Spermatogenesis adalah proses pembentukan spermatozoa pada sel spermatogonia melalui tahap mitosis & meiosis. Sel tadi masih ada dalam dinding tubulus seminiferus yg terdapat pada testis. Selain sel spermatogonia, dalam tubulus seminiferus juga terhadap sel sertoli & sel leydig. Fungsi sel sertoli merupakan buat memberi makan spermatozoa sedangkan fungsi sel leydig berfungsi untuk menghasilkan testosteron.
Proses pembentukan sperma dipengaruhi sang beberapa hormon yg didapatkan sang kelenjar hipofisis yaitu LH dan FSH. Fungsi LH (Luteinizing Hormone) adalah buat merangsang sel leydig buat membentuk hormon testosteron. Sedangkan fungsi FSH (Folicle Stimulating Hormone) merupakan buat merangsang sel sertoli buat membuat ABP (Androgen Binding Protein). Fungsi ABP merupakan buat memacu spermatogonium buat memulai proses spermatogenesis.
Berikut adalah 5 tahap pembentukan sperma. Langsung saja kita simak yang pertama:
Spermatositogenesis merupakan pembentukan gametositogenesis yg memengaruhi pembentukan spermatosit yg mengandung 1/2 dari materi genetik. Dalam proses ini terjadi pembelahan spermatogonium hingga sebagai spermatid. Proses ini terdiri dari 2 tahap yaitu mitosis dan meiosis. Mitosis merupakan pembelahan spermatogonium sehingga menjadi spermatosit utama. Sedangkan meiosis merupakan pembelahan spermatosit utama sebagai spermatid.
Setiap bagian sel dalam spermatid belum sempurna. Sel-sel tadi masih terhubung satu sama lain sang jembatan sitoplasma supaya dapat berkembang. Tidak seluruh spermatogonia (spermatogonium) membelah menjadi spermatosit. Beberapa spermatogonia akan keluar dan membelah buat menghasilkan spermatogonia yg lain.
Spermatidogenesis merupakan pembentukan spermatid (haploid) menurut spermatosit sekunder melalui meiosis II.
Spermiogenesis merupakan peristiwa perubahan spermatid menjadi spermatozoa muda. Selama proses spermiogenesis, spermatid akan membangun ?Ekor? Menggunakan menumbuhkan mikrotubulus pada salah satu sentriol. ?Ekor? Tadi akan berubah menjadi aksonema. Bagian depan ekor (bagian tengah sperma. Disebut midpiece) tampak lebih tebal karena mitokondria masih ada dibagian sana buat membentuk tenaga bagi sperma. DNA juga dimasukkan ke pada spermatid sampai sebagai kental. Badan golgi mengelilingi nukleus dan sebagai akrosom.
Proses maturasi (pematangan) ditentukan oleh testosteron. Dalam maturasi, sitoplasma & beberapa organel yg nir bermanfaat dihilangkan. Sitoplasma yg telah sebagai resido mengalami fagositosis oleh sel sertoli pada pada testis. Hasilnya, spermatozoa sebagai dewasa namun belum matang. Spermatozoa dewasa dimuntahkan dari sel sertoli yang sangat steril menunju tubulus seminiferus.
Spermiasi adalah proses pelepasan spermatozoa dewasa berdasarkan sel sertoli menuju lumen tubulus seminiferus dan selanjutnya menuju epididimis. Spermatozoa dewasa belum memiliki kemampuan berkecimpung sendiri (non-motil) sehingga pergerakan menuju epididimis harus dibantu dengan cairan testikuler hasil sekresi sel sertoli & gerakan peristaltik dari otot peritubuler yg terdapat pada tubulus seminiferus.
Di epididimis, termin maturasi pulang berlanjut. Ketika pada epididimis, terjadi proses pematangan spermatozoa. Spermatozoa pula menjadi motil sehingga dapat berkiprah sendiri melalui ?Ekor?Nya. Hasilnya spermatozoa sebagai sperma matang dan siap dipakai dalam proses fertilisasi.
Referensi:
- Spermatogenesis (https://en.wikipedia.org/wiki/Spermatogenesis)
- Proses Pembentukan Sel Sperma (Spermatogenesis) pada Pria / Manusia (http://perpustakaancyber.blogspot.com/2012/12/proses-pembentukan-sel-sperma-spermatogenesis-pada-pria-manusia.html)
- 04. Spermatogenesis (https://intanriani.wordpress.com/pembentukan-gamet-jantan-spermatogenesis/)
- SPERMATOGENESIS (PROSES PEMBENTUKAN SPERMA) (http://www.ilmuternak.com/2015/04/spermatogenesis-proses-pembentukan-sperma.html)
Anda sanggup request artikel mengenai apa saja, kirimkan request Anda ke hedisasrawan@gmail.Com atau langsung saja lewat kolom komentar :)
