Perilaku menyimpang ataupun anti sosial merupakan output berdasarkan pengenalan yang nir sempurna. Ketidaksempurnaan proses sosialisasi itu disebabkan pula sang gagalnya individu atau grup buat mengidentifikasi diri agar pola perilakunya sinkron dengan kaidah atau nilai dan norma sosial di masyarakat. Apa yg mengakibatkan seseorang bisa berperilaku menyimpang & bagaimana cara mengendalikannya? Langsung saja kita simak selengkapnya?..
Berikut adalah beberapa pengertian konduite menyimpang berdasarkan para ahli sosiologi.
James W. Van der Zaden. Penyimpangan sosial adalah perilaku yang oleh sejumlah besar orang dianggap sebagai hal yang tercela dan di luar batas toleransi.
Robert M. Z. Lawang. Penyimpangan sosial adalah semua tindakan yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku dalam masyarakat dan menimbulkan usaha dari yang berwenang dalam sistem itu untuk memperbaiki perilaku menyimpang tersebut.
Paul B. Horton. Penyimpangan sosial adalah setiap perilaku yang dinyatakan sebagai pelanggaran terhadap norma-norma kelompok atau masyarakat.
Kesimpulan dari ketiga pengertian konduite menyimpang menurut para ahli pada atas merupakan seluruh perlaku rakyat rakyat yg tidak sesuai dengan nilai-nilai dan norma-norma yg berlaku pada warga .
Menurut Paul B. Horton defleksi sosial memiliki karakteristik-ciri berikut:
Penyimpangan harus bisa didefinisikan
Penyimpangan bisa diterima sanggup jua ditolak
Penyimpangan relatif dan penyimpangan absolut
Penyimpangan terhadap budaya nyata ataukah budaya ideal
Terdapat kebiasaan-kebiasaan penghindaran dalam penyimpangan
Penyimpangan sosial bersifat adaptif (menyesuaikan)
Teori kebudayaan khusus
Teori anomie
Teori reaksi rakyat
Teori differential association (pergaulan berbeda)
Teori labelling
Teori merton
Teori fungsi
Ketidaksanggupan menyerap norma-kebiasaan kebudayaan
Proses belajar yang menyimpang
Ketegangan antara kebudayaan & struktur sosial
Ikatan sosial yg berlainan
Akibat proses sosialisasi nilai-nilai subkebudayaan yg menyimpang
Menurut Wilnes dalam bukunya “Punishment and Reformation”, faktor-faktor penyimpangan sosial dibagi menjadi dua yaitu:
Faktor subjektif, merupakan faktor yang dari menurut seorang itu sendiri.
Faktor objektif, merupakan faktor yang asal dari luar diri seorang (lingkungan).
Penyimpangan primer
Penyimpangan sekunder
Penyimpangan individu
Penyimpangan grup
Penyimpangan situasional
Penyimpangan sistematik
Penyimpangan seksual
Penyalahgunaan narkotika
Perkelahian antarpelajar
Minum-minuman keras (alkoholisme)
Tindakan kriminal atau tindakan kejahatan
Sikap mental yang nir sehat
Ketidakharmonisan dalam keluarga
Pelampiasan rasa kecewa
Dorongan kebutuhan ekonomi
Pengaruh lingkungan & media massa
Keinginan buat dipuji
Proses belajar yang menyimpang
Ketidaksanggupan menyerap norma
Adanya ikatan sosial yang berlainan
Proses pengenalan nilai-nilai subkebudayaan menyimpang
Kegagalan pada proses sosialisasi
Keluarga
Lingkungan tempat tinggal
Kelompok bermain
Media massa
Hubungan seksual diluar nikah
Minum-minuman keras
Penyalahgunaan narkotika
Kenakalan remaja
Perkelahian antarpelajar
Kriminalitas
White collar crime
Blur collar crime
Kekerasan terhadap anak
Berikut adalah beberapa pengertian konduite menyimpang berdasarkan para ahli sosiologi.
Joseph S. Roucek. Pengendalian sosial adalah suatu istilah kolektif yang mengacu pada proses terencana ataupun tidak terencana yang mengajarkan, membujuk, atau memaksa individu untuk menyesuaikan diri dengan kebiasaan-kebiasaan dan nilai-nilai kelompok.
Peter L. Berger. Pengendalian sosial adalah berbagai cara yang digunakan oleh masyarakat untuk menertibkan anggota-anggotanya yang membangkang.
Horton. Pengendalian sosial adalah segenap cara dan proses yang ditempuh oleh sekelompok orang atau masyarakat, sehingga para anggotanya dapat bertindak sesuai harapan kelompok atau masyarakat.
Kesimpulan menurut ketiga pengertian perilaku menyimpang berdasarkan para ahli di atas merupakan suatu proses yg direncanakan atau tidak direncanakan yang mengajak, membimbing bahkan memaksa warga rakyat agar mematuhi nilai-nilai & kaidah-kaidah yang berlaku pada masyarakat.
Suatu cara/metode atau teknik buat menertibkan masyarakat/individu
Dapat dilakukan oleh individu terhadap individu, kelompok terhadap grup. Atau kelompok terhadap individu
Bertujuan mencapai keserasian antara stabilitas dengan perubahan-perubahan yang terus terjadi dalam masyarakat
Dilakukan secara timbal kembali meskipun terkadang nir disadari oleh kedua belah pihak
Untuk menjaga ketertiban sosial
Untuk mencegah terjadinya defleksi terhadap nilai-nilai & kebiasaan-norma sosial pada warga
Untuk mengembangkan budaya malu
Untuk menciptakan & menegakkan sistem hukum
Preventif
Kuratif
Represif
Gosip atau desas-desus
Teguran
Pendidikan
Agama
Hukuman (punishment)
Cara persuasif (mengajak & membimbing)
Cara koersif (kekerasan atau paksaan)
Lembaga kepolisian
Lembaga kejaksaan
Lembaga pengadilan
Lembaga tata cara
Tokoh rakyat
Semoga bermanfaat, Tetap Semangat!