Posted by Agrikompleks
Teknik Budidaya Ganyong - Ganyong (Canna discolor L. syn. C. edulis) adalah sejenis tumbuhan penghasil umbi yang cukup populer namun kelestariannya semakin terancam karena tidak banyak orang yang menanam dan mengonsumsinya.
Ganyong memiliki nama beragam di setiap daerah. Ada yang menyebut bunga tasbih, ubi pikul, ganyal, ganyol atau sinetra. Ganyong sendiri memiliki nama asing, yaitu quennsland arrowroot.
Persiapan Benih
Tanaman ganyong diperbanyak secara vegetatif. Bagian tanaman yang baik digunakan sebagai bibit adalah ujung ujung rhizome atau tunas umbi muda yang telah mencapai ukuran normal dan mengandung 1-2 mata tunas sehat. Bibit dapat diperoleh sewaktu dilakukannya panen.
Pengolahan Tanah
Tanaman ganyong pada biasanya menghendaki tanah yg gembur, lantaran dalam struktur tanah yang gembur umbi bisa tumbuh dengan leluasa. Untuk memperoleh struktur tanah yg gembur perlu dilakukan pengolahan sebaik mungkin menggunakan cara membajak atau mencangkul menggunakan kedalaman 20 ? 30 cm. Pada tanah liat berat sebaiknya dibentuk guludan supaya drainasernya dapat sempurna. Sedang pada jenis tanah yg lainnya, tanah relatif dibuat bedengan-bedengan.
Penanaman
Waktu tanam ganyong sebaiknya dilakukan menjelang datangnya musim hujan. Bibit ditanam pada bedengan-bedengan yang telah disiapkan dengan menggunakan alat tanam seperti tugal atau cangkul dengan kedalaman antara 8 – 15 cm.
Jarak tanam 90 x 90 cm dalam jenis tanah liat ringan. Untuk tanah liat berat dipakai jarak tanam 120 x 120 centimeter. Pada areal yang masih poly masih ada rerumputan atau alang-alang, maka sebaiknya digunakan jarak tanam yg lebih lebar, yaitu 135 centimeter x 180 cm.
Pemeliharaan
Penyiangan dan Pembumbunan
Penyiangan dapat dilakukan setiap bulan terutama selama tiga ? 4 bulan pertama. Pembumbunan dilakukan dalam waktu Ganyong berumur dua-2.Lima bulan. Cara melakukan pembumbunan yaitu tanah berada disekitar tumbuhan dicangkul, lalu ditimbun ke arah pangkal-pangkal btg.
Pemupukan
Jenis pupuk yang digunakan adalah pupuk alam (pupuk organik) seperti kompos atau pupuk kandang sebanyak 25 – 30 ton/ha yang diberikan pada saat pengolahan tanah. Selain pupuk alam (pupuk organik), pupuk buatan (pupuk anorganik) yang diberikan yaitu: Urea sebanyak 350 – 400 kg/ha, SP-36 sebanyak 200 – 300 kg/ha dan KCL sebanyak 100 – 350 kg/ha atau sesuai tingkat kesuburan tanah.
Pengendalian Hama Penyakit
Hama yg penting dalam tanaman ini adalah kumbang dan belalang, dan ulat tanah (Agrotis spp.). Kumbang & belalang bisa diberantas dengan menggunakan insektisida Agrothion 50 dengan dosis 0.6-2 liter/ha. Sedangkan ulat tanah dapat dikendalikan menggunakan insektisida Dursban 20 EC, Hostathion 40 EC, & Phosvel 30 EC.
Hama yg menyerang output panen ganyong merupakan Calopodes ethilus & Cobalus cannae. Patogen yang menyerang merupakan Fusarium spp, Puccina cannae & Rhizoctonia spp. Dengan adanya agresi tadi, umbi sebagai bercendawan dan busuk. Sebagai pencegahan, umbi sebaiknya jangan disimpan dalam tempat yang lembab.
Pengairan
Pengairan tidak begitu dibutuhkan sang tumbuhan ini, karena masih dapat tumbuh menggunakan baik di tanah yg kemarau
Pemanenan
Pada umur antara 6 – 12 bulan setelah tanam. Ciri : daun-daun menguning, mulai layu dan mati Cara panen dapat dilakukan dengan pencabutan jika batang tanamannya belum rapuh. Jika sudah rapuh dan letak umbi yang letaknya agak di dalam tanah panen dilakukan dengan cara mendongkel. Produktivitas Ganyong di Jawa ialah 7,5 ton/ha, sedangkan di Hawai mencapai 45 ton/ha pada umur 8 bulan.
Itulah keterangan tentang teknik budidaya ganyong yg baik & sahih, mudah-mudahan bisa berguna & menambah wawasan Anda, Selamat mencoba !