Sumber lainnya: Sosialisasi & Pembentukan Kepribadian (Materi Ringkasan Sosiologi)
Kepribadian menunjuk pada pengaturan perilaku-perilaku seseorang buat berbuat, berpikir, & mencicipi, khususnya jika dia berhubungan dengan orang lain atau menanggapi suatu keadaan. Kepribadian mencakup kebiasaan, sikap, dan sifat yg dimiliki seseorang apabila berhubungan dengan orang lain. Konsep kepribadian adalah konsep yg sangat luas, sebagai akibatnya sulit buat merumuskan satu definisi yang dapat meliputi keseluruhannya. Secara umum, yg dimaksud dengan kepribadian adalah sifat hakiki yg tercermin pada sikap seseorang yang membedakan menggunakan orang lain.
Istilah personality berasal dari kata latin “persona” yang berarti topeng atau kedok, yaitu tutup muka yang sering dipakai oleh pemain-pemain panggung, yang maksudnya untuk menggambarkan perilaku, watak, atau pribadi seseorang. Bagi bangsa Roma, “persona” berarti bagaimana seseorang tampak pada orang lain.
Berikut adalah beberapa pengertian kepribadian menurut para pakar:
Kepribadian merupakan corak tingkah laku sosial yang meliputi corak kekuatan, dorongan, asa, opini, & sikap-sikap seseorang.
Kepribadian merupakan suatu susunan menurut unsur-unsur logika dan jiwa yang menentukan tingkah laku atau tindakan seorang.
Kepribadian adalah organisasi sikap-sikap yang dimiliki seseorang sebagai latar belakang terhadap konduite.
Kepribadian merupakan keseluruhan konduite dari seorang individu dengan sistem kecenderungan eksklusif yg berinteraksi menggunakan serangkaian situasi.
Kepribadian merupakan organisasi faktor-faktor biologis, psikologis, dan sosiologis yg mendasari perilaku seseorang.
Kepribadian merupakan suatu totalitas psikofisis yang kompleks menurut individu, sehingga nampak dalam tingkah lakunya yang unik.
Kepribadian adalah sifat & tingkah laku spesial seseorang yang membedakannya dengan orang lain; integrasi ciri dari struktur-struktur, pola tingkah laku , minat, pendiriran, kemampuan & potensi yang dimiliki seorang; segala sesuatu tentang diri seseorang sebagaimana diketahui sang orang lain.
Kepribadian merupakan susunan sistem-sistem psikofisik yg dinamis dalam diri individu, yang menentukan penyesuaian yg unik terhadap lingkungan. Sistem psikofisik yang dimaksud Allport meliputi kebiasaan, perilaku, nilai, keyakinan, keadaan emosional, perasaan & motif yg bersifat psikologis tetapi memiliki dasar fisik dalam kelenjar, saraf, & keadaan fisik anak secara umum.
Kepribadian merupakan campuran holistik berdasarkan sifat-sifat yang tampak dan bisa ditinjau oleh seorang.
Kepribadian adalah holistik perilaku, perasaan, ekspresi & temparmen seorang. Sikap perasaan ekspresi dan tempramen itu akan terwujud dalam tindakan seseorang apabila pada hadapan pada situasi eksklusif. Setiap orang memiliki kesamaan prilaku yang standar, atau pola dan konsisten, sebagai akibatnya menjadi ciri spesial pribadinya.
Kepribadian merupakan keseluruhan pola perilaku, kebutuhan, karakteristik-karakteristik kas dan prilaku seseorang. Pola berarti sesuatu yang telah menjadi baku atu standar, sehingga kalau di katakan pola sikap, maka sikap itu telah baku berlaku terus menerus secara konsisten dalam menghadapai situasi yang pada hadapi.
Dari pengertian yang diungkapkan oleh para ahli di atas, dapat kita simpulkan secara sederhana bahwa yang dimaksud kepribadian (personality) adalah ciri-ciri dan sifat-sifat khas yang mewakili sikap atau tabiat seseorang, yang mencakup pola-pola pemikiran dan perasaan, konsep diri, perangai, dan mentalitas yang umumnya sejalan dengan kebiasaan umum.
Secara generik, perkembangan kepribadian dipengaruhi sang lima faktor, yaitu sebagai berikut.
Semua manusia yang normal dan sehat mempunyai persamaan biologis tertentu, misalnya mempunyai dua tangan, pancaindra, kelenjar seks, & otak yang rumit. Persamaan biologis ini membantu menjelaskan beberapa persamaan dalam kepribadian & konduite semua orang.
Warisan hayati memengaruhi kehidupan insan & setiap manusia memiliki warisan hayati yg unik, tidak sinkron menurut orang lain. Artinya tidak ada seseorang pun pada dunia ini yg mempunyai ciri fisik yg sama persis dengan orang lain, bahkan anak kembar sekalipun.
Beberapa orang menjamin perbedaan individual dalam kemampuan, prestasi, dan perilaku hampir semuanya berhubungan dengan lingkungan, & bahwa perbedaan individu pada warisan biologis nir begitu krusial.
Perbedaan iklim, topografi, dan asal daya alam mengakibatkan manusia wajib menyesuaikan diri terhadap alam. Melalui penyesuaian diri itu, menggunakan sendirinya pola perilaku masyarakat dan kebudayaannya pun ditentukan sang alam.
Kita tahu bahwa antara manusia, alam, & kebudayaan memiliki interaksi yg sangat erat & saling mensugesti. Manusia berusaha buat mengganti alam agar sinkron dengan kebudayaannya guna memenuhi kebutuhan hayati. Misalnya insan membuka hutan buat dijadikan huma pertanian. Sementara itu kebudayaan memberikan andil yang akbar dalam menaruh warna kepribadian anggota masyarakatnya.
Kehidupan manusia dipengaruhi oleh kelompoknya. Kelompok manusia, secara sadar atau tidak telah memengaruhi anggota-anggotanya, & para anggotanya mengikuti keadaan terhadap kelompoknya. Setiap grup mewariskan pengalaman spesial yang tidak diberikan sang kelompok lain pada anggotanya, sehingga timbullah kepribadian khas anggota warga tadi.
Setiap orang memiliki kepribadian yg tidak sinkron dengan orang lain, walaupun orang itu asal dari keluarga yg sama, dibesarkan pada kebudayaan yg sama, serta mempunyai lingkungan fisik yg sama jua. Walaupun mereka pernah menerima pengalaman yg serupa pada beberapa hal, tetapi tidak sama dalam beberapa hal lainnya.
Menurut Paul B. Horton, pengalaman tidaklah sekedar bertambah, akan tetapi menyatu. Pengalaman yg telah dilalui memberikan warna tersendiri pada kepribadian dan menyatu dalam kepribadian itu, selesainya itu baru hadir pengalaman berikutnya.
Selain kelima faktor pembentuk kepribadian pada atas, F. G. Robbins mengemukakan terdapat lima faktor yg sebagai dasar kepribadian, yaitu sebagai berikut.
1. Sifat dasar
Sifat dasar merupakan keseluruhan potensi yg dimiliki seorang yg diwarisi menurut ayah dan ibunya. Dalam hal ini, Robbins telah menekankan dalam sifat biologis yg merupakan keliru satu hal yg diwariskan menurut orangtua pada anaknya.
2. Lingkungan prenatal
Lingkungan prenatal adalah lingkungan pada kandungan ibu. Pada periode ini individu mendapatkan impak tidak eksklusif berdasarkan ibu. Oleh karena itu, kondisi ibu sangat menentukan syarat bayi yg terdapat pada kandungannya tadi, baik secara fisik juga secara psikis. Banyak insiden yg sudah ada membuktikan bahwa seorang ibu yg dalam saat mengandung bayi mengalami tekanan psikis yg sangat hebat, biasanya pada saat proses kelahiran bayi terdapat gangguan atau bisa dikatakan nir lancar.
3. Perbedaan individual
Perbedaan individual adalah keliru satu faktor yang memengaruhi proses sosialisasi semenjak lahir. Anak tumbuh dan berkembang menjadi individu yg unik, tidak sama dengan individu lainnya, & bersikap selektif terhadap dampak berdasarkan lingkungan.
4. Lingkungan
Lingkungan mencakup segala syarat yang ada pada sekeliling individu yang memengaruhi proses sosialisasinya. Proses pengenalan individu tadi akan berpengaruh dalam kepribadiannya.
Lima. Motivasi
Motivasi adalah dorongan-dorongan, baik yg tiba menurut dalam maupun luar individu sehingga menggerakkan individu buat berbuat atau melakukan sesuatu. Dorongan-dorongan inilah yg akan membangun kepribadian individu menjadi warna pada kehidupan bermasyarakat.
Kepribadian seorang bersifat unik & tidak terdapat duanya. Unsur-unsur yang memengaruhi kepribadian seseorang itu merupakan pengetahuan, perasaan, & dorongan naluri.
Pengetahuan seorang bersumber menurut pola pikir yang rasional, yang berisi fantasi, pemahaman, dan pengalaman mengenai bermacam-macam hal yang diperolehnya berdasarkan lingkungan yg terdapat di sekitarnya. Semua itu direkam pada otak dan sedikit demi sedikit diungkapkan dalam bentuk perilakunya pada warga .
Perasaan merupakan suatu keadaan dalam kesadaran insan yg membentuk penilaian positif atau negatif terhadap sesuatu atau peristiwa eksklusif. Perasaan selalu bersifat subjektif, sebagai akibatnya evaluasi seorang terhadap suatu hal atau insiden akan tidak sinkron menggunakan penilaian orang lain.
Dorongan insting merupakan kemauan yang sudah menjadi naluri setiap insan. Hal itu dimaksudkan buat memenuhi banyak sekali kebutuhan hayati manusia, baik yang bersifat rohaniah maupun jasmaniah. Sedikitnya terdapat tujuh macam dorongan insting, yaitu buat mempertahankan hidup, seksual, mencari makan, berteman & berinteraksi menggunakan sesama manusia, meniru tingkah laris sesamanya, berbakti, serta keindahan bentuk, rona, suara, dan mobilitas.
Semoga berguna Materi Pelajaran, Catatan Harian