Tanah litosol adalah jenis tanah berbatu-batu menggunakan lapisan tanah yang nir begitu tebal. Penampangnya akbar & berbentuk kerikil, pasir atau batu-batuan mini , karena sedikit sekali mengalami perubahan struktur atau profil berdasarkan batuan asal. Tanah litosol miskin unsur hara.
Tanah Litosol terbentuk berdasarkan batuan beku berdasarkan proses letusan gunung berapi dan sedimen keras yang proses pelapukan kimia (dengan donasi organisme hidup) & fisikanya (menggunakan bantuan sinar matahari & hujan) belum sempurna. Sehingga struktur berasal batuan induknya masih terlihat. Oleh sebab itu pula, tanah litosol seringkali pula disebut sebagai tanah yang paling belia, sehingga bahan induknya dangkal (kurang menurut 45 cm) dan tak jarang tampak di bagian atas tanah sebagai batuan padat yg padu. Jenis tanah ini belum lama mengalami pelapukan & sama sekali belum mengalami perkembangan.
Jenis tanah ini poly ditemukan pada lereng gunung & pegunungan di seluruh Indonesia yang mengalami proses erosi parah. Tanah litosol poly masih ada di Pulau Sumatra, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara, Maluku bagian selatan, dan Papua. Adapun di Sumatra, jenis tanah ini terdapat di wilayah yg tersusun menurut batuan kuarsit, konglomerat, granit, & batu lapis. Jenis tanah ini pula bisa dijumpai pada daerah lebih kurang pantai.
Unsur hara yang terkandung dalam jenis tanah ini nir begitu poly, bila tidak bisa dibilang sangat sedikit. Sehingga jelas sekali, tanah litosol nir cocok untuk dipakai menjadi media pertanian. Berbagai upaya yang bisa dilakukan menjadi cara buat mempercepat proses pembentukan tanah litosol menjadi jenis tanah yg fertile dan lebih bermanfat merupakan menggunakan cara meningkatkan kecepatan proses pelapukannya. Biasanya adalah menggunakan cara memperlakukan daerah bertanah litosol menggunakan penanaman aneka macam jenis flora keras, & melakukan reboisasi, supaya proses erosi nir berlanjut.
Di beberapa loka, tanah litosol acapkali hanya dimanfaatkan sebagai tempat bertanam rumput pakan fauna ternak, atau beberapa jenis tanaman palawija yang tahan menggunakan jenis tanah ini seperti jagung, dan jua buat ditanami tumbuhan keras. Tanah litosol merupakan tempat hayati ideal menurut bunga edelweis.
Semoga berguna Catatan Harian