Senin, 31 Mei 2021

Sel (Artikel Lengkap Biologi)

sel hewan dan sel tumbuhanDalam biologi, sel adalah kumpulan materi paling sederhana yang dapat hidup dan merupakan unit penyusun semua makhluk hidup. Kebanyakan makhluk hidup tersusun atas sel tunggal, atau disebut organisme uniseluler, misalnya bakteri dan amoeba. Makhluk hidup lainnya, termasuk tumbuhan, hewan, dan manusia, merupakan organisme multiseluler yang terdiri dari banyak tipe sel terspesialisasi dengan fungsinya masing-masing.Tubuh manusia, misalnya, tersusun atas lebih dari 1013 sel.

Sel terkecil yang dikenal manusia ialah bakteri Mycoplasma dengan diameter 0,0001 sampai 0,001 mm, sedangkan salah satu sel tunggal yang bisa dilihat dengan mata telanjang ialah telur ayam yang belum dibuahi. Akan tetapi, sebagian besar sel berdiameter antara 1 sampai 100 µm (0,001–0,1 mm) sehingga hanya bisa dilihat dengan mikroskop. Penemuan dan kajian awal tentang sel memperoleh kemajuan sejalan dengan penemuan dan penyempurnaan mikroskop pada abad ke-17. Robert Hooke pertama kali mendeskripsikan dan menamai sel pada tahun 1665 ketika ia mengamati suatu irisan gabus (kulit batang pohon ek) dengan mikroskop yang memiliki perbesaran 30 kali. Namun demikian, teori sel sebagai unit kehidupan baru dirumuskan hampir dua abad setelah itu oleh Matthias Schleiden dan Theodor Schwann. Selanjutnya, sel dikaji dalam cabang biologi yang disebut biologi sel.

(Selengkapnya baca artikel tentang Pengertian Sel)

Sel merupakan unit organisasi terkecil yang sebagai dasar kehidupan dalam arti. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung pada dalam sel. Karena itulah, sel bisa berfungsi secara asalkan semua kebutuhan hidupnya terpenuhi.

Sel merupakan kesatuan struktural dan fungsional makhluk hayati, yang mengandung pengertian sebagai penyusun makhluk hayati & melaksanakan semua fungsi kehidupan (faal tubuh). Berdasar jumlah sel penyusunnya makhluk hayati bisa digolongkan sebagai makhluk hidup uniseluler dan multiseluler. Makhluk hayati multiseluler asal dari satu sel (zigot) yang lalu mengalami spesialisasi & diferensiasi. Struktur sel terdiri berdasarkan nukleus (inti sel), sitoplasma bersama organelnya, membran sel dan dinding sel. Sel yang memiliki fungsi spesifik umumnya dilengkapi dengan organel spesifik yg nir ditemukan pada sel lain.

sel sarafSel mampu diartikan menjadi gumpalan berdasarkan protoplasma yang berinti dan berfungsi sebagai komponen atau indera dalam membantu penyelenggaraan segala kegiatan buat kebutuhan hidupnya. Selama pertumbuhan, sel akan berubah seiring menggunakan perkembangannya baik menurut bentuk buat menyesuaikan dengan fungsinya. Bentuk sel mampu epidermis, hal ini akan melindungi sel-sel lain dalam menyimpan persediaan kuliner.

Sel berasal dari kata cella dimana memiliki arti sekumpulan partikel-partikel yang berukuran kecil dan membentuk suatu kesatuan terkecil dari makhluk hidup agar dapat melaksanakan suatu kehidupan. Pengertian sel sendiri mencakup dari beberapa hal yang berasal dari empat teori yakni unit struktural terkecil dari makhluk hidup, unit fungsional terkecil dari mahkluk hidup, pertumbuhan terkecil dari suatu makhluk hidup, serta unit hereditas terkecil dari mahkluk hidup.

Pengertian Sel Menurut Beberapa Ahli

Sel dilihat pertama oleh Aristoteles (384 – 322 SM). Dia menyatakan bahwa semua makhluk hidup tersusun dari suatu benda hidup atau unit struktural yang mempengaruhi kehidupan suatu organisme. Pada saat ini belum dikenal kata “sel” dari unit structural tersebut.

Robert HookeRobert Hooke(1665 M), Dialah orang yg pertama kali yang menamakan unit structural tersebut sebagai ?Sel?. Beberapa investigator menurut tahun 1665 s/d 1831 yg mengusut sel, Tak satupun yg dapat menyimpulkan bahwa benda hidup tersebut tersusun menurut unit atau sel yg serupa.

Pada tahun 1938 – 1939 M, dua orang ahli biologis yaitu M.J.Schleiden (ahli Botani) dan Theodore Schwann (ahli Zoologi) Mendefinisikan secara jelas tentang sel. Menurut mereka sel adalah unit struktural dan unit fungsional dari organisme hidup.

Dari tahun 1955, berkembanglah teori sel terkini, yaitu:

  • Sel adalah unit structural dari makhluk hidup.

  • Sel adalah unit fungsionla dari makhluk hidup.

  • Sel adalah pembawa sifat dari makhluk

  • Sel baru berasal dari sel itu sendiri (pembelahan sel).

  • Setiap sel mempunyai aksi dan tugas secara bebas sebagai bagian integral dari organisme lengkap.

Ukuran Sel

  • Ukuran dan Bentuk Sel : Ukuran sel biasanya bevariasi antara 10 µm – 100 µm.

  • Ukuran sel yang terkecil pada Pleuropneumonia yaitu 0,1 – 0,5 µm.

  • Ukuran sel yang terpanjang pada serat Sclerenchymatous pada Boehmenia nevia, yaitu ± 55 cm.

Jumlah Sel

  • Protozoa, bakteri, fungi dan alga bersel satu. Mereka disebut sebagai bentuk uniseluler atau aseluler.

  • Sebagian besar Kingdom animalia dan Kingdom Plantae dan sebagaian besar Kingdom Fungi terdiri beberapa sel, mereka dikatakan sebagai organisme multiseluler.

Type Sel

Berdasarkan strukturnya, sel terbagi ke pada dua type, yaitu:

  • Sel Prokariotik; yaitu sel dimana mitokondria, kloroplas, dan nucleus tidak terlihat secara jelas. Type sel ini ditemukan pada bakteri dan alga biru hijau yang tergolong dalam kingdom Monera .

  • Sel Eukariotik; yaitu sel dimana batas nucleus dan membrane tampak secara jelas. Type sel ini ditemukan pada semua Kingdom Protista , Kingdom Fungi , Kingdom Plantae dan Animalia

dua. Sejarah Sel

Penemuan awal

Mikroskop majemuk dengan dua lensa telah ditemukan pada akhir abad ke-16 dan selanjutnya dikembangkan di Belanda, Italia, dan Inggris. Hingga pertengahan abad ke-17 mikroskop sudah memiliki kemampuan perbesaran citra sampai 30 kali. Ilmuwan Inggris Robert Hooke kemudian merancang mikroskop majemuk yang memiliki sumber cahaya sendiri sehingga lebih mudah digunakan. Ia mengamati irisan-irisan tipis gabus melalui mikroskop dan menjabarkan struktur mikroskopik gabus sebagai "berpori-pori seperti sarang lebah tetapi pori-porinya tidak beraturan" dalam makalah yang diterbitkan pada tahun 1665. Hooke menyebut pori-pori itu cells karena mirip dengan sel (bilik kecil) di dalam biara atau penjara. Yang sebenarnya dilihat oleh Hooke adalah dinding sel kosong yang melingkupi sel-sel mati pada gabus yang berasal dari kulit pohon ek. Ia juga mengamati bahwa di dalam tumbuhan hijau terdapat sel yang berisi cairan.

Pada masa yang sama di Belanda, Antony van Leeuwenhoek, seorang pedagang kain, menciptakan mikroskopnya sendiri yang berlensa satu dan menggunakannya untuk mengamati berbagai hal. Ia berhasil melihat sel darah merah, spermatozoid, khamir bersel tunggal, protozoa, dan bahkan bakteri. Pada tahun 1673 ia mulai mengirimkan surat yang memerinci kegiatannya kepada Royal Society, perkumpulan ilmiah Inggris, yang lalu menerbitkannya. Pada salah satu suratnya, Leeuwenhoek menggambarkan sesuatu yang bergerak-gerak di dalam air liur yang diamatinya di bawah mikroskop. Ia menyebutnya diertjen atau dierken (bahasa Belanda: 'hewan kecil', diterjemahkan sebagai animalcule dalam bahasa Inggris oleh Royal Society), yang diyakini sebagai bakteri oleh ilmuwan modern.

Pada tahun 1675–1679, ilmuwan Italia Marcello Malpighi menjabarkan unit penyusun tumbuhan yang ia sebut utricle ('kantong kecil'). Menurut pengamatannya, setiap rongga tersebut berisi cairan dan dikelilingi oleh dinding yang kokoh. Nehemiah Grew dari Inggris juga menjabarkan sel tumbuhan dalam tulisannya yang diterbitkan pada tahun 1682, dan ia berhasil mengamati banyak struktur hijau kecil di dalam sel-sel daun tumbuhan, yaitu kloroplas.

Teori sel

Dua ratus tahun lalu, yakni lebih kurang tahun 1835, seseorang ilmuan Prancis yg bernama Felix Dujardin meneliti bahwa sel-sel tadi tersusun atas substansi berupa cairan. Cairan tersebut dikenal dengan istilah Protoplasma. Istilah Protoplasma kali ini dikemukakan sang Johannes Purkinje.

Beberapa ilmuwan pada abad ke-18 dan awal abad ke-19 sudah berspekulasi atau mengamati bahwa tumbuhan dan fauna tersusun atas sel, tetapi hal tadi masih diperdebatkan dalam ketika itu. Pada tahun 1838, pakar botani Jerman Matthias Jakob Schleiden menyatakan bahwa semua flora terdiri atas sel & bahwa seluruh aspek fungsi tubuh tanaman pada dasarnya merupakan manifestasi aktivitas sel. Ia jua menyatakan pentingnya nukleus (yang ditemukan Robert Brown pada tahun 1831) dalam fungsi dan pembentukan sel, tetapi ia keliru menerka bahwa sel terbentuk dari nukleus. Pada tahun 1839, Theodor Schwann, yang selesainya berdiskusi menggunakan Schleiden menyadari bahwa ia pernah mengamati nukleus sel fauna sebagaimana Schleiden mengamatinya pada tumbuhan, menyatakan bahwa semua bagian tubuh hewan jua tersusun atas sel. Menurutnya, prinsip universal pembentukan aneka macam bagian tubuh semua organisme adalah pembentukan sel.

Yang kemudian memerinci teori sel sebagaimana yang dikenal dalam bentuk modern ialah Rudolf Virchow, seorang ilmuwan Jerman lainnya. Pada mulanya ia sependapat dengan Schleiden mengenai pembentukan sel. Namun, pengamatan mikroskopis atas berbagai proses patologis membuatnya menyimpulkan hal yang sama dengan yang telah disimpulkan oleh Robert Remak dari pengamatannya terhadap sel darah merah dan embrio, yaitu bahwa sel berasal dari sel lain melalui pembelahan sel. Pada tahun 1855, Virchow menerbitkan makalahnya yang memuat motonya yang terkenal, omnis cellula e cellula (semua sel berasal dari sel).

Perkembangan hayati sel

Antara tahun 1875 & 1895, terjadi berbagai inovasi mengenai kenyataan seluler dasar, seperti mitosis, meiosis, & fertilisasi, dan berbagai organel krusial, seperti mitokondria, kloroplas, & badan Golgi. Lahirlah bidang yg mempelajari sel, yang waktu itu diklaim sitologi.

Perkembangan teknik baru, terutama fraksinasi sel dan mikroskopi elektron, memungkinkan sitologi dan biokimia melahirkan bidang baru yang disebut biologi sel. Pada tahun 1960, perhimpunan ilmiah American Society for Cell Biology didirikan di New York, Amerika Serikat, dan tidak lama setelahnya, jurnal ilmiah Journal of Biochemical and Biophysical Cytology berganti nama menjadi Journal of Cell Biology. Pada akhir dekade 1960-an, biologi sel telah menjadi suatu disiplin ilmu yang mapan, dengan perhimpunan dan publikasi ilmiahnya sendiri serta memiliki misi mengungkapkan mekanisme fungsi organel sel.

3. Bagian-Bagian Sel

a. Membran plasma

  1. Mengatur lalu lintas senyawa-senyawa atau ion-ion yang masuk dan keluar sel atau organel

  2. Sebagai reseptor (pengenal) molekul-molekul khusus (hormon) metabolit dll dan agensia khas seperti bakteri dan virus

  3. Tempat berlangsunya berbgai reaksi kimia seperti pada membran motokondria, kloroplas, retikulum endoplasma dan lain-lain,

  4. Membran plasma juga berfungsi sebagai reseptor perubahan lingkungan sel, seperti perubahan suhu, intensitas cahaya dan lain-lain.

B. Dinding sel

Fungsi dinding sel pada flora adalah buat memperkokoh sel sebagaimana sel tulang dalam hewan.

C. Sitoplasma & nukleoplasma

Fungsi nucleolus merupakan tempat perakitan ribosom.

D. Organel sel

Organel sel diantaranya adalah : retikulum endoplasma,mitokondria, badan golgi, kloroplas, nucleus, lisosom, peroksisom, vakuola. Disamping organel yang dibungkus membran ada jua organel yagn nir dibatasi membran seperti ribosom

1. Retikulum endoplasma

  • Tempat biosintesis protein. Protein disintesis pada REG

  • Tempat penambahan molekul karbohidrat. Molekul karbohidrat ditambahkan pada rantai protein yang telah disintesis RE sebelum dibawa ke badan golgi, lisosom, membran sel atau ke ruang antar sel. Penambahan ini terjadi di lumen RE.

  • Tempat biosinteis fospolipid dan kolesterol. Membran RE berfungsi untuk membentuk semua lipid yang diperlukan untuk membentuk atau memperbaiki membran plasma, termasuk fospolipid dan kolesterol.

  • Tempat detoksifikasi, proses ini berlangsung pada REA sel-sel usus, ginjal, kulit, dan terutama di hari. Senyawa-senyawa yang berbahaya dan bersifat racun, diubah menjadi tidak berbahaya.

2. Badan Golgi

Kompleks golgi berfungsi menjadi

  1. Tempat glikosilasi protein dan lipid, yaitu proses perakitan protein dan lipid berkarbohidrat tinggi.

  2. Berperan dalam pemulihan membran sel

  3. Berperan dalam mencekresikan bahan tertentu yang dibutuhkan di luar sel. Bahan yang akan disekresikan terlebih dahulu dikemas dalam vesikuli sekretoris atau granula sekretoris.

  4. Pada sel tumbuhan kompleks golgi juga berperan dalam perakitan dinding sel.

Tiga. Lisosom & peroksisom

Organel ini krusial buat melindungi sel berdasarkan penimbunan H2O2. Pada biji yang sedang tumbuh peroksisom berperan dalam perimbakan asam lemak yang tersimpan dalam biji menjadi gula yang dibutuhkan buat tubuh.

4. Mitokondria

Mitokondria mempunyai poly fungsi metabolik, terutama buat membuat tenaga pada metabolisme karbohidrat dan lemak (disebut jua respirasi), buatan ATP dan lain-lain. Jumlah mitokondria pada sel nir sama tergantung dalam kegiatan sel. Sel-sel yang aktif misalnya sel dalam jaringan otot mempunyai banyak mitokondria.

Lima. Kloroplas

Fungsi kloroplas adalah tempat fotosintesis dan sintesis ATP pada sel tanaman

Selain kloroplas pada rumbuhan jua terdapat plastida lain yaitu kromoplas yg mengandung pigmen kuning dan leukoplas yang nir mengandung pigmen

6. Sentrosoma

Sentrosoma merupakan argenel yg bentuknya relatif bundar & terletak dekat ini. Pada sentrosoma masih ada 2 sentriol yang tersusun tegak lurus satu menggunakan yg lain. Sentrosoma berperan pada pembelahan sel.

7. Ribosom

Mmerupakan struktur terkecil yg masih ada dalam sel, & merupakan loka berlangsungnya sintesis. Ukuran ribosom pada sel eukariota tidak sama dengan sel prokariota. Pada sel yang aktif melakukan buatan protein, ribosoma dapat mencapai 25% menurut bobor kemarau sel.

8. Vakuola

Vakuola merupakan organel yg berisi cairan, dan dibatasi oleh membran plasma, vakuola umumnya masih ada dalam sel tumbuhan. Pada sel tumbuhan yg muda masih ada poly vakuola-vakuola mini , namun menggunakan bertambahnya umur sel, maka terbentuk vakuola tengah yg akbar. Vakuola berfungsi buat menyimpan ad interim bahan makan terlarut & sia-sia metabolisme.

6. Transpor Materi Intra & Antar Sel

Salah satu fungsi membran sel adalah tempat lalu lalangnya materi yang dibutuhkan, yg tidak diperlukan atau materi yang diperlukan ruang antar sel. Sistem pemasukan & pengeluaran materi ini dianggap sistem transpor. Dilihat berdasarkan materi yang memasuki sel, terdapat dua kelompok yaitu makro molekul & mikro molekul. Membran plasma merupakan saringan pemilihan materi yg akan memasuki sel. Dwilapis lipid bersifat impermeable bagi molekul-molekul terlarut pada air & molekuk bermuatan.

A. Pengangkutan mikromolekul lewat membran sel

Ada 3 mekanisme pengangkuran mikromolekul, yaitu : difusi sederhana, difusi dipermudah, & pengangkutan aktif. Difusi sederhana dan dipermudah merupakan transport materi menurut wilayah konsentrasi tinggi, ke daerah konsentrasi rendah. Pengangkutan ini nir menggunakan ATP, karena searah menggunakan gradien konsentrasi, sehingga jua transpor pasif. Transpor materi berdasarkan daerah konsentrasi rendah ke wilayah konsentrasi tinggi memerlukan ATP, karena antagonis dengan gradien konsentrasi sehingga diklaim jua transport aktif.

1) Difusi sederhana

Molekul-molekul yg bisa melewati membran plasma menggunakan jalan difusi sederhana sangat terbatas jumlahnya. Mikromolekul yang bersifat hidrofobik dapat melewati membran plasma menggunakan gampang. Sedangkan makromolekul atau molekul yang terion sulit melewati membran plasma. Kemampuan membran plasma buat memilih molekul yg akan melewatinya disebabkan adanya porus pada membran tadi. Porus tadi terdapat yg menembus molekul protein integral (transmembran), atau terbentuk secara rambang dalam dwilapis ipid. Porus dalam dwilapis lipid terbentuk lantaran gerakan molekul lipid tersebut.

Dua) Difusi dipermudah

Senyawa yg melewati selaput plasma dengan jalan difusi dipermudah, nir memerlukan ATP. Tetapi gerakan senyawa berdasarkan luar ke dalam atau kebalikannya mampu lebih cepat menurut pada difusi sederhana. Hal ini lantaran terdapat protein pembawa (carier) yang mampu mempercepat pengangkutan. Molekul protein pembawa sesudah mengikat senyawa yg akan dibawa, segera memindahkan senyawa tersebut berdasarkan luar ke dalam atau kebalikannya, menggunakan jalan rotasi berdifusi atau dengan menciptakan porus.

Tiga) Transport

Pengankutan senyawa melewati membran plasma menggunakan melawan gradien, berlangsung sangat rumit. Mekanisme paling sederhana sama dengan difusi dipermudah, tetapi memerlukan ATP. Salah satu contoh transport aktif merupakan pemompaan ion Na & Ka pada dalam sel dipertahankan selalu lebih tinggi dari pada di luar sel. Sebaliknya konsentrasi ion Na pada dalam sel dipertahankan selalu lebih rendah dari dalam luar sel. Untuk itu ion Na & Ka dipompa melawan gradien konsentrasi. Pemompaan bisa berlangsung jika terdapat ATP.

B. Pengangkutan makromolekul lewat membran sel

Makromolekul mampu berupa protein, polinukleotidak, polisakarida atau mikroorganisme. Bahan-bahan ini tidak bisa lewat membran sel dengan cara difusi ataupun transport aktif, tetapi sel permanen dapat memasukkan dan mengeluarkan makromolekul-makromolekul tersebut. Pengangkutan makromolekul ini sangat tidak sinkron dengan pengangkutan mikromolekul. Pengangkatan makromolekul membutuhkan visikuli. Ada 3 cara pengangkutan makromolekul yaitu endositosis, eksositosis, pertunasan (budding).

1) Endositosis

Endositosis yaitu pengangkutan makromolekul ke dalam sel, menggunakan cara pelekukan ke pada (invaginasi) membran sel. Setelah terjadi pelakukan membran sel akan menggenting dan akhirnya terputus sehingga terbentuk vesikuli (endosom) yg berisi makromolekul yg akan diangkut. Endosotosis terbagi 2 yaitu pinositosis, apabila materi yang diangkut kental (solid).

Dua) Eksositosis

Ekositosis yaitu pengangkutan makromolekul ke luar sel ada 2 cara eksositosis yaitu melalui pelekukan ke luar (evaginasi) membran plasma sehingga akhirnya membran plasma mengenting & putus & bahan yang diangkut berada dalam visikuli. Cara yang ke 2 vesikuli yg terdapat pada sel (atau organel) melbur menggunakan membran plasma dan bahan yg diangkut dilepaskan setelah membran vesikuli terbuka.

3) Pertunasan

Pertunasan hampir sama menggunakan eksositosis yang menciptakan vesikuli, hanya istilah ini digunakan buat tingkat organel saja. Contohnya dalam pembentukan lisosom.

4. Struktur Sel

Prokariotik

Bakteri merupakan salah satu contoh organisme yang mempunyai sel tipe prokariotik. Bagian luar sel bakteri terdiri menurut: kapsula, dinding sel, dan membran plasma. Kapsula yaitu bagian yang paling luar berupa lendir yang berfungsi buat melindungi sel. Bahan kimia pembangun kapsula merupakan polisakarida. Dinding sel terdiri dari banyak sekali bahan seperti karbohidrat, protein, dan beberapa garam anorganik dan berbagai asam amino.

Fungsi dinding sel yaitu sebagai pelindung, mengatur pertukaran zat dan reproduksi. Sedangkan membran pada adalah bagian bahan misalnya karbohidrat, protein, & beberapa garam anorganik serta berbagai asam amino. Berdasarkan struktur dinding selnya bakteri dikelompokkan menjadi bakteri Gram negatif & Gram positif

Fungsi dinding sel yaitu sebagai pelindung, mengatur pertukaran zat dan reproduksi. Sedangkan membran dalam adalah bagian penutup yang paling dalam. Membran plasma bakteri mengadung enzim oksida dan respirasi. Fungsinya serupa menggunakan fungsi mitokondria dalam sel eukariotik. Pada beberapa daerah membran plasma menciptakan lipatan ke arah dalam diklaim mesosom. Fungsi mesosom yaitu untuk respirasi & sekresi & mendapat DNA dalam waktu konyugasi. Beberapa bakteri mempunyai alat gerak berupa flagel. Beberapa bakteri lainnya mengandung villi yg berfungsi buat melekatkan diri. Sitoplasma adalah bagian pada sel bakteri. Sitoplasma berbentuk koloid yg agak padat yang mengandung butiran-butiran protein, glikogen, lemak & berbagai jenis bahan lainnya. Pada sitoplasma sel bakteri nir ditemukan organel-organel yg memiliki sistem endomembran seperti badan Golgi, retikulum endoplasma (RE), kloroplas, mitokondria, badan mikro, & lisosom. Sedangkan ribosom banyak ditemukan dalam sitoplasma bakteri.

Eukariotik

Sel eukariotik merupakan sel yang memiliki sistem endomembran. Sel tipe ini secara struktural memiliki sejumlah organel dalam sitoplasmanya. Organel tadi memiliki fungsi yg sangat spesial yg berkaitan satu dengan yang lainnya & berperan penting buat menyokong fungsi sel. Organisme yg mempunyai tipe sel ini antara lain fauna, tanaman , dan jamur baik multiseluler maupun yang uniseluler.

Tipe sel eukariotik pada flora sedikit tidak sinkron dengan dalam fauna. Pada sel hewan, dalam bagian luar sel nir ditemukan adanya dinding sel, sebaliknya dalam tumbuhan & jamur ditemukan adanya dinding sel. Walaupun demikian dinding sel flora & sel fungi secara kimiawi tidak selaras penyusunnya. Pada fungi didominasi oleh chitin sedangkan pada flora selulosa. Pada flora ditemukan adanya organel kloroplas sedangkan dalam fungi dan fauna nir ditemukan. Selain disparitas tadi dalam dasarnya baik sel hewan, tanaman , dan fungi memiliki struktur yang serupa.

Lima. Fungsi Sel

Ditinjau dari fungsinya, sel merupakan unit fungsional dari semua (konsep) organism hidup. Jadi, fungsi kehidupan ini dikerjakan oleh tiap individu sel. Fungsi kehidupan organisme tingkat tinggi (termasuk manusia) dikerjakan oleh tiap sel dari berbagai alat tubuh dan organisasi yang sempurna terjadilah aktivitas terpadu untuk melangsungkan fungsi kehidupan ini. Aktivitas terpadu dikoordinasikan oleh kekuatan yang belum kita ketahui menurut teori vitalitas dinyatakan sebagai a transcendent force not inherent in the chemical composition of protoplasm.

Ditinjau dari perkembangan, maka sel adalah unit perkembangan, karena tiap jenis jaringan dan indera tubuh didahului sang pembentukan jenis sel tertentu.

Ditinjau berdasarkan keturunan, sel merupakan unit hereditas. Seperti yang dijelaskan pada hal reproduksi, pada inti sel terdapat kromosom yg mengandung gen-gen (factor keturunan). Semua sifat turun temurun dari suatu individu (hewan uniselular atau fauna multiselular) masih ada dalam sel itu atau dalam sel reproduksi atau pada sel kelamin.

6. Pembelahan Sel

Pembelahan sel merupakan suatu proses dimana material seluler dibagi kedalam 2 sel anak. Pada organisme tersebut, yg umumnya dimulai dari satu sel tunggal. Pembelahan sel juga adalah suatu proses dimana jaringan-jaringan yg telah rusak diganti & diperbaiki. Sel memiliki kemampuan buat memperbanyak diri menggunakan melakukan pembelahan. Pada fauna uniseluler cara ini digunakan sebagai alat reproduksi, sedangkan dalam hewan multi seluler cara ini dipakai dalam memperbanyak sel somatis untuk pertumbuhan dan pada sel gamet buat proses pewarisan keturunan sampai akhirnya membantu membentuk individu baru.Ada 2 macam pembelahan sel, yaitu pembelahan secara langsung ?Amitosis? & pembelahan secara tidak pribadi ?Mitosis & meiosis?.

Pembelahan Sel secara Langsung

Proses pembelahan secara pribadi disebut pula pembelahan ami-tosis atau pembelahan biner. Pembelahan biner adalah proses pembelahan menurut 1 sel sebagai dua sel tanpa melalui fase-fase atau tahap-termin pembelahan sel. Pembelahan biner banyak dilakukan organisme uniseluler (bersel satu), seperti bakteri, protozoa, & mikroalga (alga bersel satu yg bersifat mikroskopis). Setiap terjadi pembelahan biner, satu sel akan membelah sebagai 2 sel yg identik (sama satu sama lain). Dua sel ini akan membelah lagi menjadi empat, begitu seterus-nya. Pembelahan biner dimulai menggunakan pembelahan inti sel menjadi dua, kemudian diikuti pembelahan sitoplasma. Akhirnya, sel terbelah sebagai dua sel anakan. Pembelahan biner bisa terjadi dalam organisme prokariotik atau eukariotik tertentu. Perbedaan antara organisme prokariotik & eukariotik, terutama menurut dalam ada tidaknya membran inti selnya. Membran inti sel tadi membatasi cairan pada inti sel ( nukleoplasma) dengan cairan di luar inti sel, tempat terdapatnya organel sel ( sitoplasma). Organisme prokariotik tidak mempunyai membran inti sel, sedangkan organisme eukariotik memiliki membran inti sel. Oleh karena itu, eukariotik dikatakan mempunyai inti sel (nukleus) sejati. Pembelahan biner dalam organisme prokariotik terjadi pada bakteri. DNA bakteri masih ada pada wilayah yang diklaim nukleoid. DNA pada bakteri nisbi lebih mini dibandingkan menggunakan DNA dalam sel eukariotik. DNA pada bakteri berbentuk tunggal, panjang & sirkuler sebagai akibatnya tidak perlu dikemas sebagai kromosom sebelum pembelahan.

Pembelahan Sel secara Tidak Langsung (Mitosis dan Meiosis)

Pembelahan sel secara tidak langsung adalah pembelahan yang melalui tahapan-tahapan tertentu. Setiap tahapan pembelahan ditandai dengan penampakan kromosom yang berbeda-beda. Kalian telah mengetahui bahwa di dalam inti sel terdapat benang-benang kromatin . Ketika sel akan membelah, benang-benang kromatin ini menebal dan memendek, yang kemudian disebut kromosom.  Kromosom dapat berikatan dengan warna tertentu, sehingga mudah diamati dengan mikroskop. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kromosom merupakan benang pembawa sifat. Di dalam kromosom terdapat gen sebagai faktor pembawa sifat keturunan.

Pada saat sel sedang membelah, terjadi proses pembagian kromosom pada dalamnya. Tingkah laku kromosom selama sel membelah dibedakan sebagai fase-fase atau termin-tahap pembelahan sel. Pembelahan sel yang terjadi melalui fase-fase itulah yang diklaim pembelahan secara nir langsung. Mengenai fase-fase pembelahan mitosis akan dibahas dalam subab tersendiri.

Pembelahan sel secara nir langsung dibedakan sebagai dua, yaitu pembelahan mitosis dan meiosis . Sebelum kalian mempelajari lebih jauh mengenai pembelahan sel secara nir pribadi, terdapat baiknya kalian lakukan rubrik Diskusi beri-kut ini.

Proses pertumbuhan & perkembangan jaringan atau organ tu-buh organisme terjadi melalui proses pembelahan sel secara mitosis. Pembelahan mitosis merupakan pembelahan sel yang membuat sel anakan menggunakan jumlah kromosom sama dengan jumlah kromosom induknya. Proses pembelahan mitosis terjadi dalam seluruh sel tubuh makhluk hayati, kecuali pada jaringan yang membentuk gamet (sel kelamin).

Pada pembelahan mitosis, satu sel induk membelah diri menjadi 2 sel anakan. Sel anakan ini mewarisi sifat sel induknya & mempunyai jumlah kromosom yg sama menggunakan induknya. Apabila sel induk memi-liki 2n kromosom, maka setiap sel anakan juga emiliki 2n kromo-som. Jumlah 2n ini dianggap pula kromosom diploid.

Pembelahan mitosis terjadi selama pertumbuhan & reproduksi secara aseksual. Pada insan dan fauna, pembelahan mitosis terjadi dalam sel meristem somatik (sel tubuh) muda yang mengalami pertum-buhan & perkembangan. Sebagai contoh, sel telur yg sudah dibuahi sperma akan membelah beberapa kali secara mitosis buat membangun embrio. Sel-sel dalam embrio ini monoton membelah secara mitosis dan akhirnya terbentuk bayi. Pertumbuhan insan menurut bayi sampai dewasa jua melalui prosedur pembelahan sel secara mitosis.

Sumber:
1. Sel (biologi) (id.wikipedia.org)
2. Pengertian Sel (imammurtaqi.com)
3. Pengertian sel dan fungsi sel (id.shvoong.com)
4. Pengertian Sel Dan Beberapa Fungsi Membran Sel (pitikkedu.blogspot.com)
5. Pengertian Sel Menurut Beberapa Ahli (diwarta.com)
6. MATERI SEL (biologi.blogsome.com)
7. Fungsi Bagian-bagian Sel (maindakon.blogspot.com)
8. STRUKTUR DAN FUNGSI SEL PROKARIOTIK DAN EUKARIOTIK (ngasbio.blogspot.com)
9. Fungsi Sel (id.shvoong.com)
10. PEMBELAHAN SEL (zaifbio.wordpress.com)
11. Makalah Pembelahan Sel (siiaynee.blogspot.com)

Semoga bermanfaat Materi Pelajaran

Kuliner Khas Kutai Timur

Sambal raja terbuat dari cabai, bawang merah, terasi, tomat yang digoreng hingga lembek dan mudah dihaluskan. Disertai dengan tempe, udang, ...