Posted by Agrikompleks
Pentingnya Memahami Gender Dalam Dunia Pertanian - Dari berbagai pengalaman pembangunan di negara berkembang, terutama pada bidang pertanian ditinjau dari sisi sumber daya manusia, wanita merupakan kelompok yang kurang beruntung.
Mereka biasanya mengalami marginalisasi baik di bidang politik, ekonomi, pengetahuan & sosial. Peran wanita pada pembangunan, termasuk pembangunan pertanian kurang nampak diperhatikan termasuk yg terjadi pada Indonesia, meskipun lebih menurut 60 persen kegiatan pertanian dilakukan oleh wanita.
Oleh karena itu disadari perlunya suatu metode agar peran perempuan pada pembangunan menjadi nyata. Dengan konsep ini dibutuhkan peran perempuan & pria ditinjau sama pentingnya sebagai akibatnya akan terjadi efisiensi, kesetaraan dan sustainabilitas sehingga tercapai kemandirian rakyat.
Pendekatan pertanian berwawasan gender yg dinyatakan sebagai kunci wawasan gender meliputi peran gender, kelompok yg nir beruntung & partisipasi. Hal tersebut berdasarkan atas fenomena bahwa perempuan & pria secara sosial dibedakan sebagai akibatnya diklaim peran gender.
Peran gender tadi bersifat dinamis yang dapat tidak sinkron karena waktu, tempat, etnis, maupun strata sosial rakyat. Peran gender berkaitan erat dengan pembagian kerja. Selain itu diperlukan adanya penyadaran bahwa pembangunan harus ditujukan buat memenuhi kebutuhan dan prioritasnya bagi laki-laki & wanita.
Oleh karena itu aspek sosial ekonomi tidak bisa hanya mengacu dalam aspek laki-laki , lantaran secara alami wanita berbeda dengan pria tetapi sebagai sumberdaya manusia mereka semestinya menerima perlakuan yg sama.
Pemahaman gender sangat krusial disosialisasikan karena masih kurang disadari bahwa potensi perempuan cukup besar , lebih-lebih jika dikaitkan menggunakan jumlah penduduk perempuan yg lebih akbar daripada laki-laki .
Di pada warga , meskipun peran wanita & pria sangat penting, namun dalam aneka macam kategori sosial & ekonomi, wanita kurang beruntung dibandingkan laki-laki . Pengalaman memberitahuakn danya pembagian kerja yang tidak adil, akses & kontrol terhadap sumber daya ekonomi dan pengambilan keputusan yang masih rendah.
Bahkan kadangkala kiprah mereka pada rumah tangga buat mempertahankan pangan & mata pencaharian pula tidak dipercaya penting. Oleh karenanya dalam bidang pertanian yg berwawasan gender peranan dan prioritas perempuan dan pria nir dilihat secara terpisah tetapi secara beserta-sama.
Hal tersebut berkaitan dengan proses pembangunan itu sendiri yang menginginkan perubahan kehidupan menuju pada kehidupan yang lebih baik, khususnya pada kelompok masyarakat yg kurang beruntung.
