Minyak bumi adalah cairan kental bewarna cokelat gelap atau kehijauan yang gampang terbakar. Minyak bumi pula disebut crude oil, emas hitam, & petroleum. Minyak bumi sebagian besar tersusun atas senyawa-senyawa hidrokarbon jenuh (alkana). Setiap jenis senyawa hidrokarbon mempunyai titik didih yg tidak sama. Semakin panjang rantai hidrokarbon maka titik didihnya jua semakin akbar. Perbedaan titik didih tersebut membentuk beberapa fraksi-fraksi minyak bumi yang memiliki kegunaan bhineka. Berikut merupakan penjelasan beberapa fraksi minyak bumi beserta titik didihnya. Langsung saja kita simak yang pertama:
Titik didih: 525 ?C
Aspal adalah residu minyak bumi & dihasilkan ketika minyak bumi pertama kali masuk ke dalam menara distilasi & dipanaskan dalam suhu lebih berdasarkan 500 ?C. Fraksi minyak bumi yang mempunyai titik didih dibawah 500 ?C akan menguap ke atas menara distilasi & dipanaskan balik . Sedangkan yang memiliki titik didih diatas 500 ?C akan terkumpul menjadi residu yg selanjutnya dijadikan aspal. Aspal digunakan menjadi penghalus jalan.
Titik didih: 350-500 oC
Oli atau pelumas merupakan hasil distilasi minyak bumi sehabis aspal. Minyak bumi akan dipanaskan menggunakan suhu antara 350 oC & 500 oC sehingga senyawa hidrokarbon yang mempunyai titik didih dibawah 350 oC akan menguap dan yg mempunyai titik didih diatasnya akan membangun oli. Oli dipakai menjadi pelumas/pelicin komponen mesin kendaraan.
Titik didih: 270-350 oC
Solar adalah output distilasi minyak bumi pada suhu antara 200 oC dan 350 oC. Titik didihnya memang pada antara suhu tersebut sehingga ketika dipanaskan pada suhu tadi, rantai hidrokarbon yang mempunyai 8 hingga 21 atom karbon (solar) nir akan menguap. Solar digunakan menjadi bahan bakar mesin diesel.
Titik didih: 180-250 oC
Kerosin dan avtur merupakan output distilasi minyak bumi pada suhu antara 170 oC dan 250 oC. Kerosin (minyak tanah) dipakai sebagai bahan bakar kompor minyak tanah. Sedangkan avtur dipakai menjadi bahan bakar pesawat terbang.
Titik didih: 80-170 oC
Nafta (bensin berat) merupakan hasil distilasi minyak bumi pada suhu antara 70-140 oC. Nafta digunakan sebagai bahan standar industri petrokimia misalnya plastik, karet sintetis, deterjen, obat, cat, serat sintetis, kosmetik, & zat aditif bensin.
Titik didih: 70-140 oC
Bensin merupakan hasil distilasi minyak bumi pada suhu antara 35-75 oC. Bensin terdiri atas isomer-isomer heptana & oktana. Bensin dipakai menjadi bahan bakar kendaraan bermotor.
Titik didih: 30-90 oC
Petroleum eter merupakan output distilasi minyak bumi dalam suhu antara 30 hingga 90 derajat celcius. Ciri khas petroleum eter adalah gampang terbakar dan harganya yang murah. Namun petroleum eter nir terlalu membahayakan. Petroleum eter dipakai menjadi bahan pelarut nonpolar & sebagai pengganti pentana.
Titik didih: (-160)-30 oC
Gas adalah hasil distilasi minyak bumi dengan suhu distilasi yg paling rendah antara ?160 hingga ?40 derajat celcius. Ini dikarenakan gas sangat gampang menguap. Gas merupakan wujud gas menurut LPG yg berwujud cair. Gas digunakan sebagai bahan bakar kompor gas.
Referensi:
Bensin menjadi Bahan Bakar (http://siswakimia.Blogspot.Com/2014/04/bensin-menjadi-bahan-bakar.Html)
Tugas Kimia: Makalah Fraksi-Fraksi Minyak Bumi (http://hedisasrawan.Blogspot.Com/2013/05/tugas-kimia-makalah-fraksi-fraksi.Html)
Fraksi-fraksi Minyak Bumi (LNG, LPG, Petroleum Eter, Bensin, Kerosin, Solar, Oli, Lilin, Aspal) (http://perpustakaancyber.Blogspot.Com/2013/04/fraksi-fraksi-minyak-bumi-lng-lpg-petrolium-bensin-kerosin-solar-oli-lilin-aspal.Html)
Dasar Teori Percobaan Hidrokarbon (C-1) non-kimia FMIPA UGM (http://oksigenasu.Blogspot.Com/2010_03_01_archive.Html)
Analisis Minyak dan Lemak (http://wpoerbawati.Blogspot.Com/2012_09_01_archive.Html)
Anda sanggup request artikel tentang apa saja, kirimkan request Anda ke hedisasrawan@gmail.Com atau eksklusif saja lewat kolom komentar :)
