Jumat, 11 Juni 2021

Interaksi Sosial (Materi Lengkap Sosiologi)

Interaksi SosialManusia adalah makhluk sosial yg tidak bisa hayati tanpa bantuan orang lain. Oleh karenanya, manusia perlu berinteraksi menggunakan manusia lainnya. Interaksi sosial yg sebagai kondisi primer terjadinya aktivitas-aktivitas sosial ini adalah interaksi sosial yang dinamis. Interaksi sosial menyangkut hubungan antarperorangan, antarkelompok, atau antara individu menggunakan grup.

Tindakan sosial merupakan perbuatan atau konduite manusia buat mencapai tujuan subjektif dirinya. Misalnya, sejak kecil insan telah melakukan tindakan sosial seperti membagi makanan dengan temannya atau menaruh sesuatu pada pengemis. Tindakan sosial insan diperoleh melalui proses belajar & proses pengalaman berdasarkan orang lain. Pada dasarnya tindakan sosial bisa dibedakan sebagai empat tipe berikut:

Bersifat rasional (instrumental)

Tindakan sosial yg bersifat rasional adalah tindakan sosial yg dilakukan dengan pertimbangan dan pilihan secara sadar (lumrah) buat menerima hasil-hasil yang efisien.

Berorientasi nilai

Tindakan sosial yang berorientasi nilai dilakukan dengan memperhitungkan manfaat, sedangkan tujuan yg ingin dicapai tidak terlalu dipertimbangkan. Contohnya: Kita nir pernah mempersoalkan mengapa kita waktu makan wajib menggunakan tangan kanan.

Tradisional

Tindakan sosial tradisional adalah tindakan sosial yang memakai pertimbangan kondisi kebiasaan yg telah baku dan ada pada masyarakat seperti upacara-upacara istiadat.

Afektif

Tindakan sosial afektif merupakan tindakan sosial yang sebagian akbar tindakannya dikuasai sang perasaan (afektif) ataupun emosi, tanpa melakukan pertimbangan yg matang.

Interaksi sosial dari menurut istilah dalam bahasa Inggris social interaction yg berarti saling bertindak. Interaksi sosial adalah hubungan sosial yg bergerak maju, bersifat timbal pulang antarindividu, antarkelompok, dan antara individu dengan gerombolan . Interaksi sosial terjadi jika satu individu melakukan tindakan sehingga menimbulkan reaksi bagi individu-individu lain. Interaksi sosial nir hanya berupa tindakan yang berupa kolaborasi, tetapi jua sanggup berupa persaingan & pertikaian.

Agar hubungan sosial bisa terjadi, diperlukan beberapa kondisi. Menurut Gilin & Gilin misalnya dikutip sang Soerjono Soekanto, syarat terjadinya hubungan sosial adalah menjadi berikut.

Kata ?Kontak? Berasal berdasarkan istilah ?Con? Atau ?Cum? (Bahasa Latin: bersama-sama) dan ?Tango? (Bahasa Latin: menyentuh). Jadi, secara harfiah hubungan merupakan adalah ?Sama-sama menyentuh?. Secara fisik hubungan sosial baru terjadi jika terjadi interaksi badaniah. Akan tetapi, sebagai gejala sosial nir harus berarti suatu hubungan badaniah. Karena seorang bisa mengadakan hubungan menggunakan pihak lain tanpa saling menyentuh seperti ketika saling menyapa dan berbicara dengan menggunakan bahasa isyarat.

Dalam kehidupan sehari-hari, insan senantiasa melakukan hubungan menggunakan manusia lainnya. Kondisi ini tidak dapat dihindari sang manusia lantaran insan merupakan makhluk sosial. Wujud kontak tidak selamanya wajib terjadi persentuhan secara fisik, tetapi pula sanggup secara verbal atau bahkan hanya berupa reaksi pasif misalnya simbol. Penyampaian pesan sebagai tujuan menurut adanya kontak sosial bisa juga dilakukan menggunakan menggunakan media atau indera komunikasi misalnya radio, televisi, telepon, dan sebagainya. Komunikator adalah orang yg menyampaikan pesan dan komunikan adalah orang yg mendapat pesan.

Suatu kontak bisa juga bersifat primer atau sekunder. Kontak utama terjadi apabila yg mengadakan hubungan eksklusif bertemu & berhadapan muka, seperti contohnya apabila orang-orang tadi berjabat tangan, saling senyum, dan seterusnya. Sebaliknya hubungan sekunder memerlikan suatu perantara. Misalnya A mengungkapkan pada B bahwa mengagumi kiprahnya sebagai peranan primer salah satu sandiwara. A sama sekali tidak bertemu menggunakan C, tetapi sudah terjadi hubungan antara mereka lantaran masing-masing memberi tanggapan, walaupun menggunakan mediator B. Suatu hubungan sekunder bisa dilakukan secara pribadi. Pada yang pertama, pihak ketiga bersikap pasif, sedangkan yg terakhir pihak ketiga sebagai perantara memiliki peranan yg aktif pada hubungan tersebut. Hubungan-hubungan yang sekunder tadi dapat dilakukan melalui indera-alat misalnya telepon, telegraf, radio, dan seterusnya. Dalam hal A menelpon B, maka terjadi hubungan sekunder pribadi, namun bila A meminta tolong pada B supaya diperkenalkan dengan gadis C, kontak tersebut bersifat hubungan sekunder tidak pribadi.

Kontak sosial bisa berlangsung pada 3 bentuk, yaitu sebagai berikut.

Kontak antar individu

Kontak antar individu adalah terjadi antara individu menggunakan individu. Contoh: kontak antar sahabat, kontak anak dengan ibunya, kontak pengajar dengan keliru satu siswanya, dan lain-lain.

Kontak antar individu dengan kelompok, & sebaliknya

Kontak antar individu menggunakan kelompok adalah hubungan yang terjadi antara individu menggunakan suatu kelompok tertentu. Contoh: hubungan yang terjadi saat seseorang mempresentasikan sesuatu dengan beberapa orang lain & hubungan antara guru dengan para anak didik pada kelas.

Kontak antar grup

Kontak antar grup adalah kontak yang terjadi antara kelompok satu dengan kelompok yang lain. Contoh: kontak bisnis antar perusahaan dan kontak antar tim sepakbola saat bertanding.

?Komunikasi? Asal menurut istilah ?Communicare? (Bahasa Latin: berhubungan). Jadi, secara harfiah komunikasi merupakan berafiliasi atau berteman menggunakan orang lain. Pada hubungan sosial pengertiannya lebih ditekankan kepada orang atau kelompok yg berinteraksi, sedangkan komunikasi lebih ditekankan pada bagaimana pesannya itu diproses.

Komunikasi muncul sesudah hubungan berlangsung (terdapat kontak belum tentu terjadi komunikasi). Komunikasi mempunyai maksud yang luas dibandingkan menggunakan hubungan, karena komunikasi dapat memiliki & mengakibatkan beberapa penafsiran yg berbeda-beda. Seperti tersenyum dapat ditafsirkan sebagai penghormatan atau ejekan terhadap seorang.

Interaksi sosial mempunyai karakteristik-ciri menjadi berikut:

Pelakunya lebih dari satu orang.

Ada komunikasi pada antara pelaku melalui kontak sosial.

Mempunyai maksud dan tujuan yg jelas, terlepas dari sama atau tidaknya tujuan tersebut dengan yang diperkirakan pelaku.

Ada dimensi ketika (masa lampau, masa sekarang, dan masa tiba) yg akan memilih sikap aksi yg sedang berlangsung.

Berlangsungnya suatu proses interaksi berdasarkan dalam beberapa faktor berikut ini.

Sugesti adalah pemberian pengaruh pandangan seseorang kepada orang lain dengan cara tertentu, sebagai akibatnya orang tersebut mengikuti pandangan/dampak tersebut tanpa berpikir panjang. Sugesti umumnya dilakukan oleh orang yang berwibawa, mempunyai impak besar , atau populer dalam masyarakat. Contoh sugesti galat satunya merupakan obat yg harganya mahal yg adalah produk impor dipercaya niscaya manjur menyembuhkan penyakit. Anggapan tersebut merupakan sugesti yang ada akibat harga obat yang mahal & embel-embel produk luar negeri.

Imitasi adalah tindakan atau bisnis buat meniru tindakan orang lain menjadi tokoh idealnya. Imitasi cenderung secara tidak disadari dilakukan oleh seorang. Imitasi pertama kali akan terjadi pada sosialisasi famili. Misalnya, seseorang anak seringkali meniru norma-norma orang tuanya misalnya cara berbicara & berpakaian. Tetapi, imitasi sangat ditentukan oleh lingkungannya terutama lingkungan di sekolah. Lantaran seseorang (terutama ketika seseorang sudah menginjak usia remaja) cenderung lebih tak jarang di sekolah & bersosialisasi menggunakan temannya dengan banyak sekali macam kebiasaan.

Identifikasi merupakan kecenderungan atau asa dalam diri seorang untuk sebagai sama menggunakan orang lain. Identifikasi menyebabkan terjadinya imbas yang lebih pada dari sugesti dan imitasi lantaran identifikasi dilakukan oleh seorang secara sadar.

Contoh identifikasi: seorang pengagum berat artis terkenal, ia tak jarang mengidentifikasi dirinya menjadi artis idolanya dengan meniru model rambut, model pakaian, atau gaya perilakunya & menganggap dirinya sama menggunakan artis tadi.

Simpati merupakan suatu proses seorang yang merasa tertarik pada orang lain. Perasaan simpati itu bisa jua disampaikan pada seseorang atau sekelompok orang atau suatu lembaga formal pada saat-ketika spesifik. Contoh simpati adalah dalam peringatan ulang tahun, dalam waktu lulus ujian, atau dalam saat mencapai suatu prestasi.

Empati adalah kemampuan mengambil atau memainkan peranan secara efektif dan seorang atau orang lain dalam konsidi yang sebenar-benarnya, seolah-olah ikut merasakan apa yg dirasakan sang orang lain tersebut seperti rasa bahagia, sakit, susah, dan bahagia. Empat hampir mirip menggunakan sikap simpati. Perbedaannya, perilaku ikut merasakan lebih menjiwai atau lebih terlihat secara emosional. Contoh empati merupakan waktu kita turut mencicipi empati terhadap masyarakat Yogyakarta yang menjadi korban letusan Gunung Merapi.

Motivasi merupakan dorongan, rangsangan, pengaruh, atau stimulus yg diberikan seseorang individu pada individu yang lain sedemikian rupa sebagai akibatnya orang yg diberi motivasi tadi menuruti atau melaksanakan apa yang dimotivasikan secara kritis, rasional, dan penuh tanggung jawab. Contoh motivasi adalah pengajar yang memberikan motivasi pada siswanya supaya siswanya semakin ulet belajar.

Tidak selamanya hubungan berjalan sesuai menggunakan planning. Kontak sosial yg berlangsung kadang-kadang bisa berjalan sesuai menggunakan apa yang kita inginkan, namun sebaliknya suatu hubungan akan mengalami gangguan dan bahkan terhenti terjadi hal-hal berikut:

  1. Subjek-subjek yang terlibat dalam interaksi tidak mempunyai harapan lagi untuk mencapai tujuan.
  2. Interaksi yang terjadi tidak lagi bermanfaat atau tidak mendatangkan keuntungan.
  3. Tidak adanya adaptasi atau penyesuaian antara pihak-pihak yang saling berinteraksi.
  4. Salah satu pihak atau keduanya tidak bersedia lagi mengadakan interaksi.

Hubungan yang terjadi antar masyarakat masyarakat berlangsung sepanjang saat. Rentang saat yg panjang serta banyaknya masyarakat yang terlibat pada interaksi antar masyarakat melahirkan aneka macam bentuk hubungan sosial.

Di mana pun dan kapan pun kehidupan sosial selalu diwarnai sang 2 kesamaan yang saling bertolak belakang. Di satu sisi insan berinteraksi buat saling bekerja sama, menghargai, menghormati, hayati rukun, & bergotong royong. Di sisi lain, manusia berinteraksi dalam bentuk konfrontasi, peperangan, tidak adanya rasa saling mempunyai, & lain-lain. Dengan demikian hubungan sosial memiliki dua bentuk, yakni interaksi sosial yang mengarah dalam bentuk penyatuan (proses asosiatif) dan menunjuk pada bentuk pemisahan (proses disosiatif).

Interaksi sosial asosiatif adalah bentuk interaksi sosial yg membentuk kerja sama. Ada beberapa bentuk interaksi sosial asosiatif, diantaranya sebagai berikut.

Kerja sama adalah suatu usaha beserta antara orang perorangan atau kelompok manusia buat mencapai satu atau beberapa tujuan bersama.

Kerja sama muncul apabila orang menyadari bahwa mereka memiliki kepentingan-kepentingan yang sama & dalam saat yang bersamaan memiliki relatif pengetahuan & pengendalian terhadap diri sendiri untuk memenuhi kepentingan-kepentingan tersebut; pencerahan akan adanya kepentingan-kepentingan yang sama & adanya organisasi adalah fakta-warta yang penting pada kerja sama yg berguna.

Ada beberapa bentuk hubungan sosial yang berupa kolaborasi, yaitu:

  1. Bargaining adalah pelaksanaan perjanjian mengenai pertukaran barang-barang atau jasa antara dua organisasi atau lebih.
  2. Cooptation (kooptasi) adalah suatu proses penerimaan unsur-unsur baru dalam kepemimpinan atau pelaksanaan politik dalam suatu organisasi untuk menghindari kegoncangan dalam stabilitas organisasi yang bersangkutan.
  3. Coalition (koalisi) adalah kerja sama yang dilaksanakan oleh dua organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan yang sama. Koalisi dapat menghasilkan keadaan yang tidak stabil untuk sementara waktu, karena dua organisasi atau lebih tersebut mungkin mempunyai struktur yang berbeda satu sama lain.
  4. Join venture adalah kerja sama dengan pengusaha proyek tertentu untuk menghasilkan keuntungan yang akan dibagi menurut proporsi tertentu. Join venture jika diterjemahkan akan menjadi ‘usaha patungan’.

Akomodasi adalah suatu proses pada mana orang perorangan atau kelompok-kelompok insan yg mula-mula saling bertentangan, saling mengadakan penyesuaian diri buat mengatasi ketegangan-ketegangan.

Bentuk-bentuk akomodasi adalah menjadi berikut:

  1. Tolerant participation (toleransi) adalah suatu watak seseorang atau kelompok untuk sedapat mungkin menghindari perselisihan. Individu semacam itu disebut tolerant.
  2. Compromise (kompromi) adalah suatu bentuk akomodasi di mana masing-masing pihak mengerti pihak lain sehingga pihak-pihak yang bersangkutan mengurangi tuntutannya agar tercapai penyelesaiannya terhadap perselisihan. Kompromi dapat pula disebut perundingan.
  3. Coercion (koersi) adalah bentuk akomodasi yang proses pelaksanaannya menggunakan paksaan. Pemaksaan terjadi bila satu pihak menduduki posisi kuat, sedangkan pihak lain dalam posisi lemah.
  4. Arbitration adalah proses akomodasi yang proses pelaksanaannya menggunakan pihak ketiga dengan kedudukan yang lebih tinggi dari kedua belah pihak yang bertentangan. Penentuan pihak ketiga harus disepakati oleh dua pihak yang berkonflik. Keputusan pihak ketiga ini bersifat mengikat.
  5. Mediasi adalah menggunakan pihak ketiga yang netral untuk menyelesaikan kedua belah pihak yang bertikai. Berbeda dengan arbitration, keputusan pihak ketiga ini bersifat tidak mengikat.
  6. Concilation adalah suatu usaha untuk mempertemukan keinginan yang berselisih agar tercapai persetujuan bersama. Biasanya dilakukan melalui perundingan.
  7. Ajudication adalah penyelesaian perkara melalui pengadilan. Pada umumnya cara ini ditempuh sebagai alternatif terakhir dalam penyelesaian konflik.
  8. Stalemate adalah suatu akomodasi semacam balance of power (politik keseimbangan) sehingga kedua belah pihak yang berselisih sampai pada titik kekuatan yang seimbang. Posisi itu sama dengan zero option (titik nol) yang sama-sama mengurangi kekuatan serendah mungkin. Dua belah pihak yang bertentangan tidak dapat lagi maju atau mundur.
  9. Segregasi adalah upaya saling memisahkan diri atau saling menghindar di antara pihak-pihak yang bertentangan dalam rangka mengurangi ketegangan.
  10. Gencatan senjata adalah penangguhan permusuhan atau peperangan dalam jangka waktu tertentu. Masa penangguhan digunakan untuk mencari upaya penyelesaian konflik di antara pihak-pihak yang bertikai.

Akulturasi adalah suatu proses yg timbul bila suatu kelompok insan & kebudayaan eksklusif dihadapkan menggunakan unsur-unsur menurut kebudayaan asing dengan sedemikian rupa sehingga unsur-unsur kebudayaan asing itu lambat laun diterima tanpa mengakibatkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu sendiri.

Biasanya unsur-unsur kebudayaan asing yang mudah diterima adalah unsur kebudayaan kebendaan dam alat-alat yang sangat mudah digunakan & dirasakan sangat berguna seperti komputer, handphone, mobil, & lain-lain. Sedangkan kebudayaan asing yg sulit diterima merupakan unsur kebudayaan asing yang sulit diterima merupakan unsur kebudayaan yang menyangkut ideologi, keyakinan, atau nilai eksklusif yang menyangkut prinsip hayati misalnya paham komunisme, kapitalisme, liberalisme, & lain-lain.

Asimilasi adalah usaha mengurangi perbedaan yang masih ada di antara beberapa orang atau grup dan usaha menyamakan perilaku, mental, & tindakan demi tercapainya tujuan beserta. Contoh asimilasi antar dua grup warga merupakan upaya buat membaurkan etnis Tionghoa menggunakan warga pribumi.

Faktor-faktor yg bisa mempermudah terjadinya suatu asimilasi diantaranya adalah:

  1. Toleransi
  2. Kesempatan-kesempatan yang seimbang di bidang ekonomi
  3. Sikap menghargai orang asing dan kebudayaannya
  4. Sikap terbuka dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat
  5. Persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan
  6. Perkawinan campuran (amalgamation)
  7. Adanya musuh bersama dari luar

Selain beberapa faktor yg mempermudah terjadinya asimilasi, ada jua faktor-faktor yang Mengganggu asimilasi. Antara lain menjadi berikut:

  1. Adanya isolasi kebudayaan dari salah satu kebudayaan kelompok
  2. Minimnya pengetahuan dari salah satu kebudayaan kelompok atas kebudayaan kelompok lain
  3. Ketakutan atas kekuatan kebudayaan kelompok lain
  4. Perasaan superioritas atas kebudayaan kelompok tertentu
  5. Adanya perbedaan ciri-ciri badaniah
  6. Adanya perasaan in-group yang kuat
  7. Adanya diskriminasi
  8. Adanya perbedaan kepentingan antar kelompok

Interaksi sosial disosiatif adalah bentuk hubungan sosial yg menghasilkan sebuah perpecahan. Ada beberapa bentuk hubungan sosial disosiatif, diantaranya menjadi berikut:

Persaingan merupakan proses sosial yg ditandai menggunakan adanya saling berlomba atau bersaing antar individu atau antar gerombolan tanpa menggunakan ancaman atau kekerasan buat mengejar suatu nilai tertentu agar lebih maju, lebih baik, atau lebih bertenaga.

Contoh persaingan adalah saat anak didik bersaing buat menerima peringkat pertama atau dalam ketika berlangsungnya suatu pertandingan.

Kontravensi merupakan suatu bentuk proses sosial yang berada di antara persaingan dan pertarungan. Bentuk kontravensi ada lima yaitu:

  1. Kontravensi yang bersifat umum. Seperti penolakan, keenganan, gangguan terhadap pihak lain, pengacauan rencana pihak lain, dan perbuatan kekerasan.
  2. Kontravensi yang bersifat sederhana. Seperti memaki-maki, menyangkal pihak lain, mencerca, memfitnah, dan menyebarkan surat selebaran.
  3. Kontravensi yang bersifat intensif. Seperti penghasutan, penyebaran desas-desus, dan mengecewakan pihak lain.
  4. Kontravensi yang bersifat rahasia. Seperti menumumkan rahasia pihak lain dan berkhianat.
  5. Kontravensi yang bersifat taktis. Seperti intimidasi, provokasi, mengejutkan pihak lawan, dan mengganggu atau membingungkan pihak lawan.

Perseteruan adalah suatu proses sosial pada mana orang perorangan atau gerombolan insan berusaha untuk memenuhi tujuan menggunakan jalan menantang pihak lawan yg disertai menggunakan ancaman atau kekerasan. Faktor-faktor penyebab terjadinya konflik adalah:

  1. Adanya perbedaan individu yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan
  2. Berprasangka buruk kepada pihak lain
  3. Individu kurang bisa mengendalikan emosi
  4. Adanya perbedaan kepentingan antara individu dan kelompok
  5. Persaingan yang sangat tajam sehingga kontrol sosial kurang berfungsi

Status (kedudukan) adalah posisi sosial yg merupakan tempat di mana seseorang menjalankan kewajiban-kewajiban dan banyak sekali aktivitas lain sekaligus adalah tempat bagi seorang buat menanamkan harapan-harapan.

Peranan merupakan aspek bergerak maju kedudukan atau status. Peranan merupakan perilaku yang dibutuhkan oleh pihak lain pada melaksanakan hal & kewajiban sesuai menggunakan status yg dimilikinya.

Kuliner Khas Kutai Timur

Sambal raja terbuat dari cabai, bawang merah, terasi, tomat yang digoreng hingga lembek dan mudah dihaluskan. Disertai dengan tempe, udang, ...