Kamis, 11 Juni 2020

Pola Tanam yang Baik Digunakan Dalam Budidaya Jagung

Pola Tanam yang Baik Digunakan Dalam Budidaya Jagung

Posted by Agrikompleks

Pola Tanam yang Baik Digunakan Dalam Budidaya Jagung - Tanaman jagung merupakan salah satu jenis tanaman pangan dari keluarga rumput-rumputan yang digolongkan dalam tanaman biji-bijian.

Pola tanam dalam budidaya jagung

Jagung dikenal luas sang rakyat Indonesia karena tumbuhan jenis zea ini mampu dijadikan bahan makanan utama pengganti nasi dan berbagai macam kuliner olahan.

Selain itu bagian menurut flora jagung juga bisa dimanfaatkan menjadi pakan ternak misalnya daun, batang, klobot dan janggelnya.

Batang & daun sudah tua yg dihasilkan saat telah panen bisa dipakai menjadi pupuk hijau atau kompos.

Selain itu, btg dan daunnya jua dapat digunakan sebagai pulp (bahan kertas) dan lanjaran (turus). Tentunya, buahnya menjadi bahan pangan buat dikonsumsi.

Menanam jagung pun nir sulit buat dilakukan jika Anda sudah memahami pola tanam yg baik. Kunci keberhasilan berdasarkan menanam tanaman ini adalah kesuburan tanah, kualitas benih, & pemeliharaan yang sempurna.

Penanaman adalah langkah awal buat melakukan budidaya. Dalam menanam, pembudidaya wajib memerhatikan beberapa hal supaya menghasilkan jagung dengan kualitas yang baik keliru satunya adalah pola tanam. Pola tanam jagung terdiri atas 2 pola, yaitu pola polikultur & pola monokultur.

Pola Polikultur

Pola polikultur merupakan pola tanam yg menggabungkan jenis tumbuhan lainnya menggunakan tumbuhan jagung di dalam satu wilayah.

Kelebihan dari pola ini adalah petani mendapatkan hasil panen selain jagung sehingga keuntungan yang dihasilkan sanggup lebih besar berdasarkan pola monokultur.

Sementara, kekurangan dari pola polikultur merupakan agresi hama & penyakit cenderung lebih poly karena perawatan flora tidak mampu seintensif pola monokultur. Selain itu, output produksi pola polikultur tidak setinggi hasil yang ditanam menurut pola monokultur.

Pada pola polikultur masih ada 3 jenis pola. Pertama, pola tumpang sari (intercropping) yang merupakan pola penanaman tanaman lebih dari satu yang mempunyai umur yang sama pada satu wilayah.

Kedua, pola tumpang gilir (relay planting), yaitu pola penanaman yg menyisipkan satu atau beberapa jenis flora dalam ketika yg tidak selaras.

Ketiga, pola tanam adonan (mixed cropping), yaitu pola penanaman jagung yang dilakukan menggunakan beberapa flora lainnya tanpa diatur jeda tanam ataupun larikannya. Dengan kata lain, semua flora tercampur sebagai satu.

Pola monokultur

Pola monokultur merupakan pola tanam yg hanya menanam tumbuhan jagung pada pada satu daerah. Kelebihan dari pola ini merupakan dapat meminimalisir dengan gampang serangan hama & penyakit.

Hal ini dikarenakan hanya satu tumbuhan yg ditanam sehingga penanganannya nir sulit. Selain itu, melalui pola ini output produksi yang didapatkan akan lebih tinggi lantaran pertumbuhan yang optimal.

Kekurangan menurut pola monokultur ini adalah petani hanya menerima satu jenis tanaman sebagai akibatnya pendapatan hanya tergantung dari harga jagung di pasaran.

Kuliner Khas Kutai Timur

Sambal raja terbuat dari cabai, bawang merah, terasi, tomat yang digoreng hingga lembek dan mudah dihaluskan. Disertai dengan tempe, udang, ...