi yaitu di atas 2%.
- Tingkat pengangguran sangat tinggi dikarenakan kurangnya lapangan pekerjaan.
- Kualitas sumber daya manusianya rendah, sehinga penguasaan ilmu dan teknologi terhambat.
- Pendidikan formal dan non formal kurang memadai.
- Ketergantungan terhadap negara maju sangat tinggi.
- Mayoritas penduduk (>70%) tinggal di pedesaan.
Jadi, negara berkembang merupakan kata yg digunakan buat menjelaskan dan mengategorikan negara yang belum mencapai taraf negara maju, namun bukan negara gagal (failed state). Dengan kata lain, negara berkembang berada pada antara negara maju (tingkat teratas) dan negara gagal (taraf terendah). Negara berkembang merupakan negara menggunakan rata-homogen pendapatan yang rendah. Secara umum, negara berkembang mempunyai taraf kemiskinan & pengangguran yg tinggi. Negara berkembanga merupakan negara yang rakyatnya memiliki tingkat kesejehteraan atau kualitas hayati taraf sedang atau dalam perkembangan.
Negara berkembang umumnya relatif susah atau membutuhkan waktu lama buat menjadi negara maju. Hal ini disebabkan sang banyak hal keliru satunya adalah:
- Penduduk yang cenderung tertutup atau antipati dengan kemajuan budaya luar.
- Kurangnya modal.
- Pendidikan yang rendah sehingga banyak masyarakat yang tidak bisa menggunakan teknologi dan semakin banyak pengangguran yang ada.
- Dengan makin banyaknya pengangguran, maka perkembangan ekonomi negara tersebut akan semakin terhambat.
Negara maju sanggup saja akan menjadi negara berkembang bila pada negara tadi terdapat bencana besar (seperti perang atau gempa akbar) yang mencakupi sebagian akbar daerah negaranya terutama pada wilayah-daerah penting.
Banyak negara-negara berkembang yg mengkritik istilah ?Berkembang? Tersebut lantaran istilah tadi dianggapnya terkesan berarti: Untuk menjadi negara maju, negara berkembang harus mengikuti kebudayaan ?Tradisional? Negara barat yg menganggap dirinya sebagai negara maju.
Bank Dunia mengelompokkan semua negara berpendapatan rendah dan menengah menjadi negara berkembang namun menyatakan, "Penggunaan sebutan ini tujuannya merupakan memudahkan; tidak ditujukan buat menyatakan bahwa seluruh ekonomi pada gerombolan ini mengalami pembangunan yg sama atau ekonomi lain telah mencapai tahap akhir pembangunan yg dituju. Pengelompokkan berdasarkan pendapatan nasional secara eksklusif nir mencerminkan status pembangunan suatu negara."
Developing Eight (D-8) merupakan kelompok negara berkembang yg sebagian besar berpenduduk muslim. D-8 pada bentuk dalam 15 Juni 1997 di Istambul Turki. Tujuan primer D-8 merupakan menaikkan posisi negara berkembang dalam perekonomian dunia dan membangun kesempatan baru dalam kolaborasi perdagangan antar negara-negara anggotanya. Ke delapan negara berkembang tersebut adalah Indonesia, Turki, Iran, Malaysia, Pakistan, Bangladesh, Nigeria dan Mesir.
Ada beberapa indikator buat mengategorikan suatu negara dianggap negara berkembang, yaitu taraf ekonomi, kependudukan, pengangguran, teknologi, dan kesehatan.
Beberapa indikator negara berkembang dicermati dari bidang ekonomi merupakan menjadi berikut.
Pendapatan per kapita yang rendah berpengaruh terhadap daya beli masyarakat. Masyarakat sulit memenuhi kebutuhan hayati secara layak sebagai akibatnya taraf kesejahteraannya rendah. Kondisi ini menyebabkan warga hidup pada kemiskinan.
Sebagian besar negara berkembang adalah negara agraris yg perekonomiannya bergantung dalam sektor pertanian. Lebih dari 70% penduduk negara berkembang menggantungkan hayati di sektor pertanian, sementara di negara maju hanya 2,5%. Pertanian di negara berkembang umumnya masih dilakukan secara tradisional sehingga produktivitasnya rendah.
Negara berkembang mempunyai keterbatasan kapital. Mereka masih bergantung pada investasi berdasarkan negara lain menjadi sumber kapital. Hal ini disebabkan tingkat tabungan dan investasi di pada negeri yang rendah. Pendapatan per kapita penduduk yg rendah mengakibatkan rendahnya kemampuan penduduk buat menabung dan melakukan investasi.
Negara-negara berkembang dalam umumnya sangat bergantung dalam perdagangan luar negeri. Hal ini terlihat dalam ekspor barang-barang primer & impor barang-barang konsumsi dan mesin-mesin industri. Perekonomian pada negeri rentan terhadap perubahan perdagangan internasional.
Negara berkembang mempunyai konflik kependudukan yang relatif majemuk. Hal itu menyebabkan masih rendahnya kualitas sumber daya manusia. Kondisi penduduk pada negara berkembang diuraikan pad materi berikut.
Jumlah penduduk yang akbar disertai pertumbuhan penduduk yang tinggi merupakan karakteristik hampir semua negara berkembang. Pertumbuhan penduduk yg tinggi, bila nir disertai dengan peningkatan berbagai fasilitas pelayanan & lapangan kerja, akan menyebabkan aneka macam dampak negatif. Salah satu upaya buat menurunkan pertumbuhan penduduk, yaitu menggunakan melaksanakan acara keluarga berencana.
Tingkat kelahiran yang tinggi mengakibatkan sebagian akbar penduduk berusia muda sehingga angka beban ketergantungannya semakin tinggi. Semakin banyak keluarga yang ditanggung, semakin sulit jua sebuah keluarga untuk menabung dan berinvestasi. Hal ini berpengaruh terhadap taraf kesejahteraan penduduk di negara berkembang.
Masalah kependudukan, terutama taraf pengangguran yang tinggi, sudah lazim terjadi pada negara berkembang. Tidak seimbangnya jumlah angkatan kerja dengan ketersediaan lapangan kerja mengakibatkan jumlah pengangguran semakin meningkat. Taraf pengangguran yg tinggi diantaranya ditimbulkan sang rendahnya kualitas asal daya manusia. Selain itu, krisis ekonomi global mengakibatkan poly energi kerja mengalami pemutusan interaksi kerja (PHK) sehingga jumlah pengangguran bertambah.
Konflik pengangguran diatasi melalui banyak sekali upaya, diantaranya:
- Meningkatan industri yang menyerap banyak tenaga kerja (padat karya)
- Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan
- Mengembangkan berbagai proyek fasilitas umum yang membutuhkan banyak tenaga kerja
- Mengembangkan jiwa kewirausahaan
Masalah kesehatan yang dialami negara-negara berkembang diantaranya kurangnya jumlah energi medis & fasilitas kesehatan. Kekurangan ini mengakibatkan tingkat kesehatan penduduk menjadi rendah. Tingkat kesehatan penduduk yg rendah di negara-negara berkembang terlihat dari rendahnya usia asa hayati dan tingginya angka kematia bayi. Kasus gizi jelek, kelangkaan air bersih, terbatasnya obat-obatan, & buruknya pelayanan kesehatan juga dialami banyak negara berkembang.
Pada umumnya, negara-negara berkembang mempunyai teknologi yg jauh tertinggal dibandingkan negara-negara maju. Negara-negara berkembang merupakan konsumen banyak sekali teknologi yg dibuat sang negara-negara maju. Keterbatasan dana dan kualitas asal daya insan yang rendah sebagai faktor penghambat primer dalam pengembangan aneka macam riset teknologi di negara-negara berkembang.
- Peta Dunia Negara Maju dan Berkembang
- Rangkuman: Negara Maju dan Negara Berkembang
- Daftar Negara Maju dan Berkembang di Dunia