Apabila anda mendengar istilah Apple, niscaya akan terdapat dua kemungkinan pengertian yaitu bahasa Inggrisnya Apel atau sebuah perusahan gadget terkemuka itu. Atau kata Nokia yang terdapat dalam pikiran kita itu berarti sebuah vendor ponsel terkemuka. Juga merk-merk yang lainnya. Mereka telah terlanjur dikenal namanya. Seperti: Banyak yang mengartikan detergen itu merupakan Rinso namanya dan lain-lain(hanya contoh, kami nir memihak kepada perusahaan apapun). Itu yang dimaksud dengan branding, ?Pelabelan?, image, atau ?Label?. Setiap produk niscaya terdapat merknya, kita pula sesungguhnya punya ?Label? Masing-masing. Dan tidak sama tergantung orangnya. Ada yang labelnya baik, ada juga labelnya buruk. Terus, bagaimana cara membentuk label yang baik di mata orang lain? Langsung saja kita simak selengkapnya?..
Jika anda mendengar nama ?Soekarno?, niscaya anda berfikir bahwa dia itu berani, patriotisme, nasionalisme, dan yg lain. Atau ?Mario Teguh? Yang anda pikir bila beliau itu orangnya menyemangati dan memotivasi. Begitu jua dengan seluruh orang termasuk anda & aku . Kita pula memiliki personal branding. Kalau personal branding anda rupawan, mereka akan mengatakan begini(model) ?Hedi dimana?? ?Ooh Hedi yang selalu Tetap Semangat! Itu? Dia terdapat pada sana tuh?. Kalau personal branding anda tidak baik, mereka pasti akan berkata(contoh) ?Bejo dimana?? ?Oo Bejo yg senang maling itu? Dia disana tuh?. Nah, buruk banget bukan kalau ?Label? Kita buruk.
Tahukah anda, mengapa?Label? Kita bisa misalnya itu? Itu karena kebiasaan kita atau apa yg anda lakukan menggunakan sama dua kali atau lebih. Misalnya, bila anda sekali mencuri, warga masih mentoleransinya. Tetapi, jika anda melakukannya sekali lagi, maka anda akan dicap ?Pencuri? Sang rakyat & itu relatif susah buat dihilangkan/dirubah. Tapi, bila anda menolong lebih dari 2 kali, maka anda akan dicap ?Penolong? Sang rakyat. Dan yang lain jua.
Apabila label anda terlanjur buruk, bagaimana cara mengubahnya balik menjadi baik? Wah, ini sedikit susah. Tapi apabila anda konfiden bisa mengubahnya, anda niscaya sanggup. Mungkin caranya adalah menjadi berikut:
ini yg terpenting, nir ada gunanya bila anda melakukan upaya perubahan tanpa mengurangi upaya yang bisa Mengganggu image anda. Ini merupakan keliru satu upaya mereka melupakan perbuatan tidak baik yang dulu anda lakukan itu.
Setalah itu, perbanyaklah berbuat baik. Buatlah hingga mereka menganggap kebaikan anda lebih mayoritas daripada keburukan anda. Maka, tonjolkanlah kelebihan anda tetapi jangan hiperbola karena sanggup dikira ?Arogan?. Apabila mereka masih meledek anda, tetaplah melakukan kebaikan.Berprinsiplah ?Biarlah mereka meledekku, yg krusial aku nir melakukan perbuatan itu lagi?
Jika mereka semua sudah melabeli anda dengan yg baik. Sekarang anda tinggal mempertahankannya saja atau buat lebih baik lagi. Yaitu menggunakan cara percaya diri. Jika anda nir percaya diri, maka anda akan merasa dikucilkan & kembali berbuat jelek lagi.
Hmm.. Mungkin itu lah cara membarui image kita. Sampai disini, kayaknya inti menurut keberhasilan adalah kebaikan yaa? Hmm kalo begitu lebih baik kita terus berbuat kebaikan karena selain disayang Tuhan, anda pula akan dibaikan oleh orang yg anda baiki. Dan, marilah kita membangun kebiasaan baik. Lantaran orang yang kebiasaannya baik, rezekinya pula baik.
(?Mereka? Adalah orang yang memberi anda ?Label? Buruk)
Tetap Semangat!
Artikel Motivasi