Rabu, 07 April 2021

Sosialisasi (Artikel Lengkap)

Sosialisasi adalah adalah istilah yang digunakan oleh sosiolog, psikolog, anthropolog, dan politikus untuk menyebut sebuah proses penanaman atau transfer kebiasaan atau nilai dan aturan dari satu generasi ke generasi lainnya dalam sebuah kelompok atau masyarakat. Sejumlah sosiolog menyebut sosialisasi sebagai teori mengenai peranan (role theory). Karena dalam proses sosialisasi diajarkan peran-peran yang harus dijalankan oleh individu.

Sosialisasi memilih pada semua faktor & proses yang membuat setiap insan sebagai selaras dalam hidupnya di tengah-tengah rakyat. Seorang anak dikatakan telah melakukan sosialisasi menggunakan baik, bila dia bukan hanya menampilkan kebutuhannya sendiri saja, tetapi pula memerhatikan kepentingan & tuntutan orang lain.

Pengertian sosialisasi secara umum dapat diartikan sebagai proses belajar individu untuk mengenal dan menghayati kebiasaan-norma dan nilai-nilai sosial sehingga terjadi pembentukan perilaku buat berperilaku sesuai dengan tuntutan atau perilaku masyarakatnya.

Proses pembelajaran berlangsung secara sedikit demi sedikit, perlahan tapi niscaya & berkesinambungan. Pada awalnya, proses itu berlangsung pada lingkungan famili, lalu berlanjut pada lingkungan sekitarnya, yaitu lingkungan tetangga, kampung, kota, hingga lingkungan negara dan dunia. Di samping itu, individu mengalami proses enkulturasi (pembudayaan), yaitu individu mempelajari dan menyesuaikan alam pikiran & sikapnya dengan istiadat istiadat, sistem norma, dan peraturan yg berlaku dalam kebudayaan masyarakatnya.

Manusia lahir ke dunia sebagai bayi yang penuh dengan segala macam kebutuhan fisik. Kemudian ia menjadi seorang manusia dengan seperangkat nilai dan sikap, kesukaan dan ketidaksukaan, tujuan serta maksud, pola reaksi dan konsep yang mendalam, serta konsisten dengan dirinya. Setiap orang memperoleh semua itu melalui suatu proses belajar yang kita sebut sebagai sosialisasi, yakni proses belajar yang mengubahnya menjadi seorang pribadi yang manusiawi. Sosialisasi adalah suatu proses di mana seseorang menghayati (internalize) norma-norma kelompok di mana ia hidup sehingga timbullah ‘diri’ yang unik. Definisi sosialisasi ialah proses mempelajari kebiasaan dan tata kelakuan untuk menjadi suatu bagian dari suatu masyarakat, sebagian adalah proses mempelajari peran.

Selengkapnya baca artikel mengenai 6 Macam Media Sosialisasi.

Media sosialisasi sangat berperan dalam pembentukan kepribadian seseorang individu. Macam-macam media sosialisasi merupakan famili, gerombolan bermain/teman sepermainan/sahabat sebaya, sekolah, lingkungan kerja, media massa, dan organisasi.

Dalam keadaan normal, lingkungan pertama yang herbi anak merupakan orangtua, saudara-saudara, serta mungkin kerabat dekat yang tinggal serumah. Melalui lingkungan, anak mengenal global sekitarnya, dan pola pergaulan sehari-hari.

Dalam istilah sosiologi, kelompok bermain disebut juga dengan peer group. Pada usia anak-anak, kelompok bermain mancakup teman-teman tetangga, keluarga, dan kerabat. Pada usia remaja, kelompok sepermainan berkembang menjadi kelompok persahabatan yang lebih luas. Perkembangan itu antara lain disebagbkan karena bertambahnya luasnya ruang lingkup pergaulan remaja, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Teman dan persahabatan merupakan pengelompokan sosial yang melibatkan orang-orang yang berhubungan relatif akrab satu sama lain.

Fungsi sekolah dalam proses pengenalan merupakan menaruh pengetahuan dan keterampilan yg pada perlukan anak didik serta membentuk kepribadian siswa supaya sesuai dengan nilai-nilai & norma-kebiasaan yang terdapat dalam masyarakat.

Lingkungan kerja juga memiliki dampak yang akbar pada pembentukan kepribadian seseorang. Di lingkungan kerja, seorang akan berinteraksi dengan sahabat sekerja, pimpinan dan relasi bisnis. Dalam proses hubungan akan terjadi proses saling mempengaruhi. Pengaruh-dampak itu akan sebagai bagian menurut dirinya.

Media massa adalah alat sosialisasi yg penting karena dapat membantu memberikan pengetahuan kepada rakyat mengenai norma-kebiasaan dan nilai-nilai yg terdapat pada warga .

Organisasi adalah pembentukan suatu gerombolan yg memiliki tujuan khusus. Kemunculan suatu organisasi ditandai dengan aturan-anggaran formal & interaksi wewenang. Dalam organisasi terdapat yg pada sebut partisipasi. Partisipasi merupakan keterlibatan mental atau pikiran & emosi atau perasaan seorang pada pada situasi grup yg mendorongnya buat memberikan sumbangan pada kelompok pada bisnis mencapai tujuan.

Didalam organisasi pun memiliki anggaran anggaran norma yg sangat krusial buat menjaga berdirinya organisasi tersebut. Sebuah organisasi harus taat & patuh terhadap norma kebiasaan yang berlaku, yaitu kebiasaan tata cara, kesusilaan dan hukum. Norma tadi bisa menjadi pedoman dan pengatur jalannya suatu organisasi. Tetapi, apabila suatu organisasi melanggar kebiasaan tersebut, organisasi pun dapat berjalan nir teratur & dapat mengakibatkan kehancuran.

Proses pengenalan dilakukan setiap orang semenjak lahir di muka bumi hingga tewas. Bahkan, seseorang bayi yang baru lahir melakukan sosialisasi. Contohnya belajar membuka mata buat melihat global, belajar memegang sesuatu, & belajar mencicipi sesuatu. Bersamaan dengan berjalannya saat, pembelajaran bayi mengenai dunia semakin kompleks. Misalnya belajar berjalan, berbicara, makan, dan mengenal lingkungan lebih kurang. Ada dua faktor yang secara garis akbar dapat memengaruhi proses sosialisasi, yaitu faktor intrinsik dan ekstrinsik. Faktor intrinsik berarti faktor menurut pada diri, sedangkan faktor ekstrinsik berarti faktor lingkungan sekitar. Berdasarkan tahapannya, proses pengenalan seorang bisa dibedakan sebagai 2, yaitu pengenalan utama dan sekunder.

Sosiolog Peter L. Berger dan Luckman mengartikan sosialisasi utama menjadi pengenalan pertama yg dijalani individu semasa kecil menggunakan belajar menjadi anggota masyarakat (famili).

Sosialisasi primer terjadi dalam anak berusia di bawah 5 tahun. Pada usia ini seorang anak mengenal lingkungan terdekatnya, yaitu keluarga. Anak mulai mengenal ayah, ibu, saudara tertua, paman, bibi, nenek, dan kakek. Secara sedikit demi sedikit, ia mulai mampu membedakan dirinya dengan orang lain di kurang lebih keluarganya. Melalui sosialisasi utama anak belajar tolong-menolong, toleransi, rela berkorban, taat beribadah, amanah, dan mengasihi anggota keluarga.

Dalam termin ini, kiprah orang tua menjadi sangat penting karena seorang anak melakukan pola hubungan secara terbatas dalam lingkup komunitas terkecil, yakni famili dan orang tualah yang paling banyak mengontrol syarat anak. Kepribadian anak akan sangat ditentukan oleh kepribadian & hubungan yg terjadi antara anak dan anggota famili terdekatnya. Orang tua akan menjadi potret dan cermin bagi anak dalam menyebarkan kepribadiannya.

Proses sosialisasi primer mempunyai imbas yang besar dalam pembentukan kepribadian seseorang anak. Hal ini lantaran anak akan menerapkan output belajarnya dalam famili ke dalam pergaulan di rakyat. Proses sosialisasi primer adalah dasar seseorang melakukan sosialisasi sekunder.

Selain berinterkasi dalam komunitas terkecil yakni keluarga, seorang anak jua melakukan proses komunikasi menggunakan lingkungan rakyat, baik itu teman sepermainan, teman sekolah, maupun warga generik. Di sanalah terjadi proses sosialisasi yg ke 2 yakni pengenalan sekunder.

Sosialisasi sekunder adalah suatu proses pengenalan lanjutan sehabis sosialisasi primer yg memperkenalkan individu ke pada kelompok eksklusif pada warga . Salah satu bentuknya merupakan resosialisasi dan desosialisasi. Dalam proses resosialisasi, seseorang diberi suatu identitas diri atau kekhasan yg baru. Adapun dalam proses desosialisasi seorang mengalami ?Pencabutan? Atau pelepasan bukti diri diri lama yang telah inheren dalam kepribadiannya.

Pada pengenalan sekunder seseorang belajar tahu lingkungan pada luar keluarganya. Pada proses sosialisasi itu masyarakat atau orang lain mempunyai peranan krusial. Sosialisasi sekunder diterima melalui pendidikan di sekolah & pengalaman hayati. Ketika seseorang belajar menghormati pengajar, mencintai sahabat, menghargai tetangga, dalam ketika itulah sosialisasi sekunder sedang berlangsung.

Sosiologi dapat dibagi menjadi dua pola: sosialisasi represif dan sosialisasi partisipatoris. Sosialisasi represif (repressive socialization) menekankan pada penggunaan hukuman terhadap kesalahan. Ciri lain dari sosialisasi represif adalah penekanan pada penggunaan materi dalam hukuman dan imbalan. Penekanan pada kepatuhan anak dan orang tua. Penekanan pada komunikasi yang bersifat satu arah, nonverbal dan berisi perintah, penekanan sosialisasi terletak pada orang tua dan keinginan orang tua, dan peran keluarga sebagaisignificant other. Sosialisasi partisipatoris (participatory socialization) merupakan pola di mana anak diberi imbalan ketika berprilaku baik. Selain itu, hukuman dan imbalan bersifat simbolik. Dalam proses sosialisasi ini anak diberi kebebasan. Penekanan diletakkan pada interaksi dan komunikasi bersifat lisan yang menjadi pusat sosialisasi adalah anak dan keperluan anak. Keluarga menjadi generalized other.

George Herbert Mead berpendapat bahwa sosialisasi yg dilalui seorang dapat dibedakan menlalui tahap-termin menjadi berikut.

Tahap ini dialami sejak manusia dilahirkan, ketika seseorang anak mempersiapkan diri untuk mengenal dunia sosialnya, termasuk buat memperoleh pemahaman mengenai diri. Pada termin ini juga anak-anak mulai melakukan aktivitas meniru meski tidak sempurna.

Contoh: Kata "makandanquot; yg diajarkan ibu kepada anaknya yang masih balita diucapkan "mamdanquot;. Makna istilah tadi pula belum dipahami sempurna oleh anak. Lama-kelamaan anak memahami secara tepat makna kata makan tadi menggunakan kenyataan yg dialaminya.

Tahap ini ditandai dengan semakin sempurnanya seorang anak menirukan peran-peran yang dilakukan oleh orang dewasa. Pada tahap ini mulai terbentuk kesadaran tentang anma diri dan siapa nama orang tuanya, kakaknya, dan sebagainya. Anak mulai menyadari tentang apa yang dilakukan seorang ibu dan apa yang diharapkan seorang ibu dari anak. Dengan kata lain, kemampuan untuk menempatkan diri pada posisi orang lain juga mulai terbentuk pada tahap ini. Kesadaran bahwa dunia sosial manusia berisikan banyak orang telah mulai terbentuk. Sebagian dari orang tersebut merupakan orang-orang yang dianggap penting bagi pembentukan dan bertahannya diri, yakni dari mana anak menyerap norma dan nilai. Bagi seorang anak, orang-orang ini disebut orang-orang yang amat berarti (Significant other)

Peniruan yang dilakukan telah mulai berkurang & digantikan sang kiprah yg secara langsung dimainkan sendiri menggunakan penuh kesadaran. Kemampuannya menempatkan diri dalam posisi orang lain pun meningkat sebagai akibatnya memungkinkan adanya kemampuan bermain secara bersama-sama. Dia mulai menyadari adanya tuntutan buat membela keluarga & bekerja sama dengan teman-temannya. Pada tahap ini versus berinteraksi semakin banyak dan hubunganya semakin kompleks. Individu mulai berhubungan dengan teman-teman sebaya di luar rumah. Peraturan-peraturan yg berlaku di luar keluarganya secara sedikit demi sedikit jua mulai dipahami. Bersamaan dengan itu, anak mulai menyadari bahwa ada kebiasaan eksklusif yg berlaku di luar keluarganya.

Pada termin ini seorang telah dianggap dewasa. Dia sudah dapat menempatkan dirinya pada posisi warga secara luas. Dengan istilah lain, ia dapat bertenggang rasa nir hanya menggunakan orang-orang yg berinteraksi dengannya akan tetapi jua dengan rakyat luas. Manusia dewasa menyadari pentingnya peraturan, kemampuan bekerja sama--bahkan menggunakan orang lain yg tidak dikenalnya-- secara mantap. Manusia menggunakan perkembangan diri pada termin ini telah menjadi rakyat rakyat dalam arti sepenuhnya.

Tujuan generik pengenalan:

Agar orang bisa sebagai anggota warga yg baik

Agar orang bisa menyesuaikan tingkah lakunya sinkron menggunakan asa rakyat

Agar orang bisa lebih mengenal dirinya sendiri dalam lingkungan sosialnya

Agar orang menyadari eksistensi (eksistensi) dirinya terhadap rakyat pada sekelilingnya.

Tujuan Pokok pengenalan menurut Bruce J. Cohen:

Memberikan keterampilan yg diharapkan seorang dalam kehidupan pada tengah masyarakat.

Menanamkan nilai-nilai dan kepercayaan utama yang terdapat di warga

Mengembangkan kemampuan individu untuk berbicara & berkomunikasi dengan baik

Mengembangkan kemampuan individu buat mengendalikan diri sesuai fungsinya sebagai bagian berdasarkan masyarakat dengan seringnya dia mengoreksi perbuatan yg telah dilakukan apakah itu benar atau galat.

Secara umum, sosialisasi bertujuan untuk membentuk kepribadian. Kepribadian terbentuk melalui proses mempelajari pola-pola kebudayaan. Kebudayaan yang dipelajari meliputi nilai-nilai, norma-norma,beserta sanksi-sanksi yang akan diterima bila terjadi penyimpangan.Setelah  kepribadian terbentuk,manusia siap menjalankan perannya di dalam kehidupan sehari-hari. Fungsi umum sosialisasi  dapat dilihat dari dua sudut pandang, yaitu sudut pandang individu dan kepentingan masyarakat.

Dari sisi ini, sosialisasi berfungsi menjadi sarana sosialisasi, pengakuan, & penyesuaian diri terhadap nilai-nilai, kebiasaan-kebiasaan, danstruktur sosial. Dengan cara begitu,seorang menjadi masyarakat masyarakat yang baik.

Dari sisi ini, sosialisasi berfungsi menjadi sarana pelestarian, penyebarluasan,dan pewarisan nilai-nilai dan kebiasaan-norma sosial. Dengan demikian, nilai dan kebiasaan tetap terpelihara berdasarkan generasi ke generasi pada warga yang bersangkutan. Tujuannya supaya setiap orang bisa hayati dengan baik di tengah-tengah masyarakatnya.

Sosialisasi adalah proses pembelajaran nilai dan kebiasaan sosial buat membangun prilaku dan kepribadian individu dalam rakyat. Adapun fungsi pengenalan menjadi berikut.

Dilihat berdasarkan kepentingan individu, pengenalan bertujuan supaya individu bisa mengenal, mengakui & beradaptasi menggunakan nilai-nilai, norma-norma, & struktur sosial yang terdapat pada pada masyarakat.

Dilihat berdasarkan kepentingan rakyat, pengenalan berfungsi menjadi alat pelestarian, penyebarluasan, & pewarisan nilai-nilai serta kebiasaan-norma yg terdapat dalam masyarakat, supaya permanen terdapat dan terpelihara oleh semua anggota warga .

Sumber:
1. Pengertian Sosialisasi (Artikel Lengkap) (hedisasrawan.blogspot.com)
2. Sosialisasi (id.wikipedia.org)
3. Pengertian Sosialisasi Menurut Para Ahli (hedisasrawan.blogspot.com)
4. Sosialisasi dan Pembentukan Kepribadian (Materi Ringkasan Sosiologi) (hedisasrawan.blogspot.com)
5. 6 Macam Media Sosialisasi (hedisasrawan.blogspot.com)
6. Pengertian Sosialisasi (artikelbagus.com)
7. Naskah Tugas Sosiologi: Sosialisasi (hedisasrawan.blogspot.com)
8. Pengertian Sosialisasi dan Jenis-jenisnya (mbahkarno.blogspot.com)
9. TUJUAN SOSIALISASI (memeameliafahmi96.wordpress.com)
10. Pengertian dan Tujuan Sosialisasi (sosio-antro-smaransa.blogspot.com)
11. TUJUAN & FUNGSI SOSIALISASI (texbuk.blogspot.com)
12. Sosialisasi; Proses, Bentuk, Media, dan Tujuan sosialisasi. (khairulazharsaragih.blogspot.com)

Semoga bermanfaat, Tetap Semangat! | Materi Pelajaran

Kuliner Khas Kutai Timur

Sambal raja terbuat dari cabai, bawang merah, terasi, tomat yang digoreng hingga lembek dan mudah dihaluskan. Disertai dengan tempe, udang, ...