Kamis, 04 Juni 2020

Cara Budidaya Udang Windu yang Menguntungkan

Cara Budidaya Udang Windu yang Menguntungkan

Posted by Agrikompleks

Cara Budidaya Udang Windu yang Menguntungkan - Budidaya udang windu di Indonesia dimulai pada awal tahun 1980-an, dan mencapai puncak produksi pada tahun 1985-1995.

Sehingga dalam kurung ketika tersebut udang windu merupakan penghasil devisa terbesar pada produk perikanan.

Selepas tahun 1995 produksi udang windu mulai mengalami penurunan. Hal itu disebabkan oleh penurunan mutu lingkungan dan agresi penyakit.

Budidaya udang windu

Budidaya udang windu meliputi beberapa faktor, sang karena itu berikut kami bagikan pedoman membudidayakan udang windu supaya memperoleh output yg melimpa dan menguntungkan,

Syarat Teknis

  • Lokasi yang cocok untuk tambak udang yaitu pada daerah pantai yang mempunyai tanah bertekstur liat atau liat berpasir yang mudah dipadatkan sehingga mampu menahan air dan tidak mudah pecah.
  • Air yang baik yaitu air payau dengan salinitas 0-33 ppt dengan suhu optimal 26-300C dan bebas dari pencemaran bahan kimia berbahaya.
  • Mempunyai saluran air masuk/inlet dan saluran air keluar/outlet yang terpisah.
  • Mudah mendapatkan sarana produksi yaitu benur, pakan, pupuk , obat-obatan dan lain-lain.
  • Pada tambak yang intensif harus tersedia aliran listrik dari PLN atau mempunyai Generator sendiri.

Tipe Budidaya

Berdasarkan letak, biaya & operasi pelaksanaannya, tipe budidaya dibedakan menjadi :

  • Tambak Ekstensif atau tradisional. Petakan tambak biasanya di lahan pasang surut yang umumnya berupa rawa bakau. Ukuran dan bentuk petakan tidak teratur, belum meggunakan pupuk dan obat-obatan dan program pakan tidak teratur.
  • Tambak Semi Intensif. Lokasi tambak sudah pada daerah terbuka, bentuk petakan teratur tetapi masih berupa petakan yang luas (1-3 ha/petakan), padat penebaran masih rendah, penggunaan pakan buatan masih sedikit.
  • Tambak Intensif. Lokasi di daerah yang khusus untuk tambak dalam wilayah yang luas, ukuran petakan dibuat kecil untuk efisiensi pengelolaan air dan pengawasan udang, padat tebar tinggi, sudah menggunakan kincir, serta program pakan yang baik.

Benur

Benur yang baik memiliki taraf kehidupan (Survival Rate/SR) yang tinggi, daya adaptasi terhadap perubahan lingkungan yang tinggi, berwarna tegas/tidak pucat baik hitam juga merah, aktif berkecimpung, sehat dan memiliki alat tubuh yg lengkap.

Uji kualitas benur bisa dilakukan secara sederhana, yaitu letakkan sejumlah benur dalam wadah panci atau baskom yg diberi air, aduk rata air menggunakan cukup kencang selama 1-tiga mnt.

Benur yg baik dan sehat akan tahan terhadap adukan tadi dengan berenang melawan arus putaran air, dan sesudah arus berhenti, benur permanen aktif berkiprah.

Pengolahan Lahan

Pengolahan lahan, mencakup :

  • Pengangkatan lumpur. Setiap budidaya pasti meninggalkan sisa budidaya yang berupa lumpur organik dari sisa pakan, kotoran udang dan dari udang yang mati. Kotoran tersebut harus dikeluarkan karena bersifat racun yang membahayakan udang. Pengeluaran lumpur dapat dilakukan dengan cara mekanis menggunakan cangkul atau penyedotan dengan pompa air/alkon.
  • Pembalikan Tanah. Tanah di dasar tambak perlu dibalik dengan cara dibajak atau dicangkul untuk membebaskan gas-gas beracun (H2S dan Amoniak) yang terikat pada pertikel tanah, untuk menggemburkan tanah dan membunuh bibit panyakit karena terkena sinar matahari/ultra violet.
  • Pengapuran. Bertujuan untuk menetralkan keasaman tanah dan membunuh bibit-bibit penyakit. Dilakukan dengan kapur Zeolit dan Dolomit dengan dosis masing-masing 1 ton/ha.
  • Pengeringan. Setelah tanah dikapur, biarkan hingga tanah menjadi kering dan pecah-pecah, untuk membunuh bibit penyakit.

Pemasukan Air

Setelah dibiarkan tiga hari, air dimasukkan ke tambak. Pemasukan air yang pertama setinggi 10-25 cm & abaikan beberapa hari, buat memberi kesempatan bibit-bibit plankton tumbuh. Setelah itu air dimasukkan sampai minimal 80 centimeter.

Perlakuan Saponen sanggup dilakukan buat membunuh ikan yang masuk ke tambak. Untuk menyuburkan plankton sebelum benur ditebar, air dikapur menggunakan Dolomit atau Zeolit dengan takaran 600 kg/ha.

Penebaran Benur

Tebar benur dilakukan sehabis air jadi, yaitu setelah plankton tumbuh yg ditandai menggunakan kecerahan air kurang lebih 30-40 centimeter. Penebaran benur dilakukan menggunakan hati-hati, lantaran benur masih lemah dan gampang stress pada lingkungan yg baru. Tahap penebaran benur adalah :

  • Adaptasi suhu. Plastik wadah benur direndam selama 15 30 menit, agar terjadi penyesuaian suhu antara air di kolam dan di dalam plastik.
  • Adaptasi udara. Plastik dibuka dan dilipat pada bagian ujungnya. Biarkan terbuka dan terapung selama 15 30 menit agar terjadi pertukaran udara dari udara bebas dengan udara dalam air di plastik.
  • Adaptasi kadar garam/salinitas. Dilakukan dengan cara memercikkan air tambak ke dalam plastik selama 10 menit. Tujuannya agar terjadi percampuran air yang berbeda salinitasnya, sehingga benur dapat menyesuaikan dengan salinitas air tambak.
  • Pengeluaran benur. Dilakukan dengan memasukkan sebagian ujung plastik ke air tambak. Biarkan benur keluar sendiri ke air tambak. Sisa benur yang tidak keluar sendiri, dapat dimasukkan ke tambak dengan hati-hati/perlahan.

Pemeliharaan

Pada awal budidaya, sebaiknya di wilayah penebaran benur disekat menggunakan waring atau hapa, buat memudahkan pemberian pakan. Sekat tadi bisa diperluas sesuai menggunakan perkembangan udang, setelah 1 minggu sekat bisa dibuka.

Pada bulan pertama yg diperhatikan kualitas air wajib selalu stabil. Penambahan atau pergantian air dilakukan menggunakan hati-hati karena udang masih rentan terhadap perubahan kondisi air yg drastis.

Mulai umur 30 hari dilakukan sampling buat mengetahui pekembanghan udang melalui pertambahan berat udang. Udang yang normal dalam umur 30 hari telah mencapai size (jumlah udang/kg) 250-300.

Untuk selanjutnya sampling dilakukan tiap 7-10 hari sekali. Produksi bahan organik terlarut yg berasa menurut kotoran dan residu pakan telah relatif tinggi, oleh karena itu usahakan air diberi perlakuan kapur Zeolit setiap beberapa hari sekali menggunakan dosis 400 kg/ha.

Mulai umur 60 hari ke atas, yg harus diperhatikan merupakan manajemen kualitas air dan kontrol terhadap kondisi udang.

Apabila konsentrasi bahan organik dalam tambak yg meningkat, mengakibatkan kualitas air/lingkungan hidup udang juga semakin menurun, akibatnya udang mudah mengalami stres, yang ditandai dengan nir mau makan, kotor dan diam pada sudut-sudut tambak, yang bisa mengakibatkan terjadinya kanibalisme.

Pakan Udang

Pakan udang terdapat dua macam, yaitu pakan alami yg terdiri menurut plankton, siput-siput mini , cacing kecil, anak serangga dan detritus (sisa hewan & flora yg membusuk). Pakan yg lain merupakan pakan protesis berupa pelet.

Pada budidaya yang semi intensif apalagi intensif, pakan buatan sangat diharapkan. Karena menggunakan padat penebaran yang tinggi, pakan alami yang terdapat nir akan cukup yang menyebabkan pertumbuhan udang terhambat & akan ada sifat kanibalisme udang.

Panen

Udang dipanen ditimbulkan lantaran tercapainya bobot panen (panen normal) dan lantaran terjangkit penyakit (panen emergency).

Panen normal umumnya dilakukan pada umur lebih kurang 120 hari, dengan size normal rata-rata 40 ? 50. Sedang panen emergency dilakukan jika udang terserang penyakit yg ganas pada skala luas (misalnya SEMBV/bintik putih). Lantaran bila nir segera dipanen, udang akan habis/mati.

Udang yg dipanen dengan syarat mutu yg baik merupakan yg berukuran besar , kulit keras, higienis, licin, bersinar, alat tubuh lengkap, masih hidup dan segar.

Penangkapan udang dalam ketika panen dapat dilakukan menggunakan jala tebar atau jala tarik & diambil dengan tangan.

Saat panen yg baik yaitu malam atau dini hari, agar udang tidak terkena panas sinar matahari sehingga udang yg sudah mati nir cepat menjadi merah/rusak.

Itulah fakta tentang cara budidaya udang windu yg menguntungkan gampang-mudahan sanggup berguna & menambah wawasan Anda, Selamat mencoba !

Kuliner Khas Kutai Timur

Sambal raja terbuat dari cabai, bawang merah, terasi, tomat yang digoreng hingga lembek dan mudah dihaluskan. Disertai dengan tempe, udang, ...