Minggu, 03 Mei 2020

5 Struktur Teks Anekdot

Teks anekdot adalah cerita singkat yg mengandung unsur kelucuan yg umumnya tentang orang krusial menurut insiden sebenarnya. Meskipun masih ada pandangan lain bahwa teks anekdot nir harus berdasarkan pada kenyataan (Rahmayanti dkk., 2015). Fungsi teks anekdot merupakan mengkritik atau menyindir penguasa mengenai kebijakan, pelayanan, peristiwa, & kenyataan menggunakan cara yang lebih menghibur sebagai akibatnya menarik perhatian khalayak poly (Setyorini, 2017). Struktur teks anekdot terdiri menurut abstraksi, orientasi, krisis, reaksi, & koda (Kemendikbud, 2013). Berikut adalah penjelasan struktur teks anekdot. Langsung saja kita simak yg pertama:

Abstraksi atau gambaran generik merupakan pendahuluan yang menyatakan secara ekslamasif gambaran umum teks anekdot. Biasanya pada bagian ini terdapat hal unik dalam teks anekdot (Warni, 2018; Azis, 2016; Sholekah dan Nuryatin, 2016).

Orientasi atau pengenalan merupakan bagian yg berisi awal kejadian insiden atau permasalahan primer. Orientasi pula berisi latar belakang bagaimana suatu peristiwa bisa terjadi. Umumnya penulis akan bercerita secara lebih jelasnya dalam bagian ini. Orientasi sebagai bagian yang menyebabkan timbulnya krisis (Warni, 2018; Azis, 2016).

Krisis atau kasus/komplikasi merupakan bagian berdasarkan inti teks anekdot yg mengandung hal lucu yang menggelak tawa (Warni, 2018). Krisis jua berisi hal yg unik yg terjadi pada penulis atau orang yang diceritakan (Azis, 2016).

Reaksi adalah tanggapan atas krisis dalam teks anekdot yg dapat berupa perilaku mencela atau menertawakan (Warni, 2018). Reaksi pula dapat mengandung cara penulis menuntaskan konflik dalam krisis (Azis, 2016).

Koda atau epilog adalah bagian penutup yg berisi kesimpulan yg menandai berakhirnya teks anekdot (Warni, 2018). Kesimpulan tadi dapat berupa komentar, persetujuan, atau penjelasan atas teks anekdot. Umumnya dicirikan mengandung istilah seperti akhirnya, itulah, atau demikianlah. Koda sesunggunya bersifat opsional, sebagai akibatnya boleh dicantumkan atau nir (Izzati, 2016). Koda pula dapat berisi perubahan yg terjadi pada penulis atau orang yg diceritakan dalam cerita (Sholekah dan Nuryatin, 2016).

Daftar Pustaka:

Azis, Ahmad Ridhai. 2016. Keefektifan Media Video Komedi dalam Menulis Teks Anekdot Peserta Didik Kelas X SMA Negeri 2 Majene. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Negeri Makassar.

Izzati, Laila Nur. 2016. Pembelajaran Memahami Struktur dan Kaidah Teks Anekdot dengan Menggunakan Metode Planted Questions pada Siswa Kelas X SMA PGRI 1 Bandung Tahun Pelajaran 2016/2017. Skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pasundan.

Kemendikbud. 2013. Buku Siswa: Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik untuk Kelas X. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Rahmayanti, Dewi, I Nengah Martha, dan Ni Md. Rai Wisudariani. 2015. Pembelajaran Menulis Teks Anekdot pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikulum 2013 di Kelas X.A Akuntansi SMK Negeri 1 Singaraja. E-Journal JPBSI Universitas Pendidikan Ganesha, Vol. 3, No. 1.

Setyorini, Ririn. 2017. Deskripsi Implikatur Fenomena Meme di Instagram dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Teks Anekdot. Jurnal Bahtera, Vol. 04, No. 8: 130-143.

Sholekah, Lies Aryanti Nur, Agus Nuryatin. 2016. Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Anekdot Bermuatan Kesantunan Berbahasa Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) pada Siswa Kelas X MIA-4 SMA Negeri 1 Grobogan Tahun Ajaran 2013/2014. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Vol. 5, No. 1: 42-50.

Warni, Setia. 2018. Peningkatan Keterampilan Siswa Memproduksi Teks Anekdot Menggunakan Media Karikatur dan Pendekatan Saintifik. Jurnal Edukasi Khatulistiwa, Vol. 1, No. 1: 66-81.

Kuliner Khas Kutai Timur

Sambal raja terbuat dari cabai, bawang merah, terasi, tomat yang digoreng hingga lembek dan mudah dihaluskan. Disertai dengan tempe, udang, ...