Porifera merupakan organisme multiseluler kingdom animalia yg badannya memiliki banyak pori-pori (disebut ostium) buat memudahkan aliran air di dalam tubuhnya. Porifera bernapas menggunakan memasukkan air ke rongga spongocoel melalui pori-pori yang terdapat di semua permukaan tubuhnya. Porifera tidak memiliki sistem saraf, sistem pencernaan, sistem ekskresi, sistem pernapasan, bahkan sistem peredaran darah. Mereka bergantung dalam aliran air dalam sekujur tubuhnya buat menerima makanan dan oksigen serta untuk membuang kotoran. Berikut merupakan alat pernapasan dalam porifera. Langsung saja kita simak yg pertama:
Warna
Nama Bagian
Sumber gambar: http://upload.Wikimedia.Org/wikipedia/commons/c/cc/Porifera_cell_types_01.Png
Ostium atau ostia adalah saluran yg mengarah ke pada tubuh porifera. Wujudnya apabila ditinjau dari luar tampak seperti pori-pori atau lubang-lubang kecil. Ostium adalah jalan masuk air yang pula masih ada oksigen terlarut pada dalamnya.
Koanosit (choanocytes) adalah sel yg memiliki flagelum dan memiliki semacam ?Kerah? Berbentuk silinder atau kerucut. ?Kerah? Tadi mengelilingi sebagian flagela. Sel ini terdiri dari flagelum, mikrofil, & nukleus (inti sel). Koanosit melapisi rongga tubuh porifera (spongosol). Fungsi koanosit adalah buat menciptakan genre air supaya sebagai satu arah & buat menyerap oksigen secara difusi.
Amoebosit (sel amoeboid atau lophocytes) merupakan sel yg bergerak misalnya amoeba. Fungsi amoebosit adalah buat mengedarkan oksigen (& jua kuliner) berdasarkan koanosit ke semua sel dalam porifera secara difusi.
Sumber gambar: http://upload.Wikimedia.Org/wikipedia/commons/7/7c/Osculo.Jpg
Oskulum (osculum) adalah lubang pengeluaran air yg berisi residu makanan & karbon dioksida. Air keluar secara difusi dengan kecepatan hampir 8,4 cm/detik. Ukuran oskulum diatur oleh miosit.
Sumber:
Judul
Alamat
Dengan bantuan terjemahan menurut Google Translate.
Anda sanggup request artikel tentang apa saja, kirimkan request Anda ke hedisasrawan@gmail.Com