Jumat, 18 September 2020

Selamat Hari Guru!

?Terpujilah wahai engkau bunda bapak pengajar??

Begitulah isi kutipan lirik hymne guru yg dikumandangkan sang para anak didik hari ini. Yup, hari ini (25/11) adalah hari pengajar dan HUT PGRI. Di sekolah aku , seremoni hari guru berlangsung seru. Ada majemuk pertunjukan yang ditampilkan sang para murid. Ada tari, tabuh (seni musik spesial Bali), puisi, paduan bunyi, dan bahkan ada 3 orang anak didik yg menggambar paras 3 guru yang terpilih. Kemudian dilanjutkan menggunakan anugerah bunga dan menyalami seluruh pengajar sang semua murid. Beberapa pengajar mengenali aku dan menyebut nama saya. Saya sangat menghargai guru-pengajar yg mengenal aku . Itu tandanya aku masih eksis pada kalangan beberapa pengajar. Hehehe?selamat hari guru

Saya percaya jikalau pengajar-guru saya mampu membawa saya menuju kesuksesan. Meskipun secara tidak langsung & aku tak jarang nir memperhatikan pengajar mengajar. Tapi setidaknya ada sedikit yang masuk ke otak. Itu lebih baik daripada enggak sama sekali. Walaupun saya gak pernah merhatiin pengajar, aku tetap belajar pada tempat tinggal & mengerjakan tugas/PR tepat saat.

Tapi aku punya beberapa tips nih buat pengajar-guru saya. Bukan bermaksud buat menggurui, namun aku ingin agar kami gak sampai merasa bila sekolah itu adalah tempat yg membosankan. Banyak yang hanya menganggap kalau sekolah itu merupakan loka bermain dan bercengkrama dengan teman saja. Saran aku adalah menggunakan membebaskan siswanya buat berekspresi. Karena para remaja misalnya kita ini sangat menyukai kebebasan. Berekspresi pada artian beropini. Guru menaruh sebuah topik & setiap siswa diberikan kebebasan untuk mengutarakan pendapat sinkron isi pikirannya. Peran guru disini merupakan sebagai penengah supaya nir melenceng dari topik dan buat memberikan kesadaran.

Dengan demikian, proses belajar mengajar menjadi sangat menyenangkan. Saya jua sangat menyukai diskusi semacam itu. Orang yang pendiam datang-tiba menjadi aktif dalam diskusi. Dengan demikian, pembentukan karakter lebih mudah dilakukan. Salah satu guru yg sering mengadakan diskusi adalah Miss Ina dan Bu Relo. Pengajar bahasa Inggris & sejarah itu acapkali mengadakan diskusi yang amat menyenangkan. Saya yg semula pendiam banget sanggup berani untuk ikut aktif. Saya merasa terganggu ketika ada bahasan seorang yg menurut saya galat & merasa wajib mengeluarkan unek-unek saya.

Namun para siswa pula sebaiknya mengikuti peraturan-peraturan pada sekolah. Bukan terkesan memaksa, tetapi peraturan itu dimaksudkan agar para anak didik belajar mentaati anggaran. Itu sangat bermanfaat pada masa depannya lantaran pada kehidupan ketika dewasa terdapat lebih banyak aturan & aturan yang berlaku. Maka berdasarkan itu, kita diajarkan buat mentaati anggaran sejak dini.

Setiap orang terlahir terbelakang, termasuk saya. Makanya aku butuh seseorang pembimbing buat mengajarkan aku tentang kebenaran. Selain orangtua, guru jua adalah pembimbing yg terbaik. Tapi jangan pula terlalu bergantung dalam pendidikan yang diberikan pada sekolah. Ingat, pengalaman merupakan pengajar yang terbaik. Dan pengajar merupakan pelita kehidupan kita.

Selamat hari pengajar?

Anda bisa request artikel tentang apa saja, kirimkan request Anda ke hedisasrawan@gmail.Com

Kuliner Khas Kutai Timur

Sambal raja terbuat dari cabai, bawang merah, terasi, tomat yang digoreng hingga lembek dan mudah dihaluskan. Disertai dengan tempe, udang, ...