Business From the Start
Sekarang aku akan mengulas balik program Mario Teguh Golden Ways edisi Minggu, 27 Januari 2013. Temanya kali ini merupakan Garbage In, Garbage Out. Saya akan memberikan poin-poin yang sanggup aku simak pada program ini. Saya akan menggunakan gaya bahasa saya sendiri & mungkin kurang akurat. Langsung saja kita simak selengkapnya?..
Ada hukum karena dampak, namun kita sedang berada dalam ?Akibat? Menurut apa yang telah kita lakukan sebelumnya. Kualitas tidak sanggup menggantikan kualitas sebelumnya.
Seringkali kita memasukkan secara hiperbola tetapi mengeluh lantaran mendapat yang hiperbola. Maka menurut itu jangan dimasukkan. Garbage in apabila dengan prosesnya yg baik maka garbage outnya juga baik. Bisa saja berupa uang atau kekayaan. Orang yg belum kaya acapkali menyepelekan proses. Bukan yang dilemparkan kepada Anda, tetapi apa yg Anda terima yg terpenting.
Pikiran apa yg menciptakan kita membuahkan yang tidak baik sebagai baik? Gagal. Kita gagal lantaran kita sendiri atau siapa? Tidak terdapat orang yg ingin dirinya gagal. Tidak terdapat sesuatu yang terjadi secara sendirinya. Dalam gagal bukanlah berarti sampah apabila kita pintar mengolahnya. Pikiran adalah asal derajat. Orang yg menggunakan pikirannya baik maka derajatnya baik.
Anak belia masih belum bisa memilih potensi. Tetapi anak muda lebih senang menentukan sesuatu menurut suka & tidak sukanya. Cintai apa yg Anda miliki. Berusahalah buat menyukai sesuatu walaupun kita memiliki ketidaksukaan.
Orang baik itu tidak keliru. Namun nir tepat. Mereka terkadang menyalahkan kebaikannya. Padahal ketepatannya yg galat. Kerja keras di bidang yang tepat adalah latif sekali.
Membangun interaksi luas wajib dengan nilai. Satu orang akan tetapi tepat adalah sangat bagus. Maka luasnya hubungan, namun nilai yg kita bawa pada hubungan itu yang terpenting. Maka berhati-hatilah saat ingin dikenal luas tetapi belum memiliki kemampuan.
Berpikir itu betul. Walau bagaimanapun pintarnya, jikalau orang itu berbohong, maka itu sama saja menggunakan nir berpikir.
Kita harus menjadi orang yang pikiranya beautiful. Semua hinaan, hujatan, dll kita jadikan kebahagiaan dan kedamaian. Jadi dengan begitu Anda lebih bersyukur. Kemudian kita menjadi sukses. Success is s3xy. Jadi, apapun yang dilemparkan kepada Anda. Jangan jadikan itu sebagai alat perendahan diri. Seperti bola bekel, jatuhkanlah aku setinggi-tingginya, sekeras-kerasnya. Karena bukan jatuhku yang terpenting, tetapi tinggi pantulannya yang terpenting.
Wanita itu investor. Jangan jadikan logo (nama) Anda nir menjanjikan masa depan yang baik. Tambahkan rasa hormat pada diri sendiri. Sebaiknya membisu daripada berkata yang bisa merendahkan harga diri. Cobalah buat sebagai langsung yang anggun.
Perubahan yang tanpa masalah bukan perubahan. Tetapi orang yg tidak berubah itulah yg namanya kasus. Semakin kita berupaya kita melupakan maka kita akan semakin jangan lupa. Karena bila kita melupakan, kita harus mengingat terlebih dahulu apa yang akan kita lupakan.
Hati itu bagaikan gelas berisi air bening. Jika ada orang yang ingin melemparkan sampah, bagaimana cara menjaga supaya air tetap bening? Kita melempar sampah itu karena nir sinkron menggunakan kita. Sampah bisa masuk mengotori hati kita lantaran kita sendiri yang mengundangnya. Mengundangnya dengan pikiran buruk & negatif. Hati yang bening nir bisa keruh walaupun diaduk berbagai masalah. Palingan hanya berbuih sebentar lalu balik bening. Sama menggunakan hati kita. Ketika hati kita goyah. Apabila hati kita bening, palingan kita hanya bersedih sementara waktu lalu kembali seperti semula.
Banyak orang yang meniksa diri sendiri dengan perasaan tidak pantas. Bukan derita hati karena perasaan ketidakpantasan. Tetapi usaha untuk memantaskan diri lah yang penting. Kehidupan kita adalah peperangan antara keinginan dan upaya untuk memantaskan diri.
Orang yang down nir mampu jatuh lagi. Sekarang tinggal naiknya saja. Masalah akan selesai apabila kita benar-benar-sugguh dan kerja keras. Jika Anda sudah benar-benar-sungguh dan telah bekerja keras tetapi tetap gagal. Itu hanya lantaran kasus. Cukup bersabarlah. Tetapi gagal lagi? Mungkin itu lantaran perkara ketepatan. Solusi terakhir merupakan berpikir. Tuhan akan meninggikan derajat orang yang berpikir. Perbaiki pikiran karenanya menepatkan.
Kita akan sebagai hebat kalau internal processnya indah. Pendidikan itu petingi derajat. Iman saja nir cukup. Gunakan akalmu. Sabarlah pada kehidupan yang terlihat tidak adil ini. Jadilah pribadi yg menjadi teladan bagi orang banyak.
Semoga berguna Artikel Motivasi