Alat pernapasan dalam manusia merupakan organ-organ yg bertanggungjawab terhadap peredaran pernapasan. Alat-indera pernapasan pada manusia terdiri berdasarkan organ-organ internal dan eksternal. Alat-indera pernapasan ini memegang perananan penting keberlangsungan hayati insan, mensugesti kesehatan dan lain-lain.
Di tubuh kita masih ada 6 indera yg membantu proses pernapasan yang merupakan bagian dari sistem pernapasan dalam manusia. Ke 5 alat pernapasan tersebut antara lain hidung (cavum nasalis), faring (tenggorokan), laring (pangkal tenggorokan), trakea (btg tenggorokan), bronkus (cabang btg tenggorokan), & pulmo (paru-paru).
Hidung merupakan bagian paling atas dan paling luar menurut indera pernapasan dalam manusia & merupakan alat pernapasan paling awal yg dilalui udara. Di hidung masih ada saraf-saraf penciuman. Lubang hidung terbagi sebagai 2, yaitu sebelah kanan dan kiri yg dibatasi sang sekat hidung.
Rongga hidung herbi rongga lisan. Rongga hidung memiliki tiga fungsi utama, yaitu menghangatkan udara, melembapkan udara, dan menyaring udara. Di pada rongga hidung terdapat rambut-rambut halus & selaput lendir yang berfungsi buat menyaring udara yang masuk & mengeluarkan partikel-partikel. Terdapat juga konka yang memiliki poly kapiler darah yg berfungsi menghangatkan udara yang masuk. Di sebelah belakang rongga hidung terhubung dengan nasofaring melalui 2 lubang yang disebut choanae.
Pada bagian belakang rongga hidung terdapat daerah yang disebut faring (tekak). Faring adalah lanjutan dari saluran hidung yang meneruskan udara ke laring. Faring merupakan percabangan 2 saluran, yaitu saluran pernapasan (nasofarings) pada bagian depan dan saluran pencernaan (orofarings) pada bagian belakang. Fungsi utama faring adalah menyediakan saluran bagi udara yang keluar masuk dan juga sebagi jalan makanan dan minuman yang ditelan, faring juga menyediakan ruang dengung(resonansi) untuk suara percakapan. Pada bagian belakang faring (posterior) terdapat laring (tekak) tempat terletaknya pita suara (pita vocalis). Masuknya udara melalui faring akan menyebabkan pita suara bergetar dan terdengar sebagai suara.
Makan sembari berbicara dapat mengakibatkan makanan masuk ke saluran pernapasan lantaran saluran pernapasan pada saat tersebut sedang terbuka. Walaupun demikian, saraf kita akan mengatur agar insiden menelan, bernapas, dan berbicara nir terjadi bersamaan sehingga mengakibatkan gangguan kesehatan.
Laring terdiri dari lempengan-lempengan tulang rawan. Bagian pada dindingnya digerakkan sang otot buat menutup serta membuka glotis. Glotis merupakan lubang mirip celah yang menghubungkan faring menggunakan trakea. Pada laring juga terdapat selaput bunyi yang akan bergetar apabila berbicara. Laring memiliki katup yang disebut epiglotis (anak tekak). Epiglotis selalu pada keadaan terbuka, dan hanya akan menutup bila terdapat kuliner yang masuk ke kerongkongan.
Laring merupakan suatu saluran yang dikelilingi sang tulang rawan. Laring berada diantara orofaring & trakea, didepan lariofaring. Salah satu tulang rawan pada laring dianggap epiglotis. Epiglotis terletak di ujung bagian pangkal laring.
Laring diselaputi sang membrane mukosa yg terdiri dari epitel berlapis pipih yang cukup tebal sehingga bertenaga buat menunda getaran-getaran suara pada laring. Fungsi primer laring adalah membentuk bunyi dan jua sebagai tempat keluar masuknya udara.
Pangkal tenggorok disusun sang beberapa tulang rawan yg membentuk jakun. Pangkal tenggorok bisa ditutup sang katup pangkal tenggorok (epiglotis). Pada saat menelan makanan, katup tersebut menutup pangkal tenggorok dan pada ketika bernapas katu membuka. Pada pangkal tenggorok terdapat selaput bunyi yang akan bergetar apabila terdapat udara menurut paru-paru, contohnya pada ketika kita bicara.
Trakea tersusun dari cincin tulang rawan yg terletak di depan kerongkongan & berbentuk pipa yg panjangnya ? 10 cm, terletak sebagian pada leher dan sebagian pada rongga dada (torak). Bagian pada trakea licin dilapisi sang selaput lendir & mempunyai lapisan yang terdiri menurut sel-sel bersilia. Lapisan bersilia ini berfungsi buat menunda debu atau kotoran pada udara agar nir masuk ke dalam paru-paru.
Batang tenggorok (trakea) terletak di sebelah depan kerongkongan. Di pada rongga dada, btg tenggorok bercabang menjadi dua cabang tenggorok (bronkus). Di dalam paru-paru, cabang tenggorok bercabang-cabang lagi menjadi saluran yang sangat kecil dianggap bronkiolus. Ujung bronkiolus berupa gelembung kecil yg dianggap gelembung paru-paru (alveolus).
Bronkus merupakan bagian yang menghubungkan paru-paru dengan trakea. Bronkus terdapat di paru-paru kanan dan kiri. Setiap bronkus terdiri dari lempengan tulang rawan dan dindingnya terdiri dari otot halus. Bronkus bercabang-cabang lagi yang diklaim bronkiolus. Dinding bronkiolus tipis & tidak bertulang rawan.
Paru-paru adalah indera pernapasan yang terletak pada dalam rongga dada dan di atas diafragma. Diafragma adalah sekat rongga badan yang membatasi rongga dada dan rongga perut. Paru-paru diselubungi sang selaput kenyal yg dianggap pleura.
Paru-paru terdiri berdasarkan 2 bagian, yaitu paru-paru kiri dan paru-paru kanan. Paru-paru kiri terdiri berdasarkan 2 gelambir, sedangkan paru-paru kanan terdiri berdasarkan tiga gelambir. Di pada paru-paru terdapat bronkus dan bronkiolus. Bronkiolus paru-paru bercabang-cabang lagi membangun saluran-saluran halus. Saluran-saluran halus ini berakhir pada gelembung-gelembung halus atau gelembung paru-paru yg diklaim alveolus (alveoli = jamak). Dinding alveolus sangat tipis, namun kenyal & mengandung kapiler-kapiler darah. Pada dindng alveolus terjadi pertukaran oksigen & karbon dioksida.
Semoga berguna, Tetap Semangat!