Hari dan tanggal: Sabtu, 28 April 2012
Tempat: Sekolah Menengah pertama Negeri 5 Denpasar
Tentang: Hari ulang tahun Kadek Ayu Anita Sari
Privasi: Ada beberapa sensor
Aku terbangun dari tidur -saking deg2annya hingga gak mampu tidur dan 'terlalu' sanggup bangun tidur-. Yap, aku bangun jam 3 pagi. Aku teringat menggunakan rencana 'HBD Anita!'ku. Aku beranjak bangun menggunakan semangat -walau masih 'kiap'- & segera menyalakan personal komputer . Aku segera connect ke internet & membuka akun Facebook & Twitter. Tidak lupa juga buat mengakses blog pribadiku. Awalnya aku ingin:
1. Mencopy alamat artikel tentang ucapan selamat ulang tahun dariku buat Anita.
2. Mempastenya di Facebook, mengisi kalimat ucapan singkat, dan mengisinya menggunakan gambar yang saya capture dari blogku juga mentag akun Facebooknya, Taa Niitaalopelope.
3. Melakukan hal yg sama misalnya Facebook pada Twitter dan memention akun @taa_niitaa
4. Mengirim SMS kepada nomor telepon Anita yg berisi ucapan singkat.
Tetapi apa daya koneksi sedang lelet. Jadinya terpaksa saya mengurungkan niat buat memasang gambar pada status Facebookku. Tapi itu nir masalah bagiku. Setidaknya saya sudah menaruh ucapan selamat ulang tahun secara tidak langsung kepada Anita.
Setelah semuanya beres, akupun kembali tidur. Tapi karena perasaanku sedang tegang & deg2an, aku jadi nir bisa tidur. Aku terus melamuni kitab -buku motivasi yang aku beli ketika UN sudah selesai. Tapi entah berdasarkan mana datangnya, aku menemukan sebuah inspirasi. Sebuah pandangan baru yg sangat indah pada kesempatan yang sangat indah ini. Yaitu MEMBERIKAN ANITA SEBUAH HADIAH ULANG TAHUN! Aku tahu hanya memberikan ucapan secara pribadi belum cukup buat membuatnya tersenyum cantik sambil mengucapkan istilah "iyaa" atau "makasi". Aku ingin sekali mendapatkan senyum & kalimatnya yg menggetarkan hati. Aku putuskan untuk membelikannya sebuah boneka, boneka yang lucu sama menggunakan wajah lucunya menggunakan dibungkus karton dan kado. Pasti Anita sangat senang menerimanya. Lagipula saya punya uang lebih berdasarkan orangtuaku lantaran mereka sedang pulang kampung, jadi aku mampu membeli sebuah boneka yang kecil & sederhana. Karena hal ini, saya jadi menyadari betapa pentingnya menghemat buat persiapan yang mendadak dan cukup krusial, penting buat jiwaku. Juga lantaran ini adalah hari setelah UN, jadi semuanya niscaya dalam tiba ke sekolah lebih siang dan beberapa pasti terdapat yang bolos. Jadinya rasa membuat malu saya dan Anita mungkin lebih ringan.
Aku menetapkan buat berangkat lebih pagi, pagi yang rancu, kurang lebih jam 6 pagi kurang sekian mnt. Dan mencari toko yg buka buat dioprek apakah mereka jual boneka atau tidak. Aku jadi teringat dengan Indomaret dan Alfamart yang buka 24 jam di kawasan Ubung. Akupun bersemangat buat pergi kesana dengan pakaian sekolah & tidak lupa menggunakan dompet(sempet nyaris lupa). Walaupun dingin menusuk tulang dan rasa kantuk yang luar biasa. Tapi aku tiba-tiba bersemangat buat mencapai sebuah impianku sejak 2,5 tahun yg lalu. Yaitu MENDAPATKAN SENYUM MANISNYA DAN UCAPAN TULUSNYA YANG POSITIF walaupun peluangnya kecil. Tapi setidaknya masih ada peluang daripada nir sama sekali.
Akhirnya saya sampai di Indomaret yg pertama yg terletak di depan pasar Ubung. Aku masuk dan tepat didepan pintu masuk terlihat sebuah boneka, sebuah boneka Mickey Mouse ukuran cukup sedang yang lucu. Sama lucunya dengan Anita. Aku ingin membelinya. Tapi aku lihat di label yg harganya **.000 (aku cuma sekilas saja melihatnya, nggak tahu apa segitu harganya). Itu sangat mahal bagiku. Aku menetapkan untuk menahan boneka itu sebentar dan pulang ke toko lain, berharap menerima sebuah boneka yang murah.
Aku pulang ke tujuan kedua. Yaitu Alfamart di depan terminal Ubung. Aku memasuki toko itu dan berkeliling disana berharap terdapat sebuah boneka murah yang dijual disana. Tapi ternyata TIDAK ADA! Aku eksklusif pergi & masuk lagi ke Indomaret yg terletak nggak jauh menurut Alfamart tersebut. Hasilnya jua sama nir ada boneka. Aku melihat jam menunjukkan pukul 6.22. Aku harus segera membeli boneka & menaruhnya pada rongga di bawah rumah bangku Anita sebelum terdapat yang datang & mempermalukan saya. Aku kemudian memacu sepeda motorku menuju Indomaret yg menjual boneka Mickey Mouse itu. Aku berharap stok boneka itu nir habis karena hanya tinggal tersisa satu buah boneka.
Aku kembali ke Indomaret yang berada pada depan pasar Ubung. Aku segera masuk dan menanyakan pada kasir bisakah aku membungkus boneka ini dengan kado disini? Tapi kasir itu malah menjawab dengan jawaban yg membingungkan & kayaknya nir sesuai dengan pertanyaanku. Aku bertanya lagi menggunakan lebih kentara dan akhirnya beliau menjawab, "Maaf, aku nir sanggup membungkus kado. Silakan tunggu kasir lain". Wah, rupanya orang ini gak mampu kemasan kado. Aku jua membeli pulpen dan menunggu seorang karyawan yg lain tiba. Saat menunggu, aku mendapatkan SMS. Ternyata itu dari Anita! Dia mengatakan "Makasi ya :)". Wah, aku senang sekali. Aku tersenyum melihat ponselku dan saya balas sederhana "Samasama :)". Ternyata kesederhanaan juga menaruh kebahagiaan yg belum tentu pula sederhana. Kasir lain pun datang. Aku tanya apakah beliau sanggup membungkus kado. Dia jua mengungkapkan tidak bisa membungkus kado. Alasannya karena DIA ADALAH COWOK! Kemudian aku terpaksa membeli boneka itu tanpa membungkusnya & sepaket pulpen. Aku lihat totalnya ** ribu. Aku bayar menggunakan rasa penuh ketulusan hati agar Anita pula lapang dada tersenyum kepadaku. Aku tidak meminta tas kresek & menaruh semuanya pada dalam tasku. Dengan perasaan ceria dan penuh harapan aku pulang ke sekolah.
Akhirnya aku hingga di sekolah. Situasi sekolah masih sepi. Bahkan pintu gerbang ke tempai parkir generik(anggap aja gitu) pun masih tutup. Aku segera membuka paksa gerbang itu dan menaruh motorku. Lalu saya berlari menuju sekolah dan ruang kelas IXA. Nafasku tersengal. Ditambah menggunakan perasaan deg2an yg luar biasa dan lambung terasa panas akibat gak sengaja makan sambel pada nasi jinggo(yang sebelumnya aku kira itu lauk). Dengan segera aku membuka tas & mengambil buku tulis. Lalu merobek salah satu halaman kosongnya & menulis kalimat ucapan selamat ulang tahun sederhana menggunakan pulpen yang aku beli tadi. Lalu aku merogoh hibah bonekanya & hendak menyelipkannya di rongga di bawah rumah bangku Anita yang terletak tak jauh dibelakang bangkuku. Betapa terkejutnya aku . Ternyata kolong bangkunya berlubang! Aku kira bangkunya juga diganti menggunakan yg lebih indah ketika UN. Aku resah, akan tetapi aku segera punya inspirasi. Aku menjepitnya pada sela-sela rongga di bawah rumah bangkunya. Dengan pedenya saya menaruh boneka itu disana bersama kalimat ucapannya.
Perasaan hatiku mulai nggak damai. Perasaan deg2an pun muncul lagi yang membuatku nyaris sakit jantung. Aku pun mencoba menarik nafas dalam-dalam dan pulang ke Padmasana sekolah buat sembahyang agar lebih tenang. Saat aku kembali, perasaanku mulai tenang. Tapi balik deg2an sesudah beberapa temanku tiba. Tapi syukurlah bila mereka yg tiba itu semuanya duduk di depan atau samping bangku Anita. Jadi mereka nir melihat apa yang sebenarnya terjadi.
Seperti yang aku bayangkan, mereka pasti memahami. Aku mengintip menurut luar kelas & melihat mereka sedang merogoh boneka itu. Saat aku pulang, mereka segera menaruhnya balik . Tapi aku melihat ekspresi mereka tidak memberitahuakn bahwa mereka ingin mengejek saya. Malah ada yg ngasi saya jempol. Mungkin mereka tahu keinginanku buat yang terakhir kalinya berdasarkan Anita. Aku bersyukur lantaran teman-temanku mampu mengerti aku .
Anita pun tiba, & dia terlihat senang sekali. Tapi beliau gak masuk kelas & menaruh tasnya pada bangkunya. Sampai beberapa lama kemudian dia masuk, tapi cuma duduk di bangku pengajar saja. Mungkin dia sedang menunggu sesuatu yang berupa kejutan. Ternyata sahih, Ana & Salsa datang membawa kue uang tahun. Kue ukuran sederhana berisi krim putih, rabat coklat hitam menyelimuti kuenya, & lilin berisi angka 9 dan 15. Mungkin itu menandakan absennya, 09 & usianya sekarang, yaitu 15 tahun. Mereka merayakan bersama ke 2 sahabatnya dan beberapa sahabat cowok(bukan boyfriend!) yg ikut-ikutan merayakannya. Tetapi saya, Ning, Tutik, Nonik, Dinda, Dayu, & Tugus masih asik pada luar. Sebenarnya saya ingin sekali ikut, akan tetapi saya takut kehadiranku nir diterima. Tapi dalam akhirnya semuanya termasuk aku ikut masuk ke pada kelas & melihat paras Anita sudah belepotan krim. Betapa lucunya ekspresinya waktu itu. Dan semuanya berebut kue. Aku jua nir mau kalah. Aku ikut merebut kue. Walau sedikit, akan tetapi saya bahagia. Setidaknya saya mendapatkannya. Kemudian mukaku terkena krim kue yg diambil dari paras Anita yang udah penuh krim itu. Aku pula ikutan. Ternyata ulang tahunnya sangat indah & ceria. Aku ikut berbahagia disana meski menggunakan muka belepotan krim. Cukup lucu yaa, yg ulang tahun siapa yg jua kena krim siapa. Kemudian temanku yang mengoleskan krim ke wajahku langsung melakukan hal yg sama kepada Tugus yang sedang sibuk konsentrasi dengan game di HP Nokia C7 Ning. Tugus hanya terdiam & masih asik dengan gamenya.
Semuanya sudah selesai. Semuanya mencuci muka di kran air dan menggunakan tisu. Setelah paras Anita higienis. Wajahnya balik ditempeli alas kue yang penuh krim. Praktis mukanya kembali belepotan. Semua tertawa termasuk aku yg tertawa senang walaupun hadiah yang saya beri belum jua diterima. Tapi setidaknya beliau telah bahagia dengan kejutan ini. Setelah semuanya selesai. Aku pergi ke kantin bersama sahabatku. Mereka membeli seporsi mie ayam Pak'E. Aku tidak ikut beli lantaran telah kenyang yg sebenarnya aku masih menunda panas di lambungku. Jadi saya nir berani makan yg bersifat panas lagi. Kamipun mengobrol ringan, kalem, tapi terlihat berfokus lantaran tentang SMA yang akan kami tuju. Tugus & Yoga ditraktir Bagus mie ayam lantaran telah berjasa.....(maaf, mungkin ini tidak perlu diteruskan). Setelah mereka terselesaikan makan, kamipun balik ke kelas.
Saat perjalanan ke kelas, tekadku ada. Aku pribadi ingin agar memastikan bahwa boneka itu jatuh ke tangan yang sempurna. Yaitu ke Anita. Aku melihat Anita beserta sahabatnya di depan kelas. Aku melihat teman-temanku yang lain sedang bermain bola di pada kelas hingga nir sadar terdapat guru yang memperhatikannya. Akupun segera 'mengungsi' supaya tidak dituduh yang enggak-enggak. Aku pulang ke sebuah loka pada tengah sekolah. Sebuah tempat yg sangat jarang aku kunjungi & waktu kelas 7 saya sering kumpul-kumpul disana beserta sahabat-temanku. Letaknya pada sebelah barat kolam yang terdapat jembatan kecil yang melengkung ke atas. Di tempat ini sangat sejuk dan rindang. Kamipun pulang mengobrol. Di waktu mengobrol, Yoga memintaku buat menaruh bantuan gratis itu pribadi ke Anita sebelum beliau pergi. Emang bener sih sarannya itu. Jika aku ngasi, maka aku wajib berani menerima penolakan halusnya(yang sebenarnya nyakitin) dan rasa membuat malu(karena ketika itu niscaya saya nir mampu ngomong apa-apa). Tapi jika tidak, maka akan lebih hebat lagi, aku pasti akan menyesal seumur hidup!
Lantaran tekad suksesku bergantung pada hari ini yaitu jika aku sukses & berani kini , nanti pasti akan jauh lebih dahsyat lagi. Begitu juga kebalikannya. Kemudian saya memutuskan buat meminta Yoga buat memberikan boneka ucapannya kepada Anita & memastikan bahwa yg merogoh boneka itu adalah Anita. Yoga mau membantuku dan saya melihat ekspresi 'mungkin' senang Anita juga buat memastikan bahwa Anita yg menerimanya. Aku sempat melihat betapa pentingnya teman itu & saya sangat menyesal karena telah menyia-nyiakannya selama ini.
Aku memantau diseberang jembatan yg terlihat kurang jelas dari depan kelas. Aku melihat Yoga memberikannya kepada Ana & Ana menaruh boneka itu pada belakang jaket yg Anita kenakan dengan perasaan sangat ceria dan bahagia sembari bercanda tawa ria. Aku melihat itu tampak berhasil dan saya sangat senang . Aku terus melihat mobilitas-geriknya dan Yoga balik di tempat kumpul kami. Ana melihatku menurut seberang jembatan / timur kolam yg adalah lapangan basket sekolah. Dia eksklusif mengucapkan menggunakan gembira, "makasi bonekanya Hed". Aku bilang, "iyaa". Wah, apakah ini berarti Ana yg menerima boneka itu? Nggak mungkin! Pasti sahabatnya menyuruh Anita buat mendapat hibah itu menggunakan tulus. Kemudian Ana berlari dam tampak menarik Anita dibantu Salsa yang mendorong Anita menuju depan jembatan. Aku dan Anita saling berhadapan menggunakan senyuman. Rasanya itu bagaikan di nirwana(walaupun terlihat hiperbola. Tapi saya bisa membayangkannya walau aku belum ingin kesana sekarang). Suasana datang-tiba sebagai sunyi selama sepersekian detik & Anita berteriak, "makasii" saya jawab, "iyaa" sembari tertawa dan tersenyum senang . Kemudian mereka pulang berjalan dengan penuh canda tawa(mungkin pulang).
Aku bahagia sekali ketika itu, saya berbalik badan & duduk sambil tersenyum sendiri. Untung seluruh temanku lagi dalam sibuk ngobrol. Jadi tidak terdapat yg mempermalukanku kecuali Yoga yang ngecie2in aku . Walau begitu, aku malah tambah senang & senang . Aku sudah memastikan bahwa Anita sudah memboyong boneka itu pergi & 'mungkin' memajang boneka itu di kamarnya. Tapi jika itu nir terjadi, gak apa-apa. Setidaknya saya sudah melihat ekspresi senangnya waktu menerima boneka itu.