I Putu Hedi Sasrawan (16)
Martina Carissa Dewi (20)
Kadek Diah Sri Pratiwi (23)
I Gede Wahyu Putra Winarta (35)
Minyak bumi sangatlah berguna terutama pada bahan bakar & plastik. Tetapi, minyak bumi haruslah diolah terlebih dahulu supaya mampu digunakan sebagai bahan bakar & bahan standar plastik. Proses pengolahan minyak bumi disebut distilasi. Dalam destilasi bertingkat, komponen-komponen minyak mentah akan dipisahkan menurut titik didihnya supaya bisa digunakan buat aneka macam keperluan. Pemilihan metode tadi berdasarkan dalam kandungan minyak mentah yang terdiri atas berbagai senyawa hidrokarbon, misalnya senyawa alkana, aromatik, naptalena, alkena, dan alkuna. Senyawa-senyawa tersebut memiliki panjang rantai dan titik didih yg berbeda-beda. Semakin panjang rantai karbon yang dimilikinya, meningkat titik didihnya. Proses distalasi melalui beberapa tahap pada dalam menara distilasi. Proses distilasi membuat beberapa fraksi-fraksi minyak bumi yang bisa kita manfaatkan.
Minyak mentah mula-mula dipanaskan hingga suhunya mencapai sekitar 500-600oC. Pemanasan minyak mentah itu dilakukan dalam pemanas (boiler) dengan menggunakan uap air bertekanan tinggi. Hasil pemanasan berupa uap minyak dialirkan ke dasar menara distilasi. Selanjutnya, uap minyak akan bergerak naik melewati pelat-pelat yang terdapat dalam menara. Pada saat mencapai suhu tertentu sesuai titik didihnya, uap minyak mentah akan berubah menjadi zat cair. Perubahan uap air (gas) menjadi zat cair disebut kondensasi. Zat cair hasil kondensasi itu disebut fraksi minyak.
Kegunaan fraksi-fraksi minyak bumi terkait dengan sifat fisisnya misalnya titik didih & viskositasnya (kekentalan), dan juga sifat kimianya. Hasil berdasarkan distilasi minyak bumi membentuk beberapa fraksi minyak bumi seperti berikut.
Saat pertama kali minyak bumi masuk ke dalam menara distilasi, minyak bumi akan dipanaskan dalam suhu diatas 500oC. Residu tidak menguap dan digunakan sebagai bahan baku aspal, bahan pelapis antibocor, dan bahan bakar boiler (mesin pembangkit uap panas). Bagian minyak bumi yang menguap akan naik ke atas dan kembali diolah menjadi fraksi minyak bumi lainnya.
Aspal dipakai buat melapisi permukaan jalan. Kandungan utama aspal merupakan senyawa karbon jenuh & tak jenuh, alifatik, dan aromatik yang mempunyai atom karbon hingga 150 per molekul. Unsur-unsur selain hidrogen & karbon yang pula menyusun aspal adalah nitrogen, oksigen, belerang, & beberapa unsur lain. Secara kuantitatif, umumnya 80% massa aspal merupakan karbon, 10% hidrogen, 6% belerang, & sisanya oksigen & nitrogen, serta sejumlah renik besi, nikel, dan vanadium.
Oli adalah pelumas kendaraan bermotor untuk mencegak karat dan mengurangi gesekan. Oli dihasilkan dari hasil distilasi minyak bumi pada suhu antara 350-500oC. Itu dikarenakan oli tidak dapat menguap di antara suhu tersebut. Kemudian, bagian minyak bumi yang lainnya akan menguap dan menuju ke atas untuk diolah kembali.
Solar adalah bahan bakar mesin diesel. Solar adalah hasil dari pemanasan minyak bumi antara 250-340oC. Solar tidak dapat menguap pada suhu tersebut dan bagian minyak bumi lainnya akan terbawa ke atas untuk diolah kembali.
Umumnya, solar mengandung belerang dengan kadar yang cukup tinggi. Kualitas minyak solar dinyatakan dengan bilangan setana. Angka setana adalah tolak ukur kemudahan menyala atau terbakarnya suatu bahan bakar di dalam mesin diesel. Saat ini, Pertamina telah memproduksi bahan bakar solar ramah lingkungan dengan merek dagang Pertamina DEX© (Diesel Environment Extra). Angka setana DEX dirancang memiliki angka setana minimal 53 sementara produk solar yang ada di pasaran adalah 48. Bahan bakar ramah lingkungan tersebut memiliki kandungan sulfur maksimum 300 ppm atau jauh lebih rendah dibandingkan solar di pasaran yang kandungan sulfur maksimumnya mencapai 5.000 ppm.
Kerosin (minyak tanah) adalah bahan bakar kompor minyak. Avtur adalah bahan bakar pesawat terbang bermesin jet. Kerosin dan avtur dihasilkan dari pemanasan minyak bumi pada suhu antara 170-250oC. Kerosin dan avtur tidak dapat menguap pada suhu tersebut dan bagian minyak bumi lainnya akan terbawa ke atas untuk diolah kembali.
Kerosin merupakan cairan hidrokarbon yg tidak berwarna & gampang terbakar. Kerosin yg dipakai menjadi bahan bakar kompor minyak dianggap minyak tanah, sedangkan buat bahan bakar pesawat diklaim avtur.
Nafta adalah bahan baku industri petrokimia. Nafta dihasilkan dari pemanasan minyak bumi pada suhu antara 70-170oC. Nafta tidak dapat menguap pada suhu tersebut dan bagian minyak bumi lainnya akan terbawa ke atas untuk diolah kembali.
Petroleum eter adalah bahan pelarut dan untuk laundry. Bensin pada umumnya adalah bahan bakar kendaraan bermotor. Petroleum eter dan bensin dihasilkan dari pemanasan minyak bumi pada suhu antara 35-75oC. Petroleum eter dan bensin tidak dapat menguap pada suhu tersebut dan bagian minyak bumi lainnya akan terbawa ke atas untuk diolah kembali.
Bensin akhir-akhir ini sebagai perhatian utama karena pemakaiannya untuk bahan bakar tunggangan bermotor sering menimbulkan masalah. Kualitas bensin dipengaruhi sang bilangan oktan, yaitu sapta yg menampakan jumlah isooktan dalam bensin. Bilangan oktan adalah ukuran kemampuan bahan bakar mengatasi ketukan ketika terbakar pada mesin.
Bensin merupakan fraksi minyak bumi yang mengandung senyawa n-heptana & isooktan. Misalnya bensin Premium (salah satu produk bensin Pertamina) yang beredar pada pasaran menggunakan sapta oktan 80 berarti bensin tadi mengandung 80% isooktan & 20% n-heptana. Bensin super mempunyai bilangan oktan 98 berarti mengandung 98% isooktan & dua% n-heptana. Pertamina meluncurkan produk bensin ke pasaran dengan 3 nama, yaitu: Premium menggunakan bilangan oktan 80-88, Pertamax menggunakan bilangan oktan 91-92, dan Pertamax Plus menggunakan bilangan oktan 95.
Penambahan zat antiketikan pada bensin bertujuan untuk memperlambat pembakaran bahan bakar. Untuk menaikkan bilangan oktan antara lain dengan ditambahkan MTBE (Metyl Tertier Butil Eter), tersier butil alkohol, benzena, atau etanol. Penambahan zat aditif Etilfluid yang merupakan campuran 65% TEL (Tetra Etil Lead/Tetra Etil Timbal), 25% 1,2-dibromoetana dan 10% 1,2-dikloro etana sudah ditinggalkan karena menimbulkan dampak pencemaran timbal ke udara. Timbal (Pb) bersifat racun yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan seperti pusing, anemia, bahkan kerusakan otak. Anemia terjadi karena ion Pb2+ bereaksi dengan gugus sulfhidril (-SH) dari protein sehingga menghambat kerja enzim untuk biosintesis hemoglobin.
Permintaan pasar terhadap bensin cukup akbar maka buat menaikkan produksi bensin dapat dilakukan menggunakan cara:
Cracking (perengkahan), yaitu pemecahan molekul akbar menjadi molekul-molekul mini . Contoh:
Reforming, yaitu membarui struktur molekul rantai lurus menjadi rantai bercabang.
Alkilasi atau polimerisasi, yaitu penggabungan molekul-molekul kecil menjadi molekul besar. Seperti dan
Hasil olahan minyak bumi yang terakhir adalah gas. Gas merupakan bahan baku LPG (Liquid Petroleum Gas) yaitu bahan bakar kompor gas. Supaya gas dapat disimpan dalam tempat yang lebih kecil, gas didinginkan pada suhu antara -160 sampai -40oC supaya dapat berwujud cair.
Sebenarnya, senyawa alkana yang terkandung dalam LPG berwujud gas pada suhu kamar. LPG dibentuk pada bentuk gas untuk berat yang sama. Wujud gas LPG diubah sebagai cair menggunakan cara menambah tekanan dan menurunkan suhunya.
Rufaida. Anis Dyah. 2012. PR Kimia Kelas X Semester dua. Klaten: PT Intan Pariwara
Justiana. Sandri. 2009. Chemistry 1 For Senior High School Year X. Jakarta: Yudhistira
Sugiarto. Lilik. 2011. Bahas Total Kimia. Yogyakarta: Indonesia Tera
Semoga bermanfaat,