Metabolisme xenobiotik atau metabolisme obat merupakan modifikasi biokimia terhadap obat-obatan atau xenobiotik oleh makhluk hidup. Fungsi metabolisme ini merupakan buat menetralkan racun dalam obat & merogoh manfaat menurut obat tadi. Ada beberapa faktor yg mempengaruhi metabolisme xenobiotik. Salah satunya merupakan faktor genetik yg menghipnotis enzim yg berpengaruh pada metabolisme xenobiotik. Bidang studi yg menyelidiki disparitas genetik dalam struktur enzim dan protein pada antara individu disebut farmakogenetika. Berikut merupakan faktor-faktor genetik pada metabolisme xenobiotik. Langsung saja kita simak yg pertama:
Variasi genetik mempengaruhi imbas menurut suatu obat. Dengan N-asetiltransferasi (terlibat pada reaksi fase II), individu bisa dibagi menjadi 2 gerombolan yaitu individu yg mempunyai asetilator lambat & yg memiliki asetilator cepat. Perbandingan individu tadi adalah 50:50 pada populasi Kanada. Yang memiliki asetilator lambat lebih rentan terhadap toksisitas.
Kadar enzim sistem sitokrom P450 monooksigenase yang berguna pada reaksi enzim dalam metabolisme xenobiotik jua bervariasi pada setiap individu. Kekurangan enzim tesebut terjadi dalam 1 sampai 30% orang bergantung dalam latar belakang etnisnya. Enzim tadi pula mensugesti metabolisme xenobiotik.
Sumber:
- Drug metabolism (https://en.wikipedia.org/wiki/Drug_metabolism)
- Cytochrome P450 (https://en.wikipedia.org/wiki/Cytochrome_P450)
- Metabolisme Xenobiotik (http://wardanadimas.blogspot.com/p/metabolisme-xenobiotik.html)
Anda sanggup request artikel mengenai apa saja, kirimkan request Anda ke hedisasrawan@gmail.Com atau langsung saja lewat kolom komentar :)