Selasa, 02 Juni 2020

Teknik Budidaya Ikan Bandeng Di Air Tawar

Teknik Budidaya Ikan Bandeng Di Air Tawar - Teknik pemeliharaan Bandeng di air tawar tidak berbeda dengan pemeliharaan di air payau (tambak). sebagai ikan yang bersifat euryhaline (dapat menyesuaikan diri pada rentang salinitasi yang luas), bandeng dapat hidup dengan baik di air tawar. Di air tawar, bandeng dapat dipelihara di kolam, keramba, hampang dan Kolam Jaring Apung (KJA).

Teknik Budidaya Ikan Bandeng Di Air Tawar

Posted by Agrikompleks

Budidaya ikan bandeng air tawar

Berikut ini akan dijelaskan teknik budidaya ikan bandeng di air tawar,

Adaptasi Nener (anak bandeng)

Nener, dalam umumnya diproduksi dalam sistem air laut semenjak induk sampai pendederan dengan rentang salinitasi air 30-32 ppt (telur & larva) dan salinitas 10-20 ppt (golongan muda).

Maka, supaya bandeng dapat dipelihara pada air tawar, dengan salinitasi air 0-lima ppt maka perlu dilakukan adaptasi. Lantaran, semakin menurun tingkat salinitasi air, maka tingkat kematian nener (bibit bandeng).

Pada dasarnya, nener sangat mudah mengikuti keadaan dengan air tawar, asalkan penurunan salinitasi air tidak dilakukan secara mendadak, tapi dilakukan secara bertahap.

Penurunan salinitasi air idealnya seperti berdasarkan 30 ppt buat mencapai 0 ppt selama tiga hari menggunakan penurunan salinitasi air 10 ppt per hari.

Untuk melakukan proses adaptasi nener kedalam air tawar, umumnya dilakukan dalam bak dengan kapasitas 1000 ekor nener/m2.

Lalu secara bertahap proses penurunan salinitasi air dilakukan dengan mengurangi air bahari di pada bak menggunakan menambah air tawar.

Begitu terus sampai nener benar-sahih dapat mengikuti keadaan menggunakan air tawar secara holistik. Hal ini dimaksudkan supaya nener nir stres dan mati.

Pembesaran Bandeng di Kolam

Apabila bandeng akan dipelihara dalam kolam tanah, terlebih dahulu kolam dipersiapkan supaya pada saat bandeng akan pada tebar, kolam pada kondisi baik. Berikut ini tahapan-tahapan dalam Pembesaran bandeng pada kolam.

1. Persiapan Kolam

Kolam di keringkan selama tiga-7 hari, manfaatnya buat membunuh hama & kuman penyakit yang berada pada dasar kolam.

Pematang Kolam wajib bertenaga, dan buat pintu air pada kolam agar pada waktu pengeringan kolam gampang dilakukan.

Cangkul dasar kolam supaya tanah dalam dasar kolam dalam ketika diairi akan cepat melumpur. Lalu taburi dasar kolam menggunakan kapur sesuai menggunakan pH tanah, fungsi hadiah kapur pada dasar kolam yaitu buat menaikan pH kolam sebagai 7,0 - 8,0 dan berfungsi menjadi pencegah serangan penyakit dalam nener.

Selanjutnya taburi kolam menggunakan pupuk organik dengan volume 1 ton/hektare, ditambah pupuk Urea dan TSP menggunakan volume Urea 150kg/hektare & TSP 75kg/hektare.

Setelah proses pemupukan terselesaikan, airi kolam dengan ketinggian air 10 cm dan biarkan selama tiga-4 hari, hal ini dimaksudkan agar jasad renik tumbuh pada dasar kolam selama proses pembusukan pupuk organik & pupuk buatan tersebut.

Pada hari ke lima pengairan, air dalam kolam ditambah sampai mencpai ketinggian 40 centimeter

2. Penebaran Benih

Penebaran benih ikan bandeng (nener) bisa dilakukan setelah kolam diari menggunakan ketinggian 40 centimeter, penebaran benih pada kolam wajib sinkron menggunakan kapasitas kolam, buat nener yg ukuran panjang tiga-5 cm (golongan bandeng muda), perbandingan isi kolam yaitu 3-lima ekor per meter persegi.

Selama proses Aklimatisasi (adaptasi nener dalam kolam baru) di kolam baru yg berlangsung selama 3-7 hari, bandeng muda tidak memerlukan pakan protesis, lantaran kuliner sudah tercukupi dari pemberian pupuk organik & pupuk buatan tersebut.

Setelah 7 hari penebaran, air kolam ditambah hingga mencapai ketinggian 1 meter & pakan protesis (pelet) baru bisa diberikan.

Tiga. Pemberian Pakan Buatan (pelet)

Pemberian Pakan Buatan pada budi daya pembesaran bandeng dilakukan sebesar tiga x sehari menggunakan volume 50 kg/hektar/hari atau 3-lima% bobot massa bandeng.

Pemberian pakan dilakukan pada pagi hari jam 07.00-08.00 menggunakan kadar 20% = 10kg/hektare, dalam siang hari jam 11.00 - 12.00 menggunakan kadar 40% = 20kg/hektare, dan sore hari pada jam 16.00 - 17.00 menggunakan kadar 40% = 20kg/hektare.

4. Pemanenan

Bandeng bisa dipanen sesuai dengan kebutuhan konsumen. Untuk umpan hayati bandeng dapat dipanen setelah berusia 4 bulan dengan berat bandeng 10-20 ekor/kg.

Untuk Bandeng konsumsi, bandeng dapat dipanen setelah bandeng berusia 6 bulan dengan berat bandeng 3-4 3 ekor/kg.

Dan buat budi daya pembesaran bandeng super, usang pembesaran dilakukan hingga bandeng berusia 8-10 bulan menggunakan berat 1 - 2 ekor/kg.

Itulah informasi tentang cara budidaya bandeng di air tawar gampang-mudahan sanggup berguna & menambah wawasan Anda, Selamat mencoba !

Kuliner Khas Kutai Timur

Sambal raja terbuat dari cabai, bawang merah, terasi, tomat yang digoreng hingga lembek dan mudah dihaluskan. Disertai dengan tempe, udang, ...