Untuk memahami suatu warga , tidak bisa dilakukan sekaligus secara menyeluruh sebab masyarakat terbentuk sang berbagai aspek. Aspek-aspek itu merupakan suatu empiris yang menyusun masyarakat. Jika rakyat diibaratkan sebagai sebuah tempat tinggal , maka bagian-bagian yang menyusunnya merupakan tiang, dinding, atap, pondasi, dan sebagainya. Demikian pula masyarakat, tersusun atas aneka macam empiris sosial. Untuk tahu suatu masyarakat, kita harus tahu aneka macam realitas sosial yg membentuk rakyat itu.
Dalam istilah yg dipakai sang Emile Durkheim, empiris sosial diklaim keterangan sosial. Fakta sosial merupakan cara-cara bertindak, berpikir, & berperasaan yang bersumber pada satu kekuatan pada luar individu, bersifat memaksa dan mengendalikan individu. Emile Durkheim merinci informasi sosial mencakup hukum, moral, kepercayaan , tata cara istiadar, tata cara berpakaian, dan kaidah ekonomi yang berlaku pada masyarakat. Dapatkah Anda menghindar berdasarkan anggaran istiadat adat wilayah? Bagaimana jika Anda memaksakan diri melanggar rapikan tertib berlalu lintas pada jalan raya? Anda tentu akan menerima sanksi bukan? Aturan-aturan itu sudah terdapat di masyarakat bahkan mungkin semenjak Anda belum lahir, yang mau tidak mau harus dipatuhi.
Soerjono Soekanto merinci tujuh empiris sosial yang ada pada masyarakat.
(Baca artikel mengenai Interaksi Sosial)
Interaksi sosial adalah cara-cara hubungan yg bisa dilihat bila orang perorangan & grup-gerombolan manusia saling bertemu. Interaksi sosial dapat berupa interaksi antarpribadi, antara individu dengan gerombolan , antarkelompok, & antara individu menggunakan lingkungan.
Sebagai makhluk yang memiliki akal dan budi, insan menciptakan kebudayaan buat melindungi diri dan memenuhi kebutuhan hidupnya. Misalnya, pada usaha melindungi diri dari cuaca, maunsia membentuk pakaian & tempat tinggal . Untuk melindungi diri berdasarkan ancaman binatang buas, insan menciptakan berbagai macam alat proteksi. Kebudayaan yg diciptakan insan ini juga termasuk berita sosial yang dikaji dengan ilmu sosiologi.
Di pada warga terdapat nilai & norma sosial. Nilai sosial adalah sesuatu yg bersifat abstrak berupa prinsip-prinsip, patokan-patokan, asumsi, juga keyakinan-keyakinan yang berlaku di suatu warga . Prinsip-prinsip pada nilai sosial itu menyangkut penilaian apakah sesuatu baik, benar, & berharga yg seharusnya dimiliki & dicapat sang masyarakat rakyat. Norma sosial adalah bentuk nyata berdasarkan nilai-nilai sosial yg berupa peraturan, kaidah, atau hukuman. Nilai dan kebiasaan sosial merupakan kabar yg terdapat pada rakyat, sebagai akibatnya tidak sanggup diabaikan dalam studi sosiologi.
Dalam suatu warga , setiap individu mempunyai strata tidak sinkron. Hal ini nir boleh diabaikan dalam kajian sosiologi, karena disparitas itu memberikan pengaruh dalam interaksi menggunakan kelompok lain menggunakan segala akibat baik dan buruknya.
Status sosial dapat disamakan menggunakan kedudukan, peringkat, atau posisi seseorang dalam rakyat. Di dalam suatu status, terkandung sejumlah hak & kewajiban. Misalnya, seseorang yang berstatus menjadi anak didik, maka beliau memiliki hal buat mendapatkan ilmu dan sekaligus memiliki kewajiban buat belajar menggunakan tekun.
Status sosial berkaitan erat dengan peran sosial. Status bersifat pasif, sedangkan kiprah sosial bersifat bergerak maju. Peran sosial adalah tingkah laris yang diperlukan timbul dari seorang yg memiliki status tertentu. Misalnya, tingkah laris yang diharapkan dari seorang yg berstatus siswa adalah rajin belajar, hormat kepada pengajar, & lain-lain. Baik kiprah maupun status sosial turut mewarnai keberadaan suatu warga , karenanya turut dipelajari pada sosiologi.
(Baca artikel tentang perubahan sosial budaya)
Suatu rakyat bukanlah komunitas yg pasif & monoton, melainkan selalu mengalami perubahan-perubahan. Misalnya, perubahan sistem global politik pada Indonesia yg pada masa pemerintahan Orde Baru semula terdiri atas tiga partai politik lalu pada masa reformasi sebagai sistem multipartai, mau tidak mau sudah membarui rapikan kehidupan berbangsa & bernegara. Demikian jua, bila pada kelas Anda tiba-datang diberlakukan rapikan tertib baru, tentu para siswa akan menyesuaikan menggunakan anggaran baru itu. Sehingga terjadilah perubahan sosial. Kenyataan pada masyarakat yang selalu berubah misalnya itu juga dikaji dalam sosiologi.
- Dampak Positif Teknologi Dalam Sosial Budaya
- Sosiologi
- Contoh Perubahan Sosial Budaya
- Jenis-Jenis Nilai Sosial (Materi Lengkap | Sosiologi)
- Metode Penelitian dalam Sosiologi