Sabtu, 06 Maret 2021

Klasifikasi Makhluk Hidup (Artikel Lengkap)

Klasifikasi makhluk hayati didasarkan pada pemikiran para ahli dalam mengelompokkan makhluk hidup sesuai menggunakan kondisi internasional. Klasifikasi adalah pengelompokan aneka jenis fauna atau flora ke pada grup eksklusif. Klasifikasi terkini berakar pada sistem Carolus Linnaeus, yang mengelompokkan spesies berdasarkan kecenderungan sifat fisik yg dimiliki. Ilmu yang memeriksa prinsip dan cara pembagian terstruktur mengenai makhluk hayati diklaim taksonomi.

1. Definisi Klasifikasi Makhluk Hidup

Klasifikasi makhluk hidup didefinisikan sang Ernst Mayr sebagai ?Pengaturan entitas dalam serangkaian kelas hierarkis, pada mana kelas-kelas yg hampir sama atau terkait pada satu tingkat hierarki digabungkan secara komprehensif menjadi lebih inklusif pada level kelas yang lebih tinggi.? Kelas didefinisikan menjadi "kumpulan entitas yg samadanquot;.

Dua. Tujuan Klasifikasi Makhluk Hidup

Tujuan berdasarkan klasifikasi makhluk hayati merupakan:

  1. Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri-ciri yang dimiliki.

  2. Mendeskripsikan ciri-ciri suatu jenis makhluk hidup untuk membedakannya dengan makhluk hidup dari jenis yang lain.

  3. Menyederhanakan objek studi. Penyederhanaan objek studi sangat membantu dalam mengenali atau mempelajari makhluk hidup yang begitu banyak dan beraneka ragam sifat serta ciri-cirinya.

  4. Mengetahui hubungan kekerabatan antarmakhluk hidup.

  5. Memberi nama makhluk hidup yang belum diketahui namanya.

3. Manfaat Klasifikasi Makhluk Hidup

Sistem penjabaran makhluk hayati memiliki manfaat misalnya berikut.

  1. Memudahkan kita dalam mempelajari makhluk hidup yang sangat beraneka ragam.

  2. Mengetahui jenis-jenis makhluk hidup.

  3. Mengetahui hubungan kekerabatan antara makhluk hidup satu dengan yang lain.

4. Tata Nama Ilmiah Makhluk Hidup

Nama ilmiah makhluk hidup diambil dari genus & spesies pada penjabaran makhluk hidup. Berikut merupakan tata nama ilmiah makhluk hidup:

  1. Menggunakan bahasa Latin

  2. Terdiri dari 2 kata dan masing-masing diambil dari genus dan spesies dari klasifikasi makhluk hidup tersebut.

  3. Genus terletak di kata pertama

  4. Spesies terletak di kata kedua

  5. Dicetak miring atau diisi garis bawah

  6. Huruf pertama pada kata pertama harus kapital

  7. Huruf pertama pada kata kedua tidak kapital

Contoh adalah Oryza sativa yaitu nama ilmiah tanaman padi. Oryza menunjukkan genus dan sativa merupakan penunjuk spesies tanaman tersebut.

5. Dasar-Dasar Klasifikasi Makhluk Hidup

Masing-masing makhluk hidup memiliki karakteristik-ciri yang membedakan menggunakan makhluk hidup lain, tetapi ada beberapa makhluk hidup yg mempunyai satu atau lebih persamaan.

Jadi, dasar buat mengelompokkan makhluk hidup adalah sebagai berikut.

Lima.1. Berdasarkan Persamaan

Dengan mengamati ciri-cirinya, maka kita bisa memasukkan bahwa ayam & elang adalah golongan fauna, yaitu jenis aves (burung) lantaran memiliki bulu,sayap, & paruh.

5.Dua. Berdasarkan Perbedaan

Jika kita mengamati perbedaan ciri yg dimiliki ayam dan elang menurut jenis makanannya, maka ayam termasuk herbivora, sedangkan elang termasuk golongan karnivora, yaitu pemakan daging.

5.Tiga. Berdasarkan Ciri Morfologi dan Anatomi

Untuk mengetahui persamaan & perbedaan menurut makhluk hayati pertama-tama yang bisa dilakukan adalah mengamati bentuk luar dari makhluk hayati tadi, contohnya bentuk paruh & jumlah sayap. Jika hendak menggolongkan beberapa tanaman , maka yang dapat diamati adalah bentuk pohon, bentuk daun, bentuk bunga, warna bunga, dan lain-lain.

Ciri-ciri inilah yg dinamakan karakteristik morfologi. Apabila kita mengamati menurut ada tidaknya sel trakea, kambium, terdapat tidaknya berkas pengangkut, ada tidaknya sel kambium, karakteristik-ciri ini dinamakan ciri anatomi.

5.4. Berdasarkan Ciri Biokimia

Sejalan dengan masa perkembangannya, buat menentukan klasifikasi makhluk hayati selain dari ciri-karakteristik yang telah disebutkan pada atas, mampu pula menggunakan karakteristik-ciri biokimia, misalnya jenis-jenis enzim, jenis-jenis protein, & jenis-jenis DNA. Hal tersebut bisa memilih interaksi korelasi antara makhluk hayati satu dengan lainnya.

Lima.Lima. Berdasarkan Manfaat

Tujuan pengelompokan ini merupakan buat memudahkan kita memanfaatkan suatu makhluk hayati.

6. Tahapan Klasifikasi Makhluk Hidup

Tahapan pada pembagian terstruktur mengenai mahluk hayati yang dilakukan sang Linnaeus adalah menjadi berikut:

  1. Pencandraan atau identifikasi, yaitu proses mengidentifikasi atau mendeskripsikan ciri-ciri mahluk hidup yang akan diklasifikasi.

  2. Pengelompokan, yaitu mengelompokkan mahluk hidup berdasarkan ciri-ciri yang dimilikinya.  Mahluk hidup yang mempunyai ciri-ciri yang sama dikelompokkan dalam satu kelompok yang sama yang disebut dengan takson.

  3. Pemberian nama takson. Mahluk hidup yang telah dikelompokkan tadi, selanjutnya diberi nama untuk mempermudah kita mengenal ciri-ciri suatu kelompok mahluk hidup tertentu.

Linnaeus memperkenalkan  hierarkki (tingkat) takson untuk mengelompokkan makhluk hidup. Hierarki (yang disebut takson) itu berturut-turut dari tingkatan tertinggi (umum) hingga terendah (spesifik) adalah :

  1. Kingdom (kerajaan)

  2. Phylum (Filum) untuk hewan, atau Divisio (Divisi) untuk tumbuhan

  3. Classis (Kelas)

  4. Ordo (Bangsa)

  5. Familia(Keluarga/Suku)

  6. Genus (Marga)

  7. Spesies (Jenis)

7. Penggolongan Klasifikasi Makhluk Hidup

sistem klasifikasi, bisa digolongkan sebagai 3 golongan/kelompok, yaitu sistem alami, sistem protesis, dan sistem filogenik.

7.1. Klasifikasi Sistem Alami

Kita telah mengetahui bahwa pembagian terstruktur mengenai dalam dasarnya berpijak berdasarkan adanya persamaan. Hal ini dapat kita ketahui menggunakan mengamati makhluk hayati secara morfologi. Misalnya, kita mengamati binatang kucing, anjing, sapi, kuda, dan harimau.

Apabila kita lihat secara alami, bisa kita ketahui bahwa kelima binatang itu memiliki empat kaki, sebagai akibatnya membentuk suatu grup misalnya yg dikehendaki alam, yaitu grup hewan yang berkaki empat. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa pembagian terstruktur mengenai sistem alami adalah terbentuknya suatu kelompok-gerombolan makhluk hidup secara alami.

Tokoh klasifikasi sistem alami merupakan Aristoteles, seseorang berkebangsaan Yunani dalam tahun 350 SM. Beliau membagi makhluk hayati menjadi dua dunia (kingdom), yaitu fauna dan flora. Dunia hewan ini dibagi sebagai beberapa grup menurut tempat asli dan perilakunya, sedangkan flora dikelompokkan berdasarkan ukuran dan strukturnya.

7.2. Klasifikasi Sistem Buatan

Dibandingkan sistem klasifikasi secara alami, sistem klasifikasi buatan lebih baik, sempurna, dan mudah dipahami apabila dibandingkan sistem klasifikasi sebelumnya. Klasifikasi ini pertama kali diperkenalkan oleh Carl Von Linne (1707-1778) yang dikenal dengan nama Carolus Linnaeus, seorang ahli botani berkebangsaan Swedia. Beliau dinobatkan sebagai “Bapak Taksonomi”.

Klasifikasi makhluk hayati berdasarkan Linnaeus berdasarkan atas persamaan & disparitas struktur tubuh makhluk hidup, menggunakan cara-cara berikut.

  1. Mengamati dan meneliti makhluk hidup, yaitu persamaan ciri struktur tubuh luar maupun ciri struktur tubuh dalam dari berbagai jenis makhluk hidup.

  2. Apabila ada yang memiliki ciri struktur tubuh sama atau mirip dijadikan satu kelompok, adapun yang memiliki ciri berlainan dikelompokkan tersendiri.

  3. Memberikan istilah tertentu untuk setiap tingkatan klasifikasi yang didasarkan pada banyak sedikitnya persamaan ciri pada setiap jenis makhluk hidup yang dikelompokkan.

8. Tingkatan Klasifikasi Makhluk Hidup

Untuk memudahkan pada pengelompokan makhluk hayati yg sangat poly ragamnya, maka disusunlah suatu anggaran pengelompokan. Pengelompokan dilakukan dalam strata tinggi sampai ke strata rendah misalnya berikut adalah.

8.1. Kingdom/Regnum (Kerajaan/Dunia)

Tingkatan takson ini adalah strata tertinggi untuk makhluk hayati. Semua hewan dimasukkan dalam kingdom Animalia & semua flora dimasukkan pada kingdom Plantae.

8.Dua. Filum atau Divisio (Keluarga Besar)

Jika kita mengelompokkan suatu makhluk hidup pada kingdom, maka menggunakan melihat persamaan karakteristik-cirinya akan dimasukkan ke pada suatu famili besar . Keluarga besar tadi dimasukkan dalam filum buat jenis hewan & dimasukkan ke pada divisio buat jenis tumbuhan. Misalnya misalnya hewan yang terlihat pada Gambar diatas.

Filum Chordata adalah fauna bernotokorda dan fauna bertulang belakang. Ada juga fauna yang mempunyai kaki berbuku-buku dan kutikula yang keras dimasukkan pada filum Arthropoda.

Penamaan filum hewan tidak memiliki akhiran yang khas, sedangkan penamaan divisio tumbuhan diberi akhiran yang khas, misalnya phyta dan mycota. Tumbuhan yang berbiji dimasukkan dalam divisio Spermatophyta, jamur berbasidium dimasukkan dalam divisio Basidiomycota.

8.3. Kelas

Tingkatan takson ini lebih rendah berdasarkan grup takson filum atau divisio, adalah jika gerombolan makhluk hidup dalam divisio/filum memiliki ciri-karakteristik yang sama, maka dimasukkan pada satu kelas.

Contoh kelas dalam hewan, yaitu fauna menyusui/Mamalia, misalnya anjing, kucing, kelinci, & lain-lain.

Adapun kelas dalam tumbuhan ada dua, yaitu tumbuhan berbiji berkeping satu & berkeping 2. Dengan demikian, tanaman memiliki divisio: Spermatophyta, kelas: Monocotyledonae dan Dicotyledonae.

8.4. Ordo (Bangsa)

Tingkatan takson yang lebih rendah dari kelas adalah ordo. Pada tumbuhan, nama ordo pada umumnya diberi akhiran ales, sedangkan pada hewan tidak memiliki akhiran.

Contoh berdasarkan hewan mempunyai ordo Carnivora (bangsa pemakan daging), Omnivora (bangsa pemakan tumbuh-tanaman ).

Adapun pada tumbuhan misalnya kelas Dicotyledonae memiliki ordo Graminales (bangsa rumput-rumputan), Rosales (bangsa mawar-mawaran).

8.6. Famili (Suku atau Keluarga)

Famili merupakan tingkatan takson di bawah ordo. Pada tingkatan famili ini terdapat suatu kelompok yang berkerabat dekat dan memiliki banyak persamaan ciri. Nama famili pada tumbuhan pada umumnya diberi akhiran aceae, sedangkan untuk nama hewan diberi akhiran idae.

Contoh keluarga hewan, yaitu Canidae (keluarga anjing), Falidae (keluarga kucing). Contoh keluarga tumbuhan merupakan Solanaceae (famili kentang), Rosaceae (famili mawar).

8.7. Genus (Marga)

Takson genus adalah nama takson yang lebih rendah berdasarkan keluarga. Nama genus terdiri atas satu istilah yg diambil berdasarkan kata apa saja, bisa dari nama hewan atau tumbuhan, zat kandungan, & sebagainya. Huruf pertamanya diawali dengan huruf modal & ditulis menggunakan miring atau ditulis tegak dengan digaris bawah.

Contoh untuk hewan adalah Canis (marga anjing), Felis (marga kucing), Taenia(marga cacing).

Adapun contoh pada tumbuhan, yaitu Rosa (marga mawar), Annona (marga sirsak dan srikaya), dan Solanum (marga terung-terungan).

8.8. Species (Jenis)

Species merupakan tingkatan takson paling rendah & menjadi unit atau satuan dasar klasifikasi. Species merupakan grup makhluk hayati yg bisa melakukan perkawinan antarsesamanya & akan membentuk keturunan yang subur (fertil).

Penulisan istilah species sama misalnya penulisan dalam genus, hanya pada species terdiri atas 2 kata, yaitu kata yang berada di depan adalah nama marga (genus), sedangkan kata yg kedua menerangkan jenisnya.

Untuk kata yang kedua, huruf awalnya tidak perlu menggunakan huruf kapital. Contohnya: Canis familaris (anjing), Taenia solium (cacing pita), Rosa gallica(mawar), Carica papaya (pepaya), Oryza sativa (padi).

Sumber:
1. Klasifikasi Makhluk Hidup 5 Kingdom (softilmu.blogspot.com)
2. Macam klasifikasi makhluk hidup (biologimediacenter.com)
3. Klasifikasi ilmiah (id.wikipedia.org)
4. Biological classification (en.wikipedia.org)
5. KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP | TUJUAN DAN MANFAAT (jeplax.com)
6. Biologi kelas 7 (Klasifikasi Makhluk Hidup) (indonesiaindonesia.com)
7. Dasar-Dasar Klasifikasi Makhluk Hidup (sibarasok.com)
8. Klasifikasi Mahluk Hidup (sukasains.com)
9. Macam-Macam Klasifikasi Makhluk Hidup (sibarasok.com)

Semoga bermanfaat, Tetap Semangat! | Materi Pelajaran

Kuliner Khas Kutai Timur

Sambal raja terbuat dari cabai, bawang merah, terasi, tomat yang digoreng hingga lembek dan mudah dihaluskan. Disertai dengan tempe, udang, ...