Respirasi anaerob merupakan respirasi yg nir melibatkan oksigen. Pengertian respirasi pada biologi adalah proses mobilisasi tenaga yang dilakukan oleh makhluk hidup melalui pemecahan senyawa berenergi tinggi buat dipakai dalam menjalankan fungsi hayati. Respirasi anaerob menggunakan pernapasan rantai transpor elektron yg tidak membutuhkan oksigen. Agar rantai transpor elektron berfungsi, akseptor eksogen elekron akhir wajib tersedia agar memungkinkan elektron untuk melewati sistem.
Dalam respirasi aerobik, akseptor elektron terakhirnya merupakan oksigen. Oksigen adalah pengoksidasi yang sangat bertenaga. Maka berdasarkan itu, oksigen adalah akseptor yang baik. Dalam respirasi anaerob memakai substansi pengurang oksidasi lain seperti sulfat, nitrat, belerang, atau fumarat. Akseptor elektron mempunyai kemampuan mereduksi yang lebih rendah daripada oksigen, yg berarti lebih sedikit tenaga yang didapatkan molekul pengoksidasi. Oleh karena itu, respirasi anaerobik kurang efisien dibandingkan respirasi aerobik. Respirasi anaerob hanya membuat energi sejumlah 2 ATP. Itu sangat kecil dibandingkan dengan respirasi aerob yang membuat 36 ATP.
Respirasi anaerob dipakai oleh prokariota yg hidup di lingkungan tanpa oksigen. Itulah mengapa prokariota bisa hidup di lingkungan yg ekstrem. Banyak organisme anaerobik adalah anaerob obligat, yg berarti mereka hanya memakai senyawa anaerobik & akan mangkat jika ada oksigen.
1. Respirasi Anaerob dibandingkan menggunakan Fermentasi
Respirasi baik aerobik maupun anaerobik menggunakan NADH & FADH2 (yang dihasilkan selama proses glikolisis dan siklus asam sitrat) buat membangun gradien elektrokimia (acapkali diklaim gradien proton) yang melintasi membran, yang mengakibatkan perbedaan potensial listrik atau ion konsentrasi melintasi membran.
Sebaliknya, fermentasi nir membutuhkan gradien elektrokimia. Fermentasi bukan hanya menggunakan fosforilasi taraf sustrat untuk membentuk ATP. Akseptor NAD diregenerasi menurut NADH dibentuk dalam termin oksidatif menurut jalur fermentasi oleh penurunan senyawa teroksidasi. Senyawa ini teroksidasi seringkali terbentuk selama jalur fermentasi.
Misalnya, dalam bakteri asam laktat bersifat homofermentatif, NADH terbentuk selama oksidasi gliseraldehida-tiga-fosfat teroksidasi balik ke NAD dengan mereduksi piruvat untuk asam laktat pada tahap berikutnya. Dalam ragi, asetaldehida direduksi menjadi etanol.
2. Manfaat Respirasi Anaerob dalam Ekologi
Respirasi anaerob memainkan peran utama dalam daur nitrogen, sulfur, dan karbon pada semua dunia melalui pengurangan senyawa nitrogen, belerang, dan karbon. Denitrifikasi adalah jalur primer yang digunakan makhluk hidup buat mengembalikan nitrogen ke atmosfer sebagai molekul gas nitrogen. Hidrogen sulfida yg merupakan hasil dari respirasi sulfat adalah neurotoksin yg kuat & bertanggung jawab terhadap bau ?Telur busuk? Yg terjadi di rawa payau.
3. Hubungan Respirasi Anaerob dengan Ekonomi
Dinitrifikasi dissimiltory secara luas digunakan buat membersihkan nitrat & nitrit berdasarkan air limbah. Tingkat nitrit yang tinggi pada air minum bisa sebagai perkara karena air tadi sebagai beracun. Denitrifikasi mengubah nitrat dan nitrit menjadi gas nitrogen yg nir berbahaya.
Metanogenesis merupakan bentuk respirasi karbonat yg membuat gas metana oleh pencernaan anaerobik. Metana biogenik digunakan sebagai cara lain pengganti bahan bakar fosil. Di sisi negatif, metanogenesis yang nir terkendali di lokasi pembuangan akhir akan melepaskan metana pada jumlah besar ke atmosfer, yang sebagai penyebab primer menurut imbas gas tempat tinggal kaca.
Beberapa tipe respirasi anaerobik jua digunakan buat membarui bahan kimia yg beracun menjadi molekul yang lebih nir berbahaya. Misalnya, arsenat atau selenat yg beracun bisa direduksi sebagai senyawa yg nir beracun sang berbagai bakteri.
Sumber:
Judul
Alamat