Minggu, 20 Juni 2021

Virus (Materi Lengkap Biologi)

virusVirus merupakan parasit berukuran mikroskopik yg menginfeksi sel organisme biologis. Virus bersifat parasit obligat, hal tersebut disebabkan karena virus hanya bisa bereproduksi di dalam material hidup menggunakan menginvasi & memanfaatkan sel makhluk hayati karena virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri. Biasanya virus mengandung sejumlah mini asam nukleat (DNA atau RNA, namun nir kombinasi keduanya) yang diselubungi semacam bahan pelindung yg terdiri atas protein, lipid, glikoprotein, atau kombinasi ketiganya.

Adolf Mayer (1882), ilmuwan Jerman menemukan adanya penyakit yg mengakibatkan bintik kekuningan dalam daun tembakau. Mayer melakukan percobaan menggunakan menyemprotkan getah flora yg sakit dalam flora sehat, ternyata flora sehat sebagai tertular. Mayer berkesimpulan bahwa penyakit tersebut disebabkan sang bakteri yg sangat mini . Bakteri ini nir bisa ditinjau meskipun memakai mikroskop.

Kemudian Dmitri Ivanovski (1892), ilmuwan Rusia menyaring getah tanaman tembakau yg sakit dengan penyaring bakteri namun partikel yang menyerang tembakau tersebut lolos dari penyaring bakteri. Ivanovski menganggap bahwa penyakit mosaik dalam tumbuhan tembakau ini ditimbulkan oleh suatu organisme yg ukuran lebih kecil dibandingkan bakteri. Ia merasa terdapat kesalahan dalam teknik penyaringan. Seperti halnya Mayer, Ivanovski berkesimpulan bahwa penyebab penyakit mosaik dalam flora tembakau adalah bakteri.

Martinus W. Beijeinck (1897), pakar mikrobiologi Belanda menemukan kabar bahwa partikel mikroskopis penyerang tembakau dapat bereproduksi dalam flora tembakau, tetapi nir bisa dibiakkan dalam medium pertumbuhan bakteri. Beijerinck berpendapat bahwa ada agen yang menginfeksi tumbuhan tembakau, meskipun beliau sendiri belum mengetahui hal itu. Beijerinck menyebut agen penginfeksi itu menjadi virus lolos saring (filterable virus). Ia memberi nama demikian lantaran agen tadi dapat lolos berdasarkan saringan bakteri dan nir bisa diamati dengan mikroskop cahaya.

Kemudian Wendell Stanley (1935), berhasil mengkristalkan partikel yang menyerang flora tembakau. Partikel mikroskopis tersebut dinamakan TMV (Tobacco Mozaic Virus).

Perkembangan ilmu pengetahuan selanjutnya memberi kita pemahaman bahwa banyak sekali jenis virus merupakan penyebab penyakit pada tumbuhan, hewan, dan insan. Istilah virus lolos saring lalu disingkat sebagai virus. Iwanowski & Beijerinck dinobatkan sebagai penemu virus.

Virus memiliki ciri khusus yg membedakannya menggunakan kelompok makhluk hidup yang lain. Dalam penjabaran makhluk hidup, virus dipisahkan menjadi grup tersendiri. Ilmu yg menilik virus diklaim virologi.

  • Virus bersifat aseluler (tidak mempunyai sel)
  • Hanya dapat berkembangbiak dalam sel hidup
  • Virus berukuran mikroskopis, berkisar antara 20-300 milimikron
  • Virus hanya memiliki salah satu macam asam nukleat (DNA  dan RNA)
  • Virus dapat dikristalkan
  • Mempunyai bentuk yang bervariasi (heliks, polihidris, kompleks, dan sampul virus)
  • Virus tersusun atas asam nukleat yang diselubungi kapsid

Dalam siklus litik, virus akan menghancurkan sel induk setelah berhasil melakukan reproduksi.

Fase-fase:

1. Fase Absorbsi (Pelekatan)

Tahap absorbsi (pelekatan) adalah saat partikel virus (virion) inheren dalam sel yg diinfeksi. Tempat pelekatan virus pada sel inang terjadi dalam reseptor (protein khusus pada membran plasma sel inang yang mengenali virus).

2. Fase Penetrasi

Tahap penetrasi merupakan tahap virus atau materi genetik virus masuk ke dalam sitoplasma sel inang.

3. Fase Replikasi & Sintesis

Tahap replikasi dan sintesis adalah termin terjadinya perbanyakan partikel virus di dalam sel inang. Sel inang akan dikendalikan sang materi genetik berdasarkan virus sebagai akibatnya sel dapat membuat komponen virus, yaitu asam nukleat dan protein buat kapsid.

4. Fase Perakitan (Pematangan)

Tahap perakitan (pemasangan) adalah tahap penyusunan asam nukleat & protein virus sebagai partikel virus yang utuh.

5. Fase Pelepasan (Pembebasan)

Tahap divestasi (perakitan) adalah tahap partikel virus keluar berdasarkan sel inang dengan memecahkan sel tadi. Dengan begitu, sel inang sebagai mangkat .

Dalam daur lisogenik, virus nir menghancurkan sel, namun berintegrasi dengan DNA sel induk.

Fase-fase:

1. Fase Absorbsi dan Infeksi

Virus (fag/fage) melekat pada loka yg khusus pada sel bakteri.

2. Fase Penetrasi

DNA virus masuk ke dalam sel bakteri.

3. Fase Penggabungan

DNA virus bergabung menggunakan DNA bakteri menciptakan profag.

4. Fase Replikasi

DNA virus (dalam profag) akan terus bertambah poly jika sel bakteri terus menerus membelah. Dalam kasus yang sporadis terjadi, DNA virus akan terpisah menurut profag & akan memasuki daur litik.

Virus menunjukkan ciri kehidupan hanya apabila berada pada sel organisme lain (sel inang). Sel inang virus berupa bakteri, mikroorganisme eukariot (seperti Protozoa dan fungi), sel tanaman , sel fauna, dan sel insan. Virus yang menyerang flora dapat masuk ke dalam flora lain, terutama melalui perantara serangga. Virus yg menyerang fauna atau manusia dapat masuk ke pada tubuh fauna atau manusia lain contohnya melalui kuliner, minuman, udara, darah, luka, atau gigitan.

Klasifikasi virus tidak mengikuti sistem Linnaeus melainkan sistem ICTV (International Comitee on Taxonomy of Viruses = Komite Internasional buat Taksonomi Virus). Klasifikasi virus terbagi dalam 3 tingkat takson, yaitu keluarga, genus, dan spesies. Nama famili virus diakhiri dengan viridae, sedangkan nama genus diakhiri menggunakan virus. Nama spesies menggunakan bahasa Inggris & diakhiri menggunakan virus. Saat ini, jenis virus yg telah teridentifikasi lebih kurang dua ribu spesies.

Virus bakteri adalah virus yang sel inangnya adalah sel bakteri. Virus bakteri dianggap jua bakteriofage atau fage (Latin, phage = memakan). Virus bakteri mengandung materi genetik berupa DNA.

Virus mikroorganisme eukariot adalah virus yg sel inangnya berupa mikroorganisme yang tergolong eukariot. Virus ini terutama mengandung RNA. Virus yang menyerang fungi dianggap Mycovirus.

Virus flora adalah virus yg sel inangnya merupakan sel tumbuhan. Virus tumbuhan sebagian besar mengandung RNA.

Virus fauna adalah virus yg sel inangnya adalah sel hewan atau sel insan. Virus hewan mengandung RNA atau DNA.

Sumber:

1. Virus (id.Wikipedia.Org)

Kuliner Khas Kutai Timur

Sambal raja terbuat dari cabai, bawang merah, terasi, tomat yang digoreng hingga lembek dan mudah dihaluskan. Disertai dengan tempe, udang, ...