1. Sejarah Penemuan Nodus Ranvier
Louis-Antoine Ranvier menemukan nodus atau kesenjangan yg berada di dalam selubung mielin pada tahun 1878 selesainya menjadi asisten menurut Claude Bernard pada tahun 1867. Penemuan nodus ini lalu dia namakan nodus ranvier. Penemuan ini mengakibatkan Ranvier melakukan inspeksi histologis terhadap selubung mielin & sel schwann.
Dua. Struktur Nodus Ranvier
Selubung mielin membungkus akson, tetapi tidak seluruh bagian akson dibungkus olehnya. Bagian yg nir terbungkus inilah yg diklaim nodus ranvier. Panjang nodus ranvier hanya lebih kurang 1 hingga 2 milimeter. Terdapat natrium, kalium, ATP, dan kalsium yg memungkinkan buat membuat potensial aksi. Nodus ranvier terletak pada antara kedua selubung mielin. Adanya nodus ranvier menyebabkan rendahnya kapasitas isolator listrik & meningkatkan suatu resistensi tinggi, tetapi dapat mengganggu isolasi pada selubung mielin sehinga memungkinkan impuls buat melompat-lompat. Impuls yg melompat-lompat ini membuat pengiriman impuls sepanjang akson menjadi lebih cepat.
3. Fungsi Nodus Ranvier
Potensial aksi adalah lonjakan debit ion positif dan negatif yg berkiprah sepanjang membran sel. Penciptaan & konduksi potensial aksi adalah wahana dasar komunikasi pada sistem saraf. Potensial aksi melakukan bepergian berdasarkan satu lokasi di pada sel yang lain, tetapi aliran ion melintasi membran sel hanya terjadi dalam nodus ranvier. Akibatnya, sinyal potensial aksi melompat sepanjang akson berdasarkan nodus ke nodus. Ini jauh lebih cepat daripada hanya menyebar misalnya pada akson yg tidak mempunyai selubung mielin.
Sumber:
Judul
Alamat
Anda bisa request artikel mengenai apa saja, kirimkan request Anda ke hedisasrawan@gmail.Com
Semoga berguna, Tetap Semangat!
