Adaptasi tingkah laku merupakan penyesuaian organisme terhadap lingkungan pada bentuk tingkah laris. Adaptasi tingkah laris adalah keliru satu bentuk penyesuaian makhluk hayati dengan lingkungannya selain penyesuaian bentuk indera tubuh dan fungsi tubuh. Adaptasi ini bisa didapat menurut output belajar atau insting alamiah sejak lahir. Tujuan adaptasi tingkah laris adalah buat bertahan hidup.
1. Tujuan Adaptasi Tingkah Laku
Berikut merupakan tujuan makhluk hayati melakukan adaptasi tingkah laku :
Untuk melindungi diri dari pemangsa.
Untuk bertahan hidup dari perubahan iklim atau perubahan proses fisiologis.
Untuk memperoleh makanan.
Dua. Macam-Macam Adaptasi Tingkah Laku
Tingkah laku untuk sosial. Yang umumnya dilakukan oleh hewan yang hidup berkelompok.
Tingkah laku untuk perlindungan diri.
3. Contoh Adaptasi Tingkah Laku
tiga.1 Contoh Adaptasi Tingkah Laku dalam Hewan
3.1.1 Mimikri
Mimikri merupakan kemampuan mengubah warna kulitnya supaya sesuai menggunakan lingkungan pada sekitarnya. Apabila hewan tadi berada di atas daun, maka hewan tadi mengubah rona kulitnya menjadi hijau daun. Sedangkan apabila hewan tadi berada pada btg pohon berwarna coklat, maka fauna tadi akan mengganti rona kulitnya sebagai coklat. Contoh hewan yg melakukan mimikri adalah bunglon.
3.1.2 Autotomi
Autotomi adalah teknik bertahan hidup dengan mengorbankan salah satu bagian tubuh. Bagian tubuh tersebut adalah ekor. Setelah dipotong, ekor tersebut tetap menggeliat sehingga menarik perhatian pemangsa dan hewan yang melakukan autotomi memiliki kesempatan untuk kabur. Contoh hewan yang melakukan autotomi adalah cicak dan sebagian gecko (tokek).
3.1.3 Muncul ke Permukaan Air
Mamalia yang hayati di perairan memiliki tingkah laris timbul ke bagian atas air secara teratur. Tujuannya merupakan buat bernapas mengingat hewan ini bernapas dengan paru-paru meski hayati di perairan. Sesekali juga hewan tadi menyemburkan air berdasarkan lubang di atas tubuhnya sebagai output dari proses pernapasan. Contohnya merupakan paus dan lumba-lumba.
Tiga.1.4 Estivasi
Estivasi adalah proses waktu fauna menonaktifkan diri saat lingkungan sekitar terlalu berbahaya sebagai akibatnya bisa mengancam kehidupannya. Umumnya estivasi dilakukan saat suhu lingkungan sangat panas pada isu terkini kering. Estivasi berbanding terbalik menggunakan hibernasi yang mana dilakukan ketika cuaca dingin pada isu terkini dingin. Contoh fauna yg melakukan estivasi adalah siput darat, buaya, katak, & lemur.
3.1.5 Menggulung Tubuh
Menggulung tubuh adalah konduite yg dilakukan hewan berukuran panjang untuk melindungi diri dari ancaman. Contoh hewan yg mempunyai tingkah laris menggulung tubuh adalah kaki seribu.
Tiga.1.6 Menyemprot Tinta
Hewan seperti cumi-cumi & gurita mempunyai kantong yang berisi cairan hitam misalnya tinta. Ketika ancaman datang, fauna tadi akan menyemprotkan cairan hitam tadi ke pada air. Sehingga fauna pengancam tersebut tidak bisa melihat sebagai akibatnya cumi-cumi atau gurita bisa kabur.
Tiga.1.7 Berendam di Kubangan Air
Terdapat juga fauna yang mempunyai norma berendam di kubangan air/lumpur. Contohnya adalah kerbau. Kerbau adalah fauna bertubuh besar & mempunyai jaringan lemak yang tebal sebagai akibatnya tubuhnya mudah panas. Maka dari itu, kerbau kerapkali berendam pada kubangan air/lumpur untuk mendinginkan tubuh.
Tiga.1.8 Hibernasi
Hibernasi merupakan kondisi ketika hewan tidak aktif buat memperlambat proses metabolisme yg bertujuan untuk berhemat tenaga. Hewan melakukan hibernasi saat isu terkini dingin datang. Hal itu dikarenakan dalam animo dingin sangat sulit mencari makanan. Contoh fauna yg melakukan hibernasi merupakan beruang, landak, hamster, tupai, & lemur.
3.1.9 Mengeluarkan Bau
Beberapa fauna misalnya kepik, sigung, dan walang sangit memiliki kemampuan mengeluarkan bau yg menyengat. Bau tadi asal berdasarkan kelenjar di tubuhnya. Bau dimuntahkan waktu fauna tadi merasa terancam. Bau tersebut membuat fauna pengganggu atau pemangsa enggan mendekatinya.
Tiga.1.10 Pura-Pura Mati
Terdapat beberapa spesies fauna yg mempunyai tingkah laku yang unik saat merasa terancam, yakni pura-pura mati. Contoh hewan yg mengikuti keadaan dengan cara pretensi mati adalah tupai Virginia. Bahkan tupai tadi mengeluarkan busa berdasarkan mulutnya sehingga tampak sahih-sahih mangkat . Ketika pemangsa lengah, tupai tersebut akan segera melarikan diri.
Tiga.Dua Contoh Adaptasi Tingkah Laku pada Tumbuhan
tiga.2.1 Gutasi
Gutasi merupakan proses pengeluaran air pada wujud cair oleh tumbuhan. Gutasi tidak sinkron dengan transpirasi yang mengeluarkan air dalam wujud gas (ke udara). Air dalam wujud cair dikeluarkan melalui hidatoda. Gutasi terjadi ketika terjadi penyerapan air secara terus menerus, laju transpirasi yang rendah, dan kelembaban tinggi. Gutasi ditandai menggunakan adanya tetesan air pada bagian tepi daun.
3.Dua.Dua Menggugurkan Daun
Beberapa spesies flora seperti pohon jati mengikuti keadaan terhadap isu terkini kering dengan cara menggugurkan semua daunnya. Hal tadi bertujuan buat mengurangi penguapan yang menyebabkan tumbuhan tersebut kehilangan poly air ketika ekspresi dominan kering. Selain itu, daun yang gugur akan menutupi tanah di bawah tanaman tadi sehingga merusak pertumbuhan gulma atau flora lain yg dapat sebagai pesaing merebut air.
3.Dua.3 Menguncup
Tumbuhan putri memalukan dikenal memiliki tingkah laris yang unik yakni mengatup apabila terkena suatu rangsangan misalnya sentuhan, tiupan angin, goyangan, dan panas. Sehingga tumbuhan ini tampak layu. Namun daunnya akan kembali pulih beberapa mnt lalu. Adaptasi ini jua terjadi dalam tanaman anggota polong-polongan, namun reaksinya tidak secepat putri membuat malu.
Tiga.2.4 Menggulung
Tumbuhan jagung memiliki adaptasi tingkah laris dengan cara menggulungkan daunnya. Tumbuhan jagung menggulungkan daunnya saat cuaca panas menggunakan tujuan mengurangi penguapan air. Mengingat daun jagung mempunyai struktur yang lebar sehingga dapat mempercepat penguapan.
Baca jua:
Kelangsungan Hidup Organisme (Artikel Lengkap)