Kamis, 26 Agustus 2021

Pengeluaran (Dasar-Dasar Akuntansi)

Kita harus tahu lebih banyak tentang pengeluaran. Lebih dari sekedar mengetahui disparitas di antara pengeluaran tetap (fixed), pengeluaran yg terkadang berubah-ubah (semi-variable), dan pengeluaran yg berubah-ubah (variable). Kita harus bisa mengetahui kesalahan pengelompokannya dan laporan dari gerombolan tersebut:

Pengeluaran yang seharusnya permanen, ternyata berubah-ubah;

Pengeluaran yang terkadang berubah-ubah, ternyata sering berubah, lebih berdasarkan yang seharusnya;

Pengeluaran yang seharusnya berubah-ubah ternyata mempunyai elemen yg tidak pernah berubah.

Semua akuntan mengetahui kebenaran dari berita ini, & mungkin akan sedikir gemetar bila mereka tahu bahwa rahasia mereka telah diketahui orang poly. Akuntan cenderung menutupi kemungkinan perubahan berdasarkan suatu pengeluaran permanen, sampai saatnya datang. Maunya bikin kejutan segar pada setiap akhir pembukuan.

Bagi organisasi apapun, hal ini akan datang menjadi kejutan yang luar biasa. Para akuntan yg menyusun anggaran akan tertegun melihat nomor -nomor yang menanjak. Padahal, sebelumnya, mereka mencemohkan kekhawatiran dewan dan anggotanya akan perubahan dari pengeluaran tetap.

Masalah konseptual yang mungkin terbesar yg dihadapi akuntan adalah pengeluaran yg terkadang berubah-ubah. (Kalau tidak, kemungkinan lain sesudah ini merupakan pengeluaran yang terserap seluruhnya/total absorbption costing). Masalah yg berkaitan menggunakan akuntansi inflasi nir ada apa-apanya apabila dibandingkan dengan ini. Tidak misalnya ini, momok inflasi nir selamanya bergentayangan.

Penyebab utama menurut disparitas pada antara pengeluaran dalam nyatanya dan anggaran merupakan pengeluaran yang terkadang berubah-ubah ini.

Pengeluaran yang berubah-ubah, misalnya yg terjadi dalam bahan baku, penyebaran, & kadang kala upah pekerja, umumnya berubah sinkron menggunakan besarnya produksi. Pengeluaran tetap, seperti sewa & gaji pegawai mudah buat diduga.

Di antara kedua jenis pengeluaran ini, terdapat pengeluaran yg terkadang berubah dan terkadang tidak. Lebih sulit meramal perubahan ini dan meramal angka SDSB. Masalahnya adalah staf pelaksana yg nir mau mengakui adanya pengeluaran yang berubah.

Ambilah contoh yg sangat mudah, perusahaan penghasil & penyebar suatu barang selalu membungkus barang yang terjual. Kadang-kadang biaya pembungkusannya tidak ada. Kadang-kadang bisa dilupakan karena kecilnya. Kadang-kadang ongkos pembungkusannya lebih akbar menurut keutungannya.

Seandainya onderdil yg mini tetapi gampang pecah dibeli sang pembeli yang krusial. Mungkin saja transaksi ini krusial sekali bagi penjual, sebagai akibatnya ia membungkusnya menggunakan karung goni, buat proteksi yg terbaik. Biaya pembungkusan, nol.

Pada perkara yg lainnya, pegawai yg jangan lupa akan motto pelayanan yg baik, dan sifat dari onderdil tadi, membungkusnya berlapis-lapis menggunakan kertas kado. Lalu menutupinya menggunakan kotak kardus barang pecah belah, dan mengikatnya kuat sekali sehingga seorang tukang sulap pun akan mengalami kesulitan buat membukanya. Biaya pembungkusan? Lebih dari keuntungan barang terjual atau mungkin lebih menurut keuntungan barang terjual atau harga jualnya.

Pegawai ini adalah model seseorang yang bangga akan tugasnya. Tapi kebanggaannya ini menyebabkan pengeluaran yg terkadang berubah, dan mengurangi laba. Mereka akan tertawa bila mereka kita peringatkan agar menghemat pada situasi seperti itu. Mereka yang melakukan sedikit perhitungan mungkin akan mengusulkan dalam Anda bahwa Anda seharusnya memiliki sistem jumlah pembelian minimum.

Sedangkan yang lebih komersial mungkin akan mengusulkan dalam Anda bahwa barang mini seharusnya diberi secara cuma-cuma untuk interaksi baik dengan pembeli & berhemat pengeluaran yg suka berubah-ubah ini. Kedua-duanya mungkin sahih. Yang pertama adalah perilaku berdasarkan seorang akuntan & yang ke 2 adalah perilaku dari seseorang pemasaran.

Biaya

Akunting Pembiayaan

Rekening Keuangan

Pemasukan Ganda

Pemasukan Utama

Semoga bermanfaat Materi Pelajaran

Kuliner Khas Kutai Timur

Sambal raja terbuat dari cabai, bawang merah, terasi, tomat yang digoreng hingga lembek dan mudah dihaluskan. Disertai dengan tempe, udang, ...