Rabu, 18 Agustus 2021

Naskah Tugas Sosiologi: Sosialisasi

Sumber lainnya: Sosialisasi & Pembentukan Kepribadian (Materi Ringkasan Sosiologi)

(Selengkapnya baca artikel tentang Pengertian Sosialisasi)

Sosialisasi memilih dalam seluruh faktor & proses yang membuat setiap manusia sebagai selaras pada hidupnya pada tengah-tengah masyarakat. Seorang anak dikatakan sudah melakukan pengenalan menggunakan baik, bila beliau bukan hanya menampilkan kebutuhannya sendiri saja, tetapi pula memerhatikan kepentingan & tuntutan orang lain.

Pengertian sosialisasi secara generik dapat diartikan sebagai proses belajar individu buat mengenal & menghayati kebiasaan-norma serta nilai-nilai sosial sebagai akibatnya terjadi pembentukan sikap buat berperilaku sinkron menggunakan tuntutan atau perilaku masyarakatnya.

Proses pembelajaran berlangsung secara sedikit demi sedikit, perlahan tapi pasti & berkesinambungan. Pada awalnya, proses itu berlangsung dalam lingkungan keluarga, kemudian berlanjut dalam lingkungan sekitarnya, yaitu lingkungan tetangga, kampung, kota, hingga lingkungan negara dan dunia. Di samping itu, individu mengalami proses enkulturasi (pembudayaan), yaitu individu menilik dan menyesuaikan alam pikiran & sikapnya menggunakan tata cara adat, sistem norma, dan peraturan yg berlaku dalam kebudayaan masyarakatnya.

Manusia lahir ke dunia sebagai bayi yang penuh dengan segala macam kebutuhan fisik. Kemudian ia menjadi seorang manusia dengan seperangkat nilai dan sikap, kesukaan dan ketidaksukaan, tujuan serta maksud, pola reaksi dan konsep yang mendalam, serta konsisten dengan dirinya. Setiap orang memperoleh semua itu melalui suatu proses belajar yang kita sebut sebagai sosialisasi, yakni proses belajar yang mengubahnya menjadi seorang pribadi yang manusiawi. Sosialisasi adalah suatu proses di mana seseorang menghayati (internalize) norma-norma kelompok di mana ia hidup sehingga timbullah ‘diri’ yang unik. Definisi sosialisasi ialah proses mempelajari kebiasaan dan tata kelakuan untuk menjadi suatu bagian dari suatu masyarakat, sebagian adalah proses mempelajari peran.

1. Soerjono Soekanto

Sosialisasi adalah proses sosial tempat seorang individu mendapatkan pembentukan perilaku buat berperilaku yang sinkron menggunakan konduite orang-orang pada sekitarnya.

Dua. Peter L. Berger

Sosialisasi adalah proses pada seorang anak yang sedang belajar menjadi anggota masyarakat. Adapun yg dipelajarinya adalah peranan pola hayati pada warga yang sinkron menggunakan nilai & norma-norma maupun kebiasaan yang berlaku pada rakyat.

3. Charlotte Buhler

Sosialisasi merupakan proses yg membantu individu-individu belajar & mengikuti keadaan terhadap bagaimana cara hidup dan bagaimana cara berpikir kelompoknya, agar beliau bisa berperan & berfungsi pada kelompoknya.

4. Koentjaraningrat

Sosialisasi merupakan semua proses di mana seorang individu sejak masa kanak-kanak hingga dewasa, berkembang, berafiliasi, mengenal, dan beradaptasi dengan individu-individu lain yang hayati pada rakyat sekitarnya.

5. Irvin L. Child

Sosialisasi merupakan segenap proses yg menuntut individu menyebarkan potensi tingkah laku aktualnya yg diyakini kebenarannya dan sudah sebagai kebiasaan serta sesuai dengan standar dari kelompoknya.

6. Kamus Besar Bahasa Indonesia

Sosialisasi adalah suatu proses belajar seseorang anggota rakyat buat mengenal & menghayati kebudayaan warga di lingkungannya.

7. Bruce J. Cohen

Sosialisasi adalah proses-proses manusia memeriksa tata cara kehidupan dalam warga buat memperoleh kepribadian & membangun kapasitasnya agar berfungsi menggunakan baik sebagai individu juga menjadi anggota.

8. Paul B. Horton

Sosialisasi merupakan suatu proses dimana seorang menghayati serta tahu kebiasaan-kebiasaan dalam rakyat tempat tinggalnya sebagai akibatnya akan menciptakan kepribadiannya.

9. Prof. Dr. Nasution, S.H.

Sosialisasi adalah proses membimbing individu ke pada global sosial (sebagai warga warga yg dewasa).

10. Sukandar Wiraatmaja

Sosialisasi merupakan proses belajar mulai bayi buat mengenal & memperoleh perilaku, pengertian, gagasan & pola tingkah laku yg disetujui oleh masyarakat.

11. Jack Levin dan James L. Spates

Sosialisasi adalah proses pewarisan & pelembagaan kebudayaan ke dalam kepribadian individu.

12. John C. Macionis

Sosialisasi merupakan pengalaman sosial seumur hayati pada mana individu bisa membuatkan potensinya dan menyelidiki pola-pola kehidupan

Berdasarkan pengertian sosialisasi yg dikemukakan pada atas, dapat ditarik beberapa konklusi berikut.

Sosialisasi ditempuh seorang individu melalui proses belajar buat memahami, menghayati, menyesuaikan, & melaksanakan suatu tindakan sosial yg sinkron menggunakan pola konduite masyarakatnya.

Sosialisasi ditempuh seorang individu secara bertahap & berkesinambungan, sejak beliau dilahirkan hingga akhir hayatnya.

Sosialisasi erat sekali kaitannya dengan enkulturasi atau proses pembudayaan, yaitu suatu proses belajar seseorang individu buat belajar mengenal, menghayati, & menyesuaikan alam pikiran dan sikapnya terhadap sistem istiadat dan norma, dan semua peraturan & pendirian yang hidup pada lingkungan kebudayaan masyarakatnya

Ada 2 faktor yang secara garis besar dapat memengaruhi proses pengenalan, yaitu faktor intrinsik & ekstrinsik.

Faktor intrinsik, merupakan faktor-faktor yang berasal dari dalam diri seseorang. Seringkali disebut dengan pembawaan atau warisan biologis. Sejak lahir manusia sesungguhnya telah memiliki pembawaan-pembawaan yang berupa bakat, ciri-ciri fisik, dan kemampuan-kemampuan khusus warisan orangtuanya. Bentuk nyata dari faktor intrinsik ini antara lain postur tubuh, golongan darah, bakat-bakat seni , olahraga, ketrampilan-ketrampilan, IQ atau tingkat kecerdasan, dll. Faktor ini akan menjadi bekal seseorang untuk melaksanakan beragam aktivitas dalam sosialisasi. Hasilnya akan sangat berpengaruh terutama dalam perolehan keterampilan, pengetahuan, dan nilai-nilai dalam sosialisasi itu sendiri.

Faktor ekstrinsik, adalah faktor-faktor yang berasal dari luar diri seorang individu. Faktor ekstrinsik ini berupa faktor lingkungan sosial budaya, tempat seorang individu hidup dan melaksanakan pergaulan dengan warga masyarakat yang lain. Sejak manusia dilahirkan, dia telah mendapat pengaruh dari lingkungan di sekitarnya. Adapun kondisi faktor ekstrinsik antara lain, kondisi lingkungan masyarakat setempat, kondisi lingkungan pergaulan, kondisi lingkungan pendidikan, kondisi lingkungan pekerjaa, kondisi lingkungan masyarakat luas, termasuk sebagai sarananya adalah media massa baik media massa cetak maupun elektronik. Nilai-nilai dan norma-norma yang ada dalam masyarakat menjadi pedoman bagi seseorang untuk melakukan berbagai aktivitas agar sikap dan perilakunya sesuai dengan harapan masyarakat. Perpaduan antara faktor intrinsik dan ekstrinsik akan berakumulasi pada diri seseorang dalam melaksanakan sosialisasi.

Proses sosialisasi ini berlangsung melalui kematangan dan belajar, serta melalui media-media tertentu (agent of socialization), seperti berikut.

Dalam keadaan normal, lingkungan pertama yang herbi anak merupakan orangtua, saudara-saudara, serta mungkin kerabat dekat yg tinggal serumah. Pola interaksi famili ini sangat berperan akbar menjadi media sosialisasi bagi para anggota keluarganya. Melalui lingkungan, anak mengenal dunia sekitarnya, dan pola pergaulan sehari-hari. Hubungan individu di warga sangat dipengaruhi keluarga, lantaran famili mempunyai peranan sebagai berikut:

Keluarga adalah lingkungan pendidikan yang utama dan pertama dibandingkan menggunakan lembaga pendidikan manapun.

Keluarga merupakan kelompok pergaulan hayati insan menggunakan volume terkecil & kadar tertinggi.

Keluarga adalah mata rantai buat hubungan jasmani dan rohani insan yang antagonis jenis.

Keluarga merupakan mata rantai pada regenerasi dan pewarisan budaya.

Kebijakan orangtua yg menunjang proses sosialisasi anak-anaknya antara lain:

Mengusahakan supaya anak-anaknya selalu berdekatan menggunakan orangtuanya.

Memberikan supervisi & pengendalian yg lumrah, sebagai akibatnya jiwa anak tidak merasa stress.

Mendorong anak supaya bisa membedakan yg benar & yang keliru, yang baik dan buruk, yg pantas dan nir pantas.

Memperlakukan anak menggunakan baik. Untuk itu, orangtua harus dapat berperan menggunakan baik.

Menasehati anak-anak jika melakukan kesalah atau kekeliruan.

Sebagai media pengenalan keluarga pun mempunyai peranan buat merusak proses pengenalan. Keluarga yg memiliki hambatan-kendala akan memengaruhi perilaku dan kepribadian anggota keluarganya, yaitu:

Keluarga terkini adalah kesatuan konsumtif, sebagai akibatnya interaksi antarindividu pada famili sebagai sangat berkurang.

Keluarga sebagai lembaga (institute) sudah berubah menjadi keluarga yang bersifat persekutuan (companionship) yang sangat longgar ikatannya.

Semakin banyak famili yang hayati terpisah & meningkatnya perceraian, sehingga longgar intensitas interelasi sosialnya.

Dalam lingkungan famili dikenal dua macam pola sosialisasi, yaitu:

Ciri-karakteristik pengenalan represif antara lain:

Menghukum konduite yg galat

Hukuman dan imbalan material

Kepatuhan anak kepada orangtua

Komunikasi sebagai perintah

Komunikasi non mulut

Sosialisasi berpusat pada orangtua

Anak memerhatikan impian orangtua

Keluarga merupakan significant order (dominasi orangtua)

Ciri-karakteristik sosialisasi partisipasif antara lain:

Pemberian imbalan atau sanksi

Hukuman dan imbalan simbolis

Otonomi anak

Komunikasi sebagai interaksi

Komunikasi mulut

Sosialisasi berpusat pada anak

Orangtua memerhatikan impian anak

Keluarga merupakan generalized order (kerja sama ke arah tujuan)

Keseluruhan sistem belajar mengajar sebagai bentuk sosialisasi dalam keluarga bisa disebut sistem pendidikan keluarga. Sistem pendidikan keluarga dilaksanakan melalui pola asuh, yaitu suatu pola untuk menjaga, merawat, dan membesarkan anak. Pola ini tentu saja tidak dimaksudkan pola mengasuh anak yang dilakukan oleh perawat atau baby sitter, seperti yang sering dilakukan oleh kalangan keluarga elite/kaya/sibuk di kota-kota besar.

Pola mengasuh anak pada dalam keluarga sangat ditentukan sang sistem nilai, norma, & norma-norma yang berlaku pada rakyat setempat. Jadi, kepribadian dan pola perilaku yang terdapat pada aneka macam warga suku bangsa sangat majemuk coraknya.

Teman sepermainan adalah lingkungan sosial kedua yg akan ditemui sang seseorang individu selesainya keluarga. Teman sepermainan adalah gerombolan sosial yang jumlahnya kecil, memiliki kesamaan usia, mempunyai kesamaan aktivitas yaitu bermain, & umumnya grup ini mempunyai tujuan yg sama, yaitu mencari kepuasan rohani yaitu tujuan rekreatif. Intensitas interaksi sosial antarkelompok ini sangat tinggi, ditandai dengan rasa saling mempunyai satu sama lain & senang melakukan kegiatan bersama-sama. Kelompok sosial ini bukan dari atas hubungan darah, keturunan ataupun korelasi tetapi atas dasar seringnya terjadi pertemuan antaranggota gerombolan dan kecenderungan kepentingan.

Teman sepermainan diklaim sebagai teman, pada usia remaja pola interaksi antarsahabat ini menaruh efek yang akbar pada proses sosialisasi dan pembentukan kepribadian. Adakalanya seorang sahabat sebagai faktor pendorong seorang individu buat melakukan tindakan sosial. Peranan positif berdasarkan grup persahabatan bagi perkembangan kepribadian anak, yaitu:

Remaja merasa kondusif dan dianggap penting pada gerombolan persahabatan.

Individu yg bergabung dengan grup persahabatan akan lebih cepat mengalami proses pendewasaan, lantaran individu senantiasa berinteraksi & membentuk interelasi menggunakan anggota kelompoknya.

Remaja bisa tumbuh menggunakan baik pada kelompok persahabatan.

Membantu proses kemantapan & kepribadian individu pada warga .

Remaja menerima loka yg baik bagi penyaluran rasa kecewa, takut, risi, stress, gembira yg mungkin tidak pada dapatkan pada rumah.

Kelompok sosial ini dapat menaruh rasa nyaman terhadap individu, maksudnya individu bisa mencurahkan aktualisasi diri atas segala perasaan yg dialaminya.

Pada interaksi persahabatan ini, individu dapat membuatkan keterampilannya.

Pengakuan terhadap eksistensi individu lantaran dipercaya diakui & dipercaya penting sang anggota gerombolan lainnya, sehingga individu akan memiliki rasa aman.

Selain menaruh pengaruh positif, grup sosial ini jua dapat menaruh dampak negatif terhadap individu atau anggota kelompok. Pengaruh negatif itu, pada antaranya:

Pembentukan grup sosial yang terjadi karena adanya kepribadian dan kepentingan akan menimbulkan eksklusifisme kelompok.

Penyimpangan rapikan nilai dan kebiasaan yg dianut sang anggota kelompok.

Di sekolah seseorang anak akan belajar mengenal hal-hal baru yg nir beliau dapatkan pada lingkungan keluarga juga teman sepermainannya. Selain itu juga belajar mengenal nilai dan norma yg berlaku dalam rakyat sekolah. Sekolah jua menuntut kemandirian dan tanggung jawab eksklusif seseorang anak dalam mengerjakan tugas-tugasnya tanpa donasi orangtuanya.

Adapun fungsi pendidikan sekolah menjadi keliru satu media pengenalan, diantaranya:

Mengembangkan potensi anak buat mengenal kemampuan dan bakatnya.

Melestarikan kebudayaan menggunakan cara mewariskannya menurut satu generasi ke generasi berikutnya.

Merangsang partisipasi demokrasi melalui pengajaran keterampilan berbicara & menyebarkan kepandaian secara rasional & bebas.

Memperkaya kehidupan dengan membangun cakrawala intelektual & cita rasa keindahan kepada para siswa, dan meningkatkan kemampuan menyesuaikan diri melalui bimbingan dan penyuluhan.

Meningkatkan tingkat kesehatan melalui pendidikan olahraga & kesehatan.

Menciptakan masyarakat negara yg mencintai tanah air, serta menunjang integritas antarsuku dan antarbudaya.

Mengadakan hiburan umum (pertandingan olahraga atau pertunjukan kesenian).

Lingkungan kerja juga mempunyai impak yang besar pada pembentukan kepribadian seseorang. Di lingkungan kerja, seorang akan berinteraksi menggunakan sahabat sekerja, pimpinan & relasi bisnis. Dalam proses interaksi akan terjadi proses saling mempengaruhi. Pengaruh-impak itu akan menjadi bagian menurut dirinya.

Dalam melakukan hubungan di lingkungan kerja, setiap orang wajib menjalankan peranan sinkron dengan kedudukannya. Nilai dan norma pergaulan sehari-hari tidak dapat diterapkan pada lingkungan kerja karena posisi atau jabatan seseorang sangat memengaruhi interaksi yang harus dijalankannya. Seorang pemimpin suatu perusahaan walaupun umurnya lebih belia tetap wajib dipatuhi dan dihormati oleh bawahannya yang mungkin umurnya lebih tua. Jadi, lingkungan kerja sudah melahirkan peranan seseorang sesuai dengan jabatan atau kedudukannya yg memengaruhi tindakannya menjadi anggota rakyat.

Media massa merupakan alat sosialisasi yang penting karena bisa membantu menaruh pengetahuan pada masyarakat mengenai kebiasaan-norma dan nilai-nilai yang ada pada rakyat.

Media massa terdiri atas media cetak (surat keterangan & majalah) dan media elektronika (radio, televisi, video, film, & internet). Meningkatnya teknologi komunikasi dan keterangan memungkinkan peningkatan kualitas pesan dan peningkatan frekuensi penyertaan warga atas pesan tadi memberi peluang bagi media massa untuk berperan sebagai agen pengenalan yg semakin penting.

Pesan-pesan yg ditayangkan melalui media massa, salah satunya televisi dapat mengarahkan warga ke arah konduite proporsional (sinkron dengan kebiasaan-norma masyarakat) atau konduite antisosial (bertentangan menggunakan kebiasaan-norma masyarakat). Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, beberapa stasiun televisi menyarankan supaya anak selalu didampingi oleh orangtuanya pada menonton program televisi. Hal ini dimaksudkan agar orangtua menaruh pengertian kepada anak mengenai program yg disajikan, supaya anak mengerti maksud isi acara itu.

Sumber:
Soekanto, Soerjono. 1982. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
Setyono, Budhi. 2011. Bahas Total Matematika, Fisika, Biologi, Kimia, Ekonomi, Geografi, dan Sosiologi SMA kelas X IPA. Jakarta Selatan: KAWAHmedia.
Mulyadi, Yad. 2012. Panduan Sosiologi SMA Kelas X. Jakarta Timur: Yudhistira.
Tim MGMP Kota Denpasar. 2012. TUNTAS (Tuntunan Ke Universitas) Sosiologi untuk SMA / MA Kelas X. Denpasar: Graha Pustaka.

Pengertian Sosialisasi (id.Shvoong.Com)

7 pengertian sosialisasi dari para ahli (anggundm.Blogspot.Com)

Semoga bermanfaat, Tetap Semangat!

Kuliner Khas Kutai Timur

Sambal raja terbuat dari cabai, bawang merah, terasi, tomat yang digoreng hingga lembek dan mudah dihaluskan. Disertai dengan tempe, udang, ...