Banjir sebagai salah satu masalah serius di beberapa kota besar pada Indonesia. Banjir dapat melumpuhkan segala aktivitas. Lihatlah peristiwa banjir pada Jakarta yang membuat penduduk wajib mengungsi & jalanan ditutup karena genangan air yg tinggi. Hal itu tentu saja memperlambat perekonomian di lokasi banjir. Sebenarnya pemerintah telah cukup banyak melakukan upaya buat mengatasi banjir. Hanya saja rakyat yg sering tidak mau turut dan dalam upaya mencegah banjir. Sehingga waktu banjir datang, pemerintah yang selalu disalahkan. Salah satu cara untuk menyadarkan masyarakat merupakan melalui jargon. Banjir identik dengan membuang sampah asal-asalan terutama pada sungai, jadi saya akan lebih banyak menyinggung soal sampah. Berikut adalah contoh-contoh jargon mengenai banjir. Langsung saja kita simak yang pertama:
Satu sampah, seribu bencana
Selokan mampet, banjir tiba
Bukan keliru pemerintah yang tidak mau menangani banjir, tapi pencerahan kita yg kurang!
Suka nyalahin pemerintah akan tetapi kok masih saja suka buang sampah ke kali?
Buanglah sampah ke sungai, maka sungai akan membuang sampah ke page rumahmu
Buang sampah ke sungai? Gak jaman keleuss
Cuma satu sampah gak impak? Bagaimana kalo seribu orang punya pikiran pendek misalnya lo?!
Banjir hilang, kehidupan lancar
Hanya orang tidak berpendidikan yg buang sampah ke sungai
Sungai merupakan saluran air, bukan saluran sampah!
Anda mampu request artikel tentang apa saja, kirimkan request Anda ke hedisasrawan@gmail.Com