Minggu, 07 Juni 2020

#Kekinian: Kok Malah Makin Mundur?

#Kekinian! Itulah tagar yang paling keren ketika ini di kalangan ABG (labil). Kalau berdasarkan aku sih, kekinian itu merupakan kebaruan, demam isu, mode, & (seharusnya) kemajuan. Tapi mengapa gaya hidup kekinian justru makin boros dan menghambat moral?

Efek sinetron & jejaring sosial memang sangat mempengaruhi konduite ABG masa kini . Saya pun pernah terkena demam ?Traveller? Hingga-sampai seminggu sekali aku habiskan saat (dan uang) buat jalan-jalan kemana saja, dari senang aja. Setelah itu aku memfoto segala hal yang aku anggap menarik, lalu mempostingnya pada Instagram (http://instagram.Com/hedisasrawan, difollow ya! Hehe). Tapi ketika itu saya memahami diri, permanen mentaati kemudian lintas, mengikuti peraturan, nir menginjak taman, & permanen membuang sampah pada tempatnya.

Pengertian kekinian

Saya miris saat melihat banyak tempat wisata yang penuh sampah, semrawut, dan banyak vandalisme. Padahal saya jalan-jalannya di Bali loh! Saya pernah mendaki Gunung Agung dan saya melihat banyak sekali sampah disepanjang jalan dan batu yang tercoret-coret. Saya jalan-jalan di Ubud, ternyata daerah pinggiran sungainya penuh sampah. Saat saya berjalan kaki di sekitar Kuta, ada sepeda motor melawan arus melintasi trotoar yang hampir menabrak saya. Hanya BTDC dan Taman Ayun yang masih asri, bersih, dan tertata rapi.

Ada juga #kekinian berupa kuliner, yaitu makan di tempat yang populer. Meskipun sekali masuk bisa habisin uang Rp 500.000. Tidak ada salahnya sih untuk yang satu ini, asal tidak melebihi kemampuan secara ekonomi saja.

Sinetron jua poly yg membawa efek negatif. Maraknya sensor dalam acara kartun membuat kartun menjadi kurang seru dan kurang digemari anak-anak. Akhirnya penayangan kartun dikurangi & digantikan dengan acara sinetron mengenai perkara cinta dan kebut-kebutan di jalanan. Bahkan program kartun dipindahtayangkan ke jam-jam yang seharusnya sebagai saat belajar anak-anak misalnya antara jam 6 sore hingga jam 9 malam. Jadinya, banyak yang meniru sifat #kekinian tokoh-tokoh idola di sinetron, termasuk gaya pacaran dan gaya hayati (terlalu) mewahnya. Mau bukti? Banyak! Coba cari pada internet. Maaf, aku tidak mampu menampilkannya, takut digugat secara aturan.

Secara keseluruhan nir perkara, itu hak langsung masing-masing. Karena yang rugi pula bukan saya, ya gak? Dan alangkah baiknya apabila isu terkini #kekinian tersebut berupa penemuan dan bikin usaha atau kata kerennya jadi entrepreneur. Padahal jadi usahawan itu ada enaknya dan ada tantangannya. Apalagi jika itu dalam bidang yang disukai, tantangan menjadi seru dan enaknya bisa sangat lezat . Atau kalau gak sanggup jadi pengusaha, carilah karir dengan tinggi mungkin.

Mungkin mental kebanyakan orang Indonesia itu memang tidak suka tantangan dan mau gampang saja yaa. Mau lulus, tinggal nyontek dan mencari jawaban di internet. Mau dapat uang, yaa kerja. Mau punya gadget #kekinian, tinggal cicil dengan bunga 0%. Mau punya uang banyak dengan cepat, yaa jual tanah warisan. Gak punya apa-apa, yaa tinggal nyolong di tetangga/minimarket atau membegal. Tidak ada usaha sama sekali dan tidak ada kemajuan sama sekali.

Anda bisa request artikel tentang apa saja, kirimkan request Anda ke hedisasrawan@gmail.Com atau langsung saja lewat kolom komentar :)

Kuliner Khas Kutai Timur

Sambal raja terbuat dari cabai, bawang merah, terasi, tomat yang digoreng hingga lembek dan mudah dihaluskan. Disertai dengan tempe, udang, ...