Senin, 18 Mei 2020

Energi Terbarukan Dari Sektor Peternakan

Energi Terbarukan Dari Sektor Peternakan - Cadangan energi yang tersimpan dalam perut bumi sudah mulai berkurang karena penggunaannya yang terus menerus meningkat seiring dengan kebutuhan manusia terutama bahan bakar untuk  industri, kendaraan bermotor, dan juga rumah tangga.

Energi Terbarukan Dari Sektor Peternakan

Posted by Agrikompleks

Energi Terbarukan Dari Sektor Peternakan

Apabila hal ini dibiarkan terus menerus terjadi, maka nir menutup kemungkinan energi yang asal dari perut bumi tadi akan habis.

Secara sederhana mampu dikatakan bahwa waktu produk dari perut bumi selalu dikuras tanpa ada pembaharuan (nir mungkin ada pembaharuan) maka produk tadi akan habis.

Oleh karena itu, dibutuhkan solusi yang tepat buat mengatasinya melalui pelaksanaan teknologi ramah lingkungan yang minimal mengurangi ketergantungan manusia terhadap tenaga yang berasal menurut perut bumi.

Salah satu bentuk teknologi yang bisa membentuk tenaga terbarukan adalah teknologi biogas berbahan standar kotoran ternak sapi potong.

Teknologi ini tergolong murah dan pula menaruh nilai tambah bagi peternak dalam menjalankan usahanya yang diperoleh menurut output pengolahan limbah biogas (sludge) menjadi pupuk organik.

Teknologi ini jua sekaligus akan menghapus cacat negatif terhadap sektor peternakan ruminansia yg waktu ini dipercaya sebagai salah satu pemicu dunia warning (pemanasan dunia).

Teknologi biogas sesungguhnya teknologi lama akan tetapi baru dikenal & dikembangkan dalam kurun saat 10 tahun terakhir secara intensif di Sulawesi selatan & di Sidrap dalam umumnya.

Dengan memanfaatkan 4-lima ekor ternak sapi melalui penerapan yg sahih, seorang peternak akan sanggup memenuhi kebutuhan energi dapurnya setiap hari.

Intensifikasi bisnis peternakan sapi potong terpadu yang berbasis lingkungan sehat, secara terminologi dapat diartikan sebagai sebuah bisnis peternakan yg menggabungkan 3 unsur di dalamnya yaitu: unsur ekonomi, tenaga terbarukan, & pula lingkungan.

Terwujudnya usaha peternakan dengan model seperti ini akan sangat menguntungkan masyarakat petani-peternak. Untuk mewujudkannya, diperlukan langkah strategis agar masyarakat dapat mengaplikasikan teknologi ini  secara berkesinambungan.

Penulis: Muh. Irwan, S.Pt., M.Si (Ketua Program Studi Peternakan UMS Rappang)email : muhirwanprima@gmail.com

Kuliner Khas Kutai Timur

Sambal raja terbuat dari cabai, bawang merah, terasi, tomat yang digoreng hingga lembek dan mudah dihaluskan. Disertai dengan tempe, udang, ...