Kamis, 26 November 2020

7 Prosedur Keselamatan Kerja di Laboratorium

Prosedur keselamatan kerja pada laboratorium sangat krusial buat diperhatikan mengingat hasil penelitian menerangkan sudah terjadi kecelakaan kerja menggunakan intensitas yg mengkhawatirkan yaitu 9 orang/hari. Keselamatan semua pihak adalah tanggung jawab semua pengguna laboratorium. Tetapi, banyak pekerja yg meremehkan risiko kerja, sehingga tidak menggunakan indera-alat pengaman walaupun telah tersedia. Laboratorium adalah ruangan yang mempunyai risiko yg relatif akbar. Disana poly masih ada bahan kimia yang adalah bahan mudah meledak, mudah terbakar, beracun, dll. Selain itu terdapat jua benda mudah pecah dan memakai listrik. Maka menurut itu, kita harus sangat berhati-hati dalam memakai laboratorium. Berikut adalah mekanisme keselamatan kerja pada laboratorium. Langsung saja kita simak yg pertama:

Ruangan laboratorium yang memenuhi standar merupakan salah satu faktor buat menghindari kecelakaan kerja. Syarat tadi meliputi syarat ruangan, susunan ruangan, kelengkapan peralatan keselamatan, nomor telepon krusial (pemadam kebakaran, petugas medis), dll.

Ruangan laboratorium yang memiliki sistem ventilasi yang baik. Proses keluar masuk udara yg stabil. Sirkulasi udara segar yg masuk ke pada ruangan. Keduanya wajib diperhatikan dengan baik. Semakin baik aliran udara, maka syarat laboratorium juga akan sehat. Seperti halnya rumah, sirkulasi udara berada pada posisi primer & nir bisa dikesampingkan begitu saja.

Ruangan laboratorium wajib ditata menggunakan rapi. Penempatan bahan kimia dan alat-alat percobaan harus ditata menggunakan rapi supaya memudahkan buat mencarinya. Bila perlu, berikan denah & pedoman penempatan bahan kimia pada raknya supaya semakin memudahkan buat mencari bahan kimia tertentu.

Alat keselamatan kerja harus selalu tersedia dan pada kondisi yang baik. Terutama kotak P3K dan alat pemadam api. Berikan jua nomor telepon penting misalnya pemadam kebakaran & petugas medis agar saat terjadi kecelakaan yg relatif parah bisa ditangani menggunakan segera. Berikan pula lembaran mengenai cara penggunaan indera pemadam barah & rapikan tertib laboratorium.

Laboratorium wajib mempunyai jalur pengungsian yang baik. Laboratorium setidaknya mempunyai dua pintu keluar menggunakan jarak yg relatif jauh. Bahan kimia yang berbahaya wajib ditempatkan di rak spesifik dan pisahkan 2 bahan kimia yg bisa menyebabkan ledakan apabila bereaksi.

Aturan umum pada rapikan tertib keselamatan kerja adalah sebagai berikut:

Dilarang merogoh atau membawa keluar alat-alat serta bahan pada laboratorium tanpa seizin petugas laboratorium.

Orang yang nir berkepentingan dilarang masuk ke laboratorium. Hal ini buat mencegah hal-hal yg tidak diinginkan.

Gunakan alat & bahan sinkron menggunakan petunjuk praktikum yang diberikan.

Jangan melakukan eksperimen sebelum mengetahui informasi tentang bahaya bahan kimia, alat-alat, dan cara pemakaiannya.

Bertanyalah jika Anda merasa ragu atau nir mengerti saat melakukan percobaan.

Mengenali semua jenis alat-alat keselamatan kerja dan letaknya buat memudahkan pertolongan waktu terjadi kecelakaan kerja.

Pakailah jas laboratorium saat bekerja di laboratorium.

Harus mengetahui cara pemakaian alat darurat seperti pemadam kebakaran, eye shower, respirator, dan alat keselamatan kerja yang lainnya.

Jika terjadi kerusakan atau kecelakaan, sebaiknya segera melaporkannya ke petugas laboratorium.

Berhati-hatilah apabila bekerja menggunakan asam bertenaga reagen korosif, reagen-reagen yg volatil & mudah terbakar.

Setiap pekerja di laboratorium harus mengetahui cara memberi pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K).

Buanglah sampah pada tempatnya.

Usahakan buat nir sendirian di ruang laboratorium. Supaya bila terjadi kecelakaan bisa dibantu dengan segera.

Jangan bermain-main di pada ruangan laboratorium.

Lakukan latihan keselamatan kerja secara periodik.

Dilarang merokok, makan, & minum di laboratorium.

Di dalam ruang laboratorium harus sudah tersedia semua indera keselamatan kerja agar waktu terjadi kecelakaan atau darurat, itu bisa diatasi menggunakan cepat. Berikut merupakan indera-indera keselamatan kerja yang terdapat pada laboratorium. Pastikan semuanya tersedia dan Anda memahami dimana letaknya.

Pemadam kebakaran (hidrant)

Eye washer

Water shower

Kotak P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan)

Jas Laboratorium

Peralatan pembersih

Obat-obatan

Kapas

Plaster pembalut

simbol keselamatan kerja di laboratorium

Gambar diatas merupakan simbol-simbol yg biasanya ada pada laboratorium. Simbol ini wajib diperhatikan & dipahami supaya Anda mengetahui bahaya yg terdapat dalam suatu benda atau zat kimia. Berikut merupakan penjelasan simbol-simbol tersebut.

Animal hazard adalah bahaya yang berasal dari hewan. Mungkin saja hewan itu beracun karena telah disuntik bermacam-macam zat hasil eksperimen atau dapat menggigit dan mencakar Anda.

Sharp instrument hazard adalah bahaya yang berasal dari benda-benda yang tajam. Benda itu jika tidak digunakan dengan benar maka dapat melukai Anda.

Heat hazard adalah bahaya yang berasal dari benda yang panas. Tangan Anda akan kepanasan jika menyentuh benda tersebut dalam keadaan aktif atau menyala.

Glassware hazard adalah bahaya yang berasal dari benda yang mudah pecah. BIasanya berupa gelas kimia.

Chemical hazard adalah bahaya yang berasal dari bahan kimia. Bisa saja bahan kimia itu dapat membuat kulit kita gatal dan iritasi.

Electrical hazard adalah bahaya yang berasal dari benda-benda yang mengeluarkan listrik. Hati-hati dalam menggunakannya supaya tidak tersengat listrik.

Eye & face hazard adalah bahaya yang berasal dari benda-benda yang dapat membuat iritasi pada mata dan wajah. Gunakan masker atau pelindung wajah sebelum menggunakan bahan tersebut.

Fire hazard adalah bahaya yang berasal dari benda yang mudah terbakar. Contohnya adalah kerosin (minyak tanah) dan spiritus.

Biohazard adalah bahaya yang berasal dari bahan biologis. Bahan tersebut bisa dapat menyebabkan penyakit mematikan seperti AIDS. Contohnya adalah tempat pembuangan jarum suntik.

Laser radiation hazard adalah bahaya yang berasal dari sinar laser.

Radioactive hazard adalah bahaya yang berasal dari benda radioaktif. Benda ini dapat mengeluarkan radiasi dan jika terpapar terlalu lama maka akan menyebabkan kanker.

Explosive hazard adalah bahaya yang berasal dari benda yang mudah meledak. Jauhkan benda tersebut dari api.

Sebelum memindahkan bahan kimia, hal yang harus dilakukan adalah mengetahui segala informasi tentang bahan kimia yang akan digunakan. Seperti cara membawa, bahaya yang ditimbulkan, dll. Pindahkanlah sesuai kebutuhan dan jangan berlebihan. Bila ada sisa bahan kimia, jangan dikembalikan ke tempatnya semula karena dapat menyebabkan kontaminasi pada bahan kimia.

Untuk memindahkan bahan kimia yang berwujud cair, pindahkan dengan menggunakan batang pengaduk atau pipet tetes. Hindari percikan karena bisa menyebabkan iritasi pada kulit. Jangan menaruh tutup botol diatas meja supaya tutup botol tidak kotor oleh kotoran di atas meja.

Untuk memindahkan bahan kimia yang berwujud padat, gunakan sendok atau alat lain yang tidak terbuat dari logam. Hindari menggunakan satu sendok untuk mengambil beberapa jenis zat kimia supaya terhindar dari kontaminasi.

Seperti yang kita ketahui bahwa limbah dapat mencemari lingkungan. Maka dari itu, kita perlu menangani limbah tersebut dengan tepat. Untuk limbah kimia hendaknya dibuang di tempat khusus karena beberapa jenis zat kimia sangat berbahaya bagi lingkungan. Buang segera limbah sehabis melakukan percobaan. Sementara limbah lainnya seperti kertas, korek api, dan lainnya dibuang di tempat sampah. Sebaiknya pisahkan limbah organik dan nonorganik supaya pengolahan sampahnya lebih mudah.

Kecelakaan saat kerja biasa terjadi walaupun kita telah bekerja dengan hati-hati. Hal yang paling utama adalah jangan panik dan ikuti prosedur penanganan kecelakaan yang baik dan benar. Cari bantuan petugas laboratorium untuk membantu Anda. Bila perlu, panggil petugas medis atau pemadam kebakaran.

Bila terkena bahan kimia, bersihkan bagian kulit yang terkena bahan kimia sampai bersih. Kulit yang terkena jangan digaruk supaya tidak menyebar. Bawa keluar korban dari laboratorium supaya mendapatkan oksigen. Bila kondisi cukup parah, panggil petugas kesehatan secepatnya.

Bila terjadi kebakaran karena bahan kimia atau korsleting listrik, segera bunyikan alarm tanda bahaya. Jangan langsung disiram dengan air. Gunakan hidran untuk memadamkan api. Hindari menghirup asap. Bila kebakaran meluas, segera panggil petugas pemadam kebakaran.

Sumber:

Judul

Alamat

LABORATORIUM KESEHATAN http://www.depkes.go.id/downloads/Kesehatan%20Kerja%20di%20Labkes.PDF 4. Keselamatan di Laboratorium http://www.bimbingan.org/keselamatan-di-laboratorium.htm 5. Alat Keselamatan Kerja di Laboratorium http://lansida.blogspot.com/2011/03/alat-keselamatan-kerja-di-laboratorium.html 6. Keselamatan Kerja di Laboratorium http://www.anneahira.com/keselamatan-kerja-di-laboratorium.htm 7. Keselamatan Kerja Di Laboratorium Kimia http://wanibesak.wordpress.com/2011/07/01/keselamatan-kerja-di-laboratorium-kimia/ Semoga bermanfaat, Tetap Semangat! | Catatan Harian

Kuliner Khas Kutai Timur

Sambal raja terbuat dari cabai, bawang merah, terasi, tomat yang digoreng hingga lembek dan mudah dihaluskan. Disertai dengan tempe, udang, ...