Sabtu, 11 Juli 2020

Tugas Ekonomi Akuntansi: Akun dan Pencatatan Transaksi Keuangan

1. Pengertian Akun

Akun adalah suatu wahana untuk mencatat transaksi keuangan yg bersangkutan dengan aset, kewajiban, modal, pendapatan, dan beban. Tujuan pemakaian akun merupakan untuk mencatat data yang akan sebagai dasar penyusunan laporan-laporan keuangan. Selain itu akun juga menaruh warta tentang operasi-operasi perusahaan menurut hari ke hari. Informasi yg terperinci menurut tiap-tiap laporan keuangan terdapat pada dalam akun. Sebagai contoh, contohnya berdasarkan akun bisa diketahui jumlah piutang perusahaan kepada para debitur, jumlah kewajiban perusahaan kepada para kreditur, harga beli asset yg dibeli perusahaan. Dengan menggunakan akun, maka transaksi-transaksi yg terjadi pada suatu perusahaan dapat dicatat secara sempurna & lengkap.

dua. Bentuk Akun

Secara umum akun berupa tabel yg berisi dua kolom. Kolom kiri diklaim debet, sedangkan kolom kanan dianggap kredit. Terdapat 3 bentuk akun, yaitu akun T, akun dua kolom, dan akun empat kolom.

dua.1. Akun T

Akun T merupakan akun yang paling sederhana. Bentuknya seperti huruf T dimana pada sisi kirinya merupakan sisi debet & pada sisi kanannya merupakan kredit. Bagian atas tabel diberi nama akun. Akun T dipakai buat keperluan penerangan mekanisme penggunaan akun dalam pedagogi akuntansi pada sekolah.

Akun T

Meskipun dianggap akun dua kolom, sebenarnya bentuk akun ini terdiri berdasarkan beberapa kolom. Disebut dua kolom karena terdiri berdasarkan dua kolom primer, yaitu kolom debet & kredit. Akun dua kolom merupakan pengembangan lebih lanjut berdasarkan akun T. Setiap kolom berisi kolom lepas, kolom liputan, kolom surat keterangan (Ref), dan kolom debit/kredit. Kolom lepas berisi saat terjadinya transaksi, kolom keterangan berisi penerangan transaksi, kolom surat keterangan berisi angka atau laman jurnal generik yg sebagai dasar pencatatan pada akun tadi, dan kolom debit/kredit berisi nilai uang pada transaksi tadi.

Contoh akun dua kolom

Bentuk akun ini nir benar-benar hanya mempunyai empat kolom. Bentuk akun ini disebut akun empat kolom karena terdiri berdasarkan empat kolom utama yaitu kolom tanggal, kolom berita, kolom debet, dan kolom kredit. Keunggulan berdasarkan akun empat kolom merupakan bahwa saldo akun tersebut dapat diketahui setiap tanggal, lantaran bentuk akun ini mengharuskan akuntan buat menghitung saldonya setiap waktu.

Contoh akun empat kolom

3. Aturan Debit & Kredit

Berikut adalah aturan debit dan kredit. Aturan ini penting buat diingat saat melakukan pembukuan.

Akun

Debet

Kredit

Kas

-

Piutang

-

Peralatan

-

Prive

-

Modal

-

Hutang

-

Pendapatan

-

Keterangan:

( ) : bertambah dan dicatat di debet/kredit

(-) : berkurang & dicatat di debet/kredit

4. Konsep Double Entry Accounting

Double entry accounting (Bahasa Indonesia: sistem pembukuan ganda) merupakan system pencatatan dimana setiap transaksi akan merubah dua sisi kitab besar .

Aset = Lilabilitas Modal

Sisi kiri adalah aset, sedangkan sisi kanan adalah lilabilitas & modal.

Prinsip primer sistem ini adalah bahwa setiap transaksi selalu dicatat dengan mendebet dan mengkredit dua buah akun atau lebih dengan jumlah yg sama.

Karena setiap transaksi akan mensugesti dua butir akun (debet dan kredit), maka kedua sisi ini wajib balance di akhir periode.

Keunggulan dari double entry accounting adalah setiap sisi pada persamaan akun akan terjadi eliminasi sehingga tidak memungkinkan terjadinya kesalahan pencatatan atau selisih kecuali terdapat faktor dari kesalahan manusia dan salah pembagian terstruktur mengenai akun (mis: akun kas dimasukkan ke pada sisi hutang). Sedangkan single-entry hanya mencatat kas masuk dan keluar sebagai akibatnya jika terjadi kesalahan pencatatan sedikit saja, akan terjadi understated (terlalu mini ) atau overstated (terlalu akbar) nilai yang dicatat. Selain itu, sulit juga buat menilai berapa nilai asset yang ada lantaran penggolongannya sering tumpang tindih dengan kapital pemilik.

5. Klasifikasi Akun

Akun dapat digolongkan menjadi dua yaitu:

Akun Riil, adalah akun yg dilaporkan ke pada neraca, akun ini secara umum memiliki saldo akhir pada periode akuntansi, saldo akhir ini sebagai saldo awal periode akuntansi berikutnya. Misalnya, akun kas pada tanggal 31 Desember dua010 mempunyai saldo Rp. dua5.000.000,- maka pada awal periode akuntansi dua011 akun kas memiliki saldo awal Rp. dua5.000.000.-. Dengan model ini bisa dijelaskan bahwa akun riil merupakan mata rantai dari periode akuntansi I sampai periode akuntansi berikutnya begitu seterusnya dalam saat disusunnya laporan keuangan perusahaan I hingga periode akuntansi berikutnya.

Akun Riil terdiri menurut :

Harta, yaitu kekayaan atau asal-asal ekonomi yang dimiliki perusahaan berupa benda berwujud dan tidak berwujud.

Utang, yaitu kewajiban suatu badan bisnis atau perusahaan pada pihak ketiga yang dibayar dengan cara menyerahkan aktiva atau jasa dalam jangka saat tertentu sebagai dampak menurut transaksi pada masa kemudian. Utang perusahaan digolongkan menjadi dua yaitu:

Utang jangka pendek, yaitu utang yang jatuh tempo pada jangka waktu kurang menurut satu tahun. Contoh: beban yang masih wajib dibayar dan garansi.

Utang jangka panjang, yaitu utang yang pelunasannya akan dilakukan pada jangka waktu lebih menurut satu tahun. Contoh: utang hipotik, utang obligasi, dan utang bank.

Modal, yaitu hak atau bagian yg dimiliki sang pemilik perusahaan pada pos modal (modal saham), keuntungan atau keuntungan yg ditahan atau kelebihan aktiva yang dimiliki perusahaan terhadap seluruh utangnya.

Akun Nominal, merupakan akun yang dilaporkan kedalam laporan laba-rugi, akun ini bersifat sementara pada arti hanya satu Periode akuntansi saja, dalam periode akuntansi berikutnya telah mulai menggunakan yang baru. Karena setiap akhir periode akuntansi akun nominal saldonya dinolkan buat dipindahkan modal atau equitas. Misalnya, akun penjualan dalam akhir periode akuntansi dua010 memiliki saldo Rp. 1.000.000,- ini berarti selama tahun dua010 perusahaan mampu menjual produk senilai Rp. 1.000.000,-. Akun penjualan ini akan ditutup sebagai bersaldo nol, jumlah Rp. 1.000.00,- dipindahkan kedalam akun keuntungan-rugi.

Akun Nominal terdiri dari :

Pendapatan, yaitu output berdasarkan kegiatan bisnis perusahaan yg dapat menaikkan jumlah aktiva atau penurunan kewajiban. Pendapatan digolongkan menjadi dua yaitu:

Pendapatan usaha, yaitu hasil yang diperoleh dari kegiatan usaha utama perusahaan.

Pendapatan di luar usaha, yaitu pendapatan yang diterima berdasarkan luar aktivitas primer perusahaan. Contoh: bunga bank & laba atas penjualan aktiva permanen.

Beban, yaitu pengurangan berdasarkan pendapatan yang akan membuat laba higienis pada laporan keuntungan/rugi.

6. Bagan Akun

Bagan akun (chart of accounts) adalah satu daftar rangkaian akun-akun yg telah dibentuk atau disusun secara sistematis & teratur dengan menggunakan simbol-simbol alfabet , nomor , atau paduan antara keduanya. Bagan akun dipakai apabila akun yg terdapat dalam kitab akbar cukup poly jumlahnya.

Bagan akun terdiri berdasarkan kode akun & nama akun. Kode akun dapat berupa nomor , huruf, juga keduanya. Kode nomor lebih banyak dipakai lantaran paling handal dan fleksibel. Setiap perusahaan memiliki aturan bagan akun yg berbeda.

Contoh:

Kode Akun

Nama Akun

101

Kas

10dua

Piutang dagang

103

Perlengkapan toko

111

Peralatan toko

dua01

Utang dagang

301

Modal

30dua

Prive

7. Pencatatan Transaksi Keuangan Dengan Akun

Pada dasarnya pencatatan transaksi keuangan terdiri berdasarkan beberapa tahapan yaitu menerima bukti transaksi, menganalisis bukti transaksi, melakukan pencatatan ke pada jurnal generik, memposting ke kitab akbar, mengikhtisarkan di neraca saldo, dan menyusun laporan keuangan.

Bukti transaksi merupakan bukti otentik yang menampakan terjadinya suatu transaksi. Setiap transaksi yg terjadi wajib didukung dengan bukti transaksi. Baik saat menerima kas saat penjualan juga mengeluarkan kas ketika membayar honor , melunasi hutang, membeli tunai, atau prive. Bukti transaksi dapat berupa kwitansi atau faktur penjualan. Secara generik, transaksi bisnis yg tak jarang terjadi dalam perusahaan dapat dikelompokkan kedalam 4 jenis transaksi, yaitu Penerimaan Kas, Pengeluaran Kas, Penjualan & Pembelian. Semua transaksi tadi wajib mempunyai bukti transaksi sinkron menggunakan jenis transaksinya. Ada empat bukti transaksi sebagai berikut:

a. Penerimaan Kas ? Bukti Kas Masuk

Penerimaan kas mempunyai transaksi; Menerima setoran uang berdasarkan pemilik, Pendapan atau penjualan produk secara tunai, Pelunasan piutang berdasarkan penjualan kredit, Menerima uang menurut hutang dan menerima pendapatan lainnya.

B. Pengeluaran Kas ? Bukti Kas Keluar

Pengeluaran mencakup transaksi; Membayar gaji & biayi lainnya, Melunasi hutang, membeli secara tunai & pengambilan uang oleh pemilik.

C. Penjualan ? Faktur Penjualan

Penjualan mencakup transaksi; Penjualan produk baik secara tunai juga kredit.

D. Pembelian ? Faktur Pembelian

Pembelian produk baik secara tunai juga kredit.

Empat transaksi tersebut bila digolongkan berdasarkan ruang lingkup bukti transaksinya bisa dibagi dua yaitu, Bukti Internal dan Bukti Eksternal. Bukti Internal yaitu, bukti berdasarkan transaksi yg berhubungan dengan arus kas misalnya penemerimaan dan pengeluaram kas dan bukti memorial yaitu bukti yang mencatat penyusutan yg terjadi pada aktiva perusahaan sedangkan, Bukti Eksternal yaitu, Bukti menurut transaksi yg berhubungan dengan penjualan & pembelian produk, bukti tersebut dapat berupa faktur ataupun kwitansi.

Sebelum dicatat, hendaknya bukti transaksi dianalisa terlebih dahulu apakah transaksi tersebut menghipnotis harta, kewajiban, modal, pendapatan, atau beban dan apakah transaksi tadi akan mengurangi atau menambah harta, kewajiban, kapital, pendapatan, atau beban. Analisa jua apakah transaksi tersebut akan dicatat pada sisi debit atau sisi kredit. Tujuan penganalisa ini merupakan untuk menghindari kesalahan waktu pencatatan.

Jurnal generik merupakan catatan akuntansi pertama yg dilakukan secara kronologis dan sistematis. Setiap bukti transaksi yang sudah dianalisa wajib segera dimasukkan ke dalam jurnal umum. Fungsi jurnal generik adalah buat mengetahui transaksi secara kronologis & insiden ekonomi yang pernah terjadi dalam perusahaan. Jurnal generik terdiri dari kolom tanggal, informasi, referensi (biasa disingkat ?Ref?), debit, dan kredit.

Berikut adalah contoh pencatatan ke dalam jurnal umum:

Pak Budi memulai usaha menjahit yg bernama ?Penjahit Anggun? Dalam tahun dua008. Berikut adalah tranaksi yg dilakukan dalam awal bulan Januari:

Januari 1

:

Pak Budi mengivestasikan uang tunai ke pada perusahaannya Rp 1.000.000,00

Januari dua

:

Dibeli sebuah mesin jahit menurut ?Toko Maju? Seharga Rp 750.000,00 yg akan dibayar 3 bulan lagi.

Januari tiga

:

Dibeli secara tunai perlengkapan menjahit seharga Rp dua50.000,00

Januari lima

:

Menyelesaikan pekerjaan menjahit tiga setel sandang wanita & diterima ongkos menjahit sebesar Rp duadua5.000,00

Januari 6

:

Membayar sewa loka usaha sebanyak Rp 30.000,00 buat jangka ketika sebulan.

Januari 8

:

Membayar biaya keamanan untuk bulan Januari sebanyak Rp dua0.000,00

Januari 10

:

Menyelesaikan pekerjaan menjahit dua setel pakaian laki-laki menggunakan ongkos sebesar Rp dua50.000,00 akan dibayar dua minggu lagi.

Pencatatan transaksi-transaksi keuangan tersebut dimasukkan ke pada Jurnal Umum

Tgl

Keterangan

Ref

Debit (Rp)

Kredit (Rp)

dua008

Jan. 1

Kas

1.000.000

          Modal

1.000.000

Investasi pemilik (Budi) berupa uang tunai Rp 1.000.000,00

dua

Inventaris

750.000

          Hutang Dagang

750.000

Pembelian mesin jahit menurut Toko Maju, kredit 3 bulan Rp 750.000,00

3

Perlengkapan Jahit

dua50.000

          Kas

dua50.000

Pembelian perlengkapan menjahit tunai Rp dua50.000,00

5

Kas

duadua5.000

          Penghasilan jasa

duadua5.000

Pendapatan dari hasil menjahit 3 setel pakaian wanita Rp duadua5.000,00

6

Beban Sewa

30.000

          Kas

30.000

Membayar sewa loka bisnis jangka ketika sebulan Rp 30.000,00

8

Beban Keamanan

dua0.000

          Kas

dua0.000

Membayar biaya keamanan bulan ini sebesar Rp dua0.000,00

10

Piutang Jasa

dua50.000

          Penghasilan jasa

dua50.000

Pendapatan dari hasil menjahit dua setel pakaian pria Rp dua50.000,00 dan akan dibayar dua minggu lagi

Buku akbar adalah formasi menurut akun-akun satu sama lain yg saling bekerjasama & merupakan satu kesatuan yg sistematis. Jurnal adalah buku pertama, sedangkan kitab besar adalah kitab terakhir. Fungsi buku besar yaitu buat menyediakan fakta saldo kitab akbar. Buku besar terdiri menurut kolom tanggal, uraian, surat keterangan (disingkat ref), debit, kredit, dan saldo (yang dibagi menjadi debit & kredit).

Neraca saldo adalah bahan yg dipakai buat menyusun laporan keuangan perusahaan. Sumbernya asal dari kitab besar . Neraca saldo memberitahuakn saldo-saldo akun besar pada tanggal eksklusif. Fungsi neraca saldo merupakan untuk mengetahui saldo pada masing-masing akun dengan cepat & mengendalikan kolom debit dan kredit (keduanya harus balance). Neraca saldo berupa tabel yang berisi kolom kode akun (angka), akun, debit, & kredit.

Laporan keuangan merupakan keterangan akuntansi yang diperlukan buat mengambil keputusan yg berkaitan dengan perusahaan. Terdapat beberapa jenis laporan keuangan yaitu laporan keuntungan-rugi, laporan perubahan ekuitas, neraca, dan laporan arus kas.

Daftar Pustaka

  • Courtis, John. 1993. Bluff your way in accountancy. Jakarta: PT Penebar Swadaya
  • Jusup, Haryono. dua011. Dasar-Dasar Akuntansi Jilid I Edisi Ke-7. Yogyakarta: Bagian Penerbitan Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi YKPN.
  • Muslihat, Ihot. 1988. Pengantar Dasar-Dasar Akuntansi Untuk SMTA dua. Bandung: Angkasa
  • Riyadi, Sugeng. dua011. Akuntansi 1 untuk SMA Kelas XI. Bogor: Quadra

Anda sanggup request artikel mengenai apa saja, kirimkan request Anda ke hedisasrawan@gmail.Com atau pribadi saja lewat kolom komentar :)

Kuliner Khas Kutai Timur

Sambal raja terbuat dari cabai, bawang merah, terasi, tomat yang digoreng hingga lembek dan mudah dihaluskan. Disertai dengan tempe, udang, ...