Metode Penelitian dalam Sosiologi

Metode merupakan cara kerja yg digunakan buat memudahkan kita pada melaksanakan suatu pekerjaan atau kegiatan, supaya tercapai tujuan misalnya yang sudah dipengaruhi & diperlukan.

Metode sekurang-kurangnya memiliki beberapa karakteristik pokok, yaitu sebagai berikut:

Ada permasalah yg akan dikaji atau diteliti.

Ada hipotesis, yaitu konklusi bersifat sementara, yang harus dibuktikan kebenarannya melalui data. Hipotesis adalah jawaban sementara atas permasalah yang akan dikaji melalui teori yg ada.

Ada usulan mengenai cara kerja atau cara penyelesaian permasalah berdasarkan hipotesis yang ada.

Ada banyak metode yang dilakukan para ahli pada menilik sosiologi menjadi ilmu pengetahuan. Pada saat ini telah berkembang menjadi sebuah metodologi penelitian buat memperdalam dan menganalisis perubahan sosial budaya pada masyarakat. Beberapa metode yg digunakan pada sosiologi adalah sebagai berikut:

Studi cross-sectional adalah studi yg meliputi suatu daerah pengamatan yang luas pada suatu jangka saat eksklusif. Misalnya, penelitian mengenai pengukuran kepuasan dan ketidakpuasan terhadap siaran salah satu stasiun televisi partikelir selama satu tahun menggunakan penyebaran lokasi pada kota-kota besar misalnya Jakarta, Surabaya, Medan, dan Makassar.

Studi longitudinal adalah studi yg berlangsung sepanjang saat yg mendeskripsikan suatu kecenderungan atau serangkaian observasi sebelum & selesainya. Misalnya, melihat tingkat kemiskinan suatu daerah sebelum & selesainya menerima donasi dengan daftar pertanyaan yg sama.

Secara sederhana, pengumpulan pendapat generik dalam skala nasional diklaim studi cross-sectional, sedangkan penggunaan daftar pertanyaan yg sama diulang dalam selang waktu akan diperoleh suatu perbandingan atau yang diklaim pula secagai studi longitudinal.

Dalam penelitian laboratorium, subjek orang dikumpulkan di pada suatu tempat atau laboratorium lalu diberi pengalaman sesuai dengan yang diinginkan peneliti kemudian dicatat dan ditarik konklusi. Sedangkan eksperimen lapangan adalah pengamatan yg dilakukan di luar laboratorium pada mana peneliti memberikan pengalaman-pengalaman baru kepada objek secara umum kemudian diamati hasilnya & ditarik kesimpulannya.

Metode ini biasa dilakukan untuk mengukur keefektifan suatu acara aktivitas dengan tujuan buat melihat keberhasilan acara melalui pengetahuan yg ilmiah. Misalnya, mengenai penilaian pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dalam sistem pendidikan nasional kita. Biasanya dalam penelitian penilaian ini poly memakai variabel yg harus dikendalikan dan tidak mudah lantaran sering kali antara hasil konklusi yg terdapat menggunakan kenyataannya tidak sama.

Metode kuantitatif merupakan metode menggunakan nomor -angka yang kemudian diolah & diwujudkan pada bentuk statistik, misalnya skala, tabel, indeks, dan lainnya. Metode kuantitatif mencakup dua metode berikut.

Metode statistik, adalah metode dalam sosiologi yang bertujuan buat menyelidiki tanda-tanda-tanda-tanda sosial secara matematis. Penerapan metode ini yg paling sederhana merupakan teknik enumerasi (penghitungan). Jawaban pertanyaan responden disusun pada bentuk tabel sehingga diketahui hasilnya secara kuantitatif.

Metode sosiometri, adalah metode yg mempergunakan skala-skala dan angka-nomor pada rangka mengetahui interaksi sosial antar manusia pada warga .

Metode kualitatif adalah metode yg lebih menekankan pada terjadinya interaksi yang membentuk tindakan dan kondisi sosial eksklusif. Yang termasuk metode kualitatif adalah sebagai berikut:

Metode historis, adalah metode pengamatan yang menganalisis insiden-peristiwa pada masa silam untuk merumuskan prinsip-prinsip generik.

Metode komparatif, adalah metode pengamatan menggunakan membandingkan antara beragam rakyat dan bidang-bidangnya buat memperoleh disparitas & persamaan menjadi petunjuk konduite suatu rakyat pertanian Indonesia pada masa lalu & masa depan.

Metode studi kasus, adalah metode pengamatan tentang suatu keadaan, kelompok, masyarakat setempat, lembaga-lembaga, maupun individu-individu. Alat-alat yang dipergunakan oleh metode studi kasus adalah misalnya wawancara (interview), pertanyaan-pertanyaan (questionnaires), dan daftar pertanyaan-pertanyaan (schedules), dan lain-lain.

Metode induktif adalah metode yg digunakan buat memperoleh kaidah generik dengan menyelidiki tanda-tanda yang khusus. Metode deduktif adalah metide yg dipakai buat memperoleh kaidah khusus dengan menyelidiki gejala yg generik.

Metode ini dilakukan untuk memperoleh data yang ada di lapangan atau masyarakat secara langsung. Data diperoleh melalui angket, wawancara, ataupun observasi secara langsung/ Persiapan-persiapan yang dilakukan adalah menentukan populasi  yang hendak diteliti, sekaligus menentukan sampel objek penelitian, membuat instrumen (angket) dengan bahasa yang dapat dipahami objek, melakukan pendekatan sosial, dan persiapan lainnya.

Metode ini digunakan untuk mengetahui secara mendalam mengenai kehidupan grup. Peneliti berbaur dalam kehidupan kelompok sambil melakukan pengamatan atau kegiatan penelitiannya tanpa membicarakan identitas sebagai peneliti. Peneliti nir boleh terlibat secara emosional terhadap grup yang ditelitinya. Hal itu akan menyebabkan peneliti kehilangan jejak mengenai apa yg dicari pada penelitian itu.

Metode empiris berdasarkan dalam warta yang ada dalam kehidupan warga . Metode rasionalistis dari dalam pemikiran sehat buat mencapai pengertian tentang masalah sosial kemasyarakatan.

Metode ini bertujuan buat meneliti kegunaan forum kemasyarakatan & struktur sosial.

Metode dengan mengumpulkan data atau fakta melalui literatur pada perpustakaan. Kelebihan menurut metode ini yaitu bisa memperoleh banyak asal tanpa memerlukan poly biaya , energi, dan waktu lantaran kitab -bukunya terkumpul di pada ruangan perpustakaan. Akan tetapi, yang menjadi kekurangannya adalah diharapkan akal budi peneliti buat mencari buku-kitab yg relevan agar dapat dipakan sebagai sumber perolehan data pada penelitian tadi.

Metode-metode sosiologi tadi bersifat saling melengkapi & para pakar sosiologi acapkali kali menggunakan lebih menurut satu metode buat menilik objeknya.