Posted by Agrikompleks
Tanaman Obat Keluarga (TOGA) - Untuk membudidayakan tanaman obat dapat dilakukan dalam di halaman rumah, kebun atau ladang. Dahulu masyarakat mengatakan tanaman obat dengan istilah Apotek Hidup tetapi sekarang diganti menjadi Taman Tanaman Obat Keluarga atau TOGA (Dep-Kes 1983). Untuk jenis tanaman obat banyak yang bisa ditanam di halaman atau di kebun dan banyak juga jenisnya sebgai penghias taman.
Keindahan flora obat bisa diperoleh menurut bunga-bunganya yang manis misalnya bunga kancing, rosella, bunga mentari , bunga pagoda, bunga pukul empat, kumis kucing, sedangkan buat flora obat btg yg rimbun kalian bisa tanam berbagai jenis seperti daun pengecap buaya, pengecap mertua, sosor bebek, sirih merah, dan buat tanaman obat buat di page tempat tinggal sebagai penghias pagar sanggup menanam phon keji beling (buat pagar), jeruk kenikir & kemuning. Untuk penanaman tanaman obat tersebut bisa diadaptasi menggunakan syarat area laman & ketersediaan tanaman & perawatannya yang mampu dilakukan (Lestari, 2008).
Permadi (2008) jua menyebutkan bahwa, pada menanam jenis obat pada page tempat tinggal sanggup diubahsuaikan menggunakan jenis tanaman obat yang hendak ditanam dengan penyakit yg hendak diobati serta gampang diolah menjadi simplisia menggunakan cara sederhana, mampu juga menggunakan memanfaatkan flora liar yang ditemukan disekitar tempat tinggal yg mampu dijadikan flora obat dan mudah dibudidayakan.
Selain untuk bahan obat, usahakan tanaman tadi pula dapat dikonsumsi menjadi pelengkap sayuran, butir-buahan , & rempah bumbu masak. Untuk cara menata flora obat pada halaman rumah agar terlihat lebih menarik dibandingkan menggunakan taman tanaman hias merupakan perlu penataan taman secara apik menggunakan mengikuti irama gradasi yaitu menempatkan flora pendek & semak pada bagian terdepan.
Selanjutnya diikuti dengan menanam perdu, tujuannya supaya tanaman cukup menerima sinar matahari. Tanaman yg nir menyukai cahaya penuh dapat ditanam di bawah pohon misalnya tumbuhan obat yang berimpang (jahe, kunyit, temu-temuan, bangle, jombang, dan puwoceng) (Permadi, 2008).
Sebenarnya buat kasus yang biasa terjadi pada buat menata tanaman obat adalah lahan pekarangan yang terbatas. Tetapi Lestari (2008) mengemukakan bahwa, pada membudidayakan tumbuhan obat mampu ditanam secara vertikal menggunakan talang-talang alumunium & besi baja yg dirakit menciptakan piramida.
Dalam hal ini flora obat yg mampu ditanam secara vertikal biasanya flora yg nir berkayu misalnya daun ilahi, sambung nyawa, temu-temuan, pegagan, keladi tikus, & rumput mutiara.Untuk tumbuhan yang berjenis sayuran bisa lakukan penanaman dalam tempat misalnya pada talang air yang lalu susun secara sederhana dan saling disambungkan dengan tali sebagai akibatnya dapat menciptkan keteduhan dan dapat dimanfaatkan sebagai kerai alami penyaring cahaya surya dan tampias hujan.
Nah, dalam budidaya flora obat misalnya sirih, gondola, cabai jawa, dan alamanda bisa ditanam menggunakan cara merambatkan tanaman dalam dinding hunian, btg pohon atau pagar. Cara lain merupakan memakai pot gantung dalam plafon teras.
Daftar Pustaka :
Depkes Republik Indonesia. 1983. TOGA ( Taman Obat Keluarga). Jakarta.
Lestari, Garsinia. 2008. ?Taman TOGA?. PT. Gramedia Jakarta.
Permadi, A. 2008. :Membuat Kebun Tanaman Obat?. Pustaka Bunda Jakarta.