Dalam hayati, kita niscaya pernah gagal dan berhasil. Baik secara sadar juga nir sadar, kita pernah berbuat galat & benar. Jadi tidak ada yang namanya orang tergagal di dunia ini lantaran mereka pasti pernah berhasil walaupun tidak disadari poly orang. Juga tidak ada yg namanya orang paling sukses di global, karena mereka niscaya pernah gagal bahkan berulang kali. Tapi kesuksesan mereka lebih dominan ketimbang kegagalannya. Lantas, bagaimana cara mendominankan kesuksesan daripada kegagalan? Salah satu caranya adalah menggunakan memantaskan diri untuk sebagai orang sukses. Bagaimana caranya? Kebetulan aku terinspirasi berdasarkan cerita berikut. Langsung saja kita simak selengkapnya.....
Ada seorang yg ingin berhasil sebagai seseorang pengusaha di bidang ritel atau penjualan(kayak pasar swalayan). Namun beliau terus menerus gagal. Coba lagi, gagal lagi, coba lagi, gagal lagi, dan dia terus begitu. Sampai dia baru menyadari bahwa terdapat satu kekurangannya yg sebenarnya sangat dibutuhkannya buat sukses. Tapi dia kerap kali meremehkannya. Kekurangannya dalam berusaha adalah dia nir pernah memantaskan tokonya supaya dikunjungi banyak orang dan tertarik berbelanja disana.
Setelah pemikiran yg singkat, dia langsung melakukan beberapa perubahan pada tokonya. Yaitu menata barang dagangannya dengan rapi, membuat suasana toko sebagai lebih bersih & nyaman untuk berbelanja, menciptakan sandang yang seragam dan rapi buat para karyawannya selama mereka bekerja, memaksimalkan penampilan depan toko, mulai mempromosikan tokonya dimana-mana, dan lain sebagainya. Dia melakukan itu menggunakan penuh kerja keras, ketekunan, & keyakinan. Dia pula selalu berdoa kepada Sang Pencipta supaya diberikan kemudahan dalam menjalankan usahanya.
Pada akhirnya, pelanggan mulai berdatangan lantaran tertarik melihat desain eksterior tokonya dan promosi yang dilakukannya. Kemudian, tokonya sebagai ramai dikunjungi dan usahanya semakin usang semakin berkembang sampai tokonya tersedia dipelosok negeri. Dia pun berhasil mensukseskan usahaya dengan memantaskan dirinya pula usahanya buat maju.
Dia sanggup, kita pun semestinya juga mampu! Kita mesti memantaskan diri kita bahwa kita pantas menggapai cita-cita kita. Memantaskan diri juga menciptakan kita lebih bersemangat & pede dalam berusaha mencapai impian kita karena kita telah merasa mampu dan pantas buat mencapainya. Salah satu model ceritanya adalah berikut. Ada seseorang sales. Saat beliau bangun, beliau menetapkan buat menelpon beberapa klien. Dia masih memakai piyama dan diapun masih lesu setelah bangun. Akibatnya, beliau merasa kurang bersemangat buat membuat janji dengan klien, tidak antusias buat memasarkan dan mempromosikan produk yang beliau tawarkan kepada kliennya. Pada akhirnya dia gagal mendapatkan pelanggan. Keesokan harinya, beliau berpikir untuk mencoba hal yg beda. Sesudah dia bangun, beliau langsung mandi, berpakaian menggunakan rapi, penampilannya juga dirapikan, dan bertindak seolah-olah dia adalah seorang sales profesional. Tentu saja beliau masih melakukan pekerjaannya seperti biasa: menelpon klien & mempromosikan produknya. Tetapi, perasaannya yg timbul dibandingkan waktu dia masih baru bangun & mengenakan piyama. Dia merasa lebih pantas buat mendapat banyak klien yg mau membeli produknya dan sebagai lebih pede pada menjual.
Ternyata buat sukses itu, kita perlu memantaskan diri kita buat sukses menggunakan cara mempersiapkan diri kita. Baik dalam hal penampilan maupun barang-barang keperluan. Dengan begitu, kita menjadi lebih bersemangat dan lebih pede buat sukses. Lantaran pede/keberanian itu adalah hal yang diharapkan buat sukses. Jadi usaha-bisnis kita buat sukses akan dipermudah menggunakan penampilan kita. Cobalah & rasakan bedanya!
Tetap Semangat!
Artikel Motivasi