Minggu, 02 Januari 2022

Habib Muhammad Bin Yahya, Sang Mufti Kutai Kartanegara

Tahun 1936, Sultan A.M. Parikesit mendirikan istana baru yang megah dan kokoh yang terbuat dari bahan beton. Dalam kurun waktu satu tahun, istana tersebut selesai dibangun. Tanggal 27 Desember 1949 seiring pengakuan kedaulatan Indonesia dari Belanda, wilayah Kesultanan Kutai Kertanegara tergabung dalam Republik Indonesia Serikat, lalu menjadi Daerah Istimewa Kutai setingkat kabupaten. Dua tahun berselang, ia merebut kembali takhta yang menjadi haknya dengan bantuan para pengikut ayahnya dan orang-orang Bugis dari Kesultanan Wajo. Sebutan Kabupaten Kutai Kartanegara ini merupakan usulan dari Presiden RI Abdurrahman Wahid ketika membuka Munas I Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia di Tenggarong pada tahun 2000.

Hubungan sesama sahabat dan ulama ini terjalin sangat baik dan keduanya dikenal bahu membahu menyebarkan agama Islam di Kalimantan. Ini misalnya terlihat dari kerja sama antarkeduanya dalam membangun perekonomian masyarakat. Pada saat Habib Alwi membangun Pasar Batu di Hulu Sungai, Habib Tenggarong mengirimkan bantuan berupa semen dan batu. Sejak pertengahan abad ke-19, Habib Muhammad gemar mengadakan rihlah ke arah timur Malaya, sampai menyeberangi selat.

Begitu menjadi Muslim, dia memerintahkan pembangunan masjid sebagai pusat penyebaran Islam di Kutai. Dia mendidik putranya, Aji Batara Agung Paduka Nirta, untuk menjadi pengikut Islam yang taat. Pengaruh Islam di Kutai diduga bermula dari ekspansi yang dilakukan Kerajaan Banjarmasin. Bagaimanapun, syiar agama ini dapat dilacak sejak penyebaran dakwah Islam oleh para mubaligh yang datang dari Sumatra atau Tanah Melayu.

Kini, seiring dengan kebutuhan kopi yang terus meningkat, warga kemudian kembali menekuni kebun kopinya. Anton berharap, warga setempat selalu menjaga kelestarian hutan desa dan tidak menyakiti salahsatu hewan yang dilindungi ini. Pesta adat Erau tahun ini kembali dimeriahkan dengan kegiatan Beseprah, bahasa Kutai untuk makan rame-rame sambil duduk bersila di atas tikar. Pesta adat Erau kembali dimeriahkan dengan acara makan-makan bersama sambil duduk di lantai berhadap-hadapan yang dalam bahasa Kutai disebut Beseprah. Pesta adat Erau dan International Folk Art Festival tahun ini kembali disemarakkan dengan pelaksanaan acara makan Beseprah yang digelar di Tenggarong, Rabu (25/07) pagi.

Tidak hanya di lingkungan istana, perannya juga sangat signifikan di tengah masyarakat. Ulama ini berlaku sebagai seorang guru utama bagi penduduk Kesultanan Kutai. Pada tahun 1936, kedaton kayu peninggalan Sultan Alimuddin ini dibongkar karena akan digantikan dengan bangunan beton yang lebih kokoh. Untuk sementara waktu, Sultan Parikesit beserta keluarga kemudian menempati kedaton lama peninggalan Sultan Sulaiman. Pembangunan kedaton baru ini dilaksanakan oleh HBM Batavia dengan arsiteknya Estourgie. Dibutuhkan waktu satu tahun untuk menyelesaikan istana ini.

Yupa mempunyai 3 fungsi utama, yaitu sebagai prasasti, tiang pengikat hewan untuk upacara korban keagamaan, dan lambang kebesaran raja. Rencananya, pembangunan pabrik untuk hilirisasi produk jahe dan kopi akan dilakukan tak lama lagi. Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanagera juga sudah memasukkan kopi sebagai komoditi unggulan lokal sehingga perkembangannya selalu masuk dalam rencana pemerintah daerah. Karena baru tahap revitalasasi, kebun kopi yang berproduksi di desa Jonggon Jaya ini baru sekitar 3 hektar untuk jenis robusta.

Diharapkan dengan pendekatan adat dan kearifan lokal, hutan-hutan di Kutai Kartanegara tetap terjaga dengan baik. Sebab pengawasan dan pemeliharannya langsung dilakukan oleh warga. Wakil Bupati Kutai Kartanegara Rendi Solihin mengapresiasi upaya warga dalam menjaga hutannya.

Istana Sultan Kutai pada masa itu terbuat dari kayu ulin dengan bentuk yang cukup sederhana. Aji Muhammad Idris merupakan raja Kutai Kertanegara pertama yang memakai gelar Sultan sebagai upaya melepaskan diri dari dominasi Sultan Banjar yang berada dalam pengaruh VOC. Sultan Aji Muhammad Idris yang merupakan menantu dari Sultan Wajo La Madukelleng berangkat ke tanah Wajo, Sulawesi Selatan untuk turut bertempur melawan VOC bersama rakyat Bugis. Pemerintahan Kesultanan Kutai Kertanegara untuk sementara dipegang oleh Dewan Perwalian. Dengan masuknya pengaruh Hindu, ia megubah struktur pemerintahannya menjadi kerajaan dan mengangkat dirinya mejadi raja, sehingga pergantian raja dilakukan secara turun temurun. Kerajaan Kutai diperkirakan berdiri pada abad ke-5 Masehi, ini dibuktikan dengan ditemukannya 7 buah Yupa yang ditulis dengan huruf pallawa dan bahasa Sansekerta yang berasal dari India yang sudah mengenal Hindu.

Upacara-upacara ini pernah dilakukan di India pada masa pemerintahan raja Samudragupta, ketika ingin memperluas wilayahnya. Dalam upacara itu dilaksanakan pelepasan kuda dengan tujuan untuk menentukan batas kekuasaan kerajaan Kutai. Dengan kata lain, sampai dimana ditemukan tapak kaki kuda, maka sampai disitulan batas kerajaan Kutai. Pelepasan kuda-kuda itu diikuti oleh prajurit kerajaan Kutai. Baru pada abad XVI melalui perang besar antara kerajaan Kutai Kertanegara pada masa pemerintahan Aji Pangeran Sinum Panji Ing dengan Kerajaan Kutai Mulawarman pada masa pemerintahan Raja Darma Setia.

Pesanan dalam bentuk green bean juga sudah antre untuk disiapkan dari desa Jonggon Jaya ini. Perlahan tapi pasti, kebun kopi di desa tersebut kini menjadi penopang utama pendapatan warga yang sebelumnya hanya dijadikan tanaman tumpeng sari. Bukan tanpa ancaman, hutan desa ini nyaris dirambah oleh perkebunan kelapa sawit.

Selain menampilkan berbagai atraksi seni budaya, kegiatan Erau Adat Kutai dan International Folk Art Festival juga diwarnai dengan aksi penanaman pohon di pulau … Selain diisi atraksi seni budaya, Erau dan International Folk Art Festival juga diwarnai dengan aksi penghijauan yang diberi nama Green Tenggarong. Delegasi kesenian mancanegara peserta Erau International Folk Art Festival mendapat kehormatan untuk bertemu dengan kerabat Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura. Pesta adat Erau yang dibarengkan dengan International Folk Art Festival kembali akan digelar tahun ini di ibukota Kabupaten Kutai Kartanegara , Tenggarong. Posisi yang diemban Habib Tenggarong bukanlah posisi yang sembarangan. Ia memiliki wewenang penuh untuk mengurus segala persoalan kesultanan yang berkaitan dengan keagamaan.

Agustus 8, 2018Dua orang pengedar barang haram jenis shabu diciduk Satuan Reskrim Polsek Loa Janan Polres Kukar. Lima orang terluka dan tiga orang tewas dari pihak armada Murray, dan Murray sendiri termasuk diantara yang tewas tersebut. Jika pria Aji menikah dengan wanita dari kalangan bangsawan Kutai sendiri atau dari kalangan rakyat biasa maupun suku lain, maka putra-putrinya berhak menyandang gelar Aji. Namun jika wanita Aji menikah dengan pria yang bukan keturunan bangsawan Kutai, maka putra-putrinya tidak dapat memperoleh gelar Aji, kecuali jika wanita Aji tersebut menikah dengan bangsawan keturunan Arab .

Ulama yang saat itu berusia 33 tahun tersebut mampu mengobati sakit sang putri atas izin Allah SWT. Sebagai wujud rasa syukur dan terima kasih, Sultan Aji kemudian menikahkan anak perempuannya itu dengan pendakwah tersebut. Sesudah menjadi raja, Aji Muhammad terus menjaga hubungan baik dengan Habib Muhammad. Pada suatu hari, putri Sultan Aji yang bernama Aisyah menderita sakit. Berbagai tabib sudah didatangkan, tetapi penyakit sang putri tak kunjung sembuh. Portal transparansi data dan informasi publik bagi masyarakat. Siapa saja bisa jelajahi dan mendapatkan koleksi dataset terbuka dari Organisasi Perangkat Daerah di Kutai Kartanegara di sini.

Ditinjau dari sejarah Indonesia kuno, Kerajaan Kutai merupakan kerajaan tertua di Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya 7 buah prasasti yang ditulis diatas yupa yang ditulis dalam bahasa Sansekerta dengan menggunakan huruf Pallawa. Berdasarkan paleografinya, tulisan tersebut diperkirakan berasal dari abad ke-5 Masehi. Seiring dengan runtuhnya Kerajaan Majapahit pada paruh kedua abad ke-16 lantaran serangan dari Kesultanan Demak yang merupakan kerajaan Islam pertama di Jawa, pengaruh Hindu di Kerajaan Kutai Kartanegara pun ikut meluruh.

Untuk kategori jurnalis, gelar jawara disabet Hayru Abdi (VivaBorneo.com) dengan foto … Suasana di sepanjang Jalan Diponegoro, Tenggarong, begitu semarak Rabu (03/07) pagi kemarin. Ribuan warga tumpah ruah untuk ikut Beseprah, mulai dari depan Pasar Seni hingga … Ratusan anggota delegasi mancanegara dari 13 negara peserta Erau & International Folk Art Festival mendapat kesempatan untuk bertemu Sultan Kutai Kartanegara ing Martadipura … Pesta adat Erau dan International Folk Art Festival kembali akan dilaksanakan tahun ini di ibukota Kabupaten Kutai Kartanegara , Tenggarong. Pelaksanaan pesta adat Erau dan International Folk Art Festival tahun ini akan kembali disemarakkan dengan kegiatan pameran bertajuk Erau Expo 2017 yang akan dipusatkan …

Setelah fisik bangunan kedaton rampung pada tahun 1937, baru setahun kemudian yakni pada tahun 1938 kedaton baru ini secara resmi didiami oleh Sultan Parikesit beserta keluarga. Peresmian kedaton yang megah ini dilaksanakan cukup meriah dengan disemarakkan pesta kembang api pada malam harinya. Sementara itu, dengan telah berdirinya kedaton baru maka kedaton buruk peninggalan Sultan Sulaiman kemudian dirobohkan. Pada masa sekarang, areal bekas kedaton lama ini telah diganti dengan sebuah bangunan baru yakni gedung Serapo LPKK.

Namun Sultan A.M. Salehuddin hanya mengizinkan Murray untuk berdagang di wilayah Samarinda saja. Murray yang datang ke Kutai untuk berdagang itu meminta tanah untuk mendirikan pos dagang serta hak eksklusif menjalankan kapal uap di perairan Mahakam. Dokumentasi bentuk istana Sultan Kutai hanya ada pada masa pemerintahan kukar Sultan A.M. Sulaiman yang kala itu beribu kota di Tenggarong, setelah para penjelajah Eropa melakukan ekspedisi ke pedalaman Mahakam pada abad ke-18. Carl Bock, seorang penjelajah berkebangsaan Norwegia yang melakukan ekspedisi Mahakam pada tahun 1879 sempat membuat ilustrasi pendopo istana Sultan A.M. Sulaiman.

“Alhamdulillah luwak ada tapi tidak signifikan jumlahnya. Nanti ada kemungkinan luwak itu bisa jadi bagian dari budidaya karena mudah menangkapnya dan kita tangkarkan untuk menghasilkan biji kopi yang berkualitas,” kata Kholil. “Pemkab Kutai Kartanegara juga punya komitmen yang sama dengan warganya menerapkan pembangunan berbasis lestari, konservasi, dan keseimbangan alam,” papar Rendi. “Kita sudah punya rencana untuk memetakan untuk membagi kawasan hutan. Ada untuk kawasan utama, kawasan penyangga, dan kawasan aktivitas warga,” sebutnya.

Pesta adat Erau tahun ini kembali dimeriahkan dengan pelaksanaan Lomba Gubang Lunas yang berlangsung selama 3 hari di sungai Tenggarong, tepatnya antara Jembatan Besi dengan … Kirab Budaya Internasional kembali hadir menyemarakkan Erau Interntional Folk Art Festival yang digelar di Tenggarong, Sabtu (21/07) pagi. Selain diikuti puluhan sanggar tari dan paguyuban … Seperti umumnya rakyat, masyarakat Kalimantan Timur pun bersukacita atas tegaknya Negara Indonesia.

Di Samarinda, acara syukuran atas berakhirnya zaman Jepang dilakukan warga dan tokoh-tokoh setempat. Momen itu bertepatan dengan hari kedua Idul Fitri pada 1945 M. Akhirnya, raja Kutai itu meminta Habib untuk datang ke istananya.

Kuliner Khas Kutai Timur

Sambal raja terbuat dari cabai, bawang merah, terasi, tomat yang digoreng hingga lembek dan mudah dihaluskan. Disertai dengan tempe, udang, ...