Kata Manajemen berasal dari Bahasa Inggris yaitu manage, atau dalam Bahasa Indonesia bisa diartikan yaitu mengendalikan atau mengelola. Definisi Manajemen adalah suatu seni mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan utama dalam suatu organisasi melalui proses perencanaan (Planning), pengorganisasian (Organizing), dan mengelola (Controlling) sumber daya manusia dengan cara efektif dan efisien.
1. Fungsi dan Proses Manajemen
Belum ada konvensi resmi mengenai fungsi manajemen. Setiap pakar memiliki pendapatnya masing-masing. Salah satunya merupakan G.R. Terry yang menyatakan bahwa manajemen mempunyai empat fungsi (Suhardana, 2008), yaitu:
Planning atau Perencanaan.
Organizing atau Pengorganisasian.
Actuating atau Penggerakan/Pengarahan.
Controlling atau Pengawasan/Pengendalian.
Ke empat fungsi ini umumnya disingkat POAC dan keempatnya berlangsung secara sedikit demi sedikit menciptakan proses manajemen.
Dua Proses ManajemenGambar 1 Proses Manajemen: Perencanaan, Pengorganisasian, Kepemimpinan, Pengendalian (Griffin, 2004).
Proses manajemen berkaitan menggunakan fungsi dasar manajemen. Masing-masing seperti dalam gambar 1: perencanaan & pengambilan keputusan, pengorganisasian, kepemimpinan, & pengendalian. Semua manajer yang bekerja pada berbagai macam organisasi bertanggung jawab atas keempat fungsi tadi. Berikut penerangan menurut proses manajemen, yaitu:
1. Planning atau Perencanaan
Perencanaan merupakan proses buat memilih tujuan yang akan dicapai serta langkah-langkah yang wajib diambil buat mencapainya. Melalui perencanaan, seorang manajer mengidentifikasi output kerja yang diinginkan serta mengidentifikasi cara-cara buat mencapainya. Kemudian menurut tujuan tersebut maka orang-orang pada dalamnya mesti membuat taktik dalam mencapai tujuan tadi & bisa membuatkan suatu planning aktivitas suatu kerja organisasi. Perencanaan dalam manajemen sangat penting lantaran inilah awalan dalam melakukan sesuatu.
Dalam merencanakan, ada tindakan yang mesti dilakukan tetapkan seperti apa tujuan & sasaran yg dicapai, merumuskan taktik dan taktik supaya tujuan & sasaran dapat tercapai, memutuskan sumber daya atau peralatan apa yang diperlukan, dan menentukan indikator atau baku keberhasilan dalam mencapai tujuan dan target.
2. Organizing atau Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah proses pemberian tugas, pengalokasian sumber daya serta pengaturan aktivitas secara terkoordinir pada setiap individu & kelompok untuk menerapkan rencana. Dengan pengorganisasian, manajer mewujudkan planning sebagai tindakan konkret melalui penentuan tugas, penunjukan personel, dan melengkapi mereka dengan teknologi & asal daya yg lain.
3. Actuating atau Pengarahan/Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah proses buat menumbuhkan semangat dalam karyawan agar bekerja giat dan membimbing mereka melaksanakan planning dalam mencapai tujuan. Dengan kepemimpinan, manajer membentuk komitmen, mendorong bisnis-bisnis yang mendukung tercapainya tujuan dan mensugesti para karyawan supaya melakukan yang terbaik buat kepentingan organisasi. Proses implementasi acara supaya sanggup dijalankan kepada setiap pihak yang berada dalam organisasi serta bisa termotivasi agar semua pihak bisa menjalankan tanggung jawabnya menggunakan sangat penuh pencerahan dan produktivitas yang sangat tinggi. Adapun fungsi pengarahan & implementasi yaitu menginplementasikan proses kepemimpinan, pembimbingan, & hadiah sebuah motivasi buat tenaga kerja supaya mau tetap bekerja menggunakan efisien dan efektif buat mencapai tujuan; Memberikan tugas dan penerangan yg teratur mengenai pekerjaan; dan menyebutkan kebijakan yang sudah ditetapkan.
4. Controling atau Pengawasan/Pengendalian
Pengendalian adalah proses pengukuran kinerja, membandingkan antara hasil sesungguhnya dengan rencana serta merogoh tindakan ralat yang dibutuhkan. Melalui pengendalian, manajer melakukan kontak secara aktif dengan apa yang dilakukan sang karyawan, mendapatkan dan menginterprestasikan laporan mengenai kinerja dan menggunakan keterangan tersebut buat merencanakan tindakan yang bersifat membangun dan perubahan. (Schermerhorn, 1996)
3 Peran Manajer
Manajer adalah seseorang yang pengalaman, pengetahuan, dan keterampilannya diakui oleh organisasi buat memimpin, mengatur, mengelola, mengendalikan dan mengembangkan aktivitas organisasi dalam rangka mencapai tujuan.
Henry Mintzberg mengatakan bahwa tugas manajer sehari-hari mencakup beberapa peran yg wajib dilakukan dengan baik. Berikut memberitahuakn 10 kiprah manajer yang dikelompokkan menjadi 3 kategori:
Gambar 2 Sepuluh Peran Manajer di susun oleh Henry Mintzberg
Peran interpersonal (interpersonal roles) seorang manajer menyangkut interaksi dengan pihak dalam maupun luar perusahaan. Peran informasional (informational roles) melibatkan pemberian, penerimaan, dan penganalisisan informasi. Peran pengambilan keputusan (decisional roles) menyangkut pemanfaatan informasi untuk membuat keputusan dalam memecahkan permasalahan atau melihat kesempatan yang ada.
4 Ketrampilan Manajemen
Ketrampilan (skill) adalah suatu kemampuan untuk menterjemahkan pengetahuan ke dalam praktek sehingga tercapai hasil kerja yang diinginkan. Manajer tentu saja membutuhkan banyak sekali ketrampilan. Ketrampilan yang paling penting adalah ketrampilan yang memungkinkan manajer bisa membantu orang lain sehingga menjadi lebih produktif di tempat kerja. Robert L. Katz menggolongkan keterampilan dasar manajer tersebut menjadi tiga kategori: Teknis (technical), Kemanusiaan (human), dan Konseptual (conceptual).
a. Keterampilan Teknis (Technical Skill)
Keterampilan teknis adalah kemampuan buat memakai keahlian spesifik dalam melakukan tugas tertentu misalnya adalah akuntan, insinyur, peneliti pasar, ahli komputer, dll. Pada awalnya, keterampilan semacam itu umumnya diperoleh melalui pendidikan formal dan kemudian dikembangkan lebih lanjut melalui training & pengalaman kerja. Keterampilan teknis adalah keterampilan yg terpenting bagi manajemen pada taraf yg lebih rendah.
b. Keterampilan Kemanusiaan (Human Skill)
Kemampuan kemanusiaan adalah kemampuan untuk bekerja sama dengan orang lain. Keterampilan tersebut muncul dalam bentuk rasa percaya, antusias, keterlibatan secara tulus dalam hubungan interpesonal. Seorang manajer dengan human skill yang baik akan mempunyai tingkat kewaspadaan diri yang tinggi serta kemampuan untuk dapat memahami perasaan orang lain. Mengingat dalam kerja manajerial sifat hubungan antar manusia sangat dominan, maka keterampilan ini sangat penting bagi manajer. Keterampilan tersebut sama pentingnya bagi semua manajer di berbagai tingkatan.
c. Keterampilan Konsepsual (Conceptual Skill)
Keterampilan konsepsual adalah kemampuan untuk berpikir secara analitis. Semua manajer harus memiliki kemampuan buat melihat suatu situasi secara luas serta mampu memecahkan permasalahan yang akan memberikan manfaat bagi mereka yg perlu diperhatikan. Keterampilan tadi mencakup kemampuan buat merinci pertarungan sebagai beberapa bagian yang lebih spesifik sebagai akibatnya bisa dicermati kaitan antar masing-masing bagian tersebut, serta mengetahui pengaruh dari setiap perseteruan itu bagi orang lain. Semakin tinggi tingkatan tanggung jawab manajer dalam organisasi maka semakin poly konflik rumit yang memiliki implikasi jangka panjang yg akan mereka hadapi.
Daftar Pustaka
Griffin, R. W. (2004). Manajemen edisi 7. Jakarta: Erlangga.Schermerhorn, John R. Jr. 1996. Manajemen ? Buku 1. Yogyakarta: Andi.
Suhardana, K.M. 2008. Pengantar Manajemen Bernuansa Hindu. Surabaya: Paramita.