Sabtu, 30 Mei 2020

13 Macam Gerak pada Tumbuhan Beserta Contoh Penjelasan Lengkap

Gerak dalam flora merupakan suatu respon terhadap rangsangan baik yang asal menurut pada juga dari luar flora tadi. Salah satu karakteristik makhluk hidup merupakan beranjak. Gerakan ditimbulkan oleh adanya rangsangan. Tumbuhan, meskipun tampak misalnya makhluk mati, mereka juga beranjak. Tetapi tanaman mempunyai cara tersendiri buat bergerak. Gerak dalam tumbuhan menjadi bukti adanya iritabilitas (peka terhadap rangsangan) dalam flora. Berikut adalah macam-macam gerak pada flora bersama contoh. 13 mobilitas terdiri dari 5 mobilitas nasti, 7 mobilitas tropisme, dan 1 gerak taksis. Langsung saja kita simak yg pertama:

Gerak pada Tumbuhan

Gerak nasti adalah mobilitas pada tumbuhan sebagai respon terhadap rangsangan, namun tidak ditentukan sang arah datangnya rangsangan. Gerakan ini sanggup ditimbulkan sang perubahan turgor pada jaringan di tulang daun. Berdasarkan perangsangnya, gerak nasti dibedakan sebagai beberapa macam yakni:

Seismonasti (tigmonasti) adalah gerak nasti yang dirangsang oleh sentuhan. Contoh seismonasti adalah gerak menutupnya daun putri malu (Mimosa pudica) ketika disentuh.

Niktinasti, adalah gerak nasti yang dirangsang oleh gelap. Hal itu menyebabkan terjadinya ?Gerak tidur? Contohnya pada daun kacang polong dalam malam hari, & terbuka kembali pada siang hari.

Termonasti, adalah gerak nasti yg dirangsang oleh suhu. Contoh termonasti adalah bunga tulip yg mekar waktu suhu semakin tinggi. Mekarnya bunga tulip karena adanya pertumbuhan jaringan bawah yang semakin tinggi tetapi jaringan permukaan permanen.

Fotonasti, adalah gerak nasti yang dirangsang oleh intensitas cahaya. Contoh fotonasti adalah mekarnya bunga Mirabilis jalapa pada sore hari saat terkena sinar matahari.

Nasti Kompleks, merupakan mobilitas nasti yang dirangsang sang lebih berdasarkan satu rangsangan. Contoh nasti kompleks merupakan gerak membuka dan menutup stomata.

Tropisme adalah kenyataan biologis yg ditandai dengan pertumbuhan atau perubahan pergerakan tanaman menuju arah datangnya rangsangan menjadi respon terhadap stimulus lingkungan. Hal ini berlawanan dengan gerak nasti yang nir dipengaruhi arah datangnya rangsangan. Berdasarkan jenis perangsangnya, mobilitas tropisme dibedakan menjadi beberapa macam yaitu:

Geotropisme, merupakan pertumbuhan bagian tumbuhan sebagai respon terhadap gaya gravitasi. Contoh geotropisme negatif adalah pertumbuhan tunas ke atas, sedangkan contoh geotropisme positif merupakan pertumbuhan akar yg menurun.

Fototropisme, adalah pertumbuhan bagian tumbuhan menjadi respon terhadap cahaya yg tiba beserta arahnya. Contoh fototropisme adalah gerakan batang menuju asal cahaya surya.

Tigmotropisme, merupakan gerakan bagian tanaman sebagai respon terhadap sentuhan. Contoh tigmotropisme adalah flora pemanjat (memiliki sulur) misalnya anggur, ubi jalar, melon, dll.

Hidrotropisme, adalah respon pertumbuhan tanaman dimana arah pertumbuhannya dipengaruhi oleh stimulus atau gradien konsentrasi air. Contoh hidrotropisme merupakan akar tumbuhan yg selalu mencari asal air.

Termotropisme, merupakan pergerakan tanaman sebagai respon terhadap perubahan suhu. Contoh termotropisme merupakan daun rhodendron yang menjadi keriting menjadi respon terhadap suhu dingin.

Kemotropisme, adalah pertumbuhan tumbuhan yang dinavigasi sang rangsangan kimia dari luar tumbuhan tadi. Contoh kemotropisme adalah dalam perubahan bunga menjadi butir.

Reotropisme, merupakan gerak tropisme yg ditentukan oleh aliran air. Contoh reotropisme adalah eceng gondok dan terumbu karang.

Gerak taksis merupakan konvoi tanaman sebagai respon terhadap stimulus. Perbedaan dengan tropisme merupakan dalam mobilitas taksis semua tubuh flora akan beranjak dan arahnya dipengaruhi sang arah rangsangan. Gerak taksis biasanya dilakukan sang organisme tingkat rendah. Berdasarkan rangsangannya, berikut adalah beberapa macam gerak taksis:

Fototaksis, adalah gerak keseluruhan bagian tumbuhan menuju atau menjauh dari rangsangan cahaya. Tujuannya supaya menerima cahaya secara efisien untuk fotosintesis. Contoh gerak fototaksis adalah pada Euglena yang bergerak menuju cahaya.

Anda sanggup request artikel apa saja melalui hedisasrawan@gmail.Com atau langsung saja lewat komentar dibawah :)

Cara Budidaya Sayuran Kol yang Baik dan Benar

Budidaya Sayuran Kol - Budidaya kol sangat baik dilakukan di dataran tinggi dengan ketinggian antara 1000-3000 mdpl (dari permukaan laut). Akan tetapi sekarang banyak yang membudidayakan  sayuran kol didataran rendah. Nah, bagi kalian yang ingin membudidayakan sayuran kol di dataran rendah berikut ini beberapa jenis varietas kol yang cocok antara lain Grand 22 (Chia Thai Seed), Green Helmet (Sakata Seed) dan lain sebagainya.

Cara Budidaya Sayuran Kol yang Baik dan Benar

Posted by Agrikompleks

Cara Budidaya Sayuran Kol yang Baik dan Benar

Kol adalah sayuran menggunakan kandungan gizi yg banyak sekali bagi kesehatan tubuh. Selain memiliki rasa yg lezat banyak orang yang ingin mengkonsusi sayuran kol lantaran mempunyai kandungan gizi buat kesehatan. Dengan segudang manfaat dan kelebihannya, maka banyak sekali orang yg menanam dan membudidayakan sayuran kol.

Nah, dalam budidaya sayuran Kolonel kalian juga wajib memperhatikan tahapan yang baik dan sahih supaya sanggup menghasilkan sayuran yang berkualitas, buat itu kami akan memberikan warta mengenai cara budidaya sayuran Kolonel yg baik dan benar.

Persemaian

Dalam budidaya sayuran kol kalian harus menyiapkan tempat untuk menyemai benih sayuran kol. Tempat persemaian sayuran kol berupa bedengan dengan media semai kira-kira setebal cm, yang dibuat dari pupuk organik dan tanah halus dengan perbandingan 1:1 serta diberi naungan. Kemudian benih direndam dalam larutan Frevikur N(0,1%) selama kurang lebih 2 jam lalu keringkan.

Ketika loka buat persemaian disediakan siram dahulu, lalu kalian tinggal sebar benih secara merata di atas bedengan persemaian kemudian ditutup menggunakan media semai, usahakan diberi naungan. Nah, selesainya benih yang tersebut disebar tumbuh, lalu kalian pindahkan kedalam bumbunan yg terbuat dari daun pisang/pot plastik menggunakan media yang sama.

Persiapan Lahan

Dalam persiapan lahan kalian harus melakukan pengolahan tanah dengan cangkul kira-kira sedalam 20-30 cm dan buat bedengan membujur dari Barat ke Timur dengan lebar 100-120cm, tinggi 30 cm dan panjang sesuai keadaan lahan. Jarak antara bedengan yang baik dilakukan kira-kira 40 cm. Selanjutnya setelah bedengan disiapkan lakukan pengapuran (kapur kalsit/dolomite) 2-4 minggu sebelum tanam.

Cara Menanam

Untuk cara menanam sayuran kol kalian memberikan jarak tanam 50x50 cm untuk jenis bertajuk lebar dan 45x65 cm untuk jenis bertajuk tegak. Penanaman bibit yang telah memiliki 3-5 helai daun atau berumur satu bulan dilakukan pada waktu pagi atau sore hari, satu lubang tanam diisi satu bibit.

Pemupukan

Dalam pemupukan kalian harus rutin memberikan pupuk pada sayuran kol, untuk pemupukan sebelum penanaman tiga hari sebelum tanam kalian harus memberikan pupuk organik yang berupa campuran kotoran ayam yang telah difermentasi. Kemudian dua minggu setelah tanam kalian juga berikan pupuk susulan berupa Urea, SP-36 dan KCl. Selanjutnya empat minggu setelah tanam berikan pupuk susulan lagi berupa Urea.

Pemeliharaan

Penyulaman dilakukanpada tanaman rusak (tidak sehat) atau yang mati, sampai tanaman berumur 10 hari. Penyiangan pada umur 2 dan 4 minggu setelah tanam disesuaikan dengan keadaan gulma. Perempelan seawal mungkin agar ukuran dan kualitas bunga terbentuk optimal.

Setelah terbentuk massa bunga, daun tua diikat agar massa bunga ternaungi menurut cahaya surya buat mempertahankan rona bunga agar permanen putih.Pengairan & Penyiraman diberikan dalam pagi atausore hari. Pada trend kemarau penyiraman 1-2 kali sehari terutama saat fase pertumbuhan awal & pembentukan bunga.

Pengendalian Hama dan Penyakit

Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman : dengan cara terpadu: pergiliran tanaman dengan tanaman selain famili Cruciferae, menyebarkan mikroba musuh alami. Pengendalian penyakit dilakukan dengan memilih bibit bebas penyakit, sanitasi kebun, rotasi tanaman, menghindari tanaman dari kerusakan mekanis/gigitan serangga, melakukan sterilisasi media semai/lahan kebun, pengapuran pada tanah masam dan mencabut tanaman yang terserang penyakit.

Kalau terpaksa memakai pestisida, gunakan jenis pestisida yang aman gampang terurai misalnya pestisidabiologi, pestisida nabati atau pestisida piretroid sintetik. Penggunaan pestisida tersebut wajib dilakukan dengan benar baik pemilihan jenis, takaran, volume semprot, cara pelaksanaan, interval dan saat aplikasinya.

Panen dan Pasca panen

Tanaman dipanen apabila bunga sudah padat dan kompak. dilakukan dengan memotong bagian pangkal batang dan sisakan 6-7 helai daun untuk pembungkus bunga. Tanaman yang baru dipanen, ditempatkan di tempat yang teduh agar tidak cepat layu.

Dilakukan sortasi untuk memisahkan bagian tanaman tua, busuk atau sakit. Penyimpanan memakai wadah keranjang bambu, wadah plastik atau karton yg berlubang-lubang buat menjaga peredaran udara.

Itulah fakta tentang cara budidaya tumbuhan selada yg baik dan benar agar hasil yg pada dapatkan sesuai harapan serta bisa menambah laba yang menjanjikan mudah-mudahan mampu berguna dan menambah wawasan Anda, Selamat mencoba !

Jumat, 29 Mei 2020

5 Fungsi Standar Deviasi

Standar deviasi adalah ukuran yang dipakai untuk mengukur jumlah variasi atau sebaran sejumlah set nilai data. Standar deviasi yg rendah menampakan bahwa titik data cenderung mendekati mean (homogen-homogen), sedangkan baku deviasi yang tinggi memberitahuakn bahwa titik data tersebar pada rentang nilai yang lebih luas. Standar deviasi dianggap jua simpangan standar & disimbolkan dengan alfabet Yunani sigma (?) atau alfabet Latin s. Berikut adalah beberapa fungsi baku deviasi. Langsung saja kita simak yang pertama:

Rumus standar deviasi

Untuk mengetahui besar perbedaan berdasarkan nilai sampel terhadap rata-rata.

Untuk menyatakan keragaman sampel.

Untuk membantu menerima data dari suatu populasi.

Mengukur taraf kepercayaan dalam kesimpulan statistik.

Untuk mengukur volatilitas investasi dengan standar deviasi tingkat pengembalian investasi.

Anda sanggup request artikel apa saja melalui hedisasrawan@gmail.Com atau eksklusif saja lewat komentar dibawah :)

Cara Budidaya Sayuran Kubis

Budidaya Sayuran Kubis - Kubis (Brassica oleraceaL.) merupakan tanaman semusim atau dua musim. Bentuk daunnya bulat telur sampai lonjong dan lebar seperti kipas. Sistem perakaran kubis agak dangkal, akar tunggangnya segera bercabang dan memiliki banyak akar serabut. Kubis mengandung protein, Vitamin A, Vitamin C, Vitamin B1, Vitamin B2 dan Niacin.

Cara Budidaya Sayuran Kubis

Posted by Agrikompleks

Budidaya sayuran kubis

Kandungan protein pada kubis putih lebih rendah dibandingkan kubis bunga, namun kandungan Vitamin A-nya lebih tinggi.Kubis dapat tumbuh pada dataran rendah sampai dataran tinggi. Pada dataran rendah kubis merupakan salah satu tanaman sayuran yang memiliki potensi untuk dikembangkan, karena peluang pasar yang terbuka lebar.

Pertumbuhan optimum didapatkan pada tanah yang banyak mengandung humus, gembur, porus, pH tanah antara 6-7. Kubis dapat ditanam sepanjang tahun dengan pemeliharaan lebih intensif. Berikut tahapan cara budidaya sayuran kubis yang baik dan benar agar mendapatkan keuntungan yang maksimal,

Persemaian

Sebelum disemai, benih direndam dahulu dalam larutan Frevikur N(0,1%) selama ± 2 jam, kemudian dikeringkan. Benih disebar merata pada bedengan/tempat penyemaian dengan media tanah dan pupuk organik 1: 1, lalu ditutup dengan daun pisang selama 2-3 hari.

Bedengan persemaian diberi naungan/atap dari screen/kassa plastik transparan. Kemudian persemaian ditutupdengan screen untuk menghindari OPT. Setelah berumur 7-8 hari, bibit dipindahkan kedalam bumbunan daun pisang/pot plastik dengan media yang sama (tanah dan pupuk organik stereil). Penyiraman dilakukan setiap hari. Bibit siap ditanam dilapangan setelah berumur 3-4 minggu atau sudah memiliki 4-5 helai daun.

Pengolahan Lahan

Dipilih lahan yang bukan bekas tanaman kubis-kubisan. Sisa tanaman dikumpulkan lalu dikubur, kemudian tanah dicangkul sampai gembur. Dibuat lubang tanam dengan jarak 70 cm (antar barisan) x 50 cm (dalam barisan) atau 60 x 40 cm.

Bila pH tanah kurang dari 5,5 lakukan pengapuran menggunakan kalsit atau dolomit, dengan dosis 1,5 t/ha dan diaplikasikan 3-4 minggu sebelum tanam atau bersamaan dengan pengolahan tanah kedua.

Pemupukan

Pupuk yang digunakan berupa pupuk organik dan pupuk buatan. Untuk pupuk buatan berupa Urea 100 kg, ZA 250 kg, SP-36 250 kg dan KCl 200 kg/ha. Untuk tiap tanaman diperlukan Urea sebanyak 4 gr, ZA 9 gr, SP-36 9 gr dan KCl 7 gr.

Pupuk organik 1 kg, setengah dosis pupuk N (Urea 2 gr, ZA 4,5 gr), pupuk SP-36 9 gr dan KCl 7 g) diberikan sebelum tanam pada setiap ubang tanam sebagai pupuk dasar. Sisa pupuk N (Urea 2 gr dan ZA 4,5 gr/tanaman) diberikan pada saat tanaman berumur 4 minggu.

Pemeliharaan Tanaman

Penyiraman dilakukan tiap hari sampai kubis tumbuh normal, kemudian diulang sesuai kebutuhan. Bila ada tanaman yang matisegera disulam, dan penyulaman dihentikan setelah tanaman berumur 10-15 hari setelah tanam. Penyiangan dan pendangiran dilakukan bersamaan dengan pemupukan pertama dan ke dua.

Pengendaian Hama dan Penyakit

Hama dan penyakit yang menyerang tanaman kubis antara lain ulat daun kubis, ulat krop kubis, bengkak akar, busuk hitam, busuk lunak, bercak daun dan penyakit embun tepung. Pengendalian OPT dilakukan tergantung pada OPT yang menyerang.

Beberapa cara yang dapat dilakukan antara lain adalah : bila terdapat serangan bengkak akar pada tanaman muda, tanaman dicabut dan dimusnahkan. Kalau terpaksa menggunakan pestisida, gunakan jenis pestisida yang aman mudah terurai seperti pestisida biologi, pestisida nabati atau pestisida piretroid sintetik. Penggunaan pestisida tersebut harus dilakukan dengan benar baik pemilihan jenis, dosis, volume semprot, cara aplikasi, interval dan waktu aplikasinya.

Panen & Pascapanen

Kubis dapat dipanen setelah kropnya besar, penuh dan padat. Bila pemungutan terlambat krop akan pecah dan kadang-kadang busuk. Pemungutan dilakukan dengan memotong krop berikut sebagian batang dengan disertakan 4-5 lembar daun luar, agar krop tidak mudah rusak. Produksi kubis dapat mencapai 15-40 t/ha.

Itulah informasi tentang cara budidaya sayuran kubis yang baik dan sahih mudah-mudahan mampu bermanfaat & menambah wawasan Anda, Selamat mencoba !

12 Divisi Kingdom Plantae (Tumbuhan)

Kingdom plantae adalah salah satu kingdom (kerajaan) yang mengacu pada tanaman hijau dan ganggang hijau. Kingdom plantae saat ini telah mengecualikan jamur, beberapa alga, dan prokariota (archaea dan bakteri).  Ciri utamanya adalah memiliki dinding sel yang mengandung selulosa dan mendapatkan energi terutama dari cahaya matahari melalui fotosintesis di kloroplas. Berikut adalah 12 divisi kingdom plantae (kerajaan tumbuhan) yang dikelompokkan menjadi 4 kelompok yang tidak resmi. Langsung saja kita simak yang pertama:

Divisi kingdom plantae (tumbuhan)

1. Alga Hijau

Alga hijau adalah pengelompokan tidak formal menurut ganggang yang terdiri berdasarkan 2 divisi yaitu chlorophyta & charophyta.

Chlorophyta adalah salah satu divisi yang membentuk viridiplantae yang mencakup sekitar 4.300 spesies. Contoh dari spesies ini adalah ganggang hijau yang mengandung klorofil a dan b dan menyimpan makanan sebagai pati pada plastida. Divisi ini mengandung spesies uniseluler dan multiseluler, yang oogamous dan isogamous. Semuanya memiliki sel renang yang memiliki garis motil.  Kebanyakan spesies hidup di air tawar dan laut, sedangkan lainnya menyesuaikan dengan lingkungan darat.

Charophyta merupakan tanaman terestrial alga hijau kompleks yg berhabitat di air tawar. Tidak misalnya chlorophyta, charophyta mempunyai beberapa karakteristik spesifik seperti adanya enzim eksklusif (golongan I aldolase, Cu/Zn dismutasi superoksida, glycolate oxidase, & flagellar peroksidase), flagela lateral (jika ada), & beberapa menggunakan fragmoplas dalam mitosis.

Dua. Bryophytes (Lumut)

Bryophytes merupakan kelompok informal yg terdiri menurut 3 divisi tanaman non-vaskular. Ukurannya terbatas & berhabitat di loka lembab, meskipun bisa bertahan di lingkungan yang lebih kering. Bryophytes terdiri dari sekitar 20.000 spesies tanaman . Bryophytes mempunyai struktur reproduksi tertutup (gamet dan spora), namun nir menghasilkan bunga atau biji, melainkan berkembang biak dengan spora.

Marchantiophyta adalah divisi tanaman non-vaskular yang biasa disebut lumut hati. Siklus hidupnya dominan gametofit, di mana sel-sel tumbuhan hanya membawa satu kumpulan informasi genetik. Diperkirakan ada sekitar 9000 spesies lumut hati (liverworts). Beberapa spesies tumbuh sebagai thallus tanpa daun yang rata. Lumut hati biasanya berukuran kecil dengan lebar daun 2-20 mm dan ukuran tumbuhan kurang dari 10 cm. Divisi ini tersebar secara global di hampir setiap habitat, paling sering di tempat lembab meskipun ada spesies gurun dan Arktik.

Anthocerotopsida atau lumut tanduk merupakan gerombolan tumbuhan non-vaskular yg memiliki struktur seperti tanduk memanjang yg merupakan sporofit. Seperti lumut lainnya, tubuh lumut tanduk hijau merata & adalah tanaman gametofit. Beberapa spesies tumbuh dalam jumlah besar menjadi gulma kecil pada kebun atau ladang. Beberapa spesies dapat ditemukan pada kulit pohon. Jumlah total spesies masih belum niscaya. Meskipun ada lebih menurut 300 nama spesies yang diterbitkan, jumlah sebenarnya mampu hanya 100-150 spesies.

Lumut daun atau bryophyta adalah flora tanpa bunga ukuran mini yg umumnya tumbuh berumpun di tempat yg lembab atau teduh. Tanaman ini secara individu umumnya terdiri dari daun sederhana yg hanya terdiri dari satu sel tebal, melekat dalam btg yang mungkin bercabang atau tidak hanya berperan terbatas dalam distribusi air & nutrisi. Meskipun beberapa spesies sudah mempunyai jaringan, tetapi biasanya kurang berkembang dan secara struktural berbeda dari jaringan yang ditemukan pada flora vaskular. Lumut daun nir memiliki biji dan setelah pembuahan berbagi sporophytes menggunakan tangkai yg tidak bercabang dengan kapsul tunggal yang mengandung spora. Tumbuhan ini biasanya berukuran 0,dua ? 10 centimeter. Meskipun ada spesies yang berukuran jauh lebih besar seperti Dawsonia yg sanggup tumbuh setinggi 50 cm.

3. Pteridophytes (Tumbuhan Paku)

Pteridophyte adalah flora vaskular (dengan xilem dan floem) yg bereproduksi melalui spora. Nama lainnya merupakan flora paku. Pteridophytes tidak menghasilkan bunga & biji. Meskipun kata ini ketika ini nir digunakan secara formal, tetapi tetap berlaku generik.

Lycopodiophyta merupakan tumbuhan vaskular tertua yg terdapat. Divisi ini bereproduksi dengan spora. Sebagian besar lycopodiophyta mempunyai protostele & dominan sporofit. Daunnya hanya mempunyai vaskular tunggal. Terdapat sekitar 1.290 spesies yg terdapat. Lycopodiophyta umumnya dibagi sebagai tiga ordo yaitu likopodiales, isoetales, & selaginellales. Selain itu sudah punah.

Pakis adalah anggota berdasarkan sekelompok tanaman vaskular yg bereproduksi melalui spora & nir mempunyai biji atau bunga. Berbeda menggunakan lumut, pakis memiliki jaringan eksklusif yg mengangkut air dan nutrisi, btg bercabang, dan daun. Divisi ini meliputi kurang lebih 10.560 spesies yang masih ada.

4. Spermatophyte (Tumbuhan Berbiji)

Spermatophyte merupakan flora yang membuat benih/biji, sehingga tak jarang dianggap tanaman berbiji.

Sikas adalah tumbuhan berbiji menggunakan sejarah fosil yang panjang. Sebelumnya, sikas lebih melimpah & lebih majemuk daripada sekarang. Sikas umumnya memiliki batang yang kokoh & berkayu menggunakan mahkota daun besar , keras, dan kaku. Daunya umumnya menyirip. Ukurannya bervariasi mulai berdasarkan hanya beberapa sentimeter hingga beberapa meter. Pertumbuhannya sangat lambat tetapi mampu berumur usang. Beberapa spesimen bahkan berusia 1.000 tahun.

Ginkgophyte adalah gymnosperma yang hanya terdiri dari satu spesies yang masih ada, yaitu Ginkgo biloba (pohon ginkgo). Ginkgophyte terdiri dari lima famili dan hanya ginkgoaceae yang masih ada. Pada awal periode Cenozoikum, Ginkgophyte hampir punah, khususnya pada periode kapur awal dan tersier. Orang Tionghoa adalah orang yang menyelamatkan ginkgo karena mereka menanamnya di kebun kuil mereka. Itulah mengapa pohon ginkgo berasal dari Tiongkok.

Pinophyta merupakan tanaman berbiji yg mengandung kerucut. Hanya ada satu kelas yg masih ada, yaitu pinopsida. Contohnya merupakan cemara dan pinus. Divisi pinophyta diperkirakan terdiri berdasarkan 8 famili, 68 marga, & 629 spesies yg masih hayati. Meskipun jumlah spesiesnya sedikit, tetapi divisi ini krusial secara ekologis dan lebih banyak didominasi pada belahan bumi utara & pegunungan. Tumbuhan ini lebih tahan terhadap pembekuan.

Gnetophyta adalah tumbuhan yang memiliki polongan dan pembungkus di sekitar ovula. Salah satu contoh tumbuhan divisi ini adalah tumbuhan melinjo (Gnetum gnemon). Cukup sulit untuk menemukan karakteristik umum antara semua anggota gnetophytes. Gnetophyta hanya terdiri dari tiga keluarga yang masing-masing terdiri dari satu genus. Hubungan antar ketiga keluarga itu tidak jelas, namun mereka tetap terkait erat. Spesialisasi antar ketiganya sangat banyak sehingga hampir tidak mirip satu sama lain.

Tanaman berbunga yang dikenal pula sebagai angiospermae atau magnoliophyta, merupakan gerombolan tumbuhan darat yang paling majemuk. Yakni terdiri menurut 416 famili, 13.164 genus yang dikenal, & 295.383 spesies yang diketahui. Perbedaan mendasarnya dibandingkan divisi lain merupakan memiliki bunga, endosperma pada biji, & produksi butir yg mengandung biji. Nenek moyang tumbuhan berbunga mulai menyimpang dari gymnosperma di periode trias, yakni 245 hingga 202 juta tahun yang lalu. Tumbuhan berbunga pertama diketahui timbul dalam 160 juta tahun kemudian, terdiversifikasi secara ekstensif & menyebar luas pada 120 juta tahun lalu, & menggantikan flora runjung menjadi flora secara umum dikuasai berdasarkan 100 hingga 79 juta tahun lalu.

Anda sanggup request artikel apa saja melalui hedisasrawan@gmail.Com atau langsung saja lewat komentar dibawah :)

Cara Budidaya Tanaman Cabe Untuk Peningkatan Produksi

Cara Budidaya Tanaman Cabe -Usaha peningkatan produksi cabe yang sekaligus meningkatkan pendapatan petani, dapat dilakukan sejak budidaya sampai penanganan pasca panen yang baik dan benar.

Cara Budidaya Tanaman Cabe Untuk Peningkatan Produksi

Posted by Agrikompleks

Budidaya cabe

Salah satu langkah terpenting dalam perbaikan teknik budidaya adalah pemilihan varietas cabe yang akan dibudidayakan.

Secara umum cabe memiliki banyak kandungan gizi dan vitamin. Diantaranya Kalori, Protein, Lemak, Karbohidrat, Kalsium, Vitamin A, B1 dan Vitamin C.

Selain digunakan untuk keperluan rumah tangga, cabe juga dapat digunakan untuk keperluan industri diantaranya, industri bumbu masakan, industri makanan dan industri obat-obatan atau jamu.

Pada umumnya cabe dapat ditanam pada dataran rendah sampai ketinggian 2000 meter dpl. Cabe dapat beradaptasi dengan baik pada temperatur 24-27°Cdengan kelembaban yang tidak terlalu tinggi.

Tanaman cabe dapat ditanam pada tanah sawah maupun tegalan yang gembur, subur, tidak terlalu liat dan cukup air.

Permukaan tanah yang paling ideal adalah datar dengan sudut kemiringan lahan 0-10 Coserta membutuhkan sinar matahari penuh dan tidak ternaungi. pH tanah yang optimal antara 5,5-7.Tanaman cabe menghendaki pengairan yang cukup.

Tetapi apabila jumlah air berlebihan dapat menyebabkan kelembaban yang tinggi dan merangsang tumbuhnya penyakit jamur dan bakteri.

Jika kekurangan air tanaman cabe dapat kurus, kerdil, layu dan mati. Pengairan dapat menggunakan irigasi, air tanah dan air hujan.

Berikut tahapan cara budidaya tanaman cabe yang baik & benar agar menerima keuntungan yang aporisma,

PengolahanTanah

Pengolahan tanah bertujuan untuk memperbaiki struktur dan porositas tanah sehingga peredaran air dan udara menjadi optimal. Pengolahan tanah dilakukan secara sempurna yaitu pembajakan duakali dan penyisiran satu kali.

Setelah pengolahan tanah (7-14) hari, dibuat bedengan dengan tujuan memudahkan pembuangan air hujan yang berlebihan, mempermudah pemeliharaan, mempermudah meresapnya air hujan atau air pengairan, serta menghindari tanah terinjak-injak sehingga menjadi padat.

Ukuran bedengan yang baik yaitu lebar 110-120 cm, dengan tinggi 20-30 cm, panjang disesuaikan dengan keadaan lahan, serta jarak antara bedengan 40-50 cm.

Pada saat 70% bedengan kasar terbentuk dipupuk dengan pupuk kandang atau kotoran ayam yang telah matang sebanyak 1,0-1,5 kg/lubang tanam. Pada tanah yang pH-nya asam juga diberikan pengapuran sebanyak 100-125 gr/lubang pertanaman.

Penyiapan Benih & Persemaian

Untuk lahan seluas 1 ha diperlukan benih 180 gram. Ada 2 cara untuk membibitkan cabai yaitu disemai dibedengan atau disemai langsung di polybag (kantong plastik).

Jika benih disemai di bedengan terlebih dahulu disiapkan bedeng persemaian, kemudian benih disebar dengan cara berbaris, jarak antara barisan 5 cm dan diberi naungan dari daun kelapa atau daun pisang.

Benih juga dapat disemai langsung dalam polybag kecil yang ukuran 5-8x10 cm. Sebelum dikecambahkan, benih cabai sebaiknya direndam dulu dalam air hangat dengan suhu 55 -60°C selama 15-30 menit untuk mempercepat proses perkecambahan benih.

Bila benih cabai akan disemai langsung di polybag, sebelumnya polybag diisi dengan media campuran tanah halus 2 bagian + 1 bagian pupuk kandang matang halus + 80 gr pupuk NPK + 75 gram furadan.

Bahan media dicampur secara merata lalu dimasukkan ke dalam polybag. Selanjutnya benih cabai ditanam dan diletakkan di bedengan secara teratur dan segera ditutup dengan karung goni basah selama ± 3 hari agar benih cepat berkecambah.

Pemasangan Mulsa Plastik

Sebelum dilakukan pemasangan mulsa plastik terlebih dahulu dilakukan pemupukan P.  Mulsa Plastik yang digunakan adalah berwarna Hitam Perak (MPHP).

Pemasangan sebaiknya dilakukan pada saat terik matahari antara pukul 14.00 -16.00 agar plastik tersebut memanjang (memuai) sehingga dapat menutup tanah serapat mungkin. Bedengan yang telah ditutup MPHP dibiarkan selama ±5 hari kemudian dilakukan penanaman.

Penanaman

Waktu penanaman yang paling baik adalah pagi atau sore hari. Umur cabe yang sudah dapat ditanam adalah umur 17.-23 hari atau tanaman cabe mempunyai daun 2-4 helai.

Sehari sebelum tanam bedengan yang telah ditutup mulsa plastik harus dibuatkan lubang tanam. Jarak tanam cabe yaitu 50-60 x 60-70 cm.

Bibit cabe yang siap dipindahkan segera disiram secukupnya dan sebaiknya juga direndamdalam larutan fungisida sistemik atau bakterisida dengan dosis 0,5-1,0 g/l air selama 15-30 menit untuk mencegah penularan hama dan penyakit.

Pemupukan

Dosis pupuk yang digunakan adalah Urea 150 kg + ZA 50kg + SP-36 150kg + KCI 200 kg. Pupuk dasar diberikan 2-3 hari sebelum tanam, yaitu semua dosis pupuk SP-36.

Pupuk susulan pertama diberikan pada umur 10 hari setelah tanam dengan sepertiga dosis masing-masing pupuk Urea, ZA dan KCI.

Pemupukan susulan kedua dan ketiga masing-masing pada 40 dan 70 hari setelah tanam dengan dosis sama dengan pemupukan pertama. Waktu pemupukan disesuaikan dengan ketersediaan air dimana keadaan air tanah dalam keadaan cukup.

Pupuk diberikan dengan cara tugal sedalam 5-15 cm dan ditutup kembali dengan tanah. Pemberian pupuk dapat juga dengan cara dikocor, dianjurkan juga disemprot dengan pupuk daun Mamigro Super N atau NPK spesial atau dengan Gardena D dengan konsentrasi 2 -5gr/l air mulai umur 7 sampai 30 hst dengan interval pemberian 7 –15 hari.

Pengairan

Pengairan dilakukan setiap 7–10 hari atau tergantung kondisi lahan. Pada waktu pelepasan air dari petak penanaman harus dilakukan dengan pelan agar tidak terjadipencucian pupuk dari bedeng tanaman.

Pengendalian Hama dan Penyakit

Ulat Grayak.

Pengendalian terpadu yang dilakukan adalah kultur teknis, hayati dan kimiawi. Cara kultur teknis dengan menjaga kebersihan kebun dari gulma dan sisa-sisa tanaman yang menjadi tempat persembunyian hama.

Cara hayati dengan menyemprotkan cairan berbahan aktif Bacilus thuringiensis seperi Dipel, Florbac, Bactospine dan Thuricide. Cara kimiawi dengan menyemprotkan insektisida Hostathion 40 EC (2 cc/L) atau Orthene 75 SP I g/L

Kutu Daun.

Pengendalian secara terpadu dilakukan dengan cara kultur teknis yaitu menanam tanaman perangkap (trap crop) disekeliling kebun cabe misalnya jagung. Cara kimiawi dengan menyemprotkan insektisida yang efektif dan selektif seperti Deltamethrin 25 EC (0,1 -0,2 cc/L), Decis 2,5 EC (0,04% atau Orthene 75 SP 0,1%.)

Lalat Buah.

Pengendalian hama ini dilakukan secara terpadu dengan cara pergiliran tanaman yang bukan tanaman inang, mengumpulkan buah cabe yang terserang lalu dimusnahkan; pemasangan perangkap beracun metil eugenol serta disemprot dengan insektisida Buldok, Lannate ataupun Tamaron.

Layu bakteri.

Penyebaran penyakit dapat melalui benih, bibit, bahan tanaman yang sakit dan residu tanaman. Pengendalian terpadu dilakukan dengan perlakuan benih dengan cara direndam dalam bakterisida Agrimycin 0,5 g/L selama 5 -15 menit. Layu fusarium.

Penyakit disebabkan organisme cendawan yang bersifat tular tanah. Gejala serangan adalah terjadinya pemucatan warna tulang-tulang daun disebelah aas dan diikuti dengan merunduknya tangkai-tangkai daun.

Pengendalian dilakukan dengan perlakuan benih direndam dalam larutan fungisida Benlate atau Derosal 0,5 -1,0 g/L selama 5 -15 menit. Pengapuran tanah sebelum tanam dengan dolomit pada tanah yang ber pH rendah.

Panen & Pasca Panen

Pada umumnya tanaman cabe mulai dipanen pada umur 75 -80hari setelah tanam, panen berikutnya dilakukan selang waktu 2 -3 hari sekali. Sedangkan di dataran tinggi panen perdana dimulai pada umur 90 -100 hari setelah tanam.

Selanjutnya pemetikan buah dilakukan selang waktu 6 -10 hari sekali. Panen cabe dipilih pada tingkat kemasakan 85-90% saat warna buah merah kehitaman.

Untuk mendapatkan harga yang lebih baik, output panen dikelompokkan dari standar kualitas permintaan pasar seperti supermarket, pasar lokal maupun pasar ekspor.

Setelah buah cabe dikelompokkan berdasarkan kelasnya, maka pengemasan perlu dilakukan untuk melindungi buah cabe dari kerusakan selama dalam pengangkutan.

Kemasan dapat dibuat dari berbagai bahan dengan memberikan ventilasi. Cabe siap didistribusikan ke konsumen yang membutuhkan cabe segar.

Itulah kabar mengenai cara budidaya tanaman cabe yg baik dan benar agar output yg di dapatkan sesuai harapan dan bisa menambah keuntungan yg menjanjikan gampang-mudahan mampu berguna dan menambah wawasan Anda, Selamat mencoba !

Cara Memajang Karya Seni Rupa Dua Dimensi dan Tiga Dimensi dalam Pameran

Untuk membicarakan ilham & gagasan yang telah tertuang dalam karya seni rupa, perlu diadakan aktivitas berupa pameran. Adanya pameran diharapkan terjadi komunikasi antara perupa menggunakan apresiator. Karya seni rupa yg dipajang pada pameran ada yang dua dimensi dan ada juga yang 3 dimensi. Contoh karya seni rupa dua dimensi adalah lukisan dan hasil fotografi. Sedangkan model karya seni rupa tiga dimensi merupakan patung. Berikut merupakan cara memajang karya seni rupa pada pameran. Langsung saja kita simak yg pertama:

Cara memajang karya seni rupa dua dimensi dan tiga dimensi

Untuk karya seni rupa dua dimensi, karya tadi wajib dipasang di sketsel atau papan panil. Jika tidak terdapat, bisa dipasang dalam dinding. Sedangkan buat karya seni rupa tiga dimensi, wajib dipasang di level. Jika nir ada, bisa digunakan meja. Ilustrasi di atas tampak sketsel yang dipakai buat memajang lukisan dan sebuah level di paling kiri buat memajang karya tiga dimensi.

Referensi:

  1. Pameran Karya Seni Rupa (http://pendidikanc.Blogspot.Co.Id/2015/08/pameran-karya-seni-rupa.Html)

Anda sanggup request artikel apa saja melalui hedisasrawan@gmail.Com atau pribadi saja lewat komentar dibawah :)

Cara budidaya Tanaman Terong yang Baik dan Benar

Cara budidaya Tanaman Terong yang Baik dan Benar - Terong (Solanum melongena) merupakan tanaman semusim sampai setahun atau tahunan, termasuk dalam famili Solanaceae.

Cara budidaya Tanaman Terong yang Baik dan Benar

Posted by Agrikompleks

Budidaya terong

Tanaman terong berbentuk semak atau perdu, dengan tunas yang tumbuh terus diketiak daun sehingga tanaman terlihat tegak menyebar merunduk.

Pada dasarnya terong dapat ditanam didataran rendah sampai dataran tinggi. Tanah yang cocok untuk tanaman terong adalah tanah yang subur, tidak tergenang air, dengan pH 5-6, dan drainase baik, tanah lempung dan berpasir sangat baik untuk tanaman terong.

Terong merupakan sayuran yg mampu berproduksi sampai dua tahun dan mempunyai produktifitas yang cukup tinggi. Lantaran itu terong sebagai galat satu jenis sayuran dengan prospek yang menjajikan. Harga terong yg relatif stabil, mampu sebagai pertimbangan untuk membudidayakan secara luas.

Berikut tahapan cara budidaya tumbuhan terong yang baik dan benar agar mendapatkan laba yang aporisma,

Benih

Kebutuhan benih untuk satu hektar 150-500 gr biji dengan daya tumbuh 75% biji tumbuh kurang lebih 10 hari setelah disemai.

Buah yang baik diperoleh dari buah yang warna kulit buahnya sudah menguning minimum 75% terutama pada jenis terung besar dan dipanen dengan memotong tangkai buahnya.

Persemaian

Sebelum disemai, benih direndam dalam larutan Previkur N(0,1%) selama ± 2 jam, kemudian dikeringkan.

Benih disebar merata pada bedengan dengan media berupa campuran tanah dan pupuk organik (1:1) tutup dengan tanah tipis, kemudian ditutup dengan alang-alang atau daun pisang selama 2-3 hari.

Bedengan persemaian diberi naungan dan ditutup dengan screen untuk menghindari serangan OPT.

Setelah berumur 7-8 hari, bibit dipindahkan ke bumbunan daun pisang/pot plastik dengan media yang sama.

Lakukan penyiraman sesuai dengan keadaan tanaman. Bibit siap dipindahkan kelapangan setelah mempunyai 4-5 helai daun.

Pengolahan Tanah

Tanah yang akan ditanami dicangkul 2-3 kali dengan kedalaman 20-30 cm. Buat bedengan dengan lebar 100-120 cm dan panjang disesuaikan dengan kondisi lahan, jarak antara bedengan 50 cm.

Pada tanah dengan pH <5 lakukan pengapuran dengan dolomit/kalsit 1-2 t/ha 3 minggu sebelum tanam.

Diantara bedengan dibuat parit dengan kedalaman 30 cm.Apabila menggunakan mulsa plastik, pemasangan dilakukan setelah pembuatan bedengan.

Pupuk organik atau kompos diberikan 0,5-1 kg per lubang tanam, 1 minggu sebelum tanam.

Penanaman

Penanaman dilakukan pada pagi atau sore hari. Jarak tanam dalam barisan 50-70 cm (tergantung varietas) dan jarak antar barisan 80-90 cm, pada tiap bedengan terdapat dua baris tanaman.

Lakukan penyiraman secukupnya, karena tanaman tidak tahan terhadap kekeringan dan kelebihan air.

Pemupukan

Pupuk buatan diberikan setelah tanaman berumur 1-2 minggu setelah tanam berupa ZA dan ZK dengan perbandingan 1:1 sebanyak 10 gr/tanaman disekeliling tanaman dengan jarak ±5 cm dari pangkal batang.

Pemupukan berikutnya diberikan saat tanaman berumur 2-3 bulan, berupa ZA 150 kg dan ZK 150 kg/ha. Pada musim kemarau pemupukan dianjurkan secara kocor.

Pemeliharaan

Penyiangan dilakukan sesuai dengan keadaan gulma, dapat dilakukan secara manual atau dengan cangkul.

Penyiraman dilakukan sesuai dengan kebutuhan tanaman, pada musim hujan drainase perlu diperdalam.

Pertumbuhan tanaman yang terlalu subur perlu dilakukan perompesan yaitu pengurangan daun.Pada tanaman yang relatif lebih tinggi perlu pemasangan ajir.

Pengendalian Hama dan Penyakit

Hama utama yang menyerang tanaman terung antara lain kutudaun (Myzus persicae), kutu kebul (Bermisida tabaci), pengorokdaun (Lirimyza sp.), dan oteng-oteng (Epilachna sp.).

Pengendalian dapat dilakukan dengan menggunakan perangkap kuning sebanyak 40buah/ha. Penyakit utama yang menyerang tanaman layu bakteri, busuk buah bercak daun antraknose busuk leher akar dan rebah semai.

Pengendalian dilakukan dengan menanam varietas tahan, atur jarak tanam dan pergiliran tanaman, perbaikan drainase, atur kelembaban dengan jarak tanam agak lebar, cabut dan buang tanaman sakit.

Apabila harus menggunakan pestisida gunakan pestisida yang aman dan selektif seperti pestisida nabati, biologi atau pestisida piretroid sintetik.

Panen & Pasca Panen

Panen buah pertama dapat dipetik setelah umur 3-4 bulan tergantung dari jenis varietas. Ciri-ciri buah siap panen adalah ukurannya telah maksimum dan masih muda.

Waktu yang paling tepat untuk panen pagi atau sore hari. Cara panen buah dipetik bersama tangkainya dengan tangan atau alat yang tajam.

Pemetikan buah berikutnya dilakukan 3-7 hari sekali dengan cara memilih buah yang sudah siap dipetik.

Buah terung tidak dapat disimpan lama sehingga harus dipasarkan segera setelah tanam. Sortasi dilakukan berdasarkan ukuran dan warna.

Itulah warta tentang cara budidaya flora terong yang baik & benar agar output yg di dapatkan sinkron asa dan bisa menambah laba yang menjanjikan gampang-mudahan sanggup bermanfaat dan menambah wawasan Anda, Selamat mencoba !

Kamis, 28 Mei 2020

6 Ciri-Ciri Zygomycota

Zygomycota adalah galat satu jenis fungi yang membentuk spora selama reproduksi seksual. Sekitar 1.050 spesies sudah diketahui. Jamur ini sebagian besar hidup pada bagian atas tanah atau pada tumbuhan/hewan yang membusuk. Beberapa adalah parasit flora, serangga, dan fauna kecil. Sedangkan ada jua yg membentuk interaksi simbiosis menggunakan tumbuhan. Berikut merupakan karakteristik-ciri zygomycota. Langsung saja kita simak yg pertama:

Ciri-ciri zygomycota

Dinding sel tersusun menurut kitin.

Memiliki hifa senositik, yg tidak mempunyai sekat & bersifat koenositik (memiliki beberapa inti).

Reproduksi aseksual (dengan zigospora tak berflagel) & seksual (dengan gametangiogami).

Biasa hidup sebagai saprofit (nir dapat membentuk kuliner sendiri).

Memiliki rhizoid buat menyerap kuliner.

Beberapa spesies berguna untuk produksi pangan manusia, seperti Rhizopus oligosporus untuk pembuatan tempe dan Rhizopus oryzae untuk pembuatan sake.

Referensi:

Ciri dan Klasifikasi Jamur (https://aslam02.Wordpress.Com/materi/biologi-kelas-x/jamur/karakteristik-&-klasifikasi-fungi/)

Cara Budidaya Tomat yang Baik dan Benar

Cara Budidaya Tomat yang Baik dan Benar - Tomat (Lycopersicon sp.Mill.) termasuk sayuran buah dan banyak mengandung vitamin A, Vitamin C, dan sedikit vitamin B.

Cara Budidaya Tomat yang Baik dan Benar

Posted by Agrikompleks

Budidaya tomat

Tomat bisa tumbuh di segala media, mulai menurut ditanam pada lahan sawah, huma tegal, huma pekarangan, bahkan buat kepemilikan lahan yg terbatas.

Budidaya tomat bisa dilakukan menggunakan metode tanaman pada pot (Tabulampot) ataupun menggunakan sistem tanaman hidroponik, dan yg membedakannya merupakan dalam media yang digunakannya.

Tomat tumbuh di dataran rendah dan dataran tinggi. Waktu tanam yang baik 2 bulan sebelum musim hujan berakhir dan awal musim kemarau.

Tomat menghendaki tanah gembur, kaya humus dan subur serta drainase baik dan tidak menggenang. pH 5-7. Curah hujan optimal 100-220 mm/bulan. Temperatur optimum adalah 24ºC (siang hari) dan 15ºC -20ºC (malam hari).

Cara budidaya tomat agar menghasilkan buah yang segar  tentunya ada teknik tersendiri, dan tidak boleh asal begitu saja. Untuk menghasilkan tomat  dengan kualitas bagus, berikut tahapan cara budidaya tomat yang baik dan benar agar mendapatkan keuntungan yang maksimal,

Benih

Perbanyakan benih tomat secara generatif (biji). Kebutuhan benih tergantung pada varietas dan jarak tanam dengan kisaran antara 150-300 gr/ha.

Benih disiapkan dengan cara: pilih buah tomat yang sehat dan matang penuh, lalu diperam 3 hari sampai berwarna merah gelap dan lunak.

Keluarkan biji bersama lendirnya; fermentasi biji 3 hari sampai lendir dan airnya terpisah dari biji; dicuci dan dijemur selama 3 hari atau kadar airnya 6%.

Persemaian

Benih disemai pada persemaian (bedengan/kantong plastik/polybag). Sebelum disemai, benih direndam dalam larutan Previkur N(0,1%) selama ± 2 jam, kemudian dikeringkan.

Benih disebar merata pada bedengan/tempat penyemaian dengan media tanah dan pupuk organik 1: 1, lalu ditutup dengan daun pisang selama 2-3 hari.

Bedengan persemaian diberi naungan/atap dari screen/kassa plastik transparan. Kemudian persemaian ditutup dengan screen untuk menghindari OPT.

Setelah berumur 7-8 hari, bibit dipindahkan kedalam bumbunan daun pisang/pot plastik dengan media yang sama (tanah dan pupuk organik steril).

Penyiraman dilakukan setiap hari. Bibit siap ditanam dilapangan setelah berumur 3-4 minggu atau sudah memiliki 4-5 helai daun.

Pengolahan Tanah & Penanaman

Olah tanah dan buat bedengan arah Timur-Barat dengan ukuran lebar 100-120 cm, panjang sesuai petakan maksimum 15 m untuk memudahkan dalam pemeliharaan tanaman, tinggi 30-40 cm dan jarak antara bedengan 20-30 cm.

Gunakan pupuk organik sebanyak 0,5-1 kg untuk setiap lubang. Diamkan lahan selama 1 minggu. Jarak tanam 50x70 cm atau 70x80 c m tergantung varietas. Penanaman dilakukan sore hari, setelah itu diberi penutup dari daun-daunan/pelepah pisang, lalu dibuka penutup setelah 4-5 hari. Tiap bedengan berisi 2 baris tanaman.

Pemeliharaan

Berikan pupuk dasar saat tanam, yaitu SP-36 100 kg dan KCL50 kg/hadan pupuk organik 2-4 kg/m2. Pupuk susulan I diberikan 14 HST (Hari Setelah Tanam) (75 kg urea) dan pupuk susulan II diberikan 35 HST (75 kg urea).

Pupuk diberikan di sekeliling tanaman dengan jarak 5 cm dari tanaman, setelah pemupukan ditutup dengan tanahsetebal1-2 cm.Siram setiap hari.

Pada saat berbunga siram 2 hari sekali hingga berbuah. Penyiangan setelah pemupukan atau tergantung pada pertumbuhan gulma. 3-4 minggu setelah tanam diberi ajir/lanjaran untuk menopang tanaman.

Lakukan pemangkasan setelah umur 4-6 minggu.Tomat yang telah mempunyai lima dompolan buah harus dipotong pucuk batang dan tunas-tunasnya. Tinggalkan 2-3 tunas yang berada di samping/sebelah bawah dompolan.

Hama dan Penyakit Utama

Hama yang sering menyerang tanaman tomat yaitu: Heliothis armigera (buah menjadi busuk dan rontok, juga menyerang pucuk cabang); Agrotis epsilon (daun tinggal rangkanya); Thrips spp (daun bergaris kecil berwarna perak dan layu); dan Nematoda (Meloidogynasp.) menyerang akar tanaman sehingga berbinti-bintil.

Penyakit yang sering menyerang tanaman tomat antara lain: Phytoptora infestans (bercak daun pada ujung dan pinggir daun sebelah bawah yang meluas keseluruh daun), Fusarium oxysporum (tulang daun menguning dan tangkai merunduk, tanaman kerdil, buah terbentuk tetapi kecil-kecil); Pseudomonas solanacearum (kelayuan dimulai dari bagian pucuk dan merambat keseluruh bagian tanaman, batang menjadi lembek).

Kalau terpaksa menggunakan pestisida, gunakan jenis pestisida yang aman mudah terurai seperti pestisida biologi, pestisida nabati atau pestisida piretroid sintetik.

Penggunaan pestisida tersebut harus dilakukan dengan benar baik pemilihan jenis, dosis, volume semprot, cara aplikasi, interval dan waktu aplikasinya.

Panen dan Pasca Panen

Panen dan petik buah pertama setelah umur 2-3 bulan. Panen dapat dilakukan antara 10-15 kali pemetikan buah dengan interval waktu 2-3 hari sekali.

Buah yang siap dipanen adalah yang sudah matang 30%. Total buah yang dapatdipanen dalam satu batang mencapai 1-2 kg.

Untuk pengangkutan ketempat yang jauh, buah tomat dapat dikemas dalam peti-peti kayu, tiap peti berisikan 20-30 kg buah tomat.

Itulah liputan mengenai cara budidaya tomat yg baik & benar agar output yg pada dapatkan sesuai harapan serta dapat menambah keuntungan yang menjanjikan mudah-mudahan mampu bermanfaat & menambah wawasan Anda, Selamat mencoba !

Kuliner Khas Kutai Timur

Sambal raja terbuat dari cabai, bawang merah, terasi, tomat yang digoreng hingga lembek dan mudah dihaluskan. Disertai dengan tempe, udang, ...