Selasa, 02 Juni 2020

16 Contoh Paragraf Narasi (Artikel Lengkap)

Paragraf narasi atau cerita merupakan suatu paragraf berisi laporan insiden runtut waktu, baik itu nyata juga imajiner, yang tersaji dalam istilah-istilah tertulis atau mulut, gambar diam atau beranjak, atau keduanya. Narasi berasal dari kata kerja bahasa Latin narrare yang berarti ?Menceritakan? Yg diturunkan berdasarkan adjektiva gnarus yg berarti ?Mengetahui? Atau ?Terampil?. Berikut merupakan beberapa contoh paragraf narasi. Langsung saja kita simak yang pertama:

Contoh paragraf narasi

Krisna sedang mencari kayu bakar di hutan belakang rumahnya. Ia berangkat pada pagi hari. Cuacanya sangat cerah & kebetulan hari ini hari minggu. Ia pergi bersama ayahnya. Lokasi pencarian nir jauh dari rumahnya. Tetapi, ia tetap harus melewati jalan yang becek dengan dedaunan yg masih basah lantaran hujan semalam. Sepanjang perjalanan beliau mengambil banyak kayu bakar. Setelah satu jam, Krisna bersama ayahnya balik ke rumah.

Pada lepas 5 Juli aku berangkat tamasya ke Bali bersama sekolah. Aku bangun pagi-pagi sekali karena jam 7 harus tiba pada sekolah. Pukul 6.45 aku datang pada sekolah. Tampak di pinggir jalanan bus-bus berjejeran. Aku langsung masuk ke bis. Kami datang pada Bali pukul dua siang sehabis menaiki kapal feri. Pukul lima kami tiba pada hotel buat check in. Perjalanan dimulai besok pagi. Kami eksklusif check out dari hotel. Ada yg memanfaatkan waktu buat istirahat. Ada pula yg menumpang Gojek buat berkeliling Denpasar dan Kuta. Keesokan harinya, kami pergi ke Ubud. Kami berkeliling disana mulai berdasarkan monkey forest dan wisata belanja. Kemudian kami pergi menuju Tampaksiring buat melihat pura. Tujuan terakhir kami adalah Goa Gajah. Setelah itu kami mengunjungi pusat sang-oleh dan pribadi pulang ke wilayah kami.

Leonita Cantika merupakan anak bungsu dari 6 orang bersaudara, lahir pada Bandung tanggal 3 November 1992. Nita, biasa dia dipanggil, lahir menurut keluarga yang sederhana. Ayahnya merupakan seorang pegawai negeri sipil yg bertugas pada Departemen Agama ad interim ibunya adalah seseorang pedagang. Ketika Nita lahir ayahnya sudah memasuki masa tua, yakni 51 tahun. Sang ayah didiagnosis menderita penyakit komplikasi paru-paru sejak Nita masih sangat kecil. Maka tidak heran, Nita mini lebih poly menghabiskan masa kecilnya dengan merawat oleh ayah dibandingkan bermain menggunakan sahabat-teman seusianya. Hubungan Nita & ayahnya sangat dekat, tak hanya sebatas interaksi ayah dan anak tetapi telah seperti 2 orang yg bersahabat. Ketika Nita menginjak umur 8 tahun, syarat kesehatan ayahnya semakin memburuk. Nita sebagai semakin seringkali nir masuk sekolah lantaran menemani sang ayah yg harus keluar masuk rumah sakit. Berpindah dari satu tempat tinggal sakit ke tempat tinggal sakit lainnya & bolak kembali memanggil dokter langsung ke tempat tinggal menjadi hal yang biasa bagi Nita sekeluarga. Enam bulan lamanya berjuang tanpa lelah serta menempuh segala jalan yang ada dan memungkinkan, ternyata Nita dan keluarganya wajib mendapat kenyataan terpahit. Ayah Nita mangkat global saat Nita belum genap berumur 9 tahun. Kepergian ayahnya merupakan mimpi terburuk bagi Nita , & menjadi penyebab perubahan drastis pada hidupnya. Nita yg ceria dan mudah akrab menggunakan orang lain berubah sebagai Nita yg pendiam & tertutup.

Hari ini adalah hari Minggu. Aku sangat bersemangat bangun pagi karena sekeluarga akan ke pantai Sanur. Aku pribadi menyiapkan segala perlengkapanku. Keluargaku pula ikut sibuk. Setelah semuanya beres, kami pun berangkat. Aku menyanyi beserta adikku. Setelah satu jam, akhirnya kami datang di pantai Sanur. Aku eksklusif menuju pantai & bermain air beserta adik. Aku sangat senang . Seolah-olah semua penat setelah ulangan generik seminggu lalu hilang. Setelah itu, aku berfoto ria beserta famili. Setelah matahari relatif panas lantaran menjelang siang, kami pergi ke kamar mandi buat berganti sandang. Siangnya kami diajak makan di restoran ikan. Senang sekali cita rasanya.

Pergilah Wahyu ke pasar menggunakan sepeda bututnya. Sesampainya di pasar dibelilah kebutuhan-kebutuhan hayati. Setelah seluruh barang terbeli, dia kembali mengayuh sepeda tuanya menuju rumahnya yang hanya berupa gubuk di pinggir sungai. Di rumah hanya ada ayah yg sakit-sakitan.

Hari itu dia telusuri sudut demi sudut seluruh kota Bandung yg sangat dicintainya seolah-olah tidak mau ada satu pun sudut yg terlewatkan. Setiap sudut yg ia singgahi menyisakan kenangan amat mendalam baginya. Mula-mula beliau telusuri sudut Setiabudi. Di daerah ini beliau menyimpan sangat banyak kenangan. Penelusuran dilanjutkan ke wilayah balai kota dan sekitarnya. Di sini pun dia sangat terhanyut dengan kenangannya beserta-sama sahabatnya, begitu pula dengan kekasihnya. Lalu, dia melanjutkan menyusuri daerah alun-alun kota yg sekarang telah berubah total dari masa dua puluh tahun yg lalu. Lagi-lagi beliau terhanyut pada setiap kenangan masa lalunya. Setiap loka, setiap sudut kota itu, yang terdapat hanyalah kenangan latif baginya, seluruhnya.

Pada lepas 4 Juli 1927 Ir. Soekarno mendirikan Partai Nasional Indonesia (PNI) menggunakan tujuan Indonesia segera merdeka. Namun nyatanya pada lepas 29 Desember 1929, Belanda memasukkan beliau ke dalam penjara Sukamiskin pada Bandung sampai pada lepas 31 Desember 1931. Beliau dibebaskan & kemudian bergabung dengan Partindo namun buat yg ke 2 kalinya Ir. Soekarno ditangkap & dibuang ke Ende, Flores dalam tahun 1933. Kemudian dia dipindahkan ke Bengkulu. Setelah melewati perjuangan yang relatif panjang, beliau beserta Bung Hatta memproklamasikan kemerdekaan Republik Indonesia pada lepas 17 Agustus 1945.

Cut Nyak Dhien adalah pahlawan perempuan yang dari dari kepulauan Aceh. Beliau Lahir pada tahun 1848. Pada tahun 1880 Cut Nyak Dhien bersama suaminya melakukan perlawanan terhadap Belanda. Namun pada tanggal 30 September 1893 tepatnya di kota Kutaraja rombongan Cut Nyak Dhien menyerahkan diri kepada Belanda. Teuku Umar atau suami dari Cut Nyak Dhien secara diam-membisu menciptakan rencana buat menghancurkan pasukan pertahanan Belanda. Akhirnya planning tadi berhasil melumpuhkan pihak Belanda. Pada lepas 11 Februari 1899 Teuku Umar mangkat pada peperangan dan Cut Nyak Dhien ditunjuk menjadi pemimpin pembela Indonesia pada melawan Belanda. Cut Nyak Dhien lalu ditangkap & dirawat pada rumah sakit Belanda pada masa kemunduran Aceh. Pada akhirnya dia meninggal pada tanggal 6 November 1908.

Tiba-tiba ia tertegun. Di sana, sayup-sayup dari jauh, di arah seberang kali sebelah timur, terdengar suara jeritan orang. Tetapi selintas saja, jeritan diputuskan oleh sebuah letusan yang sangat hebat … kemudian hening seketika. Desingan yang banyak mulai reda, tinggal satu-satu letusan di sana sini. Warsinah menegakkan kepala, matanya mulai liar, badannya dihadapkan ke timur, ke arah jeritan datang, kemudian membalik menghadap ke barat, tegak bertolak pinggang, lalu lari, lari menurutkan jalan rel, lari kencang sambil berkomat-kamit. Dari komat-kamit mulutnya keluar lagi perkataan seperti biasa, tiada berujung tiada berpangkal: …. si bengis lagi, si ganas lagi …. dan ia lari terus, lari lepas bagai selancar saja, tiada kaku kukunya. Dan ketika sampai di jalan pertemuan antara jalan  kereta dan jalan raya, ia berhenti sebentar, seolah-olah berpikir, kemudian ia berbelok menurutkan jalan raya. Dari jauh dalam pandangan kabur sambil berlari, ia melihat benda bergerak, berderet  sepanjang jalan, tetapi sebelum ia tahu benar apa yang dilihatnya, sebuah peluru datang menyongsong, tepat menembus tulang dadanya. Warsinah terpelanting, jatuh tersungkur di tengah jalan. Sebentar berontak merentak-rentak, mengerang, menyumpah-nyumpah, terhambur pula sumpah serapahnya: si bengis lagi, si ganas lagi, hitam, kejam… rupanya dalam ia bergelut mempertahankan hidupnya dengan sakaratul maut, kebenciannya kepada si hitam kejam, si bengisganasnya, masih sanggup mengatasi renggutan tangan Malaikat pengambil nyawa yang akan menceraikan rohnya dengan badan kasarnya. Kemudian lemah tak berdaya …Warsinah yang sebentar ini masih menjadi kerangka hidup, kini benar-benar sudah menjadi kerangka mati. Mati terhampar di tengah jalan, tiada dihiraukan orang, tidak ada yang menangis meratapi. Ia meninggal sebagai pahlawan yang dapat dibanggakan oleh bangsa, tiada sebagai kurban pembela kemerdekaan. Ia mati hanya sebagai kurban kebuasan, salah satu kurban dari sekian banyaknya. Ia mati karena nasibnya, demikian sudah menurut suratan tangan, ya, ia mati karena kehendak Ilahi. (H.B Yasin, Gema Tanah Air, Jilid 1, hal. 158-159).

Mereka berdua melanjutkan balik bepergian ke pada hutan, kali ini Remy meminta ke pamannya agar beliau sanggup ikut pamannya berburu, pamanya pun mengungkapkan ? Jika kau ikut berburu kau wajib siap berlari & mencengkram?, ?Siap akan ku lakukan paman? Kata Remy. Tidak disangka mereka berdua bertemu dengan seekor gajah mini , gajah mini itu terlihat kebingungan, Remy meminta paman buat tidak memburu gajah mini itu, mereka berdua menetapkan buat berjalan mendekati gajah kecil. Tampaknya gajah kecil itu mulai merasa ketakutan karena melihat mereka berdua. ? Jangan takut ! Kami nir akan memburu mu !? Teriak remy. Gajah mini itu tetap berlari, menggunakan sekuat tenaga, remy mencoba buat mengejar gajah mini itu, sampai di ujung Tebing gajah mini itu nir mampu lari kemana mana, Remy yakankian bahwa ia tidak akan membunuh gajah mini itu. ?Siapa nama mu, namaku Remy?? , ?Namaku Chiko? Kata gajah kecil itu, ?Kenapa engkau sendiri dimana teman temanmu yang lainnya?, istilah remy , ?Aku terpisah menggunakan mak dan ayahku & juga sahabat temanku saya nir memahami jalan pergi?, ?Baiklah ikut saya, aku akan membantumu mencari ke 2 orang tua mu? Mereka berdua pulang kedalam hutan dan bertemu paman Remy, ?Jangan takut chiko paman tidak akan membunuhmu?? Sehabis beberapa waktu kemudia Remy, Ketsi dan Chiko bertemu dengan kelompok gajah & ternyata gerombolan gajah tersebut adalah gajah yg mereka lihat pada pagi hari. Remy & chiko pun bersahabat.

Di tanggal 20 November 1945 meletuslah suatu pergerakan perlawanan rakyat Surabaya dalam mengusir  penjajahan Belanda dan para sekutu di tanah air terutama bagi daerah Surabaya.

Asal muasal terjadinya perang ini yaitu terbunuhnya keliru satu pimpinannya mereka yaitu Brigadir Jenderal Mallaby yg lalu menyulut kemarahan tentara inggris. Karena tewasnya pimpinan mereka, dalam akhirnya Inggris & para sekutunya menyampaikan suatu Ultimatum bagi semua pejuang yang berada di Surabaya agar secepatnya menyerah.

Pejuang bukannya menyerah, ultimatum itu malahan dinilai adalah bentuk penghinaan bagi para rakyat Surabaya & pejuang. Mereka pun kemudian mengadakan milisi milisi perjuangan guna melawan para pihak Inggris yg Mengancam hendak akan melakukan serangan.

Lantaran tahu ultimatumnya tadi ditolak, akhirnya timbul kemarahan akbar dari para pihak Inggris & para sekutunya. Lalu ditanggal 10 November pada pagi hari Inggris menyerang secara akbar-besaran lewat jalur udara, bahari dan darat & mengerahkan lebih kurang kira-kira 30,000 Infanteri.

Beberapa tank, kapal perang dan pesawat diarahkan ke Surabaya. Dan mereka para pihak sekutu menyerang secara habis habisan kota Surabaya. Mereka melakukan pengeboman terhadap bardir Gedung gedung pemerintahan dan melakukan penghilangan nyawa seluruh para pejuang yang termasuk.

Peristiwa ketika waktu itu amatlah mencekam & mengerikan, penghilangan nyawa ada dimana mana dan bikin masing masing pejuang jadi terpojok. Akan tetapi, planning penjajah supaya bisa menaklukkan kota Surabaya gagal total pada 3 hari.

Semua rakyat dan pejuang Surabaya tiba ke jalan-jalan dan melakukan perlawanan. Setiap pejuang warga Surabaya memiliki semangat yang membara. Hal itu dikarenakan berkat tampilnya sesosok pemuda yg namanya merupakan Bung Tomo.

Ketika waktu itu, dengan gagah berani Bung Tomo membicarakan suatu pidato buat masyarakat Surabaya dan membakar seluruh semangat juang yang mereka punya meskipun hingga titik darah penghabisan.

Pertempuran Surabaya terjadi sampai 3 minggu & dalam akhirnya kemenangan ada ditangan pihak sekutu. Walaupun kota Surabaya sudah berada di tangan sekutu, perlawanan masyarakat Surabaya saat itu sahih sahih menginspirasi seluruh rakyat Indonesia dan menciptakan semangat mereka sebagai membara buat melawan penjajahan.

Hari libur tanggal 21 September kemarin sebagai liburan yg nir terlupakan oleh Mila. Biasanya saat ada libur hari akbar nasional, Mila mengajak ayah dan mak buat berjalan-jalan. Akan namun kemarin Mila diajak sang ayah & ibu ke galat satu panti asuhan anak yatim. Mila sempat tidak ingin ikut, tetapi ayah & bunda membujuk beliau. Ayah, bunda, & Mila membawa kuliner & bingkisan untuk dibagikan kepada anak-anak yatim. Sesampainya di panti asuhan tadi, mereka bertemu dengan anak-anak yg bernasib nir seberuntung Mila. Mereka sangat senang sangat menerima makanan dan bingkisan tadi. Raut muka Mila pun berubah. Mila juga merasa senang melihat teman-teman seumurannya bergembira membuka bingkisan yang dia bawa. Makanannya pun dimakan dengan sangat lahap. Tak lupa Mila ikut bermain & berbincang dengan anak-anak tadi. Setelah seluruh program selesai Mila dan famili pergi ke rumah. Sebelum pergi Mila berjanji akan berkunjung lagi. Mila pun meminta pada ayah & mak supaya lain kali dapat tiba lagi ke tempat itu. Liburan kali ini sangat mengesankan buat Mila & keluarga.

Pada hari Jumat, 6 Februari 2014, terjadi gempa tektonik yg mengguncang Kabupaten Nabire Provinsi Papua. Guncangan yang susul menyusul sampai enam kali itu terjadi selama 2 jam. Gempa berkekuatan 6,91 skala Richter itu menyebabkan sedikitnya 26 korban mati, 34 luka berat, & 66 orang lainnya luka ringan. Guncangan keras ini menyebabkan tanah longsor dan meretakkan landasan pacu di bandara setempat.

Berangkatlah Bapak Omar Bakri ke sekolah menaiki sepeda bututnya. Dia kayuh sepedanya hingga puluhan kilometer untuk sampai ke sekolah. Keringat dan letih yang dirasa tergantikan oleh sambutan anak didiknya sesaat ia sampai di sekolah.  Bel masuk tiba-tiba saja berbunyi, kegiatan belajar mengajar pun dimulai. Setelah beberapa waktu berlalu, akhirnya bel pulang berbunyi. Semua siswa pulang ke rumah masing-masing tak terkecuali Bapak Omar Bakri. Walau gajinya tak seberapa, ia selalu bersyukur atas nikmat yang diberikan.

Cara merawat & memelihara merpati tidaklah terlalu sulit. Bagi pemula, langkah pertama merupakan membeli merpati satu pasang di loka usaha peternakan merpati. Apabila merpati masih kecil, sebaiknya kandang nir terlalu terbuka supaya suasana pada kandang cukup hangat, akan tetapi cukup terang. Selanjutnya, periksalah kuliner & minumannya serta berikan secara teratur. Sebaiknya kandang merpati dibersihkan secara teratur buat menjaga kesehatan merpati dan tempat tinggalnya.

Saya merupakan Resynta Novianadewi, anak pertama dari dua bersaudara, dilahirkan 17 tahun yang lalu pada kota Jakarta tepatnya dalam lepas 14 November pada tahun 1994. Tetapi ketika ini saya & famili aku tinggal pada Jl. Dayung V no. 47 RT 008 RW 05, Kelapa Dua, Tangerang. Saat ini aku duduk pada bangku SMA kelas 12 disebuah sekolah negeri diwilayah Tangerang. Saya dilahirkan pada keluarga yg relatif sederhana dan segala sesuatunya tercukupi. Dari mini sampai SMA nir ada prestasi yang menonjol yg telah aku capai. Dulunya saya adalah seorang yg minder, nir memiliki banyak teman & selalu menyendiri. Saya juga nir pernah mendapatkan 1 piala sekalipun, & nir pernah memenangkan lomba dan kompetisi manapun.

Tetapi saat ini, aku ikut organisasi OSIS & ROHIS yang terdapat disekolah aku . Darisinilah aku mulai belajar untuk bersosialisasi dan berhubungan dengan poly orang. Saya mulai sadar bahwa hakikat manusia adalah sebagai makhluk sosial, aku mulai aktif pada kepanitiaan, mengenal sahabat-sahabat yg sangat inspiratif & selalu mendukung aku apabila mendapati musibah atau masalah. Meskipun aku masih belum berprestasi tetapi saya konfiden setiap orang selalu mempunyai kemampuan masing-masing yg tentunya tidak pasti sama dengan orang lain.

Kuliner Khas Kutai Timur

Sambal raja terbuat dari cabai, bawang merah, terasi, tomat yang digoreng hingga lembek dan mudah dihaluskan. Disertai dengan tempe, udang, ...