Kamis, 02 Juli 2020

Perubahan Pendekatan Budidaya Peternakan Sapi Perah

Perubahan Pendekatan Budidaya Peternakan Sapi Perah

Posted by Agrikompleks

Perubahan Pendekatan Budidaya Peternakan Sapi Perah - Menurut Pambudy (1999), sejalan dengan pertumbuhan pembangunan bidang peternakan, aktivitas budidaya peternakan dilaksanakan lewat 3 evolusi pendekatan ialah pendekatan teknis, pendekatan terpadu, serta pendekatan agribisnis.

Budidaya peternakan sapi perah

Pendekatan Teknis

Menurut Pambudy (1999) pendekatan teknis dicoba dengan tujuan kenaikan populasi ternak, sehingga sanggup penuhi tuntutan kebutuhan pembangunan peternakan menggunakan upaya, antara lain: tingkatkan kelahiran lewat acara inseminasi buatan( IB); menekan kematian lewat penolakan, penangkalan, penyidikan, pemberantasan, serta pengendalian penyakit ternak dan kesehatan masyarakat veteriner; pengendalian serta penangkalan mutilasi ternak betina produktif; mengatur ekspor ternak; mengimpor ternak unggul dan tingkatkan kualitas ternak pada negara; dan distribusi bibit ternak betina & jantan (Pambudy et al. 2001).

Pendekatan Terpadu

Pengalaman menampilkan bila bermacam upaya pendekatan teknis yg dicoba nyatanya nir sanggup penuhi tuntutan kebutuhan pembangunan. Usaha kenaikan populasi ternak serta pemasukan peternak dicoba lewat pelaksanaan pendekatan terpadu dengan metode pelatihan secara masif lewat 3 aplikasi teknologi, artinya : teknologi penciptaan, ekonomi, serta social (Pambudy 1999).

Pelaksanaan teknologi penciptaan dicoba menggunakan acara Panca Usaha Ternak artinya: revisi kualitas bibit, pakan, penindakan kesehatan hewan, pemeliharaan, serta reproduksi.

Pendukung pelaksanaan teknologi penciptaan diterapkan juga teknologi ekonomi berbentuk revisi pascapanen dan pemasaran sehingga Panca Usaha Ternak jadi Sapta Usaha Ternak, kebalikannya pelaksanaan teknologi sosial dicoba menggunakan mengorganisir peternak dalam grup tani serta koperasi.

Pendekatan Agribisnis

Menurut Djajalogawa & Pambudy (2003), agribisnis peternakan dimaksud bagaikan sesuatu kegiatan bidang bisnis peternakan yang menanggulangi segala aspek daur penciptaan secara balance pada sesuatu paket kebijakan yg utuh lewat pengelolaan pengadaan, penyediaan serta penyaluran fasilitas penciptaan, kegiatan budidaya, pengelolaan pemasaran dengan mengaitkan seluruh stakeholders (pemangku kepentingan) dengan tujuan buat memperoleh laba yang balance serta sepadan buat ke 2 belah pihak (petani-peternak dan industri swasta).

Sistem agribisnis peternakan ialah aktivitas yg mengintegrasikan pembangunan zona pertanian secara simultan (dalam makna luas) menggunakan industri serta jasa pada sesuatu kelompok industri peternakan yang mencakup 4 subsistem. Keempat subsistem tersebut bagi Saragih (2000), antara lain :

Subsistem agribisnis hulu (upstream off-farm agribusiness), ialah aktivitas ekonomi  (penciptaan serta perdagangan) yang menciptakan sapronak semacam bibit, pakan, obat- obatan, inseminasi buatan, serta lain-lain.

Subsistem agribisnis peternakan (on-farm agribusiness) artinya, aktivitas ekonomi dalam wujud usaha peternakan.

Subsistem agribisnis hilir (downstream off-farm agribusiness), ialah aktivitas ekonomi mencerna serta memperdagangkan output usaha peternakan. Komponen yang tercantum pada subsistem ini, diantaranya : industri susu, industri pemotongan ternak, industri pengolahan dan pengalengan daging, serta industri pengolahan kulit.

Subsistem jasa penunjang (supporting institution), artinya kegiatan yang sediakan jasa agribisnis peternakan, semacam : perbankan, iuran pertanggungan, koperasi, transportasi, penyuluhan, poskeswan, lembaga pemerintahan, forum pembelajaran, serta riset.

Sumber :

Djajalogawa SS, Pambudy R. 2003. Peduli Peternak Rakyat. Jakarta (ID): Yayasan Agrindo Mandiri.

Pambudy R, Sipayung T, Priatna WB, Burhanuddin, Kriswantriyono A, Satria A. 2001. Bisnis dan Kewirausahaan pada Sistem Agribisnis. Bogor (ID): Pustaka Wirausaha Muda.

Pambudy R. 1999. Perilaku komunikasi, perilaku wirausaha peternak, dan penyuluhan pada sistem agribisnis peternakan ayam. [disertasi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Saragih B. 2000. Agribisnis Berbasiskan Peternakan. Bogor (ID): USESE Foundation & Pusat Studi Pembangunan IPB.

Dear Rahmatullah Ramadan. 2015. Keberlanjutan Pembangunan Kawasan Usaha Peternakan Sapi Perah Kabupaten Bogor. Tesis. Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor

Kuliner Khas Kutai Timur

Sambal raja terbuat dari cabai, bawang merah, terasi, tomat yang digoreng hingga lembek dan mudah dihaluskan. Disertai dengan tempe, udang, ...