Senin, 06 September 2021

Lahirnya Sosiologi Komunikasi (Artikel Lengkap)

Karl MarxAsal mula kajian komunikasi dalam sosiologi bermula dari akar tradisi pemikiran Karl Marx, di mana Marx sendiri merupakan masuk menjadi pendiri sosiologi yang beraliran Jerman ad interim Claude Henri Saint-Simon, August Comte, & Emile Durkheim merupakan nama-nama para ahli sosiologi yg beraliran Prancis.

Sementara itu gagasan awal mengenai Marx nir pernah tanggal dari pemikiran-pemikiran Hegel. Hegel memiliki impak yg kuat terhadap Marx, bahkan Karl Marx muda menjadi seorang idealisme (bukan materialisme) justru dari pemikiran-pemikiran radikal Hegel tentang idealisme, adapun kemudian Marx tua menjadi seseorang materialisme, hal itu adalah sebuah pengalaman pribadi insan dalam prosesnya menggunakan konteks sosial yang dialami sang Marx sendiri.

Menurut Ritzer, pemikiran Hegel yg paling primer dalam melahirkan pemikiran-pemikiran tradisional perseteruan dan kritis merupakan ajarannya tentang dialektika dan idealisme. Dialektika merupakan cara berpikir & citra tentang dunia. Sebagai cara berpikir, mila, konflik, & pertentangan, yaitu cara-cara berpikir yang lebih bergerak maju. Di sisi lain, dialektika adalah pandangan mengenai dunia bukan tersusun dari struktur yg tidak aktif, tetapi terdiri berdasarkan proses interaksi, dinamika konflik, & pertentangan. Pemahaman dialektika mengenai global semacam inilah (terutama melihat global menjadi bagian yang berhubungan satu menggunakan lainnya) di lalu hari melahirkan gagasan-gagasan mengenai kamunikasi misalnya apa yg dikemukakan oleh Jurgen Habermas dengan tindakan komunikasi (interaksi).

HabermasHegel juga dikaitkan menggunakan filsafat idealisme yg lebih mementingkan pikiran dan produk mental daripada kehidupan material. Dalam bentuknya yg ekstrem, idealisme menegaskan bahwa hanya konstruksi pikiran dan psikologis lah yg ada, idealisme adalah sebuah proses yg kekal pada kehidupan manusia, bahkan terdapat yang berkeyakinan bahwa proses mental permanen ada walaupun kehidupan sosial dan fisik sudah tidak terdapat lagi. Idealisme adalah produk berpikir yang menekankan nir saja dalam proses mental namun pula gagasan-gagsan yg didapatkan berdasarkan proses mental itu.

Pemikiran-pemikiran Habermas sendiri termasuk dalam kelompok kritis. Habermas sendiri menanamkan gagasan-gagasan sebagai rekonstruksi materialisme historis. Habermas bertolak dari pemikiran Marx, seperti potensi manusia, spesies makhluk, aktivitas yang berperasaan. Ia mengatakan bahwa, Marx telah gagal membedakan antara dua komponan analitik yang berbeda, yaitu kerja (atau tenaga kerja, tindakan rasional-purposif) dan interaksi (atau aksi komunikatif) sosial (atau simbolis). Di antara kerja dan interaksi sosial, Marx hanya membahas kerja saja dengan mengabaikan interaksi sosial. Jadi, kata Habermas, “ia hanya mengambil perbedaan antara kerja dan interaksi sosial sebagai titik awalnya”. Di sepanjang tulisannya, Habermas menjelaskan perbedaan ini, meski ia cenderung menggunakan istilah tindakan (kerja) rasional-purposif dan tindakan komunikatif (interaksi). Dalam The Theory of Communication Action pun ia menyebut tindakan komunikatif ini sebagai bagian dari dasar-dasar ilmu sosial dan teori komunikasi.

Selama tahun 1970-an Habermas memperbanyak studi-studinya mengenai ilmu-ilmu sosial dan mulai menata ulang teori kritik sebagai teori komunikasi. Tahap kunci dari perkembangan ini termuat dalam kumpulan studi yang ditulis bersama Niklas Luhmann, yakni Theori der Gesellschaft der Sozialtechnologie (1971); Legitimations probleme des Historischen Materialismus (1976); dan kumpulan esai dalam sekian buku lagi. Habermas sendiri saat ini menjadi guru besar filsafat dan sosiologi yang hidup di Frankfurt.

Sumbangan pemikiran juga diberikan oleh John Dewey, yang sering disebut sebagai the first philosopher of communication itu dikenal hingga kini dengan filsafat pragmatiknya, suatu keyakinan bahwa sebuah ide itu benar jika ia berfungsi dalam praktik. Pragnatisme menolak dualisme pikiran dan materi, subjek, dan objek. Jadi, gagasan-gagasan seharusnya bermanfaat bagi masyarakat, pesan-pesan ide harus terampaikan dan memberi kontribusi pada tingkat perilaku orang. Pesan ide membentuk tindakan dan perilaku dilapangan.

Auguste ComteDengan demikian, sejarah sosiologi komunikasi menempuh dua jalur. Bahwa kajian & sumbangan pemikiran Auguste Comte, Durkheim, Talcott Parson, & Robert K. Merton adalah sumbangan paradigma fungsional bagi lahirnya teori-teori komunikasi yang beraliran struktural-fungsional. Sedangkan sumbangan-sumbangan pemikiran Karl Marx & Habermas menyumbangkan paradigma permasalahan bagi lahirnya teori-teori kritis pada tujuan komunikasi.

Sosiologi sejak semula telah menaruh perhatian pada masalah-masalah yang ada hubungan dengan interaksi sosial antara seseorang dan orang lainnya. Apa yang disebutkan oleh Auguste Comte dengan “social dynamic”, “kesadaran kolektif” oleh Durkheim, dan “interaksi sosial” oleh Marx serta “tindakan komunikatif” dan “teori komunikasi” oleh Habermas adalah awal mula lahirnya perspektif sosiologi komunikasi. Bahkan melihat kenyataan semacam itu, maka sebenarnya gagasan-gagasan perspektif sosiologi komunikasi telah ada bersamaan dengan lahirnya sosiologi itu sendiri baik dalam perspektif struktural-fungsional maupun dalam perspektif konflik.

Selain apa yang disumbangkan Karl Marx & Habermas mengenai teori kritis dalam komunikasi, sumbangan berdasarkan perspektif strukturak-fungsional dalam sosiologi yg diajarkan sang Talcott Parson dengan teori sistem tindakan maupun dengan skema AGIL, serta kajian Rebert K. Merton mengenai struktur-fungsional, struktur sosial & anomie, merupakan sumbangan-sumbangan yg amat penting terhadap lahirnya teori-teori komunikasi di waktu-saat berikutnya.

Saat ini perspektif teoretis mengenai sosiologi komunikasi bertumpu pada fokus kajian sosiologi mengenai interaksi sosial dan semua aspek yang bersentuhan dengan fokus kajian tersebut. Narwoko dan Suyanto mengatakan bahwa, kajian tentang interaksi sosial disyaratkan adanya fungsi-fungsi komunikasi yang lebih dalam, seperti adanya kontak sosial dan komunikasi. Kontak sosial terjadi tidaklah semata-mata tergantung tindakan tetapi juga tergantung pada adanya tanggapan terhadap tindakan tersebut, sedangkan aspek penting dari komunikasi adalah bila seseorang memberikan tafsiran pada sesuatu atau pada perikelakuan orang lain. Dalam komunikasi juga persoalan makna menjadi sangat penting ditafsirkan oleh seseorang yang mendapat informasi (pemberitaan) karena makna yang dikirim oleh komunikator (receiver) dan penerima informasi (audience) menjadi sangat subjektif dan ditentukan oleh konteks sosial ketika informasi itu disebar dan diterima.

  1. Interaksi Sosial (Materi Lengkap Sosiologi)
  2. Sosiologi (Artikel Lengkap)
  3. Pengertian Sosiologi Komunikasi

Semoga berguna, Tetap Semangat!

Kuliner Khas Kutai Timur

Sambal raja terbuat dari cabai, bawang merah, terasi, tomat yang digoreng hingga lembek dan mudah dihaluskan. Disertai dengan tempe, udang, ...