Sabtu, 21 Agustus 2021

Perkembangan Kehidupan di Bumi

Tahapan perkembangan kehidupan pada bumi bisa dibedakan sebagai 4 masa, yaitu arkaekum, palezoikum, mesozoikum, dan neozoikum. Berikut adalah penjelasan serta ciri-cirinya. Langsung saja kita simak yg pertama?..

Zaman arkaekum adalah zaman tertua yang berlangsung kurang lebih dua.500 juta tahun. Pada zaman itu bumi masih merupakan bola gas sangat panas yang berputar pada porosnya. Sehingga dalam masa itu kehidupan pada bumi belum terdapat.

Ciri-karakteristik zaman arkaekum:

Belum ada kehidupan

Bumi masih berupa bola gas yg sangat panas

Berlangsung kurang lebih dua.500 juta tahun yang kemudian

Zaman paleozoikum adalah zaman dimana keadaan bumi masih belum stabil, iklim masih berubah-ubah dan curah hujan sangat besar . Zaman ini berlangsung sekitar 340 juta tahun. Pada zaman ini mulai terdapat indikasi-tanda kehidupan misalnya makhluk bersel satu (mikroorganisme), fauna-fauna kecil yang tidak bertulang punggung, jenis ikan, & jenis ganggang atau rumput-rumputan. Adanya fauna dan flora di bumi pada zaman ini diketahui dari residu-sisanya yang sudah membatu yang diklaim fosil. Fosil ini umumnya ditemukan pada batu karang. Zaman ini dianggap pula zaman primer (Zaman pertama). Zaman paleozoikum dibagi sebagai enam periode, berturut-turut menurut yg paling tua: Kambrium, Ordovisium, Silur, Devon, Karbon, dan Perm.

Ciri-karakteristik zaman paleozoikum:

Sudah mulai masih ada kehidupan berupa mikroorganisme

Keadaan bumi masih belum stabil

Iklim masih berubah-ubah

Curah hujan sangat besar

Berlangsung kurang lebih 340 juta tahun

Zaman mesozoikum merupakan masa yang berlangsung lebih kurang 150 juta tahun. Pada zaman itu perkembangan reptil mencapai puncaknya terutama dinosaurus. Mesozoikum ditandai menggunakan aktivitas tektonik, iklim, & evolusi. Benua-benua secara perlahan mengalami pergeseran dari saling menyatu satu sama lain menjadi seperti keadaannya saat ini. Pergeseran ini mengakibatkan spesiasi dan berbagai perkembangan evolusi krusial lainnya. Iklim hangat yang terjadi sepanjang periode jua memegang peranan penting bagi evolusi dan diversifikasi spesies fauna baru. Pada akhir zaman ini, dasar-dasar kehidupan terbaru terbentuk.

Ciri-karakteristik zaman mesozoikum:

Terdapat poly fauna reptil misalnya dinosaurus

Iklim bumi mulai hangat

Merupakan dasar berdasarkan kehidupan modern

Berlangsung kurang lebih 150 juta tahun

Zaman ini berlangsung lebih kurang 60 juta tahun yang kemudian. Saat itu keadaan bumi sudah semakin memungkinkan buat mendorong keluarnya makhluk hayati lainnya seperti hewan menyusui, homogen kera dan simpanse. Ciri-karakteristik zaman neozoikum:

Merupakan zenit berdasarkan fauna mamalia

Hewan reptil besar sudah punah

Iklim bumi telah mulai stabil

Terbagi menjadi 2 zaman yaitu zaman tersier dan zaman kuarter

Berlangsung kurang lebih 60 juta tahun yg kemudian

Zaman Neozoikum dibagi menjadi 2 zaman, yaitu zaman tersier & kuarter. Berikut adalah penjelasannya:

Zaman Tersier adalah zaman yang berlangsung lebih kurang 60 juta tahun yg ditandai menggunakan munculnya beragam jenis binatang menyusui (mamalia) termasuk primata seperti monyet. Sedangkan jenis reptil super besar lambat laun lenyap. Zaman tersier terbagi menjadi zaman Pliosen, Miosen, Oligosen. Eosen, Paleosen.

Orangutan mulai ada pada masa Miosen. Daerah asalnya mungkin dari Afrika. Saat itu Benua Afrika. Saat itu benua Afrika masih manunggal dengan Jazirah, Arab. Daerah Afrika Timur belum gersang misalnya kini . Orangutan adalah simpanse yg tinggal di pucuk-pucuk pohon besar . Makanannya terutama butir dan daun-daunan. Mereka menyebar ke hutan di Asia Barat Daya, Asia Selatan, dan Asia Tenggara termasuk Indonesia.

Di akhir masa Moisen terjadi perubahan besar pada kulit bumi dan lingkungan alamnya. Benua Afrika tanggal dari benua Asia sehingga ada Laut Merah. Dareah hutan pada Afrika Timur berubah menjadi sabana. Beberapa bagian Jazirah Arab sebagai gurun & hutan di India jua berkurang. Orangutan nir menyesuaikan diri menggunakan perubahan iklim & lingkungannya. Mereka kemudian berpindah ke Asia Tenggara yang masih memiliki hutan yg lebat. Sisa-sisanya masih dapat kita temukan pada Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Barat.

Pada zaman Pliosen, yaitu sekitar 10 juta tahun yang kemudian, hidup fauna yg lebih besar daripada gorilla yg disebut dengan Giganthropus (kera insan super besar). Hewan ini ditemukan di Bukit Siwalik pada kaki Pegununggan Himalaya & Selat Himla (sebelah utara India). Giganthropus hidup berkelompok, sehingga mereka dapat berkembang biak & menyebar berdasarkan Afrika ke Asia Selatan & Asia Tenggara. Giganthropus akhirnya punah karena karena yg tidak jelas.

Selain Giganthropus, dari masa yang sama hayati makhluk lain yg dianggap menggunakan Australopithecus (insan simpanse dari selatan). Ada sekitar 65 fosil Australopithecus telah ditemukan pada Afrika Selatan dan Afrika Timur. Sedangkan di Kalimantan Barat berdasarkan kala Eosen Akhir ditemukan fosil vertebrata yaitu Anthrcotherium dan Choeromus (homogen babi hutan purba) yg jua ditemukan pada Asia Daratan. Penemuan fosil ini menandakan bahwa kala Eosen terakhir, Kalimantan Barat bergabung menggunakan Daratan Asia.

Ciri-karakteristik zaman tersier:

Berlangsung kurang lebih 60 juta tahun

Telah ada banyak sekali jenis insan purba

Terdapat poly migrasi fauna ke seluruh bagian dunia untuk menyesuaikan iklim

Zaman kuarter adalah zaman yg ditandai dengan adanya kehidupan manusia seperti kini . Zaman Kuarter berlangsung lebih kurang 600.000 tahun yang lalu. Ciri-karakteristik zaman kuarter:

Sudah terdapat manusia modern (Homo sapiens)

Berlangsung sekitar 600.000 tahun yg kemudian

Keadaan alam masih liar & labil

Bumi masih diselimuti es dan mencair pada akhir kala pleitosen

Daratan pada bumi mulai terpecah karena es mencair

Manusia purba sudah punah

Zaman kuarter sendiri juga terbagi menjadi zaman Holocen (Holosin) dan zaman pleistocen.

Kala Pleitosen berlangsung sekitar 600.000 tahun yang kemudian. Kala Pleitosen menjadi sangat krusial lantaran pada masa ini mulai timbul insan purba. Keadaan alam pada masa ini masih liar & labil karena silih bergantinya 2 zaman, yaitu Zaman Glasial dan Zaman Interglasial.

Zaman Glasial adalah zaman meluasnya lapisan es pada Kutub Utara sehingga Eropa & Amerika bagian utara tertutup es. Sedangkan wilayah yg jauh dari kutub terjadi hujan lebat selama bertahun-tahun. Permukaan air bahari turun disertai dengan naiknya bagian atas bumi diberbagai loka. Karena adanya pergeseran bumi dan kerja gunung-gunung berapi, banyak hutan, termasuk Indonesia sebagai kemarau, akibatnya muncul Paparan Sunda (Sunda Plat) & Paparan Sahul (Sahul Plat). Sumatra, Kalimantan, Jawa, dan Malaysia barat bergabung dengan Filipina dan Formossa, Taiwan dan lalu ke benua Asia. Bergitu juga Sulawesi melalui Minahasa, Pulau Sangir terus ke Filipina. Antara Jawa Timur menggunakan Sulawesi Selatan bekerjasama melalui Nusa Tenggara.

Zaman Interglasial adalah zaman diantara dua zaman es. Temperatur naik hingga lapisan es di kutub utara mencair, akibatnya bagian atas air bahari naik & terjadi berbagai banjir akbar pada berbagai loka. Hal ini menyebabkan poly daratan terpisah oleh laut & selat.

Pada kala Pleistosen ini hanya fauna berbulu tebal saja yg mampu bertahan hidup. Salah satunya merupakan Mammouth (gajah berbulu tebal).

Sedangkan fauna berbulu tipis pindah ke wilayah tropis. Perpindahan hewan berdasarkan Asia Daratan ke Jawa, Sulawesi dan Filipina ada yang melalui Malaysia (Jalan Barat), terdapat juga yg melalui Formosa, Filipina, ke Kalimantan , Jawa dan Sulawesi (jalan timur). Garis Wallace adalah garis antara selat makassar dan lombok yg adalah batas antara 2 jalan penyeberangan binatang tersebut.

Selain itu pula, terjadi perpindahan manusia purba menurut Asia ke Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya fosil Sinanthropus pekinensis pada jumlah akbar di Peking (China) yang homogen dengan Pitecanthropus erectus dari Trinil, Ngawi, (Jawa Timur). Bukit lainnya merupakan ditemukannya indera-alat pacitan pada China, Burma (Myanmar) & Malaysia. Sedangkan Homo wajakensis yang merupakan nenek moyang bangsa Austrolid dalam masa Pleitosen Tengah dan Pleitosen Atas menyebar menurut Asia ke selatan. Sebagian akbar menurut mereka hingga ke Benua Australia dan menurunkan penduduk orisinil Australia yaitu suku Aborigin.

Pada awal kala Holosen, sebagian besar es di kutub utara telah lenyap, sebagai akibatnya permukaan air bahari naik lagi. Tanah-tanah rendah pada wilayah Paparan Sunda dan Paparan Sahul tergenang air dan sebagai laut transgresi. Dengan demikian muncullah pulau-pulau di nusantara. Manusia purba lenyap, kemudian muncul insan cerdas (Homo sapiens) seperti insan sekarang.

Sumber:
1. Zaman Neozoikum (Zaman Kenozoikum) (smart-pustaka.blogspot.com)
2. ARKAEKUM (panji37.wordpress.com)
3. Perkembangan Kehidupan di Bumi (scienceismylife.wordpress.com)
4. Jaman Prasejarah : Arkaekum, Paleozoikum, Mesozoikum, Neozoikum (asiabusinesscentre.blogspot.com)
5. Paleozoikum (id.wikipedia.org)
6. Mesozoikum (id.wikipedia.org)

Semoga berguna Materi Pelajaran

Kuliner Khas Kutai Timur

Sambal raja terbuat dari cabai, bawang merah, terasi, tomat yang digoreng hingga lembek dan mudah dihaluskan. Disertai dengan tempe, udang, ...