Senin, 13 Juli 2020

Sistem Ekonomi Liberal (Artikel Lengkap)

Sistem ekonomi liberal merupakan sistem ekonomi dimana sebagian besar keputusan pada perekonomian dipengaruhi oleh masing-masing individu, bukan forum atau organisasi bahkan pemerintah. Sistem ekonomi ini mencakup kebebasan pada melakukan aktivitas ekonomi. Meskipun demikian, dasar berdasarkan setiap aktivitas ekonomi permanen dalam ekonomi pasar & menjunjung tinggi hak kepemilikan pribadi. Meskipun ekonomi liberalisme bisa mendukung peraturan pemerintah, sistem ini cenderung menentang hegemoni pemerintah di pasar bebas dan persaingan. Namun sistem ini dapat menerima intervensi pemerintah dalam rangka menghapus monopoli yang dilakukan oleh pihak partikelir, lantaran hal tersebut dianggap dapat membatasi kebebasan individu pada menciptakan keputusan. Ketika ekonomi liberal menikmati pasar bebas sang pemerintah, negara permanen menyediakan fasilitas publik.

Indeks Kebebasan Ekonomi 2015

Gambar diatas merupakan peta dunia negara-negara yang menganut sistem ekonomi liberal berdasarkan Indeks Kebebasan Ekonomi tahun 2015 yg dibuat oleh Wall Street Journal. Semakin hijau, semakin bebas (liberal). Semakin merah, semakin nir bebas. Warna abu-abu berarti belum ada data.

Ekonomi liberal tak jarang dikaitkan dengan dukungan terhadap pasar bebas dan kepemilikan langsung atas aset & modal. Proteksionisme bertentangan menggunakan ekonomi liberal lantaran dipercaya tidak mendukung perdagangan bebas & pasar terbuka. Secara historis, ekonomi liberal timbul menjadi tanggapan akan merkantilisme & feodalisme. Ekonomi liberal juga dianggap bertentangan menggunakan ekonomi non-kapitalis, misalnya sosialisme dan ekonomi berkala.

1. Sejarah Ekonomi Liberal

Teori dasar ekonomi liberal sudah dikembangkan semenjak awal abad ke-19 buat melawan merkantilisme & feodalisme. Teori ini pertama kali dikembangkan sang Adam Smith yang menganjurkan agar pemerintah nir terlalu mengintervensi pasar. Smith berpendapat bahwa apabila semua orang dibiarkan melakukan kegiatan ekonominya sendiri dan bukan dikendalikan sang negara, maka hasilnya akan menjadi serasi dan lebih bermasyarakat dalam rangka peningkatan kesejahteraan. Teori tadi didukung sang sistem ekonomi kapitalis pada akhir abad ke-18 & runtuhnya sistem merkantilisme.

Dua. Dasar Ideologi Ekonomi Liberal

Properti langsung dan kontrak individu membangun dasar menurut ekonomi liberal. Teori awal berdasarkan perkiraan atas kegiatan ekonomi individu yg lebih poly asal berdasarkan kepentingan sendiri dan kebutuhan akan kebebasan buat bertindak tanpa batas buat membuat output terbaik untuk seluruh orang, asalkan tidak melewati baku dan permanen menjunjung asas keadilan. Contohnya, nir boleh melakukan pemaksaan, pencurian, dan penipuan serta terdapat kebebasan berbicara dan pers.

Awalnya, para pendukung ekonomi liberal harus bersaing menggunakan pendukung feodalisme yg kebanyakan merupakan orang kaya & kaum bangsawan. Namun dalam akhir abad ke-19 & awal abad ke-20, pendukung feodalisme kalah.

Ekonomi liberal menentang intervensi pemerintah menggunakan alasan bahwa negara tak jarang berfungsi sebagai loka buat mewadahi kepentingan bisnis dengan mendistorsi pasar untuk menguntungkan pihak eksklusif. Dengan demikian, hasil yg dihasilkan oleh masyarakat menjadi tidak maksimal . Ordoliberalisme dan banyak sekali sistem liberalisme sosial berdasarkan dalam liberalisme klasik yg mencakup kiprah yang lebih poly bagi negara, tetapi nir berusaha buat menggantikan perusahaan partikelir dan pasar bebas menggunakan perusahaan pemerintah & perencaan ekonomi. Misalnya, ekonomi pasar sosial merupakan ekonomi yg sebagian akbar pasarnya berdasarkan sistem harga bebas dan kepemilikan eksklusif, tetap permanen mendukung aktivitas pemerintah buat mempromosikan pasar yang kompetitif dan program kesejahteraan sosial untuk mengatasi kesenjangan sosial yg dihasilkan menurut pasar bebas. Ekonomi liberal juga mendukung kesetaraan kesempatan (pula dikenal sebagai gerak sosial), karena mereka yakin bahwa kurangnya kesetaraan kesempatan akan mengakibatkan terjadinya peningkatan monopoli yg dilakukan oleh swasta yang sangat melanggar kebebasan individu.

Ekonomi liberal bisa mendukung adanya perusahaan publik untuk menyediakan barang publik. Misalnya, Adam Smith beropini bahwa negara memiliki kiprah pada perbaikan jalan, sungai, sekolah, dan jembatan yg tidak efisien jika itu dilaksanakan sang pihak swasta. Tetapi, Smith lebih menginginkan infrastruktur pemerintah tadi wajib dikenakan porto secara proporsional (contohnya, tarif tol, tarif listrik, & SPP sekolah). Selain itu, beliau juga menganjurkan adanya tarif pada dukungan penyelenggaraan perdagangan bebas dan melindungi copyright dan hak paten untuk mendorong inovasi. Penelitian lebih lanjut dilakukan sang Robert Cox dan beliau menyoroti pentingnya inovasi & peranannya pada pasar bebas.

3. Ciri-Ciri Sistem Ekonomi Liberal

Berikut merupakan beberapa karakteristik-ciri sistem ekonomi liberal:

Semua asal produksi adalah milik masyarakat secara individu.

Diakuinya kebebasan pihak swasta/masyarakat buat melakukan tindakan-tindakan ekonomi.

Setiap orang bebas memiliki barang (hak milik diakui), termasuk barang modal.

Harga barang dipengaruhi oleh mekanisme pasar.

Motif primer merupakan mencari laba yg terpusat pada kepentingan individu.

Pemerintah tidak ikut campur tangan secara pribadi pada aktivitas ekonomi.

Menerapkan sistem persaingan bebas.

4. Kelebihan Sistem Ekonomi Liberal

Berikut adalah keunggulan menurut sistem ekonomi liberal:

Menumbuhkan inisiatif dan ciptaan warga pada mengatur aktivitas ekonomi lantaran mereka tidak perlu menunggu komando pemerintah & nir lagi dibatasi pemerintah.

Tingkat efisiensi dan efektifitas sebagai tinggi lantaran setiap tindakan ekonomi menurut motif mencari laba.

Persaingan akan muncul sehingga mendorong kemajuan bisnis.

Barang yg dihasilkan cenderung bermutu tinggi buat menghadapi persaingan yang terdapat.

Produksi didasarkan kebutuhan masyarakat.

Setiap individu bebas menentukan lapangan pekerjaan & bidang usaha sendiri.

Lima. Kekurangan Sistem Ekonomi Liberal

Berikut merupakan kelemahan berdasarkan sistem ekonomi liberal:

Terjadi persaingan yang nir sehat bila para pejabat melakukan korupsi.

Persaingan tidak sehat bisa menimbulkan monopoli yg merugikan warga .

Sulit melakukan upaya pemerataan pendapatan & kesejahteraan.

Banyak terjadi gejolak dalam perekonomian karena kesalahan alokasi sumber daya oleh individu.

Orang kaya semakin kaya, orang miskin semakin miskin.

Hanya orang yg mempunyai sumber daya saja yang sanggup kaya, sedangkan yg nir punya hanya sanggup menjadi buruh.

Terjadi pendayagunaan sumber daya alam yg hiperbola sebagai akibatnya bisa mencemari lingkungan.

Kebebasan gampang disalahgunakan oleh yg kuat buat memeras pihak yang lemah.

6. Negara yg Menganut Ekonomi Liberal

Amerika Serikat adalah negara yang dikenal sebagai penganut sistem ekonomi liberalisme. Berikut merupakan daftar negara-negara yg menganut sistem ekonomi liberal (nir terdapat pengurutan berdasarkan apapun):

Amerika Serikat

Argentina

Bolivia

Brasil

Chili

Kuba

Kolombia

Ekuador

Honduras

Kanada

Meksiko

Nikaragua

Panama

Paraguay

Peru

Uruguay

Venezuela

Albania

Armenia

Austria

Belgia

Bulgaria

Kroasia

Siprus

Republik Ceko

Denmark

Estonia

Finlandia

Perancis

Jerman

Yunani

Hungaria

Islandia

Italia

Latvia

Lithuania

Luxembourg

Makedonia

Moldova

Belanda

Norwegia

Polandia

Portugal

Romania

Rusia

Serbia Montenegro

Slovakia

Slovenia

Spanyol

Swedia

Swiss

Ukrania

Britania Raya (Inggris)

India

Iran

Israel

Jepang

Korea Selatan

Filipina

Taiwan

Thailand

Turki

Australia

Selandia Baru

Mesir

Senegal

Afrika Selatan

Sedangkan negara-negara yang cenderung menganut sistem ekonomi liberal adalah (tidak diurutkan dari apapun):

Bahama

Republik Dominika

Grenada

Kosta Rika

Puerto Riko

Suriname

Andorra

Belarusia

Bosnia-Herzegovina

Georgia

Irlandia

San Marino

Myanmar

Kamboja

Hong Kong

Malaysia

Singapura

Aljazair

Angola

Benin

Burkina Faso

Cape Verde

Pantai Gading

Guinea Khatulistiwa

Gambia

Ghana

Kenya

Malawi

Maroko

Mozambik

Seychelles

Tanzania

Tunisia

Zambia

Zimbabwe

Republik Kongo

Indonesia sebenarnya secara tidak eksklusif menganut sistem ekonomi liberal. Pemerintah menaruh kebebasan pada pihak asing buat mengolah sumber daya alam Indonesia. Tetapi, penduduk yang berada di lebih kurang sumber daya alam tersebut hidup miskin. Hal ini terjadi lantaran negara belum sanggup memasak sumber daya alam yang ada.

Baca pula:

Sistem Ekonomi Komando (Artikel Lengkap)

Referensi:

  1. Economic liberalism (https://en.wikipedia.org/wiki/Economic_liberalism)
  2. Ekonomi liberal (https://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi_liberal)
  3. Sistem Ekonomi (Pengertian, Macam, Fungsi, Kriteria) (http://www.zonasiswa.com/2014/07/sistem-ekonomi-pengertian-macam-fungsi.html)
  4. Pengertian Sistem Ekonomi Pasar/Liberal, Ciri, Kelebihan & Kelemahan (http://www.artikelsiana.com/2015/01/sistem-ekonomi-pasar-pengertian-ciri-keuntungan-kekurangan.html)
  5. Kasus Sistem Ekonomi Liberal di Indonesia (http://aristafaoziyanti16.blogspot.co.id/2015/04/kasus-sistem-ekonomi-liberal-di.html)
  6. SISTEM EKONOMI LIBERAL (http://den-mpuh.blogspot.co.id/2013/06/sistem-ekonomi-liberal.html)
  7. Tugas Perekonomian Indonesia : Sistem perekonomian Liberal,sosial dan Campuran (http://ditalistyani11.blogspot.co.id/2015/04/tugas-perekonomian-indonesia-sistem.html)
  8. Sistem perekonomian liberalis, sosialis dan campuran (http://aprillaputrikasari.blogspot.co.id/2015/03/sistem-perekonomian-liberalis-sosialis.html)

Anda bisa request artikel tentang apa saja, kirimkan request Anda ke hedisasrawan@gmail.com atau langsung saja lewat kolom komentar :)

Kuliner Khas Kutai Timur

Sambal raja terbuat dari cabai, bawang merah, terasi, tomat yang digoreng hingga lembek dan mudah dihaluskan. Disertai dengan tempe, udang, ...